Azzura memilih meninggalkan kota yang ia tinggali beberapa tahun terakhir. Menjauh dari laki-laki yang menjadi cinta pertamanya sekaligus laki-laki yang selalu memandangnya buruk. Laki-laki itu adalah Abizar.
Di kota yang baru, ia bertemu Dokter Fatur yang akan membantunya untuk sembuh dari kelumpuhan yang ia terima karena sebuah kecelakaan. Seorang duda dua anak dimana anak bungsunya mengalami sakit berat.
Freya, putri bungsu Dokter Fatur itu menarik hati Azzura. Keduanya menjadi akrab saat sering bertemu di rumah sakit hingga gadis kecil itu memohon agar bisa memanggil Azzura dengan panggilan Mami.
" Jadilah Mami Freya sesungguhnya. Menikahlah denganku," pinta Dokter Fatur pada Azzura.
Happy reading 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BSIS 29 Ada Hati Yang Harus Dijaga
Bukan Sebatas Istri Status (29)
Freya melihat ke arah ayahnya. Ia lalu kembali melihat ke arah ibu kandungnya.
" Itu, Yaya rasa Daddy tidak perlu menemani kami. Daddy sudah berjanji pada Mami untuk mengajaknya pergi ke luar," jawaban Freya membuat Dara mengumpat dalam hati.
" Benar. Daddy harus menepati janji pada Mami, kan?," timpal Daisy membuat Dara terperangah.
Kedua anaknya bahkan lebih condong pada ibu sambungnya.
Fathur tersenyum bangga.
" Daddy pergi dulu."
" Ok. Daddy bersenang-senanglah dengan Mami,"
Fathur mengusap kepala Freya. Anak sekecil itu sudah bisa memutuskan dengan bijak. Awalnya Fathur khawatir Freya akan merengek untuk memintanya menemani mereka.
Fathur pergi begitu saja setelah berpamitan pada kedua putrinya.
" Apa kalian tidak ingin Mommy dan Daddy bersama?," tanya Dara membuat kedua anaknya mengernyit.
" Maksudnya makan bersama? Jalan-jalan, bersama?," timpal Freya. Sementara Daisy bungkam karena paham maksud perkataan ibunya.
Dara menghela nafas. Bukan itu maksudnya.
" Sebenarnya mommy hanya ingin merasakan makan bersama keluarga. Termasuk dengan Daddy kalian," jawabnya membuat wajah sesedih mungkin berharap kedua putrinya akan iba.
" Mom, kami tidak mungkin bisa melakukannya. Daddy sudah menikah lagi. Kami tidak ingin Mami sedih," jelas Daisy.
Jika awalnya ia pun mengharapkan hal yang sama, kini ia tak lagi punya harapan itu. Saat ia melihat betapa bahagianya Daddy dan adik kecilnya atas kehadiran Mami Azzurra.
" Hanya makan saja? Kenapa itu menyakiti hatinya?," Dara tidak ingin menyebut nama istri Fathur itu dengan bibirnya.
" Kalau kita hanya makan berempat tanpa Mami, orang akan beranggapan kita itu keluarga, dan jika Mami Zura tahu itu bisa menyakiti hatinya. Kalaupun kami mengajak Mami Zura dalam kebersamaan kita, rasanya itu juga tidak pantas," jelas Daisy.
Freya hanya mendengarkan. Ia sibuk dengan makanannya.
Daisy kini semakin yakin, alasan utama mommy nya bukanlah Freya, tapi Daddy nya.
" Mom, Daddy sudah bahagia dengan Mami Zura," ucapnya singkat namun menusuk jantung Dara.
Putrinya itu ternyata tidak ada di pihaknya.
" Kalau Yaya, apa kamu setuju kalau kita makan berempat?,"
Freya menggelengkan kepalanya. Ia walaupun masih kecil, bisa memahami maksud ucapan kakaknya.
" Yaya tidak mau Mami Zura sedih."
Dara mengumpat dalam hati. Seharusnya ia tahu kepada siapa Freya berpihak. Bahkan pernikahan Fathur pun terjadi awalnya karena kedekatan Freya dan Azzurra.
" Mommy sedih. Padahal itu bisa jadi permintaan terakhir mommy,"
Daisy dan Freya saling pandang. Keduanya Iba, namun lagi-lagi keduanya tidak menyanggupi permintaan Dara. Karena ada hati yang harus mereka jaga.
...******...
Azzurra mematut dirinya di depan cermin. Gadis berhijab itu hanya memakai skincare saja tanpa make up berlebihan. Cukup menggunakan pelembab bibir dan bedak tipis-tipis.
" Sayang kenapa kamu cantik sekali? Mas kan sudah bilang jangan dandan yang cantik," Azzurra bahkan kembali mematut dirinya di depan cermin memandangi penampilannya.
" Mas, aku ini hanya pakai bedak. Tipis pula. Dan hanya pelembab bibir, bukan lipstik merah menyala," kesalnya. Merasa penampilannya biasa saja.
Fathur mencebik. Ia merasa sang istri menggodanya dengan mengingatnya pada sang mantan yang selalu berpenampilan luar biasa dengan full make up.
" Tapi, kamu tetap sangat cantik,"
Blusshh
Azzurra selalu tidak bisa tahan jika sang suami sudah memujinya.
Fathur menangkup wajah istrinya. " Humairah ku,.' ucapnya sambil melabuhkan kecupan di wajah Azzurra.
Fathur selalu suka dengan rona merah di wajah istrinya.
"Mas, ayo katanya mau jalan-jalan," Azzurra mengalihkan pembicaraan.
Ia tak mau acara hari ini gagal. Sebagai seorang istri, ia mulai paham dengan sikap suaminya itu. Ada gelagat kalau suaminya akan kembali membatalkan acara mereka.
Fathur terkekeh. "Sepertinya kita punya kegiatan yang lebih penting,"
Nah kan.. Azzurra sudah bisa menebak jalan pikiran suaminya.
" Mas jangn lagi. Mas sudah janji loh,"
Lagi-lagi Fathur terkekeh melihat wajah cemberut sang istri.
" Kalau menggemaskan seperti ini, mas malah ingin mengurung mu di kamar. Mungpung anak-anak dengan Mommy nya,"
Azzurra mendelik. " mas ih..." kesalnya. "Baby-nya bosan diam di rumah terus mau jalan-jalan," ucapnya.
Fathur mengusap perut Azzurra yang sedikit ada tonjolan disana saat ia mengusapnya.
" Maafkan Daddy, sayang. Mami mau terlalu menggemaskan untuk di abaikan," ucapnya.
"Ya Allah, kenapa aku semakin merasa laki-laki yang menjadi suamiku berbeda dengan laki-laki yang selama ini aku kenal,"
Fathur hanya menarik sudut bibirnya. Ia merangkul pinggang Azzurra dan mengajaknya keluar dari kamar. Mana tahan ia jika terus di dalam sana. Bisa-bisa gagal sudah acara jalan-jalan mereka.
" Bukan laki-laki berbeda. Tapi, suamimu ini tahu menempatkan diri. Hanya denganmu, sikapnya yang seperti ini akan keluar. Biarlah orang lain tahu mas itu laki-laki dingin dan cuek. Tapi, tidak dengan istri mas sendiri,"
Azzurra mengangguk. Ia setuju.
" Ya, jangan pernah mas bersikap seperti itu di hadapan perempuan lain."
" Tentu. Memangnya untuk apa mas melakukan itu?,"
Azzurra mengedikkan bahunya.
" Oh ya, jadi Mbak Dara benar-benar sakit?,"
Freya menjelaskan alasan ia mau menemui ibu kandungnya. Itu karena ia kasihan.
" Entahlah. Mas tidak mencari tahu kebenarannya."
Fathur hanya enggan mencari nya. Ia tak ingin sang istri curiga dan menganggapnya masih perhatian pada mantan istrinya.
" Mas ..."
" Jangan membahasnya ok?," tegas Fathur. Ia paling tidak suka jika Dara menjadi topik pembahasan antara dirinya dan sang istri. Itu sangat menganggu moodnya. Ia pun tak ingin istrinya memikirkan aneh-aneh.
"Maaf,"
" Mas tidak mau kamu berpikiran aneh-aneh. Bagaimanapun wanita itu pernah menjadi istri mas. Mas tidak mau kamu merasa tidak nyaman, Dek," ucapnya lembut.
Pembahasan mengenai mantan itu sensitif. Se-sensitif sang istri yang mood nya selalu berubah. Sekarang mungkin masih bisa biasa saja membahas Dara tapi, entah beberapa menit ke depan.
" Ya, aku tahu,"
Entahlah. perempuan itu memang aneh. Kadang suka membahas sesuatu yang akhirnya hanya akan menyakiti hatinya sendiri.
" Jadi, kita akan pergi kemana, mas?," tanya Azzurra setelah beberapa saat mereka terdiam saat masuk ke dalam mobil.
" Ke hotel," jawab Fathur singkat membuat Azzurra setengah berteriak menyeru suaminya kesal.
" Bercanda, sayang. Kita tidak akan ke hotel," Fathur tertawa. Benar-benar menertawakan wajah sang istri yang kesal karena ucapan spontan nya.
" Kita akan jalan-jalan ke taman,"
" Taman?,"
" Ya, lebih tepatnya sebuah tempat wisata dimana disana terdapat aneka banyak jenis bunga,"
" Benarkah? Pasti indah," seru Azzurra.
Kepindahannya ke kota ini memang untuk mengobati kakinya. Hingga ia fokus pada kesehatannya tanpa pernah mengeksplorasi kota yang menjadi tempat tinggalnya saat ini.
" Kamu pasti belum pernah ke sana kan?,"
"Iya. Sejak datang ke kota ini, tempat yang sering aku kunjungi hanya rumah sakit," jelasnya.
" Berarti mas harusnya bahagian karena sudah menjadi orang yang yang sering kamu temui," kelakarnya.
" Siapa bilang? Mas bukan orang yang sering aku temui. Ada orang lain asal kota ini yang sering aku temui," ucapan Azzurra mematahkan perasaan bahagia Fathur.
" siapa? Apa dia laki-laki?,"
" Ya,"
" Seumuran mas?,"
" sepertinya beberapa tahun lebih muda,"
" Siapa?," Fathur sudah mode cemburu namun Azzurra malah tertawa melihat raut wajah suaminya yang masam.
Fathur mengerutkan keningnya. Ia mulai berpikir sesuatu.
" Jangan-jangan....."
.
.
.
TBC
bnyk bgt yg syng sm baby boy,smp daddy'ny ga kbgian gndong y....
selamat azura fathur anaknya dah lahir dgn selamat
olivia pst mlu krna klkuannya yg viral,prshaan bpknya bngkrut trs kthuan slingkuh sm istrinya....mna smp hmil,mskpn trnyta bkn anknya jonathan....dara otw jd gmbel dong...
😛😛😛....
Smga fathur cpt dtng y,biar baby jg cpt liat dnia....Smngttt...
nah Jonathan kamu serakah si dan sama kaya anaknya terobsesi jd sekarang sdh jatuh tertimpa tangga pula jd nikmatin aja
mungkin bayinya azzura nunggu fathur datang