naura anindira seorang jadis yg harus menjadi tulang punggung keluarga saat menduduki bangku SMA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Onchel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.21
"ha,,,cantik sih ya,,tapi selera bastian rendahan ternyata"
"iya,,seorang dokter tampan selinghuh sama pembantu nya sendiri."
"emang dasar pelakor,,,pembantu gak tau diri"
Berbagai sindiran mulai terdengar dari orang sekeliling yang memenuhi gendang telinga naura,,,rasanya wajah naura sudah seperti kepiting rebus,,,badan nya pun lemas saat semua orang memandang nya dengan jijik.
"kalo aja lo bukan cewek udah gue tampar mulut lo dari tadi"ucap bastian pada rellin dengan seketika menggandeng tangan naura pergi dari sana.
Naura menangis tetisak²di dalam mobil,,,rambut nya awut awutan serta rasa perih di wajah nya akibat cakaran rellin,,iya di serang habis² an dan di cap pelakor malam ini.
"nau,,nangis aja nau lepasin aja apa yang nyesak di hati kamu,,aku minta maaf nau"
naura memukul dada bastian berulang kali,,,mendorong tubuh bastian untuk lepas dari pelukan nya bastian,,,"lepasin mas,,,sekarang semua nya udah terbongkar,,,seperti yg aku takut kan,,,mereka tetap menganggap bahwa aku hanya pembantu hina"
"pedulia apa sama ucapan mereka nau,,,yang penting kita bahagia nau,,,aku sayang kamu dan kamu juga sayang aku nau"
"bahagia tampa restu orang tua?,,,bahkan alam semesta aja kanget saat tau kita pacaran mas"
"belum kita coba buat jelasin sama papa dan mama,,belum tentu mereka menentang hubungan kita"
naura mengusap air matanya lalu membuka pintu mobil,,,dia berlari semakin menjauh dari sana
"naura"teriak bastian panik saat mengejarnya dengan cepat.
"nau,,tolong nau masa depan kamu masih panjang,,jangan mati konyol seperti ini,,,
Iman kamu apa sependek itu sampai kamu nekat bunuh diri"
Bastian segera menarik naura dan mendekap nya secara erat,,,membuat naura mendorong bastian dengan kuat lagi.
"siapa yg bakal bunuh diri,,orang di sini lagi nungguin taxi,,,kamu pulang duluan aja mas,,aku lagi mau hirup udara luar"pinta naura.
"aku temanin kamu"
"aku gak butuh teman"
"naura,,,"
"mas bastian"
Bastian menghela nafas panjang"apa harus serumit ini menghadapi wanita"
Sudah satu jam bastian dan naura duduk di halte untuk menunggu taxi,,,namun tak satu pun taxi yg lewat.
"kita pulang sekarang"kata naura pasrah karena mau di tunggu pun taxi nya gak bakal ada yg lewat,,,
***
"sorri din saat ini gue kilaf,,gue pasti tanggung jawab setelah ini"ucap niko pada andini sebelum niko meninggal kan andini di kamar,,,yg belum sadar kan diri.
Naura dan bastian sampai di rumah lima menit berselang kepergian niko.
"kamu mau ngapain mas"
"mau nemanin kamu tidur biar kamu tenang"
"gak ada aku mau packing barang² aku buat besok pagi"titah naura.
"nau jangan ngaco,,,mau kemana kamu coba"tanya bastian.
"buat persiapan aja jika sewaktu² nyonya riani ngusir aku dari sini"
"kalau pun kamu di usir mama,,kamu tetap harus ikut aku ke apartemen,,,kemana pun kamu menghindar aku bakalan cari kamu,,aku kejar sampai ke penghulu"
"lebay"
"bukan masalah lebay atau gimana,,tapi itu bentuk perjuangan aku sama kamu"
bastian menemani nya sampai naura tertidur pulas,,,meski dada nya masih terisak² karena menangisin kejadian yg tadi.
Bahkan bastian tak henti² pengelus kepala naura,,,ia sendiri tidak menyangka akan sangat mencintai naura sampai akan hal takut kehilangan nya.
Setelah naura pulas,,bastian pun keluar dari kamar naura dan masuk ke kamar nya,,,sesaat bastian baru pergi dari kamar nya naura langsung membuka mata nya.,naura sengaja pura² tidur agar bastian cepat keluar dari kamar nya.