pada zaman dahulu kala, di semenanjung barat. terdapat sebuah kerajaan bernama kerajaan kamra, kerajaan itu di pimpin oleh bala kamra dan istrinya bernama Dwi kamra.
suatu hari, Dwi kamra melahirkan seorang anak bernama Ruy kamra, ia memiliki 3 kepribadian yang berbeda. sehingga, Ruy kamra di anggap ancaman oleh pamanya yang bernama Aden kamra. ia di buang oleh pamanya, yang di bantu istrinya ayu kamra. ia meminta bantuan penyihir kerajaan. mereka bekerja sama, untuk membuang Ruy kamra yang masih kecil itu, di sebuah hutan rimbun yang jauh dari kerajaan.
bagaimana kelanjutanya ?
apakah ruy kamra berhasil kembali ke kerajaan ?
simak novelnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Rifa'i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjadi Petarung Sejati
tora menyamar.
Pertarungan antara Tora dan pria berbadan besar itupun masih berlanjut. pria itu meng- halalkan berbagai cara, untuk mengalahkan Tora, ia melihat botol kaca yang terletak di sampingnya. Ia mengambilnya dan me- mecahkan botol itu. Sontak, semua warga histeris dan tetap semangat mendukung Tora.
"Tora.Tora.Tora." teriak mereka semua.
"hey curang ! " teriak Ruy kamra dan Dewi sanca.
Tora terbelalak. ia ketakutan setengah mati, melihat pria berbadan besar itu ingin Menyerangnya." dasar gila ! Apa apaan ini." teriak torak ketakutan.
pria berbadan besar itu menusukan pecahan kaca itu ke tubuh Tora. Dengan cepat Tora menendang lengan persendian pria itu.
"agh.. Lenganku !" teriaknya kesakitan.
pria itu tersungkur dan menarik kaki Tora, Tora terjatuh, sin dengan cepat menggerakan tangan Tora. Tora bergerak segera me- ngangkat tubuhnya dan terbang memutar ke udara, Ia berdiri lagi di hadapan pria itu.
"woah.. Bocah itu sungguh hebat." teriak penonton.
Tora bergerak meniru jurus harimau. seketika, semua penonton bertepuk tangan.
"woah..gerakan itu ? sin menggerakan dia dengan jurus harimau seperti ku ya ?" ucap rayga kagum.
Anehnya tora merangkak dan mengangkat satu kakinya ke atas." hey. bukan kah itu, gerakan anjing membuang air kecil ?" ucap semua warga.
"dasar jin idiot, akan ku hajar kau." teriak rayga kesal kepada sin.
Melihat itu Yon tertawa sejadi jadinya.
"hey apa yang lucu ?" teriak rayga kepada Yon.
"dasar gila. Kau sudah membuatku cukup malu sin !" teriak Tora menahan tangisnya.
Pria berbadan besar itu bangkit. ia dengan cepat menuju Tora dan ingin membantingnya, dengan cepat sin melompat ke udara menendang kepala pria berbadan besar itu. Seketika, pria itu tumbang dan tak sadarkan diri, Suasana hening sejenak.
"hah apa ?" ucap Tora kepada penonton.
Seketika semua bersorak. "woah.." teriakan penonton kepada Tora, mereka sangat terhibur dan melemparkan sekantung koin emas kepada Tora.
Wasit berdiri dan mengangkat tangan Tora." dan pemenangnya adalah Tora.!" teriaknya.
El merasa senang ia akan mengambil sekantung koin itu. tiba-tiba, sin menarik Tora ia melompat keluar dari ring dan membawa lari koin emas itu. Sin berlari dari atap ke atap rumah warga, menggerakan tubuh Tora agar berlari.
"sin. Pelan-pelan !" teriak Tora.
"sial, kejar dia ! " teriak pemimpin preman itu.
Semua pasukan preman mengejar Tora. Ruy kamra dan Dewi sanca pun berlari mengejar tora. tiba-tiba, benang itupun tersangkut di tiang. seketika benang itu putus dan Tora tersungkur ke tanah. ratusan preman itu mengejar Tora dan semakin dekat.
"sial." ucap sin.
Sin terdiam sesaat." tak ada cara lain aku harus masuk ke tubuh Tora."
Preman itu mengepung Tora, El mengacung kan pedang kepada Tora. "nak, serahkan koin emas itu kepadaku." ucapnya tersenyum jahat.
Tora terduduk ke tanah dan menunggak pandangan ke bawah."sial, aku akan mati." gumam Tora.
Sin dengan cepat melompat dan memasuki tubuh Tora, "kenapa tubuhku tak bisa bergerak sedikitpun." ucap Tora.
"jangan takut, aku pinjam tubuhmu sementara." ucap sin.
El menebaskan pedangnya. dengan cepat, Tora menepis nya dengan jari, Mereka semua terperangah melihat kejadian itu. Tora melihat ke atas memandangi wajah mereka. betapa terkejutnya, mereka semua melihat sorotan mata Tora yang berubah menjadi merah.
"bocah ini iblis." teriak mereka semua.
tiba-tiba, Tora melompat dengan tinggi dan berlari ke atap rumah warga. Para preman itu tetap mengejar Tora, mereka mengambil busur panah dan menembakan nya ke arah Tora.
Tora menepis, menendang satu per satu busur anak panah itu dengan cepat.
"sin, ini gila ! " teriak Tora.
"haha..kau hanya hebat di air, aku akan mengajarkanmu jika ada waktu nanti." ucap sin tertawa.
Tora melompat ke belakang rumah warga ia bersembunyi. tiba-tiba, Ruy kamra dan dewi sanca ada di dekat mereka. " sin aku ada ide, kau rubah aku menjadi Tora. Ada sesuatu informasi yang ingin aku cari di kerajaan ini." ucap Ruy kamra.
"tapi tuan." ucap sin ragu.
"tak ada waktu. Lakukan !" ucap Ruy kamra memaksa.
"dasar gila, apa yang kau lakukan Ruy." ucap Dewi sanca panik
"kalian tetap tunggu di kerajaan ini. selagi aku mencari informasi penting." ucap Ruy kamra.
Sin merubah Ruy kamra menjadi Tora, ia menyerahkan diri kepada preman itu dan mengikat tanganya. Ruy kamra membawa sekantung tanah sin merubahnya menjadi koin emas.
Ruy kamra di bawah oleh mereka ke markas, dan akan di manfaatkan sebagai ladang uang mereka. "haha.. Akhirnya kita kaya.." teriak El dengan gembira.
"Hey bocah. Besok, negri ini akan mengadakan turnamen pertarungan besar. Ini juga keuntungan bagimu, untuk di angkat menjadi pendekar kerajaan. Turnamen ini yang di adakan oleh bangsawan kerajaan, bisa di katakan musuhnya lebih berat. Jadi, kau harus menang atau kau akan kami tenggelamkan di sungai haha.." Ucap El tertawa mengancam.
Ruy kamra hanya diam, ia tak tergiur untuk mendapat pengakuan dari bangsawan kerajaan, ia hanya mengiyakan saja perkataan mereka.
"aku harus mencari informasi penting selagi aku masih ada di sini." gumam Ruy kamra.
Pada saat itu, Tora terkenal di negri kerajaan timur, ia menjadi perbincangan hangat di kalangan warga kerajaan. seorang bocah yang bisa mengalahkan jawara petarung, dengan kemenangan berturut-turut.
"aku pikir, tak ada yang bisa mengalahkannya. sifat pria besar itu angkuh, ternyata, ia dapat di tumbangkan dengan seorang bocah." ucap warga.
"Ternyata Tora sudah menjadi bintang ya ?" ucap Dewi sanca.
"haha..itu berkat kerja kerasku." ucap Tora tertawa bangga.
"dasar tak tau diri !" ucap sin melotot.
"Baiklah sekarang rencana kita apa ?" ucap Dewi sanca.
"untuk sementara. kita bersembunyi dulu dari para pereman itu, kita menyamar. jangan sampai ketahuan, kita akan mencari keberadaan tuan, Ruy kamra." ucap sin.
Sin terdiam sejenak dan kembali berbicara.
"Tora, kau akan ku rubah menjadi tuan Ruy kamra." Seketika, Tora berubah menjadi Ruy kamra.
"wow. aku menjadi Ruy. tapi, aku tak bisa berbicara dengan monyet itu."
"apa yang kau katakan, dasar aneh." ucap sin.
Dewi sanca dan Tora bergegas pergi ke toko. ia mengambil sekeping uang emas itu, untuk membeli peralatan yang berguna. Dewi sanca membeli jubah untuk menutupi diri mereka.
Tora membeli sebuah sisir rambut, sontak Dewi sanca memarahinya.
"apa-apaan kamu ini, apa gunanya kau membeli sisir rambut !" ucap Dewi sanca.
"hehe.. Biar bisa memikat wanita." ucap Tora tertawa kecil.
"Sadar diri jelek !" teriak Dewi sanca kesal.
"kau bilang apa ! Akan ku adukan kau ke Ruy kamra !" teriak Tora kaget.
Mereka pun berjalan pulang membawa beberapa perlengkapan peralatan.
"wah. ternyata, 1 keping emas masih ada sisa koin logam. Pantas saja preman itu mati gila menyuruhku memenangkan perlombaan."
"Semuanya telah ku hitung.1 kantung memiliki 300 keping emas." ucap Dewi sanca.
Sontak mendengar itu Tora sangat terkejut. " apa..!" teriaknya.