Sandra, gadis yang hidup sengsara di keluarga kaya Hartawan. Sejak kecil, ia diperlakukan kejam oleh orang tuanya, yang sering memukul, menyalahkannya, dan bahkan menjualnya kepada pria-pria tua demi uang agar memenuhi ambisi keuangan orang tuanya. Tanpa Sandra ketahui, ia bukan anak kandung keluarga Hartawan, melainkan hasil pertukaran bayi dengan bayi laki-laki mereka
Langit, yang dibesarkan dalam keluarga sederhana, bertemu Sandra tanpa mengetahui hubungan darah mereka. Ketika ia menyelidiki alasan perlakuan buruk keluarga Hartawan terhadap Sandra, ia menemukan kenyataan pahit tentang identitasnya. Kini, Langit harus memilih antara mengungkapkan kebenaran atau tetap bersama Sandra untuk melindunginya. Sementara Sandra, cinta pertamanya ternyata terikat oleh takdir yang rumit bersamanya.
#foreducation
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Littlesister, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Tak Terduga
Setelah melewati malam yang panjang, tubuh Sandra seperti biasanya agak merasakan kelelahan, rasanya ingin memberontak, tapi apa daya, ia hanya bisa melanjutkan aktivitas seperti biasanya.
"Mas bangun, aku mau beres-beres pulang" Sandra segera membangunkan lelaki di sampingnya yang masih saja tertidur lelah.
"Aku masih mau nambah satu kali lagi, aku tambahin deh tipnya" Lelaki itu menarik Sandra kedekapannya.
"Gak bisa mas, aku masih ada jadwal lain lagi, lagipula emang mas gak dicariin istrimu, semalaman gak pulang?"Sandra melepaskan dekapan lelaki itu, dan segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah membersihkan diri, ia mengoleskan salep untuk luka ke bagian puntingnya, karena rasanya puntingnya lecet akibat semalam terlalu bersemangat. Lalu ia keluar kamar mandi lengkap dengan bathrobenya.
"Cepat mas mandi, aku udah mau pulang nih" Sandra segera mengambil satu pasang pakaian ganti yang telah disiapkan seperti biasanya.
"Besok main lagi ya" Lelaki itu mencium pipi Sandra dan segera masuk ke kamar mandi.
"Udah tua Bangka, bukannya tobat malah semakin menjadi-jadi" Sandra memungut pakaian bekas semalam yang tergeletak di atas lantai.
"Nanti aku antar pulang ya" Lelaki itu menyerahkan amplop coklat yang berisi beberapa lembar uang yang berwarna merah.
"Gak usah mas, aku masih mau lanjut lagi, masih ada jadwalku yang lain" Bohong Sandra, ia harus segera ke pasar membeli bahan masakan untuk siang nanti, dan langsung pulang ke rumah.
Sandra turun ke bawah, dan segera menjadi angkutan umum untuk pergi ke pasar, pagi ini sepertinya ia hanya ingin membeli ayam, jagung, dan udang saja. Karena bahan lainnya masih tersedia di dapur.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setibanya di pasar ia segera mencari tempat yang menjual pesanannya tadi. Ketika selesai, pandangannya tertuju ke mobil van yang di dalamnya tertata rapi berbagai buku bacaan. Itu adalah mobil perpustakaan keliling, seperti namanya, mobil itu menyewakan berbagai buku untuk dibaca setiap minggu, Sandra sudah terbiasa meminjam dari sana.
Sekedar informasi saja, Sandra belum pernah lulus sekolah, tetapi minatnya pada baca sangat besar, bahkan untuk lulus SD saja belum, ia harus terpaksa berhenti sekolah karena suatu alasan yang pahit, mengingat adik laki-lakinya, Bayu, yang telah meninggal 10 tahun yang lalu, saat Sandra masih berusia 9 tahun.
"Mas, aku mau mengembalikan ini nanti aku pinjam lagi ya yang lain" Sandra menyerahkan buku yang dipinjamnya minggu lalu dan menyerahkan uang sebesar dua ribu rupiah.
"Eh, yang jaga bukan mas sama mbak yang kemarin ya?" tanya Sandra kepada seorang lelaki tampan yang sedang merapikan beberapa buku.
"Oh iya mbak, emang beda setiap dua minggu sekali, ini sekarang giliran saya" sahut penjaga itu.
"Pantesan beda, saya mau menyerahkan buku ya mas, sekalian mau pinjam buku lainnya lagi" ucap Sandra.
"Pilih aja mbak buku lainnya" penjaga itu kembali melanjutkan aktivitasnya.
"Perpustakaan ini milik bersama ya mas? Kirain milik pribadi" Sandra membuka pembicaraan, karena terasa sepi hanya ada mereka berdua.
"Iya milik bersama, ini tugas dari kampus" sahut penjaga itu.
"Oh ya mas, nama mas siapa? Nama saya Sandra" lanjut Sandra.
"Saya Langit, mbak" sahut penjaga itu.
"Mas kuliah di mana?" tanya Sandra.
"Saya kuliah di Universitas Indonesia mbak, UI, mbaknya kuliah di mana?" jawab Langit.
"Kampus yang terkenal itu ya? Saya gak kuliah mas, cuma lagi sibuk bantu pekerjaan rumah aja" lanjut Sandra.
"Oh gitu mbak, ada lagi buku yang mau dipinjam atau cukup ini saja?" Langit mencatat nama Sandra ke dalam tabel peminjaman.
"Cukup ini saja mas, terima kasih, saya permisi dulu" Sandra segera memasukkan buku ke dalam tasnya dan segera pulang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Lama banget sih, dari tadi kemana aja? Pasti nongkrong dulu. Ma, coba liat duit nya masih utuh atau udah dicuri sebagian" Farah membuat keadaan menjadi mencekam.
"Aku gak kemana-mana kok, tadi cuma beli bahan masakan untuk dimasak nanti siang, uangnya juga uang khusus belanja bahan masakan kok" Sandra membela diri.
"Cepat sini, kembalikan uang hasil semalam, kok cuma setengah?" seru Mama.
"Enggak kok ma, itu udah semuanya, gak aku ambil" lanjut Sandra.
"Bohong, buktinya ini cuma dapat setengah dari harga biasanya!" Mama telah siap memukul Sandra dengan sapu lidi andalannya.
"Sumpah bu, Sandra gak bohong, mungkin memang Mas Kevin yang salah kasih uangnya" Sandra sudah bersiap-siap melindungi dirinya dari pukulan mamanya.
Tanpa basa-basi Mama memukul Sandra, Sandra yang berusaha menghindari pukulan mundur dan tubuhnya menabrak ujung meja makan yang lancip, menimbulkan luka kesekian kalinya.
Tidak ada yang peduli dengan keadaan Sandra, penghuni rumah pun acuh tak acuh atas semua luka yang diterimanya, seakan semua luka itu pantas Sandra dapatkan.
"Udah ma, gak usah dipukulin lagi, berisik tau dia teriak-teriak, aku dari semalam belum tidur, abis begadang lembur" Muncul suara yang dapat menghentikan aktivitas memukul itu.
"Besok kamu harus minta kekurangan uangnya, kalau sampai enggak dapat, jangan harap kamu bisa hidup aman!" acam Mama.
...Makasih kak, udah menyelamatkan aku kali ini, walaupun agak telat, tapi aku bersyukur....
Misal.
"Aw, rasanya nyeri sekali. Walaupun ini bukan yang pertama kali, tetap saja rasanya sakit. Dia terlalu kasar di atas ranjang," ucap Sandra bla bla bla.
mmpir juga ke ceritaku yg "Terpaksa dijodohkan dengan seorang dosen"
tolong mampir lah ke beberapa novel aku
misal nya istri kecil tuan mafia