"Kamu hamil anak saya kan?" Dengan suara dingin Kendra berbicara kepada seorang gadis yang sedang berusaha memuntahkan sesuatu dari perutnya.
Mendengar suara yang sangat dia hindari, gadis bernama Aleera Qiara Sabrina itu langsung terdiam di tempatnya.
"Maksud Pak Al apa? Saya hanya sedang masuk angin saja." Jawab Aleera tegas.
Kendra tersenyum simpul.
"Baik, kalau begitu ayo kita periksakan ke rumah sakit."
Seketika Aleera memucat. Apakah kesalahan satu malam antara dirinya dengan Kendra yang merupakan kakak dari Sandra (Sahabatnya) dan juga Dosen di tempatnya kuliah akan membuat Aleera terikat dalam sebuah hubungan dengan laki-laki dingin itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggi Dwi Febriana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kunjungan Kendra
“Abang kenapa?” Tanya Sandra kepada Kendra. Pasalnya sejak masuk mobil tadi Sandra merasa Kendra sedikit berbeda. Seperti sedang ada beban berat yang menjadi tanggungannya.
“Heemm? Abang nggak kenapa-napa dek.” Jawab Kendra seraya tersenyum lembut.
“Bohong nih, Abang lagi ada masalah apa? Cerita sama adek, nanti adek bantu cari solusi kalau adek bisa.” Ujar Sandra kepada Kendra. Dia tentu saja tidak akan percaya semudah itu dengan jawaban Kendra. Sandra merasa sebagai adik dia harus membantu mengatasi masalah kakak-kakaknya jika bisa.
Kendra tertawa kecil mendengar ucapan Sandra. Dengan gemas dia mengusap puncak kepala adiknya itu.
“Perhatian banget sih adek Abang yang satu ini, jadi makin gemes sama adek.” Ujar Kendra.
“Iiihhh, jangan berantakin rambut adek Bang, nanti adek nggak cantik lagi.” Ujar Sandra seraya memanyunkan bibirnya.
Lagi-lagi itu membuat Kendra tertawa.
“Siapa yang berani bilang kalau adek Abang ini nggak cantik kalau rambutnya berantakan? Sini suruh ngomong langsung sama Abang.” Ujar Kendra kepada Sandra.
“Tau ah males sama Abang… Jadi, Abang ada masalah apa? Kok dari tadi adek perhatiin Abang kaya banyak pikiran?” Sandra kembali bertanya mengenai topik utama yang sedang mereka bicarakan tadi.
“Enggak ada apa-apa dek, biasa masalah pekerjaan di kantor. Adek nggak perlu khawatir, Abang bisa atasi masalah ini kok.” Jawab Kendra dengan lembut. Bohong! Ya tentu saja Kendra berbohong, dia tidak mungkin menceritakan yang sebenarnya kepada Sandra sekarang.
“Ooo masalah kerjaan di kantor, kalau itu sih adek nggak bisa bantu. Adek kan nggak tau apa-apa tentang pekerjaan di kantor.” Ujar Sandra yang membuat Kendra tersenyum.
“Adek bantu doa aja biar masalah Abang cepet selesai.” Ujar Kendra kepada Sandra.
\~\~\~
Hari ini pikiran Kendra terus tertuju kepada Aleera. Kendra khawatir mengenai keadaan gadis itu. Apa Aleera baik-baik saja saat ini? Kendra tidak akan sekhawatir ini kalau saja di rumahnya ada seseorang yang menemaninya.
Tapi tunggu, tadi pagi Kendra dengar Sandra akan ke rumah Aleera begitu pulang kuliah. Sepertinya ini adalah kesempatan Kendra untuk bertemu dengan gadis itu. Jika tidak dengan Sandra, Kendra tidak yakin kalau Aleera mau membukakan pintu untuknya.
Ya meskipun bisa saja Kendra memaksa seperti biasanya, tapi mulai sekarang Kendra tidak akan melakukannya lagi. Kendra takut kalau Aleera benar-benar sedang hamil dan dia membuat keduanya dalam bahaya.
Sebenarnya hari ini Kendra hanya memiliki 1 kelas saja yang dia ajar, tapi Kendra memutuskan untuk tidak ke kantor dan menunggu kelas adiknya itu selesai. Kendra sengaja tidak mengirimi Sandra pesan kalau dia berangkat ke kantor, jadi Kendra yakin sepulang kuliah nanti Sandra pasti akan langsung ke ruangannya seperti yang biasa adiknya itu lakukan.
Kendra hanya tinggal menunggu Sandra datang ke ruangannya saja dan dia akan ikut ke rumah Aleera.
\~\~\~
Setelah tadi pagi puas menangis begitu mengetahui fakta kalau dirinya benar-benar sedang hamil, kini Aleera sudah terlihat baik-baik saja. Meskipun matanya masih terlihat sedikit bengkak tapi suasana hati Aleera jauh lebih baik sekarang ini. Aleera saat ini bahkan sudah mandi, jadi penampilannya tidak terlalu kacau. Dan yang dia lakukan saat ini adalah, menonton sebuah video mengenai kehamilan di youtube. Aleera mencari tau apa yang boleh dan tidak boleh di lakukan oleh seorang wanita yang sedang hamil.
Aleera tersenyum mengingat dalam hitungan bulan dia tidak akan sendirian lagi seperti sekarang ini. Ya, Aleera bahagia dengan kehamilannya meskipun janin yang di kandungannya ini datang di waktu yang tidak tepat.
“Kamu yang sehat di perut Mama ya nak.” Ujar Aleera seraya mengelus perutnya. Mungkin berbicara dengan janin dalam perutnya akan menjadi kebiasaan baru Aleera.
Tiba-tiba ponsel Aleera berbunyi yang menandakan adanya pesan masuk. Ternyata dari Sandra.
Sandra
Ly, aku baru selesai kelas nih, ini mau ke rumah kamu. Kamu mau dibawain apa?
Aleera tersenyum melihat betapa perhatiannya Sandra kepadanya.
Sandra
Apa aja san asal jangan yang ada nasinya, kalau bisa yang berkuah:D
Ya, Aleera melarang Sandra untuk membawa nasi karena bisa-bisa Aleera mual lagi. Bahkan sejak tadi Aleera sama sekali tidak makan nasi karena mual menciu baunya. Aleera memilih mengganjal perutnya dengan roti, susu, dan buah.
\~\~\~
Dan benar saja begitu selesai kelas Sandra langsung ke ruangan Kendra.
“Kan bener Abang masih disini.” Ujar Sandra begitu mendapati Kendra masih ada di ruangannya.
Kendra tersenyum melihat kedatangan adiknya itu.
“Iya, Abang masih ada beberapa pekerjaan soalnya, tapi sekarang udah selesai kok. Mau langsung pulang?” Tanya Kendra kepada Sandra, padahal dia sudah tau kalau Sandra akan ke rumah Aleera.
Sandra menggelengkan kepalanya.
“Anterin adek ke rumah Aleera ya Bang. Eehh iya, sekalian mampir beli soto ayam di tempat makan langganan kita ya Bang, tadi Aleera katanya nitip makanan yang berkuah.” Ujar Sandra kepada Kendra.
“Makanan berkuah?” Tanya Kendra kepada Sandra.
Sandra menganggukan kepalanya.
“Iya, mungkin karena badannya lagi nggak enak makanya pengen makanan yang berkuah.” Jawab Sandra. Dia tidak terlalu ambil pusing dengan permintaan Aleera.
Tapi tidak dengan Kendra, laki-laki itu semakin yakin kalau memang ada yang berbeda dengan Aleera. Mungkinkah Aleera hamil? Lagi-lagi pikiran itu muncul di otaknya dan membuat Kendra semakin yakin kalau Aleera memang benar hamil.
“Ooo, ya udah yuk.”
Kendra dan Sandra berjalan menuju parkiran dimana mobil Kendra berada.
Seperti yang tadi sudah di bilang, Sandra terlebih dahulu mampir ke rumah makan langganannya yang menjual soto ayam.
“Abang mau?” Tanya Sandra kepada Kendra.
“Boleh.” Jawab Kendra.
Setelah membeli 3 porsi soto ayam mereka kembali melanjutkan perjalanan ke rumah Aleera.
Dan ya 10 menit kemudian mereka sampai di rumah gadis itu.
“Assalamu’alaikum Ly..” Sandra mengetuk pintu rumah Aleera.
“Masuk aja San nggak di kunci.” Jawab Aleera dari dalam. Aleera pikir Sandra akan datang ke rumahnya di antar supir seperti biasa. Tapi ternyata dugaan Aleera salah, Sandra datang bersama orang yang paling dia hindari.
Sandra dan Kendra masuk, mereka mendapati Aleera sedang duduk di karpet bulu depan TV.
Aleera menolehkan kepalanya dan mendapati Sandra dan Kendra.
“Katanya sakit, tapi keliatannya baik-baik aja tuh.” Ujar Sandra seraya mendudukkan dirinya di samping Aleera.
“Siapa yang bilang sakit, aku cuma bilang lagi nggak enak badan dan sekarang udah baik-baik aja.” Jawab Aleera menyangkal tuduhan Sandra.
Kendra hanya diam dan ikut mendudukkan dirinya di samping Sandra.
“Eehh ini sotonya nanti keburu dingin. Aku ambil mangkok dulu ya.” Sandra langsung beranjak ke dapur untuk mengambil alat makan. Ya, dia sudah biasa melakukan apapun sendiri di rumah Aleera.
Tinggallah Aleera dan Kendra hanya berdua. Aleera terus mengalihkan pandangannya menghindari Kendra yang terus menatapanya tajam. Sebenarnya ada banyak pertanyaan yang ingin Kendra tanyakan, tapi tidak bisa karena ada Sandra di antara mereka.
Tapi setidaknya sekarang Kendra sedikit merasa lega karena Aleera baik-baik saja.
kisah Sandra ❤️ Daven sudah ada
kisah Rendra bila thor bila nak buat kisah percintaan Rendra putera ke2 dari keluarga Santoso bersama pilihan hati nya
Alvaro Kendra(Al/Ken)❤Areel Qiara(Ly)
Aidan(Aian)
Ariel(Arie)
Arzan(Arz)
Arora(Aora)
Alvaro Kendra(Al/Ken)❤Areel Qiara(Ly)
Aidan(Aian)
Ariel(Arie)
Arzan(Arz)
Arora(Aora)