Boy Alexander, Pewaris Yang Terbuang

Malam ini Jasmine dan Alexa sedang berada di restoran Nirwana, menunggu kedatangan Boy. Terlihat Jasmine yang sedikit-sedikit melirik ke arah jam dinding, dia sangat berharap akan segera bertemu dengan seorang pria yang paras wajahnya sangat mirip dengan mendiang suami pertamanya itu.

Jasmine terpaksa berbohong kepada ayahnya bahwa dia pergi keluar hanya untuk bertemu dengan Alexa untuk membahas konsep pernikahan Alexa dengan Erick. Dia tidak ingin ayahnya tahu bahwa dia telah bertemu dengan seseorang yang memiliki wajah yang sangat mirip dengan Adnan.

Sedangkan Wilson dan Erick, mereka memang sering pulang malam. Jarang berada di mansion. Sehingga mereka tidak tahu bahwa Jasmine telah bertemu dengan Boy dan Alexa pada malam ini.

"Dia memang sering datang terlambat, Tante. Tapi kalau dalam urusan pekerjaan, dia adalah seorang asisten yang sangat hebat dan sangat cekatan." Sebenarnya Alexa juga ingin segera bertemu dengan Boy. Setiap kali bertemu dengan pria itu, dia selalu betah memandangi ketampanan Boy. Tapi sepertinya Jasmine lebih tidak sabar dibandingkan dengan dirinya.

"Sepertinya kamu sangat dekat sekali dengan Boy." Jasmine berkata sambil tersenyum. Dia tidak mengerti, seharusnya dia kecewa kepada Alexa karena Alexa terlihat sangat dekat dengan pria lain, padahal dia akan segera menikah dengan Erick.

Alexa menjadi salah tingkah ketika mendengar pertanyaan dari Jasmine, dia ingin menjawab pertanyaan dari calon mertuanya itu, tapi dia mendadak diam ketika dia melihat Boy yang sedang berjalan menuju ke arah mereka.

Begitu pula dengan Jasmine, wanita itu nampak terpaku ketika dia melihat Boy yang berjalan semakin dekat dengannya. Mata wanita itu nampak berkaca-kaca ketika dia bisa melihat wajah Boy dengan jelas. Wajahnya benar-benar mirip sekali dengan Adnan.

Apakah di dunia ini ada seseorang yang memiliki kemiripan wajah walaupun tidak memiliki hubungan darah sama sekali? Pertanyaan itulah yang muncul dibenak Jasmine saat ini.

"Selamat malam. Nama saya Boy." Boy menyapa Jasmine sambil mengulurkan tangannya kepada wanita yang duduk di kursi roda itu.

"Ma-malam juga. Nama saya Jasmine Alexander. Terimakasih Boy, kamu sudah menemukan sapu tangan saya." Jasmine berkata dengan sedikit terbata-bata. Dia tidak berhenti memandangi wajah Boy. Benar-benar mirip dengan Adnan. Kemudian dia dan Boy segera berjabatan tangan sebentar.

Boy nampak terdiam, rupanya wanita yang ada dihadapannya itu adalah calon mertuanya Alexa. Keluarga Alexander. Boy pun segera duduk di samping kiri Alexa, kemudian dia menanggapi ucapan terimakasih dari Jasmine. "Iya, sama-sama, Tante."

"Sepertinya kalian sangat dekat?" tanya Jasmine kepada Alexa dan Boy. Dia bertanya sambil tersenyum.

Alexa yang menjawab pertanyaan dari Jasmine. "Emm... Mungkin karena kami sudah saling mengenal dari kecil, Tante. Boy ditugaskan oleh Oma Margaretha untuk menjaga aku dan Maxime. Makanya aku lumayan dekat dengan Boy."

Jasmine nampak mengerutkan keningnya ketika dia mendengar jawaban dari Alexa. Padahal Boy masih muda, tapi dia dulu ditugaskan untuk menjaga Alexa dan Maxime ketika mereka masih kecil. Apakah itu artinya sedari kecil Boy tinggal di mansion kelurga Keano?

"Apakah mungkin kamu dari kecil tinggal di mansion keluarga Keano, Boy? Lalu orang tuamu dimana?" Jasmine tahu betul seharusnya dia tidak lancang bertanya seperti itu kepada Boy. Tapi dia benar-benar ingin tahu tentang latar belakang pria itu.