sudah lima tahun menjalani biduk rumah tangga tapi tak cukup bagi Ayumi meluluhkan hati suaminya Dirga yang telah terpaut dengan kekasihnya.
"semoga kamu bahagia dengan pilihan mu mas, sekarang aku mundur dan membiarkan mu bersatu dengan kekasih mu yang begitu kamu agung-agungkan".
"terimakasih selama lima tahun lebih ini telah sabar membersamai ku walau namaku tak pernah ada di hatimu".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Akhirnya kata talak itu terucap juga pada mulut Dirga. Rumah tangga yang Ayumi selalu dambakan kini telah berakhir.
Dia mengira rumah tangga yang berlandaskan perjodohan ini tidak akan pernah berakhir dan lambat laun Dirga akan berubah apalagi sudah hadir anak diantar mereka tapi ternyata dia salah besar. Cinta nya pada Aruna sang kekasih mengalahkan semua nya.
"silahkan kemas barang-barang mu Ayumi, aku dan mas Dirga akan tinggal dirumah ini". ucap Aruna tanpa perasaan. padahal disana ada mertuanya dan juga orang tua Ayumi.
Semua orang menatap penuh emosi pada Aruna kecuali Dirga. Seba pria itu memang menjanjikan akan tinggal dirumah yang dia bangun menggunakan uangnya sepenuhnya. tapi Dirga seakan melupakan sesuatu bahwa rumah itu sudah atas nama mantan istrinya karena menjadi mahar dala pernikahannya.
"apa maksud nya ini mas ? Kenapa istri mu mengatakan hal bodoh". Tanya Ayumi memicingkan matanya pada Dirga.
"ini rumah ku Ayumi, bahkan sebelum kita menikah rumah ini sudah berdiri kokoh Tano ada campur tangan mu sedikit pun". Jawab pria itu. Ayumi tersenyum remeh menatap dua sejoli yang seperti tidak tahu malu.
"ini memang hasil kerja keras mu mas tapi apa kamu lupa, jika rumah ini sudah atas nama ku ? Kamu menjadikan rumah ini mahar saat kita menikah begitupun juga dengan mobil yang saat ini aku pakai. Jadi jangan jadi orang yang tidak tahu malu seperti ini". Jawab nya seketika membuat pria itu bungkam karena sudah Mengingat nya.
"A-apa ? Benar yang dikatakan mantan istri mu itu mas ?". Aruna terkejut mendengar ucapan Ayumi, padahal dia sudah memimpikan akan tinggal dirumah mewah itu tapi sepertinya harapannya akan pupus.
"maaf aku lupa". Jawab Dirga dengan wajah tertunduk karena merasa malu telah membanggakan rumah itu yang ternyata sudah menjadi milik Ayumi.
Dia malu terhadap orang tuanya dan juga mertuanya yang turut menyaksikan semua nya.
"silahkan kalian angkat kaki dari sini, karena rumah ini bukan penampungan bagi orang-orang seperti kalian". Usir Ayumi menunjukkan pintu keluar pada suami istri itu.
"cih jangan sombong dulu kamu Ayumi. suamiku mampu membelikan rumah seperti ini bahkan lebih mewah dari rumah ini. apalagi suamiku memiliki perusahaan besar. Maka kecil bagi nya untuk membeli rumah yang aku impikan. Iyakan mas ?". Tanya Aruna penuh harap pada suaminya, entah kenapa perasaannya sedari tadi tidak enak.
Dirga mendongakkan kepalanya melihat pada orang tua nya. Haris tersenyum remeh menatap anak nya itu.
pria itu teringat kembali pada perjanjiannya dengan orang tuanya, jika dia menikah dengan Ayumi dan tidak mengkhianati menantunya maka Dirga bisa mengelola perusahaan papa nya yang selama ini di rintis dari nol.
"tidak ada rumah untuk kalian. Silahkan suruh suami mu berusaha sendiri dan jangan pernah mengambil uang perusahaan karena sekarang saya mencabut jabatan Dirga menjadi CEO pada perusahaan ku". Jawab Haris menatap Aruna yang kini sudah menjadi menantu satu-satunya.
"APA ?!!!!". Seketika badan Aruna yang tadinya bersemangat langsung lemas bahkan pasokan udara dalam rongga hidungnya tinggal sedikit membuatnya ngos-ngosan, mendengar kenyataan yang mengejutkan itu.
"Aruna... Sayang..". panggil Dirga membelai pipi istrinya.
Ayumi memalingkan wajahnya kalau melihat itu, sebegitu perhatiannya Dirga pada Aruna, padahal dulu ketika menjadi istrinya jangankan untuk menemaninya ketika sakit bahkan melahirkan saja dia pergi entah kemana.
"sekarang bawa istrimu dari sini". pinta Haris mengusir anak dan menantunya itu.
"tolong pa, Aruna sedang sakit. Biarkan kami disini dulu sementara waktu". Jawab Dirga memelas, tatapannya beralih pada mantan istrinya.
"aku mohon Ayumi, biarkan kami tinggal disini sementara. Sampai aku mendapatkan rumah, kamu orang baik. Tolong mengerti keadaan ku saat ini". mohon nya pada Ayumi.
wanita itu berdecak kesal, setelah apa yang menimpa nya barulah dia mengatakan jika Ayumi orang baik, entah kemana kesombongan yang tdi dia banggakan itu.
"maaf, saya tidak menerima orang asing dirumah sayang. Saya tidak ingin anak saya terganggu nanti nya. Jadi silahkan pergi sekarang juga". Balas Ayumi tanpa melihat Dirga.
Bersambung...