Allea Hizka Zirah. Wanita polos nan lugu, telah bersepakat dengan pacar nya akan melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius lagi. Segala sesuatu yang di butuhkan untuk melangsungkan acara sudah beres, hanya tinggal menunggu hari dan tanggal yang di tentukan.
Namun tak di sangka, mempelai pria tidak menghadiri acara pernikahan yang akan di langsungkan. Sontak hal itu mengundang riuh di acara yang di gelar dengan besar-besaran. Begitu juga dengan keluarga wanita yang menanggung malu.
Apa yang menjadi penyebab mempelai pria tidak hadir? Apakah adanya selisih paham? Apakah setelah kejadian yang menimpah Allea akan menimbulkan trauma yang mendalam? Atau malah sebaliknya?
Mari kita ikuti keseruan cerita ini yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keycappp, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
REKAMAN BUKTI.
Allea berjalan seorang diri menuju aula, dengan menenteng sebuah kado untuk ia berikan kepada yang sedang berulang tahun.
Banyak bisik-bisik yang Allea dengar sendiri, dari pada para tamu undangan. Sepanjang perjalanan nya, menuju aula. Berjalan dengan anggun nya.
" Hebat juga keluarga ini, bisa mengundang keluarga Darmawan."
" Ada apa dengan hubungan kedua keluarga ini, kenapa bisa Bu Allea punya waktu untuk hal seperti ini?."
" Wow... Bu Allea bisa hadir,"
" Bu Allea makin cantik aja, karir nya juga lebih dari cantik."
" Aura orang sukses emang beda banget yah."
Kira-kira begitu lah bisik-bisik yang Allea dengarkan, namun ia tak menggubris nya sama sekali. Tetap saja dengan langkah anggunly, dan wajah datar.
" Halo pak Deniro." Sapa Allea setibanya di aula, seperti tidak ada apa-apa yang terjadi.
Bukan nya membalas sapaan nya, Deniro malah diam mematung. Wajah berubah menjadi pucat pasi.
Dengan cepat istri Deniro, segera menyenggol bahu suami nya supaya membalas sapaan dari wanita sukses ini. Allea menjadi wanita idaman bagi laki-laki maupun perempuan, jadi tidak heran jika istri Allea sangat menyukai Allea.
" H-halo Allea." Setelah Deniro tersadar, ia membalas sapaan dari perempuan di hadapan nya.
Deniro merasa heran dengan raut wajah Allea yang santai, seperti tidak terjadi apa-apa. Begitu juga dengan wajah yang sangat berubah, dan aura yang terasa mahal. Jujur saja Deniro belum pernah melihat wajah asli Allea, setelah nama nya menjadi harum di negara ini. Yang ia duga mungkin, Daddy Tito mengalihkan nama kepemimpinan perusahaan. Namun Daddy Tito maupun orang kepercayaan yang menjalankan perusahaan itu, hingga bisa sesukses itu. Se tahunya, Allea tidak akan mampu bersaing di dunia bisnis, namun dugaan nya selama ini salah.
Ia tidak mengetahui, bagaimana perubahan Allea yang sekarang ini. Deniro juga jarang berada di perusahaan, karna ia selalu di percayakan meninjau lapangan. Jadi tidak memiliki banyak waktu, untuk melihat dunia luar kalau bukan kerjaan. Mengingat tanggungan nya yang sudah bertambah, jadi ia harus rajin bekerja. Belum lagi beberapa simpanan, yang merengek minta duit.
" Sebelum nya saya bisa mengucapkan sepatah dua kata?" Izin Allea terlebih dahulu, setelah ia menyerahkan kado yang ia bawakan tadi kepada anak yang sedang berulang tahun itu.
" Boleh Nyonya Allea. Silahkan!" Istri Deniro menjawab dengan senyum sumringah, mungkin ini akan perbincangan hangat buat para teman arisan nya. Akan kehadiran orang terhormat, ke acara ulang tahun putri nya.
Allea membalas nya dengan senyuman, namun di lubuk hati nya. Ingin sekali rasanya menginjak-injak wajah laki-laki, bej*d itu beserta istri nya.
" Selamat malam semua nya. Izin kan saya mengucapkan sepatah dua patah kata," sapa Allea terlebih dahulu, sebelum melanjutkan ucapan nya seterusnya. " Mungkin banyak yang bertanya-tanya akan kehadiran saya di sini, kebetulan saya mengetahui adanya acara anak dari pak Deniro. Jadi saya menghadiri nya, sekalian saya juga ingin mencari orang yang saya tuju dengan maksud meminta pertanggungjawaban." Imbuh Allea dengan melirik Deniro, dengan senyuman sumringah.
Suasana seketika riuh, setelah mendengar kalimat PERTANGGUNGJAWABAN. Yang seperti apakah yang pemuda sukses cantik ini, maksud? Begitu lah kira-kira yang tamu undangan pikirkan.
Sementara Deniro sudah tak bisa berpikir jernih lagi, pikiran nya sudah mulai berputar. Wajah yang sudah berubah pucat pasi, dan keringat dingin sudah mulai mengucur di dahi nya. Ia sudah yakin dengan feeling nya tadi, akan ada hal yang akan menghancurkan hari kebahagiaan putri nya.
" Saya ingin meminta pertanggungjawaban kepada pak Deniro, karena sudah merusak kehormatan adek saya Ruby. Dulu beliau sudah berlaku bej*d, saya tidak meminta pertanggungjawaban untuk beliau menikahi adik saya. Saya juga tidak akan setuju, Jika adik saya di nikahi oleh laki-laki hidung belang. Yang saya minta adalah kesembuhan adik saya, adik saya terkena trauma yang mendalam. Jadi bagaimana dengan anda tuan?" Tanya Allea kepada deniro, setelah ia usai membongkar semua nya.
Ingin saja rasanya Deniro menghilang dari tempat ini, di taro di mana wajah nya setelah mendengar hal ini. Lagian dari mana Allea bisa mengetahui hal ini, dan benar saja mengapa Allea mengakui Ruby sebagai adik nya? Sementara Allea anak tunggal di keluarga Darmawan.
Suasana semakin mencekam, dan mulai riuh setelah mendengar penjelasan dari Allea.
" Maaf ibu Allea yang terhormat, mungkin bu Allea salah orang. Lagian bu Allea kan anak tunggal? Kenapa memiliki adik? Lagian bu Allea punya bukti akan tuduhan ini? Karna jujur saja saya tidak terima di tuduh seperti ini." Sanggah Deniro, berusaha menguasai diri dan menetralkan ekspresi nya.
" Tenang saja pak Deniro yang terhormat, saya punya bukti yang kuat kok." Jawab Allea dengan senyum menyeringai.
Ju langsung menyerahkan tugas untuk menunjukkan semua barang bukti itu, melalui infokus yang tersedia di sana. Ju langsung mendatangi Allea, takut jika hal yang tidak di inginkan akan terjadi kepada Allea. Keselamatan Allea terutama bagi nya.
Dalam hitungan detik, terpampang sudah beberapa video rekaman CCTV yang Daddy Tito berikan. Di layar infokus, yang berukuran besar di ruangan itu. Hingga semua orang tercengang melihat perlakuan Deniro, yang paling kejam nya. Melemparkan Ruby ke aspal jalan, dengan pakaian compang-camping hingga ke menyeret Ruby dari rumah nya, menuju jalan sedikit jauh dari samping rumah nya. Semua nya terekam jelas, oleh kamera CCTV.
Semua orang yang berada di ruangan itu, akhirnya percaya dengan ucapan Allea tadi. Begitu juga dengan Deniro yang merusak Ruby, Daddy Tito dapat kan karna dulu Deniro menjual video seperti itu. Dan juga video Deniro dengan perempuan lain, bukan hanya Ruby saja.
Setelah melihat foto-foto dan rekaman video, istri Deniro langsung pingsan di aula. Deniro juga rasanya ingin mati saja, tak bisa lagi memikirkan nasib nya.
" Bagaimana pak Deniro? Apa saya masih berbohong? Saya tidak akan membiarkan Anda lepas kali ini, anda tahu kan perbuatan apa yang anda perbuat selain ini di masa lalu? Saya tidak perlu mengumbar nya, yang utama adalah kesehatan adik saya kembali lagi. Saya butuh pertanggungjawaban mu," ucap Allea dengan tatapan tajam, jika bukan karna ini tempat ramai. Mungkin saja ia sudah ia habisi laki-laki ini dengan tangan nya sendiri.
Suara sorak-sorai mulai terdengar, banyak yang menjelek-jelekkan Deniro. Banyak pula yang tak menyangka akan Deniro, yang mereka kenal dengan ketampanan dan ketekunan dalam bekerja. Tak terpikirkan oleh mereka semua, kalau Deniro memiliki masa lalu yang suram.
Kejadian ini juga tak lepas dari sorotan kamera, yang sudah tersebar di sosial media. Banyak yang melakukan siaran langsung, banyak yang menonton, banyak pula mereka mendapat uang dari pertunjukan itu.
...****************...
Halo... Author up lagi ya guys...
