Arrabella terbangun dan statusnya sudah menjadi istri seorang pria. Yang Ella tahu, dia menghadiri acara pernikahan sahabatnya, tapi dia tidak mengingat kejadian selanjutnya sama sekali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon author Yura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35
"Permisi, Tuan, Nona. Saya membawa beberapa pakaian dan barang-barang Tuan Jason," ucap Ine.
Ella langsung mempersilahkan Ine untuk masuk. Dia merasa lega karena berkat Ine, dia bisa lepas dari Jason.
Sementara itu, Jason terlihat kesal. Dia terus menatap tajam Ine dan para pelayan lainnya karena sudah mengganggunya.
Ini yang sadar Jason terus menatapnya tajam, langsung cepat-cepat mengajak para pelayan untuk segera keluar. 'sepertinya aku mengganggu aktivitas mereka,' batin Ine yang melihat Ella dan Jason terlihat canggung. Apalagi tampilan Ella yang sedikit berantakan dan juga tanda merah yang terlihat jelas di leher jenjangnya membuat Ine yakin jika keduanya sedang melakukan hal yang intim. Ah! Ini jadi menyesal mengetuk pintu tadi.
"Kalau begitu kami permisi, Tuan, Nona." Ine dan para pelayan cepat-cepat pergi karena takut dengan wajah garang Jason.
Setelah Ine dan para pelayan pergi, Jason menatap Ella. "Kemarilah!" titahnya.
Tentu saja Ella langsung kabur, dia tidak ingin terlarut dalam gairah yang Jason ciptakan. "Aku... Aku mau mengganti pakaian," ucap Ella dan langsung berlari menuju walk in closet.
Jason menggeram kesal. "Akhhh! Kalau saja kaki ini bisa berjalan, pasti Aku tidak akan melepaskan mu!"
***
Jason memutuskan untuk kembali berkerja di kantornya walaupun harus menggunakan kursi roda. Dia sedang memeriksa beberapa berkas penting dengan serius. Tak lama, pintu ruangannya di ketuk. Alexa masuk membawakan secangkir kopi untuknya.
"Jason, aku membawakanmu secangkir kopi," ucap Alexa tersenyum manis. Gadis itu lalu berjalan mendekati Jason dan mengusap punggung pria itu.
"Jangan bekerja terlalu lelah, kau belum sembuh betul, Jason," lanjutnya lagi.
Jason berusaha menghindari Alexa. Entah mengapa berada di dekat gadis yang pernah menjadi masa lalunya itu membuatnya begitu tak nyaman.
"Jangan seperti ini, Lexa! Aku adalah bosmu, dan kau sendiri pun tahu jika Aku sudah memiliki istri. Jaga sikapmu itu!" tegas Jason menatap tajam Alexa.
"Jason, Aku hanya khawatir tentang kesehatanmu. Seharusnya jika memang istrimu benar-benar mencintaimu, dia yang seharusnya lebih perhatian padamu," ucap Alexa berusaha memproduksi Jason.
Jason nampak diam. Dia jadi berpikir, apa Ella pernah menyukainya, apa dia memiliki perasaan yang sama dengan yang saat ini Jason rasakan?
"Aku tidak perlu menunjukkannya padamu tentang perhatian istriku. Jangan pernah lagi mencampuri urusanku, Lexa, karena aku bisa mengeluarkanmu dari perusahaanku saat ini juga!" ancam Jason. Pria itu di selimuti aura dingin.
Alexa merasa kesal. Dia masih belum rela jika Jason lebih membela Ella daripada dirinya yang lebih lama mencintai Jason.
Alexa terdiam sejenak. Dia menyunggingkan senyumnya ketika ketika mendapatkan sebuah ide di kepalanya.
'aku tidak percaya kau benar-benar melupakan cinta kita, Jason. Aku yakin pasti masih ada cinta itu meskipun hanya sedikit. Aku akan membangkitkan cinta itu lagi,' gumamnya dalam hati.
Alexa tanpa tahu malu langsung duduk di atas pangkuan Jason, membungkam bibir Jason dengan ciumannya. Alexa yakin pasti Jason akan membalasnya. Alexa tahu Jason tidak akan pernah bisa menolak ciumannya itu.
Sementara di sisi lainnya, Ella membawa makan siang Jason yang sudah di buatkan Ine atas perintahnya. Ella sudah berada di depan pintu ruangan Jason, membuka pintu itu dan segera masuk kedalam.
Matanya membola sempurna ketika melihat Alexa yang mencium bibir Jason dengan begitu brutal. Ella hanya terdiam mematung tanpa bersuara. Tiba-tiba saja dia terkejut ketika tubuh Alexa terdorong dan jatuh dengan keras ke lantai. Rupanya Jason mendorongnya dengan kuat.
"Kau sudah melewati batasanmu, Alexa!" bentak Jason dengan tatapan yang begitu menakutkan. Jason terkejut ketika melihat Ella yang sudah berdiri di dalam ruangannya.
Matanya terbelalak menatap Ella. Jason merasa khawatir Ella akan salah paham padanya tentang ciuman itu.
"E-ella... A-aku bisa menjelaskannya...." Jason terbata. Rasanya dia sangat takut jika Ella akan membencinya, atau mungkin bahkan akan lari darinya. Dia pasti tidak akan bisa mengejarnya karena kakinya yang tak dapat di gerakkan.