Dosenku Maduku (Why Love)

pagi itu Hafiz dan kanza memutuskan untuk pulang ke ibu kota setelah kemarin siang dan semalam puas berbelanja meski pikiran nya tak henti memikirkan Yasmin.

Hafiz mencoba menghubungi Yasmin namun nomor Yasmin berada di luar jangkauan.

Yasmin mengikuti kegiatan pagi ini,solat subuh berjamaah dengan Kahfi yang memimpin solat.di lanjut olahraga pagi namun Yasmin tidak mengikuti karena kakinya masih sakit.

"Yas.....!"

ucap Luthfi menghampiri membawakan bubur kacang hijau yang masih panas.

Yasmin menatap wajah Lutfhi yang tampak sendu, Yasmin memalingkan wajahnya. entah harus memulai dari mana untuk menjelaskan semuanya pada Lutfhi untuk mengakhiri asa nya itu.

"kamu marah karena aku gak jemput kamu yas?"

ucap Luthfi menatap wajah Yasmin yang Tampak sedih.

"gak ..!

kak.. sebaiknya kak Lutfhi jauhi Yasmin,dan berhenti lah mengharapkan yasmin.karena Yasmin dan bang Hafiz sudah berbaikan jadi carilah perempuan lain yang lebih baik dan belum menikah!"

"maksudnya berbaikan kamu mau menerima kanza di dalam rumah tangga kalian begitu?"

ucap Luthfi tidak percaya.

"ya...kak! jadi Yasmin mohon ! mulai saat ini jauhi Yasmin !"

ucap Yasmin memalingkan wajahnya menghapus air mata yang menetes.

Yasmin begitu nyaman dengan Luthfi, Yasmin menerima semua kebaikan dan perhatian dari Lutfhi karena ia tidak mendapatkan hal itu dari Hafiz.. harapan itu harus pupus saat Yesa menentang kehadiran nya dalam kehidupan Luthfi.

"maafkan Yasmin kak! terima kasih untuk semua nya, Yasmin bahagia kenal sama kak Luthfi!" ucap Yasmin kemudian pergi meninggalkan Lutfhi yang mematung sendiri memegang cangkir yang berisi bubur.

Lutfhi merasa tidak yakin dengan kemampuan Yasmin yang mau menerima kanza, benar kah seperti itu?

hati nya sakit karena Yasmin menghempaskan cinta nya.

Lutfhi memijat keningnya, ia yakin ini bukan kemauan Yasmin.kemarin Yasmin jelas jelas menerima cintanya meski ia harus menunggu sampai masalah Yasmin selesai.

Yasmin berjalan gontai menuju tenda, semua sudah bersiap membongkar tenda.

"Yas .. kenapa?" ucap sela melihat wajah Yasmin yang tampak murung.

"udah ngomong sama kak Luthfi?"

tanya sela melihat Luthfi yang berada di belakang menatap punggung Yasmin.

dengan switer tebal berwarna hitam Lutfhi memasukan kedua tangan nya ke kantong berdiri tak jauh dari Yasmin.

sela dan Wulan membuang nafas, merasa iba dengan kedua nya.

sela memeluk Yasmin,ia tahu kalau Yasmin hendak menangis.

"sabar ya Yas......?"

ucap Wulan mengusap punggung Yasmin.

"Yas .. sebenarnya kamu cinta gak seh sama kak Luthfi?"

ucap wulan bertanya.

"gak tahu, tapi selama ini aku nyaman sama dia. karena kak Luthfi baik dan sayang sama aku?"

ucap Yasmin menunduk.

"selama ini kak Luthfi yang selalu ada saat aku butuh sandaran...!"

ucap Yasmin lagi menghapus air matanya.

"sabar Yas...kita juga bingung, karena gak bisa bantu apa apa!"

ucap Wulan merangkul bahu Yasmin.

"gak apa-apa... kalian berdua itu sahabat aku!"

ucap Yasmin.

tak lama Kahfi memberikan instruksi untuk membereskan semua barang barang, karena mereka akan pulang.

kahfi dan Luthfi sama sama menatap wajah Yasmin yang sembab.

'mengapa perpisahan harus terjadi saat aku memerlukan dirimu?'

"bunda gak pernah memimpikan punya menantu seorang janda!"

ucapan Yesa kembali terngiang di telinga nya.

'janda? apa aku akan jadi janda?'

gumam Yasmin sendiri, kini mereka berada dalam perjalanan pulang.

kenapa status itu terdengar mencekam di telinga nya.

"Yas..... kenapa? ngelamun terus! kamu mikirin kak Luthfi?"

Yasmin tidak menjawab ia malah menyandarkan kepalanya pada kursi, menahan air matanya.

'jangan menangis lagi Yas, sudah cukup!'

"aku mau tidur sel..?"

ucap Yasmin kemudian memejamkan matanya.

tak lama mereka sampai di halaman parkir kampus, terlihat jam menunjukkan pukul dua siang!.

"Yas....aku antar pulang!"

ucap Lutfhi menghampiri Yasmin.

Yasmin terdiam mengernyitkan alisnya tak mengerti dengan sikap Lutfhi.

"aku janji ini yang terakhir kali...!"

ucap Luthfi paham dengan perubahan raut wajah Yasmin.

'bolehkah aku berandai-andai tuhan?'

'bolehkah aku terhempas pada kasih nya sebentar saja, entah ini cinta atau karena butuh tapi aku tak bisa menahan diri untuk tidak menerima semua kebaikan nya...andai aku tahu jalan yang ku tempuh akan seperti ini.aku lebih memilih untuk tidak mengenal mereka...!

"bunda bicara apa?"

ucap Luthfi mengusap kepala Yasmin yang terbalut pasmina plisket berwarna hitam.

Yasmin menoleh saat Luthfi bertanya.

"aku tahu.... pasti bunda bicara sesuatu sama kamu?"

ucap Luthfi menatap Yasmin.

"kenapa kamu menurut?"

saat itu Luthfi hendak menemui Yesa di restoran namun ia melihat yesa sedang berbicara serius dengan Yasmin, Luthfi yakin hal ini yang menjadi penyebab Yasmin berubah.

"tolong kak, jangan marah sama bunda!"

ucap Yasmin menoleh pada Lutfhi yang fokus menyetir.

"bunda itu benar, Yasmin Udah nikah! jadi gak seharusnya Yasmin memberikan harapan palsu untuk kak Luthfi?"

"tapi aku cinta sama kamu?"

"apapun itu alasan nya kak, karena Yasmin hanya merasa nyaman dengan kak Lutfhi. Yasmin cuma cinta sama bang Hafiz!"

"kamu cinta sama lelaki seperti itu?"

ucap Luthfi terkekeh.

"dia itu nyakitin kamu, aku gak rela!

aku akan mundur kalau dia bahagia kan kamu, tapi apa? Kenyataan dia nyakitin kamu?"

ucap Luthfi menghentikan laju mobilnya dan menatap Yasmin tajam.

"Yasmin tahu...ini cuma soal waktu, lambat laun juga Yasmin akan terbiasa dengan keadaan ini!"

ucap Yasmin mencoba membela diri.

Lutfhi mencondongkan tubuhnya membuat jantung Yasmin berdetak kencang,

seseorang dari jauh memotret adegan tersebut.

"istighfar kak...!"

ucap Yasmin menahan dada Lutfhi yang terengah.

"gak seperti ini cara nya, jangan lecehkan Yasmin!"

ucap Yasmin Terisak.

"aku akan tetap mempertahankan keinginan aku?"

"jangan kak Yasmin mohon...!"

ucap Yasmin menatap Lutfhi tak percaya.

"aku cinta sama kamu...! kamu dengar gak seh?" ucap Luthfi menyentuh pucuk kepala Yasmin.

"gak...itu cuma obsesi!"

ucap Yasmin kemudian membuka pintu mobil dan bergegas keluar.

keadaan sudah tidak aman.

"Yasmin....!"

ucap Luthfi mengejar Yasmin.

"cukup kak..

sekarang Yasmin tahu kak Lutfhi gak benar-benar cinta sama Yasmin... kalau kak Lutfhi sayang sama Yasmin.tolong kak Lutfhi turuti permintaan Yasmin! carilah perempuan lain yang jauh lebih baik dan tidak terantai seperti Yasmin"

ucap Yasmin kemudian berlari menjauhi Lutfhi yang mematung sendiri.

hujan turun saat matahari bersinar cerah, apa artinya Yasmin sendiri tidak tahu.

Yasmin mencoba mencari Taxi namun tidak ada yang lewat.

menghapus wajah nya yang basah oleh air hujan dan air mata.

tak beberapa lama untung lah Taxi lewat.

Yasmin masuk ke dalam rumah dalam keadaan kondisi nya yang basah kuyup, Yasmin melihat mobil hafiz terparkir di halaman rumah.

Yasmin berniat menemui Hafiz dan naik ke atas, menuju kamar utama.

tubuh Yasmin bergetar hebat menahan air matanya, saat Yasmin mendengar suara ******* nikmat dan erangan dari dalam kamar.

Yasmin tergugu..

tubuh nya merosot bersandar pada dinding.

bersambung.

ayo mana komentar nya ya ..biar aku semangat.

thanks untuk like nya.