NovelToon NovelToon
RINDU GUGAT

RINDU GUGAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Spiritual / Duniahiburan / Reinkarnasi
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ki Jenggo

Novel dengan bahasa yang enak dibaca, menceritakan tentang tokoh "aku" dengan kisah kisah kenangan yang kita sebut rindu.

Novel ini sangat pas bagi para remaja, tapi juga tidak membangun kejenuhan bagi mereka kaum tua.

Filosofi Rindu Gugat, silahkan untuk disimak dan jangn lupa kasih nilai tekan semua bintang dan bagikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ki Jenggo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 Lacak Gemblak

Waktu siang hari, meski matahari sudah agak condong ke barat, tapi cuaca tetap panas. Memang kemarau pada musim ini di Ponorogo agak panjang. Sehingga hujan sedikit saja terasa enggan. Entah, perubahan iklim apa yang ada di kota Reog.

Bila menghadapi cuaca yang demikian, aku merasa mata pelajaran yang dk berikan oleh para guru di pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam perlu di adakan koreksi ulang. Sebab yang saya terima sejak masa SD adalah pad 12 bulan di bagi 2 musim. 6 bulan musim Kemarau dan 6 bulan musim penghujan.

Di tengah cuaca yang panas menyengat, aku menerobosnya. Sebab ada satu agenda yang sangat penting menurutku, di banding dengan persoalan cuaca.

Sebab pada Hari itu Pras dan Ima sudah menanti dirumah Ima. Aku mau di ajak menemui Pak Lik Kasdi, yang alamatnya ada di Sawoo. Pak Lik Kasdi merupakan salah satu orang yang menjadi saksi sejarah perjalanan Gemblak.

Konon katanya dia adalah seorang Gemblak hingga tahun 1980 an. Maka Ima dan Pras mengajak untuk datang ke Rumah Pak Lok Kasdi. Kata Ima Pak Lok Kasdi siap untuk di wawancarai tentang perjalanannya menjadi seorang Gemblak.

Sebab, sejak bberapa tahun kemarin aku ingin mencari nara sumber yang bisa menceritakan hal tersebut. Namun beberapa pelaku tidak siap membeberkannya. Hingga sebuah lemparan pepesan kosong aku tulis disebuah medsos, ... Warok Gemblak apakah Sebuah Penyakit Kelainan Seks yang di bungkus budaya di masa lalu?

Status yang ku tulis di medsos tersebut mendapatkan berbagai tanggapan dari beberapa pegat medsos. Namanya juga medsos. anggapannya ngalor ngidul, bahkan ada yang nanggapi dengan nada setengah nyinyir, juga ada yang meminta membiarkan sebab sudah masa lalu yang tak perlu di ungkit.

Tidak ada satu jam dari Kost aku telah sampai ke sebuah Warung yang tak jauh dari Pasar Sawoo. Pasar Sawoo adalah pasar yang cukup besar. Pasar tersebut sepekan buka dua kali, yaitu pada hari Legi dan hari Pon. Bila pada dua hari pasar tersebut, banyak pedagang dari luar kota yang datang untuk menjual dagangannya. Biasanya setelah lepas jam satu dini hari pedagang sudah berdatangan di pasar Sawoo.

"Wah, sudah lama menunggu?" tanyaku pada Pras dan Ima yang menunggu di luar warung.

"Kalau aku sudah agak lama, Ima ini baru datang juga, "jawab Pras.

"Kan aku usah bilang, mau nyuci baju dulu, " kata Ima.

Aku lalu mengajak mereka untuk masuk ke warung tersebut. Pras sudah memesan minumannya sejak pagi dan masih nampak sisa kirinya dari kaca gelas, memesan kembali dalam cangkir kecil.

"Anika nggak ada kabar, Kak?" tanya Ima.

"Kata Hengki, dia beberapa hari lagi akan pulang. Dulu katanya dia PPL di sini dan mau minta surat apa gitu lho, "jawabku.

"Kepada Kakak Pertama Anika nggak cerita apa apa? " tanya Ima.

"Perasaan tidak ada w. a kok dari dia," jawabku. "Emang ada apa? " tanyaku selanjutnya.

"Ya kalau ada kabar pribadi yang penting, saya kan juga tak ngeri kalau Kakak nggak ada w. a, "Jawab Ima.

"Kalau pada Pras? "tanyaku.

"Ya. cuma w. a kalau pulang kita mau di ajak lihat tempat yang dulu bekas candi di Sukorejo. Dia agak ngambek sih, katanya tidak di ajak menelusuri Prasasti Taji, " terang Pras.

Untuk meyakinkan hal itu, Pras memberikan pada Ima tentang W. A yng masuk beberapa hari dari Anika. Dan Memang Pras juga menceritakan bahwa, penelusuran Taji di tunda menunggu kesiapan Anika di Ponorogo. Dalam W. A tersebut Pras memanggil Anika dengan bahasa Bu Bos. Panggilan akrab dari 5 bersaudara.

Setelah membaca w. a dari Anika Ima menyerahkan kembali HP nya pada Pras.

"Tempat Pak Lok Kasdi masih jauh? " tanyaku.

"Di katakan jauh tidak begitu jauh tapi bila di katakan dekat juga agak jauh, "terang Ima.

"Jauh dan dekat bila tidak kita tempuh juga tidak sampai. Yang penting kita jalani saja, lah, " ujar Pras.

Setelah beberapa lama, kami ngobrol di Warung tersebut aku mengajak keduanya untuk menuju Rumah Pak Lok Kasdi.

Rumah Pak lik Kasdi berada beberapa kilo dari Pasar Sawoo . Jalan menuju rumah Pak Lik Kasdi yang ada Dukuh menolak di dekat Tugu Browijoyo.

Semula aku kaget mendengar nama Tugu tersebut. saya kira sebuah Tugu yang merupakan peninggalan Prabu Brawijaya Majapahit. Atau minimal ada arca Prabu Brawijaya. Ternyata tidak demikian, adanya.

Dinamakan Tugu Browijoyo ternyata Tugutersebut di bangun saat ada Program Dwi Fungsi ABRI di masa Orde Baru.

*****

Pak Lik Kasdi ternyata adalah masih saudara dengan Ima. Beliau menerima Kami dengan sangat ramah. Pak Lik Kasdi dengan perawakan tinggi dengan rambut sedikit ikal itu, konon adalah seorang gemblak.

Ima mewakili kedatangan kami menceritakan maksud kami. untuk mengerti sedikit kisah tentang gemblak.

"Kalau soal gemblak. dahulu itu ya sudah budaya. Dan saat itu saya dijadikan gemblak oleh Mbah Jokromo, seorang Warok yang ada di Desa Sambit," tutur Pak Lik Kasdi.

"Mbah Jo Kromo adalah seorang Warok yang pinunjul . Dia di jadikan sesepuh yang ada di lingkungan Desa tersebut. Banyak orang yang datang meminta petunjuk spiritualitas pada Mbah Jo Kromo, " Lanjut Pak Lik Kasdi.

Pak Lik Kasdi juga menuturkan, Selain dijadikan sesepuh, dan tempat orang Desa Konsultasi spiritual Mbah Jo Kromo juga terkenal akan kesaktiannya. Banyak cerita tentang Mbah Jo Kromo di wilayah daerahnya hingga Jetis sana.

"Dulu kan Mbah Jo Kromo itu memiliki ladang di Kacangan dekat pasar Sawoo. Ladang itu ditanam lombok. Lomboknya banyak yang berbuah. Dan ada orang yang memetik lombok Mbah Jo Kromo. Orang itu tidak bisa keluar dari ladang. Mau pulang ya bingung tidak tahu jalan, " Ujar Pak Lik Kasdi.

"Baiyuh, gayengnya," ujar Istri Pak Lik Kasdi, menyajikan kopi dan jalanan yang di letakkan di atas piring putih. Kemudian menyalami kami satu persatu.

"Ndhuk Ima, minggu mas maunya di ajak makan jajahannya, " kata Istri Pak Lik Kasdi menyilahkan pada kami. Dan tak lama beliau mundur untuk ke dapur.

Setelah kami minum sambil mengincipi jajan sedikit Pak Lik Kasdi melanjutkan ceritanya, "Seperti itu ampuhnya ilmu pagaran dari Mbah Jo Kromo".

"Berapa hari Pak Lik, orang itu terkurung dalam ladang dengan ilmu pagar gaib Mbah Jo Kromo, " tanya Pras.

"Ya setengah hari. Wong kira kira jam 4 sore, Mbah Jo Kromo nimbali saya untuk di ajak ke Kacangan memetik lombok. Jadi tahunya itu ya kami datang ke ladang. Setelah mengetahui, ada orang memetik lombok Mbah Jo Kromo, ya tertawa, " ujarnya.

"Pencuri itu di apakan?" tanyaku.

"Ya tidak di apa apakan. Wong metil lombok mau di jadikan bumbu saja. Paling kan cuma lima buah ya, sudah. Cuma saya ingat, Mbah Jo bilang pada perempuan itu, kalau metik lombok saya itu mintalah meski saya tidak ada di ladang. Biar tidak kejadian kayak gini," tutur Pak Lik Kasdi.

1
jhope's wife
aku mampir🐳

bantu support karyaku juga yuk🐳
Evichii
Wuah seru kita jadi ikutan diajak jalan-jalan.. 👏🏻
Evichii
Bahasanya kerennn.. 🔥
ica
semangaaat!!!
Los Dol TV
mantul, thor
ica
semangat berkarya!!!

mari terus saling mendukung untuk kedepannya
Los Dol TV: siap....
total 1 replies
Wy Ky
n
Los Dol TV: terima kasih, ya... semoga kau sehat dan cantik selalu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!