Seorang Badboy dengan sifat bengisnya itu jatuh cinta dengan seorang gadis manis yang punya pribadi lembut .
Dengan sifat dingin yang dimiliki Badboy itu justru membuat gadis itu menghindarinya , meski Badboy itu sudah memiliki pacar dia terus berusaha mendapatkan hati gadis itu .
Akankah Badboy itu bisa mendapatkannya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ssnjaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29
Daffa dan teman-temannya memulai pelajaran jam olahraga mereka , Daffa yang memang dulunya itu kapten basket berkali-kali dia berhasil memasukkan bola ke dalam ring basket .
Sorakan dari teman sekelasnya itu terdengar nyaring di tengah lapangan saat ini .
Daffa dengan ciri khasnya yang suka sekali memakai headband agar poni panjangnya itu tidak menutupi matanya .
Penampilan seorang Badboy seperti Daffa tidak pernah gagal , siapa pun gadis yang melihat nya pasti akan terpesona dengan aura yang dia keluarkan .
Bel istirahat itu pun akhirnya berbunyi dengan nyaring , banyak siswi yang berlari ke pinggir lapangan ingin melihat Daffa bermain basket .
Pemandangan yang sudah lama sekali tidak mereka lihat , Karna Daffa memilih untuk mundur dari jabatannya itu .
Daffa dan kedua temannya tidak peduli dengan sorakan kekaguman yang keluar dari mulut para kaum hawa .
Ketiga pemuda itu enjoy bermain basket meski hanya bertiga saat ini , karna teman sekelasnya yang sudah berisitirahat dan berganti baju .
Gosip yang tadi pun beredar dengan cepat , mereka penasaran pada siapa Daffa jatuh hati , Bella saja yang cantik tidak pernah Daffa akui sebagai pacarnya .
Tapi , salah satu siswi IPA satu yang saat ini menjalin hubungan dengan Daffa , dengan lantangnya tadi pagi Daffa mengaku jika salah satu siswi di kelas itu berhasil mencuri hatinya saat ini .
Tak peduli dengan bisik-bisik yang Daffa dengar saat ini , dia justru mendribble bolanya dan hap .
" yess ! " Daffa bersorak bahagia .
Tanpa sengaja dia melihat siluet Hana yang melihatnya dari lantai dua , Daffa mendongak dan tersenyum dengan hangat .
Hana membalas senyuman Daffa itu , tapi segera dia memalingkan muka karna takut ketahuan .
Para kaum hawa terutama pemuja fanatik Daffa ikut melihat ke lantai dua saat ini , banyak sekali siswi yang menontonnya dari lantai dua saat ini , hingga membuat mereka penasaran siapa kekasih Daffa .
" woy Ogeb ! " ucap Reza yang terlihat kesal itu .
Daffa menatap tajam ke arah Reza yang seolah mencibirnya itu .
bugghhh
Daffa melempar kaki Reza menggunakan bola basket yang kebetulan dia pegang hingga membuat Ares tak bisa menahan tawanya .
" ck ... Paan sih Lo res ! " gerutu Reza yang menujukkan wajah kesalnya .
Ares tidak menjawab dia masih tertawa terbahak bahak melihat jika saat ini wajah Reza tampak bermuram durja .
Daffa tidak mempedulikan mereka berdua , dia memilih untuk pergi ke loker miliknya dan mengambil ponsel miliknya .
Setiap jalan yang Daffa lewati saat ini ,pekikan kagum itu selalu terlontar dari kaum hawa , tapi tak ada satupun yang mampu membuat seorang Daffa menoleh dua kali kecuali itu Hana .
Daffa mengirimi Hana pesan , dia mengajak pacarnya itu bertemu di rooftop .
Senyuman itu tersungging dari bibir Daffa saat ini , setelah dia mengirim pesan itu dia pun masuk ke dalam kamar mandi sambil bersiul riang .
Hana berjalan tergesa-gesa meninggalkan area perpustakaan , dia mengambil langkah dan masuk ke dalam area rooftop .
Dengan ragu Hana mengetuk pintu itu tapi tak ada yang menyahutinya , dia pun membuka pintu itu tapi tidak melihat adanya sosok Daffa saat ini .
Matanya menelisik kesana kemari mencari Daffa , tapi tetap saja tidak ada , Hana mengecek ponselnya tapi tidak ada notifikasi dari Daffa .
Dia berniat untuk meninggalkan rooftop .
" duuuuaaarrrr ! " ucap Daffa sambil tertawa terbahak bahak .
Dia bahagia melihat Hana yang tampak terkejut itu , Daffa sengaja bersembunyi untuk mengerjainya .
Hana menyentuh dadanya sendiri , dia terkejut dengan getakan dari Daffa tadi .
" astaga Daffa , kamu bikin aku kaget tau ! " gerutu Hana kesal .
Daffa akhirnya menghentikan tawanya itu , dia menangkup pipi Hana yang tampak chubby itu .
" maaf ya , aku bikin kamu kaget " ucap Daffa sambil menatap lurus mata Hana saat ini .
" aku ? " beo Hana terkejut .
Daffa mengangguk , dia mengusap rambut lurus milik Hana .
" mulai sekarang aku bakal panggil kamu dengan sebutan " aku " , biar makin mesra aja " ucap Daffa lembut .
Hana tidak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini , Daffa pemuda itu tampak berbeda tidak ada garangnya sama sekali ketika bersama dengannya .
Daffa mengajak Hana untuk duduk di atas sofa yang memang sengaja dia pakai untuk kegiatan membolos nya .
Keduanya duduk di sofa itu , Daffa akhirnya merebahkan kepalanya di atas paha Hana .
Hana terkejut dibuatnya , dia kesulitan menelan salivanya sendiri , ketika Daffa terus memperhatikan nya dari bawah .
Muka Hana berubah menjadi merah , melihat sorot mata lembut itu , sorot mata yang mampu membuatnya jatuh cinta pada seorang Daffa .
Daffa tersenyum bahagia , dia mengusap pipi Hana , ingin Hana tahu jika perasaannya tidak main-main .
Saat mereka saling menatap dalam , bel pun terdengar hingga membuat Hana menjadi panik saat ini .
" daf , aku masuk kelas dulu ya " .
" ck... Sini aja lah han , gak papa sekali kali bolos " .
" gak bisa ! Aku kan anak beasiswa " .
" gampang kalo soal itu , aku bisa bilang sama papa " .
" gak bisa Daffa ! Nanti Sinta dan yang lainya curiga " .
Daffa pun terpaksa bangun dari bantal nyamannya itu , dengan terpaksa dia mengangguk mengijinkan Hana untuk masuk kelasnya .
Hana berlari terburu buru menuruni anak tangga , dia takut jika ada yang tahu .
Di tengah jalan , dia tanpa sengaja berpapasan dengan Reza dan juga Ares .
Hana gugup dia seperti ketangkap basah saat ini , dia pun hanya tersenyum canggung menyapa kedua orang itu yang menatapnya curiga .
" gila si Daffa ! " gerutu Reza .
" gila gimana ? " .
" ya kali dia ngajak Hana ke atas , mau di apain tuh si Hana ? " .
Ares memukul tengkuk Reza pelan .
" duh sakit anjng ! " .
" kayaknya Lo gak pantes deh punya nama Reza ! " .
" hah ? " .
" Lo pantesnya punya nama Piktor , pikiran kotor ! " ucap Ares yang berlalu pergi menaiki tangga .
" anjr Lo res ! " geram Reza sambil berlari mengikuti Ares .
Daffa membuka pintu rooftop itu hingga membuat Ares reflek berhenti , menatapnya penuh tanya saat ini .
" anjng Lo res ! " gerutu Reza yang balas memukul Ares .
" anjir ! " gerutu Ares .
Reza melirik Daffa yang menatap mereka heran .
" mau kemana Lo daf ? " .
" kelas lah ! " ucap Daffa yang berlalu pergi itu .
Ares dan Reza saling menatap tak percaya , semenjak mengenal Hana , Daffa tampak lebih menjadi pendiam dan anak yang baik .
Karna mereka yang setia kawan , akhirnya Reza dan juga Ares tidak jadi bolos .
Daffa berjalan menyusuri koridor kelasnya sambil memasukkan tangannya ke dalam sakunya , saat sampai di depan kelas Hana , Daffa melirik sekilas .
Netra hitam miliknya melirik Hana lurus yang saat ini terlihat sedang mencatat .
Saat sedang asyik , Daffa di kagetkan dengan kedatangan Reza dan juga Ares yang langsung merangkulnya , hingga reflek dia berteriak terkejut .
" anjr ! " ucap Daffa lantang .
Guru yang mengajar kelas Hana itu , geleng-geleng kepala dengan tingkah laku ketiga anak remaja itu .
Dia heran kenapa ketiga murid bandelnya itu justru menjadi most wanted .
doubel up kak
nanti di bully Bella. susah lagi hidup hana