Mega, gadis cantik berusia 19 tahun yang super duper manja dan suka sekali memakai pakaian yang cukup terbuka tiba tiba dinikahkan dengan seorang Ustad mesum yang tiba tiba masuk ke dalam kamar kamar mandi nya. Ya,ini sungguh tidak masuk akal bagi Megaa, tapi dia pun tidak bisa mengelak karena kedua orang tua nya yang memaksa nya untuk menikahi pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayna Amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
"What? Apa aku gak salah denger?"Tanya Mega kaget tatkala mendengar Raffa mengatakan hal itu.
Matanya langsung tertuju ke arah tote bag yang diberikan Raffa. Lalu dia memeriksa tote bag tersebut dan benar saja isi nya celana dalam dengan merk yang sama dengan yang dipakai Mеgа, serta ukuran nya yang sesuai dengan ukuran yang biasa dia pakai.
"Mas tau dari mana merk sama size nya?"Tanya Mega penuh selidik.
"Mm..i-itu mas liat punya kamu tadi."Jawab Raffa seraya menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Ihhh, dasar pria mesum!" Hardik Mega sambil memukul tubuh Raffa. Pria itu hanya bisa pasrah mendapat perlakuan kasar dari istrinya itu.
"Udah yaang, kamu gak mau ganti emangnya?" Tanya Raffa tatkala merasa bahu dan punggung nya sedikit sakit karena pukulan keras dari Mega.
Mega pun menghentikan pukulannya lalu mengambil tote bag dan pembalut yng dibeli Raffa tadi, lalu berlalu menuju kamar mandi.
Bukk!!
Mega membanting pintu kamar mamdi dengan keras.
"Kalo pintunya rusak ganti sendiri ya yang?Mas gak ikutan soalnya"Teriak Raffa tatkala mendengar bantingan keras mega.
"Bayar pake uang kamu lah, kan separo gaji kamu milik aku!" Jawab Mega sambil menjulurkan kepalanya keluar sambil menjulurkan lidahnya ke arah Raffa. Sontak melihat hal itu Raffa berlari menghampiri Mega hendak memberikan gadis itu pelajaran namun, pintu kamar mandi keburu ditutup sama Mеgа.
"Ah,sial! Aku terjebak lagi sama maharnya!"Gumam Raffa tatkala tak bisa berkomentar apa apa kalau sudah disinggung soal gajinya. Kerena salah satu mahar yang diberikannya ke Mega adalah separo dari gaji bulanannya. Dan otomatis itu menjadi milik Mega mulai dari sekarang.
Setelah selesai ganti pembalut Mega keluar dari kamar mandi dan kembali duduk di ranjang. Sedangkan Raffa berjalan menuju kamar mandi mau ambil wudhu.
Sesampainya dikamar mandi Raffa malah melihat kain putih berlumuran darah yang berserakan diatas wastafel yang tak lain adalah celana dalam Mega yang dipakainya tadi pagi.
"Astagfirullah Megaa!"Raffa mengacak acak rambutnya frustasi.
"Gini amat ya punya istri bocah labil."Gumam nya dalam hati. Lalu ia memungut celana dalam itu kemudian dikucek kuceknya bekas darah haid istrinya itu. Setelah darahnya mulai menghilang dia menambahkan sabun diatasnya lalu dikucek lagi hingga bersih. Lalu dibilas dan diletakkannya di tepi wastafel.
Selesai dengan pekerjaannya itu, Raffa mulai membersihkan diri dan mangambil wudhu. Usai mengambil wudhu ia keluar dan melaksanakan sholar ashar.
Mega memperhatikan pria yang tengah sholat tersebut ia memandangi tubuh pria itu lekat. Tampak kekaguman yang terpancar dari mata nya. Apalagi melihat ketampanan Raffa ia sebenarnya merasakan hal yang lebih dari sekedar kagum. Suami nya itu sangat tampan, bahkan lebih tampan dibanding aktor idola nya saat ini.
"Oppa!"Gumam Mega disela sela hayalannya.
Suami nya itu adalah wujud dari oppa oppa korea yang nyata dan seiman dengan nya.
"Btw, aku boleh pamer gak sih ke teman teman aku nanti?Tapi sebagai apa yaa, suami? No No No!" Benak Mega sambil senyam senyum.
"Ahh...pacar aja deh kayak nya bagus. "Ucap Mega tatkala teringat ide Dina tempo hari di benaknya.
"Ehhem!" Dehem Raffa ketika melihat istrinya begitu kegirangan dengan tawa yang sengaja ditahan dan kedua kakinya yang digerakkan ke atas.
Mega bergegas menurunkan kakinya dan menghentikan tawa senyap nya ketika mendengar deheman Raffa.
"Kok cepat banget siap nya?" Ucap Mega gugup.
"Perasaan mas dari tadi lagi siapnya, kamu aja yang sibuk menghayal dari tadi mas liatin."
Mecca melihat kebawah dilihatnya lantai tempat sujud Raffa tadi telah kosong tanpa sajadah.
"Ouh iyah, hehe. "Kata Mega sambil menyunggingkan senyum.
"Ngehayalin apa sih, kok sampe segitu nya?"Tanya Raffa penasaran.
"Privasi!"Jawab Mega cuek.
"Iya deh privasi!"Ledek Raffa mengulangi perkataan Mega.
Tuttt...Tuutt!
Terdengar dering dari ponsel Mega Lalu ia mengambil ponsel nya yang terletak di atas ranjang dan menjawab panggilan tersebut.
"Halo Mah!"Sapa Mega pada orang yang diseberang sana yang ternyata adalah Mala mama Mega sendiri.
"Sayang, kalian lagi dimana? Jam segini kok masih diluar? Kata pak Eman, tadi kalian keluarnya dari jam 8 an. "Tanya Mala kawatir.
"Sekarang lagi di hotel mah, baru bangun tidur.Ini mas Raffa baru selesai sholat." Jawab Mеgа seadanya. Sedangkan Raffa melongo sendiri mendengar perkataan istrinya itu. Bisa bisa nya dia ngomong jujur dalam posisi mereka saat ini. Sudah pasti mertuanya mikir yang bukan bukan tentang mereka sekarang ini.
"Oh ya sudah kalau begitu, nanti kabari mama kalau mau pulang. "Kata Mala kemudian.
"Iya mah."Jawab Mega.
"Kenapa pake bilang di hotel segala sih yaang?"Kata Raffa gemes dengan istrinya yang gak ngerti apapun baginya istrinya itu terlalu polos untuk urusan begituan.
"Kan kita memang lagi di hotel mas, apa nya yang salah sih? Mеgа tak terima perkataan Raffa barusan
"Ya udah, siap siap yuk bentar lagi kita pulang ke rumah. Kasian mama sama papa nungguin anak gadisnya."Kata Raffa kemudian.
"Oh ya, itu celana dalam kamu jangan lupa dimasukin tote bag!" Kata Raffa mengingatkan Megа.
"Omo! celana dalam ku!"Kata Mega kaget dan langsung berlari kecil menuju kamar mandi.
"Ini kok sudah bersih. "Benak Mega ia yakin pasti Raffa yang mencuci pakaian dalam bekas mens nya itu.
"Aduuh malu banget gue!"Ucap Mega sambil memegang pipinya yang mulai terasa panas. Bisa bisa nya suaminya itu mencuci pakaian dalamnya yang kena bercak darah mens.
Setelah mengemasi pakaian dalam miliknya, Mega berjalan menuju tempat duduk Raffa.
"Udah mas!"Kata Mega sesampainya dihadapan Raffa.
"Kalo gitu kita berangkat sekarang ya!"Ajak Raffa kemudian.
"lya mas."Jawab Mega sambil nunjuk.la masih merasa gak enak karena Raffa yang mencuci pakaian dalam nya. Raffa pun melangkah duluan dan diikuti oleh Mega dari belakang.
"Mas!"Panggil Mega tiba tiba sambil memegang lengan baju Raffa.
"Mm?"Tanya Raffa singkat.
"Makasih!"
"Untuk apa?"
"Anu...mas.Anu..karena kamu telah nyuciin celana dalam aku. Selanjutnya kamu gak perlu ngelakuin itu lagi mas. Tadi aku bener bener lupa. "Ucap Mega terbata bata.
"Lupa atau kebiasaan?"Ledek Raffa sambil merangkul bahu Mega.
"Beneran lupa mas!"Mega mulai mengrucutkaan bibirnya. Raffa pun sedikit terkekeh melihat mimik manyun istrinya itu. Lalu dikecupnya puncak kepala Mega dengan gemas.
"Mas, malu ah!"Kata Mega sambil menepis lengan Raffa. Namun, Raffa kembali menarik gadis itu kedalam rangkulannya.
Setelah mengembalikan kartu kamar hotel tersebut Raffa pun melajukan mobil mertuanya itu menuju rumah.
***
"Gimana mah?"Tanya endra ketika istrinya telah selesai ngomong dengan putrinya ditelpon.
"Ini kata Mega mereka lagi di hotel pah, baru bangun katanya." Jawab Mala sedanya.
"Dasar anak anak zaman sekarang! Di rumah kan bisa, gak ada orang juga lagian. "endra geleng geleng kepala mengingat tingkah anak dn mantunya itu.
"Mau makan apa pah nanti malam? "Tanya Mala pada suaminya.
"Itu aja deh mah, ayam penyet goreng sama sayur kankung aja mah Satu lagi tahu goreng sama sosis pedas manis mah."Jawab endra.
"Okey pah, salad buah gak mau pah?"Kata Mega lagi menawarkan.
"Boleh juga tu mah."Jawab endra.
"Baiklah pah, mama ke dapur dulu masak sama mbak."Pamit Mala meninggalkan suaminya yang tengah duduk di ruang tamu.
Tak beberapa lama kemudian terdengarlah suara mobil dari luar, yang pasti itu adalah Mega dan Raffa.
Sesampai dihalaman Mega dan Raffa turun, lalu memberikan kunci mobil pada pak Komar lalu pak Komar memasukkan mobil tersebut ke dalam garasi.
"Assalamu'alaikum!"Seru Raffa dari luar sedangkan Mega nyelonong saja tanpa mengucapkan salam.
"Wa'alakimussalam, eh sudah pulang rupanya kalian?" Jawab endra dari dalam.
"Sudah pah!"Jawab Raffa lalu salim sama endra dan duduk disamping mertuanya itu.
"Eh..eh..eh.Ini anak main nyelonong aja. Duduk disini dulu! Atau nggak pamit dulu sama suami kamu kalau mau naik ke atas!"Cegat endra tatkala melihat Mega berjalan tanpa menyapa sedikit pun menuju tangga.
