NovelToon NovelToon
PESONA ADIK ANGKATKU

PESONA ADIK ANGKATKU

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintamanis / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: HRN_18

Dalam keluarga yang harmonis, hidup seorang pemuda bernama Raka. Meski bukan saudara kandung, dia memiliki hubungan dekat dengan adik angkatnya, Kirana. Mereka tumbuh besar bersama, berbagi suka dan duka layaknya saudara sesungguhnya.

Namun seiring berjalannya waktu, Raka mulai memandang Kirana dengan cara yang berbeda. Kecantikan dan kemanisan gadis itu mulai membuatnya terpesona. Perasaan terlarang itu semakin membuncah, mengusik hubungan persaudaraan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HRN_18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 27 Godaan Menggoda

Hari-hari berlalu sejak insiden penolakan tawaran menggiurkan dari Linda. Namun rupanya cobaan bagi Raka memang belum usai. Kali ini bahkan datang dalam bentuk yang lebih menggoda dan berbahaya.

Suatu sore, saat Raka tengah menyelesaikan pekerjaannya di kantor, sesosok wanita muda cantik rupawan tiba-tiba memasuki ruangannya tanpa permisi. Raka sontak terkejut bukan kepalang melihat penampilan wanita itu yang sangat menggoda.

"Si...siapa Anda? Apa yang Anda inginkan dariku?" tanya Raka was-was.

Wanita itu tersenyum menggoda, lalu melangkah mendekat ke arah Raka dengan gaya melenggak-lenggok menggiurkan. Tak pelak lagi, penampilannya memang dirancang khusus untuk menggoda iman pria manapun.

"Hai tampan, kenalkan aku Lara," ujar si wanita mengedipkan sebelah matanya. "Aku memang sengaja datang untuk menggoda mu."

Raka menelan ludah. Firasat buruk langsung menyelimutinya melihat penampilan Lara yang benar-benar terbuka dan minim penutup tubuh.

"Ma...maaf Nona, tapi saya tidak berminat pada yang seperti itu," kata Raka berusaha menghindar.

"Oh ayolah, jangan membuatku kecewa begitu," Lara memajukan bibirnya seperti merajuk. "Pasti menyenangkan rasanya memiliki pengalaman bersama wanita seksi sepertiku."

Lara lalu berlenggak-lenggok mendekati Raka yang mulai was-was. Penampilannya yang minim penutup tubuh bagian atas dan bawah benar-benar menggoda sekaligus mengkhawatirkan.

"Me...menjauh dariku! Aku tidak tertarik pada rayuan murahan seperti itu!" sergah Raka mulai meninggikan suaranya.

Namun bukannya takut, Lara justru semakin mendekati Raka dengan gerakan meliuk-liuk penuh rangsangan. Dia lalu duduk di pangkuan Raka dan melingkarkan lengannya di leher pria malang itu.

"Ayolah tampan, aku bisa membuatmu sangat puas malam ini," bisik Lara menggoda tepat di telinga Raka. "Kita bisa lakukan apa saja yang kau mau."

Raka seketika membeku tak berkutik. Debaran jantungnya berdegup kian kencang dihantui nafsu sekaligus rasa ngeri luar biasa. Bagaimana mungkin tiba-tiba dia dihadapkan pada godaan sebegini dahsyat yang sanggup melunakkan pertahanan iman pria paling alim sekalipun.

"Kumohon...pergilah..." pinta Raka lirih. Sekuat tenaga dia mencoba menepis hasrat tersembunyi yang mulai bergolak dalam hatinya.

"Kenapa harus pergi? Kita baru saja memulai 'kesenangan' sesungguhnya, Sayang," Lara semakin gencar menggoda seraya mendekap erat tubuh Raka yang mulai merinding ketakutan.

Sementara itu, di luar pintu ruangan, terdengar rintisan rendah membuat bulu kuduk meremang. Rupanya sumber godaan mengerikan ini bukan semata-mata bermotif kesenangan belaka. Ada sesuatu yang jauh lebih keji tengah direncanakan untuk menjerat Raka dalam perangkap terlarang yang mengerikan.

Raka harus mengumpulkan segenap sisa ketahanan mentalnya untuk menghalau godaan mengerikan ini agar tidak terjerumus kembali ke dalam jurang kegelapan seperti dulu. Pertarungan sesungguhnya untuk bisa lepas dari kuasa kegelapan baru saja dimulai.

...

Berada dalam rengkuhan sensual Lara yang memamerkan lekuk tubuhnya secara menggoda, Raka bisa merasakan hasrat terlarangnya perlahan terpancing keluar dari balik belenggu. Namun di sisi lain, pikirannya juga dihantui bayangan mengerikan tentang kemungkinan terjerumus kembali ke jurang kegelapan yang sudah pernah membuatnya terperosok.

"Ti...tidak! Aku tidak boleh tergoda!" Jerit batin Raka meronta, berusaha menghempaskan Lara menjauh meski darah mudanya mendidih dibuai rayuan.

"Kenapa menolak, Sayang? Bukankah semua laki-laki menginginkan tubuh seksi seperti milikku?" Kata Lara mendesah memancing hasrat terpendam Raka. Tangannya yang lentik mengelus dada bidang pria itu, membuatnya semakin terhentak menahan gejolak syahwat.

Raka menggigit bibir, mengumpulkan seluruh sisa tekad dan imannya untuk tetap tidak tergoda. Wajah teduh Kirana yang selalu menjadi kekuatannya kembali terbayang, membuatnya semakin yakin tidak boleh terjerumus nafsu sesaat yang kelak hanya akan menyakitinya.

"Kirana...kumohon bantulah aku menghalau godaan ini..." Lirih Raka dalam hati meskipun tubuhnya dilingkupi aroma memabukkan Lara.

Detik-detik berlalu dalam ketegangan luar biasa. Desahan menggoda Lara, belaian tangannya, rengkuhan tubuh telanjangnya, semua itu seperti menampar kesadaran Raka dengan siksaan hebat. Bagaimana caranya melawan godaan sebegitu kuat dengan hanya mengandalkan kekuatan iman semata?

"Ayolah tampan, jangan malu-malu. Kita bisa menikmati kenikmatan surgawi malam ini..." Goda Lara semakin intens seraya mendekatkan wajahnya yang dipoles make up menggoda.

Tanpa sadar, tangan Raka hampir saja tergoda untuk membalas sentuhan di tubuh Lara. Tapi kemudian dia langsung menariknya kembali, tersadar jika ini adalah jalan terlarang yang akan menjerumuskannya kembali ke dalam kegelapan masa lalu.

"Tidak! Aku harus melawan... Demi Kirana..." Tekad Raka bangkit kembali, dia lalu mendorong tubuh telanjang Lara menjauh dengan sisa tenaga yang tersisa.

"Apa?! Kenapa kau menolakku, brengsek?!" Sembur Lara penuh amarah karena rayuannya tak membuahkan hasil.

Sebelum sempat melakukan perlawanan lain, Raka keburu memiting kedua tangan Lara ke belakang tubuhnya. Membuat wanita itu mengaduh kesakitan dan tak berdaya.

"Pergilah! Atau aku akan menyeretmu dengan paksa dari sini!" Bentak Raka dengan raut wajah mengeras seperti baja. Kali ini tekadnya sudah terlalu kokoh untuk tergoda bujuk rayuan keji itu lagi.

"Lepaskan aku, bedebah!!!" Teriak Lara berontak namun sia-sia karena kekuatan Raka terlalu kuat mengikatnya.

Dengan sedikit paksaan kasar, Raka akhirnya berhasil menyeret Lara dalam keadaan telanjang bulat menuju pintu ruangannya. Dia lalu membantingnya keluar sambil berteriak lantang:

"DAN JANGAN PERNAH COBA-COBA MENGGODAKU LAGI!!!"

BRAKK!!! Pintu pun dibanting menutup dengan kasar. Meninggalkan Lara yang bertelanjang dan beringsut ketakutan sambil mengutuki Raka dalam ratap tangisnya. Sementara dari balik pintu, Raka bisa mendengar ringisan rendah kembali terdengar sebelum akhirnya kesunyian merengkuh lorong kantor itu.

Dengan peluh membanjiri tubuhnya, Raka terduduk lemas di lantai. Nafasnya terengah-engah seperti baru menyelesaikan pertarungan sengit melawan iblis jahat paling keji. Ya, mungkin memang itu yang baru saja dia lalui - mengalahkan godaan iblis penggoda yang hendak kembali menjatuhkannya ke dalam kegelapan dosa.

"Aku...aku berhasil mengalahkannya..." Gumam Raka dengan suara bergetar. Dirabanya dada bidangnya yang masih berdebar-debar tak karuan pasca menghadapi ujian berat itu.

...

Seusai mengusir Lara dengan upaya terakhir menyeret dan membantingnya ke luar ruangan, Raka terduduk lemas di lantai. Peluh membanjiri tubuhnya yang sedikit gemetar usai melewati pertempuran batin yang luar biasa sengit melawan godaan sang penggoda telanjang itu.

"Aku...aku berhasil mengalahkannya..." Gumam Raka lirih dengan suara bergetar. Jemarinya meraba dada bidangnya yang masih berdebar-debar tak karuan setelah menghadapi ujian seberat itu.

Dalam kesunyian, Raka menengadahkan kepalanya ke langit-langit ruangan dengan tatapan kosong. Kejadian barusan benar-benar membuat pertahanannya hampir runtuh dan membuatnya kembali terjatuh dalam jurang kegelapan yang pernah membelenggunya dulu.

"Andai saja aku tidak mengingat wajah teduh Kirana..." Bisik Raka getir. "Aku pasti sudah tersungkur dan terjerumus ke dalam dosa keji itu lagi."

Teringat kembali bagaimana Lara melingkarkan tubuh telanjangnya yang memabukkan ke raga Raka seraya mengulurkan rayuan-rayuan menggoda penuh siksaan. Sungguh sebuah ujian iman yang luar biasa dahsyatnya, membuat siapa saja nyaris tak berdaya menghadapinya.

Namun berkat kekuatan tekad Raka yang dibalut bayangan wajah teduh Kirana, dia akhirnya mampu mengatasi godaan terlarang itu. Walau dengan seizin pertarungan sengit melawan hasrat terpendam di lubuk hatinya.

"Terima kasih, Kirana..." Bisik Raka tulus dengan air mata mengambang di pelupuk mata. "Engkau lah satu-satunya alasan aku masih bisa bertahan hingga detik ini..."

Memang sudah seharusnya Kirana menjadi pegangan hidup terakhir Raka agar tak tenggelam kembali dalam belantara kegelapan yang sempat membelenggunya bertahun-tahun silam. Bayang-bayang masa kelam itulah yang sempat membuatnya terlena hingga hampir saja terseret ke dasar jurang dosa yang lebih memilukan lagi.

"Maafkan aku yang sempat hampir tergoda lagi, Kirana..." Lirih Raka menunduk dalam. "Semua itu karena kelemahanku masih belum sepenuhnya bisa mengenyahkan sisa kegelapan masa lalu dari hatiku..."

Air mata Raka menetes membasahi lantai, mengalir bersama penyesalan mendalam atas kelemahannya yang sempat berpihak pada nafsu terlarang. Sungguh jika saja tidak ada bayangan Kirana mengingatkannya, bisa dipastikan dia sudah terjerumus kembali ke dalam lingkaran kegelapan tanpa dasar itu.

"Tapi aku berjanji, Kirana... Aku akan semakin memperkokoh imanku mulai dari detik ini," tekad Raka berkobar kembali di sela isak tangisnya. "Tidak akan kubiarkan diriku tergoda lagi oleh segala bujuk rayuan keji seperti tadi..."

Maka diisinya kembali baterai tekadnya dengan membayangkan wajah teduh sang adik angkat. Membisikkan doa agar Kirana selalu membantunya tetap berada di jalan kebenaran yang bersih tanpa noda sedikitpun. Hingga tiba saatnya dia bisa meraih kebahagiaan sejati di sisi Kirana nanti, tanpa bayang-bayang kegelapan lagi merusak mereka.

Bagi Raka, inilah ujian terakhir yang harus dilalui sebelum benar-benar layak meraih kebahagiaan bersama Kirana. Tidak lagi ada godaan, rayuan ataupun hasrat terlarang yang menjerat jiwanya. Hanya akan ada kebersihan dan kesucian sejati, bersama Kirana dalam setangkai kebahagiaan abadi nan memukau.

1
Almaa
kemilau hppyEnd, thanks sehat slalu thor🙆🏻‍♀️
Almaa
/Blackmoon/
Almaa
<3
dan
wah ini raka nya mesum🤣
Almaa
nyesekkk bgt jadi Kirana, until ifeel that:/
dan
menarik ceritanya
Almaa
greged/Blackmoon/
Almaa
sangat interesting thor🌚
Anonymous
👍👍👍
Anonymous
👍
Anonymous
semangat thor
Anonymous
bagus ceritanya
Anonymous
👍
yong leee
lanjut thor
remember
bagus
remember
seru
penakosong18
🔥🔥
penakosong18
lanjut tor
HRN_18
halo raeder semua,jangan lupa tinggalkan vote kalian ya🥰😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!