Daffa Arsenio
Mentari pagi itu menelisik ke dalam gorden mewah milik seorang remaja yang berwajah tampan , dengan rahang tegas yang ia miliki .
Ketukan pintu itu selalu membangunkan tidur nyenyaknya itu , dengan malas dia membuka pintu itu dan terlihat wanita paruh baya yang berkacak pinggang .
Remaja itu pun masuk lagi kedalam kamarnya , tanpa ada niat menghiraukan wanita yang saat ini tampak murka menatapnya.
" Daffa !! " ucap wanita itu sambil mendekati tubuh atletis itu .
" apa sih ma ? Ini masih pagi lho " jawab remaja yang bernama Daffa itu .
" pagi kamu bilang ? Lihat sana ini jam setengah tujuh dan kamu masih belum bangun ! Seneng ya kalo tiap hari dihukum karna telat ? " cerocos wanita itu sambil memutar kepala Daffa untuk melihat jam dinding di kamar mewah itu .
" ckkk.... Daffa capek ma , semalam habis balapan ! " gerutu Daffa kesal.
" mama , gak peduli dan itu juga salah kamu ! Udah cepet sana mandi ! " ucap wanita itu sambil mendorong tubuh anaknya itu .
Dengan langkah gontai , Daffa pun masuk ke dalam kamar mandi , setelah melihat Daffa yang masuk wanita itu tidak langsung pergi , dia menunggu anak badungnya itu .
Sepuluh menit pun berlalu dan Daffa juga sudah selesai mandi , dia keluar hanya dengan memakai handuk sebatas pinggang .
" astaga mama ! " ucap Daffa sambil mengelus dada bidangnya itu .
" apa ? Kamu kalo gak ditungguin gak mau cepet cepet , cepetan ganti terus turun ! " ucap wanita itu dan keluar .
Daffa pun langsung berganti baju seragam daripada dia nanti di marahi mamanya lagi , lebih baik menurut saja.
Jam menunjukkan pukul setengah tujuh lebih lima belas menit , terlihat seorang gadis cantik yang baru saja keluar dari rumah nya yang sederhana itu .
Jantungnya berdebar dengan kencang , untuk pertama kalinya mungkin dia akan terlambat karna harus mengurusi ibunya yang sedang sakit stroke itu , sementara sang bapak sudah berangkat kerja pagi tadi .
Selama dia bersekolah , ada tetangga yang baik hati mau menjaga sang ibu , hal itu bisa membuat gadis itu sedikit bernafas lega.
motor matic milik kang ojol itu pun sampai di depan gerbang yang sudah tertutup itu , dengan tatapan mengiba dia memohon agar pak satpam mau membukakan pintu gerbang itu .
" pak , saya mohon tolong bukain ! " ucapnya mengiba .
" maaf neng , saya gak bisa ini sudah ketentuan " jawab Satpam itu .
Gadis itu pun hanya bisa menghela nafasnya gusar , ini semua salahnya sendiri karna semalam dia nonton drama Korea dan berakhir telat bangun pagi .
Derungan suara motor sport yang menggeber itu pun , semakin mendekat ke arah gadis itu yang tengah berdiri.
Dengan langkah ringan , remaja laki laki yang terlihat urakan itu turun dari motornya .
" halo pak Dono , makin ganteng aja pak " ucap remaja itu riang .
" kamu lagi kamu lagi , bosan saya ! " sahut satpam itu sinis .
" yey bapak , bukain donk pak , nanti aku kasih rokok deh ! " ucapnya merayu .
" maaf saya tidak bisa kamu suap " jawab pak satpam itu .
Daffa pun akhirnya menyerah , karna satpam sekolahnya itu sangat susah untuk di ajak kompromi , netra hitam itu pun melirik ke bagian kiri yang terdapat beberapa murid yang juga datang terlambat seperti dirinya .
Jantung Daffa berdegub dengan kencang , melihat wajah manis gadis yang selama ini dia sukai secara diam diam itu .
Sudah satu tahun lamanya , sejak pertemuan mereka di halte bis waktu itu , hujan sedang turun dengan lebat dan membuatnya terpaksa untuk meneduh sejenak .
Mata elang miliknya itu melihat ada seorang gadis manis dengan poni tipis dan rambut sepunggung yang terlihat tengah duduk seorang diri di halte itu .
Untuk pertama kalinya di hidup Daffa , dia dibuat tak bisa berkata kata karna terpesona dengan wajah manis gadis itu .
Secara diam diam Daffa selalu mencari informasi tentang gadis itu , dia pun berhasil tau dimana gadis itu tinggal dan dia kelas berapa .
Ternyata dia teman satu angkatan Daffa , saat ini gadis itu sudah kelas dua belas tapi berbeda kelas dengan Daffa .
Pada suatu waktu Daffa ingin mengutarakan perasaannya itu , tapi semua itu urung dia lakukan setelah dia mengetahui jika gadis itu ternyata sudah memiliki kekasih .
Daffa yang patah hati pun , berusaha untuk melupakannya tapi tetap saja tidak bisa , setiap kali dia melihat gadis itu Daffa selalu gugup .
Seperti saat ini contohnya , dia terpaku dengan tatapan lurus ke depan , dengan sopannya dia hormat ke tiang bendera .
Daffa dan murid yang terlambat itu pun mendapatkan hukuman untuk berjemur di bawah teriknya matahari pagi itu .
" Farhana kenapa kamu bisa telat , padahal kamu selalu datang tepat waktu " tanya guru brewog yang saat ini tengah berada di hadapan Hana , gadis yang di sukai Daffa itu .
" maaf pak , saya terlambat bangun " sahutnya sopan .
Pak guru itu pun tidak lagi bertanya padanya Karna pasti Hana tidak akan berbohong , dia pun berjalan ke arah Daffa yang selalu datang terlambat itu .
" kamu lagi Daffa ! push up 100x khusus kamu ! " hardik guru itu tajam .
" yah pak ! " sahut Daffa malas .
" apa mau protes ? " ucapnya nyalang .
" gak kok , ini mau push up ! " ucap Daffa yang sudah mengambil ancang ancang itu.
Semua murid yang tengah di hukum itu pun melihat ke arah Daffa yang tampak tampan itu , tak terkecuali Hana , dia merasa takut dengan Daffa .
Tatapan penuh kagum itu di layangkan untuknya dari sebagian kaum hawa yang diam diam suka dengan Daffa , Daffa menjadi salah satu most wanted dari ketiga murid kelas dua belas bersama dengan kedua sahabatnya.
Daffa pun melaksanakan hukuman itu sambil sesekali melirik Hana yang tampak kepanasan itu , dia ingin sekali membawa Hana pergi dari lapangan itu .
" lihat apa kamu ? " tanya pak guru itu dengan nada tinggi .
" bidadari ! " sahut Daffa asal .
" siapa yang kamu maksud ? Sri ? " tanya pak guru itu sambil menunjuk ke siswi yang berpenampilan sexy itu.
" nama saya bukan Sri pak tapi Ana " sahut gadis yang di tunjuk nya tadi .
" iya sriana kan ? " jawab guru itu lagi .
Mereka yang sedang ada disana pun tak kuasa menahan tawanya , karna celotehan dari pak guru tadi .
Sedangkan Daffa , dia masih saja melirik ke arah Hana yang tampak pucat itu .
Saat sedang asyik melirik diam diam dia dikagetkan dengan suara melengking dari seorang gadis yang terlihat berjalan ke tengah lapangan .
" Daffa my honey !!!! " teriak gadis itu nyaring .
Dengan malas Daffa pun menoleh sambil mengibaskan tangannya yang kotor itu .
" tuh di samperin ayang ! " goda guru tadi .
" Daffa , aku khawatir banget sama kamu aku kira kamu gak masuk tauk ! " ucap gadis itu manja .
Belum sempat Daffa menjawab , tiba tiba saja Hana jatuh pingsan dan itu membuat mereka semua kaget .
Brukk
Daffa pun langsung menoleh dan hendak membopong gadis itu tapi terlambat karna dia sudah dibopong orang lain .
Reflek dia mengepalkan tangannya hingga memutih , dia begitu cemburu dengan Alif pacar Hana itu , menurutnya remaja itu tidak terlihat baik untuk Hana .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments