Emily Gabriella Putri seorang gadis cantik berumur 25 th terpaksa harus bersandiwara menggantikan saudari kembarnya Emilia Karmila menjadi tahanan seorang mafia,karena telah melukai adik seorang mafia berkuasa bernama Albert wheeler.
Emily akan berusaha kuat untuk melindungi keluarganya.
Dan bagaimana perasaan Emily ketika mengetahui jika seseorang yang ia cintai adalah seseorang yang telah membuat ia merasa terpuruk selama 5 tahun lama nya.
“Tidak mungkin..laki-laki itu tidak mungkin Albert”gumam Emily dalam hati
Penasaran?
Yuk mampir
Selamat berhalu ria!!!!!!!!
Selamat berhalu ria
MOHON MAAF UNTUK KETIDAKNYAMANAN KALIAN DALAM MEMBACA CERITA INI. KARYAKU YANG INI MASIH DALAM PROSES REVISI PERBAB, GUNA MENYEMPURNAKAN TATA BAHASA MAUPUN TANDA BACANYA YANG MASIH SANGAT BERANTAKAN. BAGI KAIAN YANG SUDAH MEMBACA, MOHON MAAF JIKA TERGANGGU DENGAN NOTIF UPDATENYA. JIKA BERKENAN, KALIAN BISA MEMBACA ULANG.
TERIMA KASIH UNTUK PENGERTIANNYA
HAPPY READING🫶🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oming32, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15
Hari ini adalah hari paling melelahkan bagi Emily,,karena dia harus melakukan begitu banyak pekerjaan.
“Aaiiss rasa nya badanku sakit sekali.”gerutu Emily
Albert benar-benar tidak menaruh belas kasian untuk Emily.
“Awas saja dia suatu saat aku akan balas semua ini,,astaga aku aku mengantuk sekali.”gumam Emily
Karena rasa kantuk yang tidak tertahankan Emily pun tertidur di atas meja.
Tidak terasa hari sudah semakin sore dan semua karyawan mulai meninggalkan perusahaan karena jam kerja telah berakhir.
“Clifton!”panggil Albert
“Saya tuan.”menjawab panggilan Albert
“Aku ingin kembali ke mansion dan panggilkan gadis itu.”perintah Albert
“Baik tuan.”
Clifton keluar dan mencari keberadaan Emily
“Kemana pergi nya nona,,apakah nona mencoba untuk kabur?”gumam Clifton
Clifton memutuskan untuk mencari Emily melalui rekaman CCTV yang tersambung ke handphone nya
“Sepertinya anda sangat lelah nona.”gumam Clifton sambil tersenyum
Clifton bergegas ke pantry untuk membangunkan Emily dan segera kembali ke mansion.
“Ini baru hari pertama anda nona tapi nona melakukan kesalahan.”ucap Clifton
“Nona tuan Albert akan kembali ke mansion.”menepuk pelan bahu Emily
“Mmmmm hoamm...astaga Clifton kenapa kau berada disini dan sudah berapa lama aku tertidur?”menunjukkan ekspresi terkejut
“Saya berdiri disini kira-kira 10 menit yang lalu dan nona sudah tertidur kira-kira 1 jam yang lalu”bohong Clifton
“Apakah tuan Albert tau aku tertidur selama itu?”
“Saya rasa belum nona karena saya belum sempat ke ruangan tuan Albert”
“Wah kau tampan hari ini Clifton,,tapi kau akan lebih tampan lagi jika tidak mengadu ke tuan Albert”sambil menyengir
“Sebaiknya anda simpan gombalan anda itu untuk menghadapi kemarahan taun Albert nona karena tuan sudah menunggu anda berjam-jam.”
“Haaaiihh kenapa kau tidak bilang dari tadi”ucap Emily dan langsung berlari ke ruangan Albert
Clifton hanya tersenyum menatap punggung nona palsu nya.
“Andai nona tidak berbohong saya yakin nona akan diperlakukan lebih baik oleh tuan Albert.”gumam Clifton
Emily berlari menuju ruangan Albert dan masuk tanpa mengetuk pintu
“Maaf tuan saya tadi tidak sengaja tertidur di pantry saat mengambil air.”ucap Emily tanpa melihat ke arah depan
“Kenapa dia berteriak ya.”gumam Emily dalam hati
“Mmm tuan saya benar-benar minta maaf”ucapnya sambil tetap menundukkan kepala nya
“Nona apakah anda ingin pulang berjalan kaki atau ikut bersama kami?”Suara laki-laki yang tidak asing di telinganya
Emily menoleh ke arah sumber suara
“Clifton apakah tuan sedang bisu saat ini?”bisik Emily
“Tuan sudah di loby nona,,apakah nona masih ingin berada disini?”tanya Clifton
“Maksudmu?”bingung Emily
Tapi beberapa saat kemudian Emily menyadari sesuatu.
Emily segera melihat ke arah meja kerja Albert.
“Astaga bodoh sekali aku.”kesal Emily
“Maaf nona tuan tidak suka menunggu.”ucap Clifton
“Ah iya ayo kita turun.”bergegas keluar ruangan.
Clifton dan Emily turun ke loby melalu lift VIP agar mereka segera sampai.
Ting........
Pintu lift pun terbuka dan mereka segera berjalan menuju mobil.
Emily berjalan dengan tergesa gesa karena mengikuti jalan Clifton yang cepat.
“Dia manusia atau raksasa kenapa jalannya sangat panjang-panjang.”gumam Emily
“Maaf tuan karena telah membuat anda menunggu lama.”ucap Clifton
“Maaf tuan tadi sa...”Ucapan Emily terpotong
“Cepat Clifton aku sudah sangat lelah.”ucap Albert memotong ucapan Emily
“Baik tuan”Clifton langsung masuk ke mobil di susul Emily
Sepanjang perjalanan tidak ada obrolan yang terdengar,,hanya ada suara hembusan nafas.
Setelah perjalan panjang akhirnya mereka sampai di gerbang utama.
“Berhenti.”perintah Albert
Seketika Clifton menghentikan laju mobilnya.
“Turun.”perintah Emily lagi
Clifton yang mengerti maksud tuan nya hanya diam.
“Apa kau tuli?”ucap Albert
Emily yang bingung dengan ucapan Albert menoleh ke arah Clifton
Clifton menganggukkan kepala nya,,mengisyaratkan bahwa perintah itu ditujukan untuk Emily
“Tapi kita belum sampai di depan mansion tuan.”protes Emily
“Turun sekarang juga atau aku yang akan menyeretmu turun.”tegas Albert
Dengan sangat terpaksa Emily turun dari mobil.
“Jalan Clifton.”perintahnya
“Baik tuan.”ucap Clifton
Mobil Albert sudah melaju ke arah mansion meninggalkan Emily yang masih berdiri seperti patung
“Apalagi ini,,aku harus berjalan kaki menuju mansion”gerutu Emily
Emily mulai berjalan meskipun dengan langkah yang lunglai.
Albert dan Clifton kini sudah sampai di mansion dan segera turun dari mobil
“Clifton lepaskan draco dan drake.”perintahnya sambil berjalan masuk
“Baik tuan.”ucap Clifton
“Maaf nona,,semoga anda beruntung.”
“Lepaskan draco dan drake.”perintah Clifton melalui Telpun genggam nya.
Emily masih berjalan dengan pelan karena memang dia sangat lelah hari ini.
Namun tanpa Emily sadari bahaya sedang mengintai nya
Draco dan drake telah dilepaskan oleh pengawal yang berjaga di gerbang utama.
Draco dan drake mulai berlari keluar karena mencium bau orang asing masuk kedalam mansion.
Gong...gong..gong...
Suara anjing jenis Rottweiler mulai terdengar dari kejauhan.
“Suara apa itu?”gumam Emily
“Kenapa aku tidak asing dengan suara ini?”ucap nya lagi
Emily yang merasa tidak asing dengan suara itu langsung menoleh ke arah belakang dan benar saja dua ekor anjing tengah berlari ke arah nya
“Astaga apa yang harus aku lakukan.”Emily mulai berpikir
“Ah iya aku tidak boleh berlari karena mereka pasti akan semakin mengejarku.”ujar Emily
Draco dan drake terus berlari menuju tempat Emily berdiri.
Deg...deg...deg...
Detak jantung Emily mulai terdengar tak beraturan.
Sebisa mungkin Emily tidak bergerak dan menatap mata dari kedua anjing yang terlihat sudah sangat ingin menerkam Emily
“Ya Tuhan tolong selamatkan aku”doa Emily dalam hati
Draco dan drake mulai mengurangi langkah nya dalam berlari karena melihat target nya tidak bergerak.
Namun mereka tetap mencoba mendekat ke arah Emily dengan mata yang masih mengunci target.
Mereka mulai mengendus bagian kaki Emily,,mereka layaknya polisi yang sedang memeriksa orang yang dicurigai.
“Baiklah sepertinya mereka masih curiga dengan ku,,tapi beruntung mereka tidak menggigitku.”gumam Emily
“Hhmm sekarang aku harus mencari sesuatu untuk mengalihkan mereka.”
Emily masih memikirkan cara untuk lepas dari 2 anjing ini.
“Ah aku pakai saja brush make up ku.”ide Emily
Emily mencoba mengambil brush dalam tas nya dan sebisa mungkin dia tidak bergerak terlalu keras
“Oke brush sudah di tangan saat nya melempar.”
“Hey apa kalian mau bermain dengan ku?”ucap Emily sambil menggoyangkan brush nya.
Perhatian draco dan drake mulai teralihkan,,mereka berdua mulai mengikuti arah brush yang di pegang Emily.
Dan HAP..... Emily melempar brushnya sejauh mungkin.
Benar saja draco dan drake berlari mengejar brush yang dilempar Emily
“Baiklah saat nya menyelamatkan diri.”ucap Emily sembari berjalan mundur dengan pelan-pelan.
Ketika melihat situasi sudah aman,,Emily segera berlari sekuat tenaga.
Emily melepas sepatu pantofel yang iya kenakan agar memudahkan nya untuk berlari.
Sesekali ia berhenti sambil mengatur nafasnya dan menoleh kebelakang.
“Sedikit lagi aku akan sampai”semangat Emily
Emily kembali berlari agar segera sampai di mansion,,mengabaikan kaki nya yang mulai lecet.
“Akhirnya aku sampai.”Emily merasa lega karena kedua anjing itu tidak lagi mengejarnya.