Kalau tidak suka dengan cerita nya bisa langsung SKİP saja 🙏
Cerita ini hanya fiktif belaka hasil khayalan si Othor gabut.
Menyambung dengan cerita Menikah Muda, Othor mau cerita soal bocil yang punya sifat saiko tapi manja yaitu Kanfa Putra Mahardika.
Anak bungsu Abian Kemal Mahardika dengan Kirani Adzkia.Tak beda dengan ayahnya Kanfa yang terjebak dengan pernikahan masa SMA.
Beda dengan nasib ayahnya yang menikahi Kiran setelah melewatkan malam panas sedangkan Kanfa harus menikahi gadis yang merupakan anak dari orang yang dia tolong saat kecelakaan.
Pernikahan tanpa cita, harus kucing-kucingan dengan semua orang untuk menutupi status mereka sebagai pasangan suami istri.
Sebuah perjanjian pun Kanfa lakukan demi melindungi perempuan itu sebagai istri nya.
Kehidupan Kanfa memang beresiko dan banyak musuh yang mengancam keselamatan keluarga nya.Namun, siapa sangka istri yang dia anggap lemah ternyata banyak kelebihan yang dia sembunyikan.
Apakah Kanfa akan mencintai Shanum?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Duka Cita ( Revisi )
Di akhiri dengan kata SAH oleh para saksi pernikahan Shanum dan Kanfa , dengan bimbingan Ayaz Sulaiman dengan susah payah melafazkan kalimat syahadat dan dengan tarikan nafas panjang akhirnya Sulaiman menghembuskan nafas terakhirnya.
Shanum histeris dan harus merasakan kembali kehilangan sosok pelindung baginya .Ayah yang begitu sabar kini sudah tiada.Shanum terus di dampingi oleh Kiran dan Bia.Kini merekalah keluarga baru Shanum dan sebagai istri Kanfa.
Ayaz mendekati Kanfa yang masih syok dengan kepergian ayah mertuanya itu.
"Saatnya memandikan jenazah pak Sulaiman." ucap Ayaz pada Kanfa dengan menepuk bahu adik iparnya pelan.
Kanfa menghapus sudut kedua matanya dan mengangguk menyetujui ajakan kakak iparnya itu.Dia menatap Shanum yang sedang di tenangkan oleh Bia dan Kiran.
"Aku ikut." ucap Shanum dengan menghapus air matanya dengan kasar.
"Kamu sanggup Sha...?" tanya Bia meyakinkan keadaan adik iparnya.
Shanum mengangguk dan dengan bantuan Kanfa Shanum di dampingi Kanfa serta Ayaz dan juga Abi.Shanum menahan air matanya yang hampir jatuh.
Saat ini dia melaksanakan tugas terakhir nya sebagai bakti nya pada sang ayah. Tak lupa dia pun membisikan kata maaf dan terimakasih pada tubuh kaku sang ayah.
Begitupun dengan Kanfa yang meminta maaf pada sang mertua serta berjanji dalam hati untuk berusaha melindungi Shanum yang kini sudah menjadi istrinya.
Setelah semua di urus oleh Kanfa dan juga Ayaz akhirnya jenazah Sulaiman di bawa kerumah duka.
Atas perintah Abi, beberapa orang suruhannya langsung mengurus keperluan pemakaman pak Sulaiman.Para tetangga tentunya terkejut dengan meninggalnya Sulaiman.Karena di lingkungan itu Sulaiman di kenal dengan baik sebagai laki-laki yang selalu berjuang untuk kebahagiaan putrinya.
Shanum tak banyak bicara dan selalu setia di samping tubuh kaku sang ayah sembari memegang tasbih dan juga melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an dengan beberapa tetangga juga mengirimkan doa.
Disampingnya dengan setia Bia dan Kiran pun mendampingi gadis itu.
Mereka tahu gadis itu sedang tidak baik-baik saja.Malam berganti pagi saat nya jenazah Sulaiman di kebumikan.
Para pelayat yang hadir pun mengantar tubuh tak bernyawa itu sampai di peristirahatan nya yang terakhir.
Tubuh yang terbungkus dengan kain kafan itu pun di angkat dan siap di masukkan ke liang lahat .Di bawah sana sudah ada Kanfa dan juga Ayaz serta tetangga yang paling dekat dengan rumah almarhum yang bertugas untuk menerima tubuh Sulaiman untuk di kebumikan.
Kanfa dengan hati-hati menerima bagian atas tubuh mertuanya.
Dengan bimbingan Ayaz Kanfa melakukan dengan hati tak karuan.
Apalagi saat ini dia bertanggung jawab atas urusan Shanum yang sudah menjadi istrinya.
" Pak,Kanfa janji akan berusaha menjadi pelindung untuk anak bapak . Jika kelak kami tidak berjodoh panjang , Kanfa pastikan dia akan selalu Kanfa jaga sampai dia bahagia." batin Kanfa dengan menaruh kepalan tanah yang di berikan Ayaz padanya.
Setelah Kanfa mengadzani dan Ayaz sudah mengintruksikan untuk mereka ke atas kembali.Sedikit demi sedikit liang lahat itu pun tertutup oleh tanah.
"Bapak ..hiks ..hiks..."gumam Shanum saat melihat tanah merah itu di masukkan dalam liang lahat guna mengubur jasad sang ayah.
Tubuh Shanum yang lelah karena kurang istirahat pun akhirnya tumbang.Beruntung Kiran sedari tadi memeluk menantunya itu berhasil menopang tubuh Shanum.
Bia yang melihat kejadian itu pun langsung memanggil sang adik."Kanfa..!" seru Bia
Kanfa yang ada di depan mereka pun akhirnya menoleh ke belakang dan melihat istrinya terkulai lemas. Dengan sigap Kanfa merengkuh tubuh Shanum dari pelukan sang mama.
"Langsung bawa mobil Fa.." ucap Kiran pada anak lelakinya.
Kanfa pun membopong tubuh lemah Shanum dan membawanya ke dalam mobil.
Dengan cepat Bia memberikan pertolongan pertama pada Shanum. Kanfa melihat wajah pucat Shanum dan jangan lupa lingkaran hitam di bawah mata nya.
Semalaman Kanfa melihat istrinya itu tidak tidur sama sekali.Kanfa mendes*h pelan dan terlihat semua proses pemakaman sudah selesai.Para pelayat pun sudah berangsur pergi meninggalkan area pemakaman.
Terlihat papa Abi dan juga Ayaz sedang berbicara dengan dua orang yang biasa mengurus makam di daerah itu.
"Sebaiknya kita pulang, Shanum juga nggak mungkin akan disini terus.Nanti kalau dia siuman kamu bisa menasehati dia Fa." ucap Kiran pada sang putra dan di jawab dengan anggukan oleh Kanfa.
...----------------...
Sore hari Shanum sudah keluar dari kamarnya. Namun, pastinya tubuhnya masih merasa lemas.
"Lho Sha,kamu mau kemana?" tanya salah satu tetangga nya yang masih bantu-bantu di rumah kontrakan Shanum.
"Bu Marni, Shanum mau ke makam bapak." ucap Shanum melangkah dengan lemah.
Marni hanya bisa diam dan mengikuti Shanum dari belakang. Kiran yang baru saja masuk ke dalam rumah melihat menantunya berjalan lemah pun langsung merengkuh tubuh Shanum dan membimbingnya ke arah sofa.
"Shanum ,kamu mau kemana? Kamu masih lemah gini, sebaiknya kamu makan dulu. Kanfa juga belum makan, jadi kalian makan sama-sama ya.." ucap Kiran pada menantunya.
"Shanum mau ke makam bapaknya katanya nyonya."ucap tetangga Shanum bernama Marni.
Shanum mendengar penuturan ibu mertuanya merasa bersalah.Walau bagaimana pun dia sudah bergelar istri dari Kanfa walaupun memang masih berstatus nikah siri.
"Ma, mama mau pulang dulu atau gimana? Daddy sama bang Ayaz juga Kak Bia mau balik dulu. Nanti sore kesini lagi buat malam tahlil nanti." ujar Kanfa yang baru saja masuk ke dalam rumah.
"Tapi Shanum...
"Soal Shanum nyonya jangan khawatir,ada saya.Lagi pula tidak ada lagi saudara dekatnya disini.Kami pun sudah menganggap dia keponakan kami." ujar Murni ikut nimbrung.
"Ah iya,apa nggak ngerepotin bu..kalau gitu Kanfa disini atau pulang?' tanya Kiran pada anak lelakinya.
"Disini lah ma, masa Kanfa tinggalin istri Kanfa sih.." ujar Kanfa dengan santai.
"I_istri, maksudnya Shanum sudah menikah? kapan? bukannya dia masih sekolah ?" tanya Murni beruntun dan terkejut dengan penuturan Kanfa tadi.
Kanfa dan Shanum saling pandang.Kanfa yang merasa keceplosan pun bersikap santai.
"Ah iya,maaf kalau belum sempat mengatakan hal ini. Sebenarnya Kanfa anak saya sudah menikah dengan Shanum kemarin sore sebelum pak Sulaiman meninggal.Niatnya nanti malam sehabis tahlil keluarga kami mau mengatakan hal ini agar tidak menimbulkan fitnah." ungkap Kiran menjelaskan pada Murni.
Murni tersenyum mendengar penuturan Kiran. "Saya bersyukur kalau ada yang menjaga Shanum.Walau bagaimana pun dia seorang perempuan.Mau pandai bela diri atau sejenisnya tetap saja saya khawatir." ucap Murni memandang Shanum dengan sendu.
Kanfa tetap menjaga Shanum di rumah mertuanya itu.Sementara keluarga Abi pulang sebentar dan sore akan kembali lagi untuk mengadakan tahlilan.
Bersambung
👍👍👍👍👍
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
10jete. barusan afa belanja buat keperluan seminggu doank 16 keteng.