Perjalanan kisah seorang wanita, jatuh bangun dalam membangun karir dalam hidupnya, hingga akhirnya menjadi sosok wanita kuat dengan dukungan dari seorang laki-laki yang sangat berkuasanya.
Kehidupan yang penuh dengan luka, bahkan kepingan layar hidupnya ada yang hilang dari ingatan.
Sebuah Rahasia yang tak terduga akan ditemukan, bersama dengan sosok anggota keluarga Klan Nugraha yang tak lain adalah Aftan Brian Nugraha.
Misteri apa apa yang akan terkuak pada akhirnya?, yuk ikuti semua kisah selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ikatan Sah
Kedua mata itu saling bertatapan, Aftan berniat membantu, justru terpaku saat jarak begitu dekat, mata yang indah, namun entah kenapa sepertinya pernah dilihat dalam ingatan.
"Te terimakasih Tu Tuan" Andin tak mampu lagi, segera menjauh kan jaraknya, sebelum dirinya benar-benar di buat lumpuh oleh mata elang yang menatapnya dalam.
Aftan kembali ke tempatnya, tak lama pelayan datang dan membereskan semuanya, lalu Aftan memerintahkan untuk segera pergi, disusul dengan Andin yang segera pamit juga dari sana.
Tertancap dengan kuat di ingatan, jam 09.00 akad nikah di sebuah tempat spesial dan ekslusif namun tetap terjaga kerahasiaannya.
Andin berjalan, bukan semakin cepat, tapi bertambah pelan, lalu kemudian terlihat mobil sahabatnya dengan lambaian tangan yang menyambutnya.
"Bagaimana?" Ella menatap serius saat Andin membuka pintu mobil bersiap masuk.
"Ck, kenapa diam saja , bagaimana?"Ella menahan pintu saat Andin ingin menutupnya.
"Kau lebih mirip muci-kari sekarang ini" balas Andin sekenanya, terasa kepalanya semakin berat.
Blam
"Shiit!, hampir saja tanganku ke jepit" gumam Ella terkejut saat dengan keras Andin menutup pintu mobilnya.
Tak ada percakapan, Ella juga tak berani berucap lagi melihat Andin sudah merebahkan kepala di sandaran kursi mobil dengan mata terpejam.
Sampai di Apartemen, Andin masih tetap bungkam, lalu masuk begitu saja, sementara Ella hanya menarik nafas dalam-dalam, sungguh rasanya ikut lelah melihat kelakuan sahabatnya.
"Aku pulang!" Teriak Ella tanpa berharap ada jawaban.
"Besok jangan lupa menemaniku" sahut Ella sukses membuat Andin mengehentikan langkah di ambang pintu, lalu berbalik mendekat kembali.
"Kemana?" Tanya Ella hati-hati.
"Menikah"
"What?!" Ella langsung membulat kan mata terkejut.
"Aku mau istirahat, nanti malam akan aku ceritakan semua" ucap Andin, lalu mengusir Ella untuk segera pergi dari hadapan nya.
*
*
Pagi hari paling mendebarkan selama masa hidupnya, Andin masih menatap dirinya sendiri di depan cermin, berharap menemukan jalan keluar yang lain, tapi nyatanya tetap sama.
"Heh, tidak ada jalan yang lain, aku berharap ini yang terbaik" Andin berucap seorang diri, memberikan semangat atas apa yang sudah di putuskan.
Menutup matanya perlahan, mengingat semua sisa kenangan yang ada di pikirannya bersama sang ibu, semua pesan dan didikan yang dirasakan sangat singkat, hingga tak terasa air mata menetes perlahan di pipinya.
Nelangsa lebih dirasakan lagi saat teringat akan nasibnya saat ini, bagaimana dirinya di perlakukan tidak baik dan bahkan di buang dari keluarga almarhum ibunya yang sangat di percaya sebelumnya.
Perlahan tangannya mulai bereaksi, Andin mengambil makeup yang ada di depannya, membuka dan memakaikannya satu persatu untuk memoles wajahnya, sangat natural namun selalu nampak segar di wajahnya.
Ella datang hampir bersamaan dengan MUA yang tentunya sudah di persiapkan oleh Aftan, baju mewah berwarna putih bersih nan elegan sudah siap di pakaikan, semua benar-benar sempurna setelah menempel tepat pada pemiliknya.
"Amazing!" Ucap Ella terkejut melihat Aura kecantikan sahabatnya semakin terpancar nyata.
Andin hanya menatap Ella biasa saja, lalu setelah bersiap untuk masuk ke sebuah mobil mewah yang menjemputnya, dirinya memejamkan mata sebelum melangkah.
"Bismillah, beri jalan mudah jika ini Ridho Mu" dalam batinnya berucap di sambung dengan untaian doa yang menemani selama perjalanan ke tempat tujuan.
Hingga Ella menyenggol tangan Andin saat tiba di lokasi, sebuah hotel megah dan sangat terkenal, bahkan para milyarder saja yang sering datang dan pergi dari sana.
"Selamat datang Nona Andin, mari ikut dengan saya" seorang laki-laki berpakaian rapi menyambut kedatangan Andin, lalu berjalan mendahului untuk menunjukkan lokasi.
Ella bahkan terasa sangat sesak, di buat melongo dengan semua isi hotel yang semua serba mewah dan tak ternilai harganya, sementara Andin lebih fokus dalam menata hatinya, tak ada waktu untuk memikirkan sekitar.
Hingga tiba di sebuah ruangan, bertuliskan eksklusif room, dengan ornamen keemasan.
Berjalan masuk dan sangat terkejut melihat beberapa orang yang sudah ada di sana, satu persatu Andin menatap dengan sopan, nafasnya terasa berhenti saat tau disana sudah ada sang mertua dan satu orang laki-laki tua namun sangat terlihat gurat ketampanan yang tak pernah lekang.
Sebuah salam diucapkan dan semua menjawab bersamaan, tatapan mata saling bertemu, dan sang pengantar mempersilahkan Andin duduk di tempat yang sudah disediakan khusus untuknya.
Tak ada sapaan sama sekali, bahkan kedua orang tua Aftan masih duduk di tempatnya, menatap Andin sejenak, lalu terdiam menunggu acara.
Begitu juga dengan sang kakek, bahkan tak menyambut jabatan tangan Andin yang mengambang begitu saja.
"Baiklah, acara akan di mulai tuan Aftan" ucap seseorang yang sudah siap menuntun akad.
Sesi penting dilakukan, dengan keadaan yang sangat serius, hingga terdengar kata SAH.
Andin menangis seketika, entah perasaan apa yang dirasakan saat ini, ada bahagia namun seolah hanya sementara, ada rasa haru namun berbalut sebuah kesepakatan semata.
"Aku harap, ini tangisanmu yang terkahir aku lihat" ucap Aftan perlahan dan hanya Andin yang mendengarnya, lalu perlahan mencium keningnya.
Andin terkejut, ada sengatan listrik yang sepertinya merasuki tubuhnya saat kecupan bibir Aftan berlabuh lembut di keningnya.
Berlanjut dengan Andin yang kini memberanikan diri walaupun keraguan mendominasi, meraih tangan sang suami dan mencium punggung tangannya dengan takjim.
Keduanya saling menatap, entah apa yang ada dalam pikiran masing-masing, yang jelas jantung Andin berdetak dengan kencang, saat melihat senyuman Aftan yang baru kali ini tertangkap matanya dengan nyata.
Ella masih terdiam melihat semua prosesi itu, bahkan bergerak dari tempatnya saja rasanya tidak berani.
Orang tua Aftan menghampiri, memeluk Aftan bergantian, namun Aftan masih terdiam, hingga sebuah ucapan tertangkap telinga Andin dan Ella.
"Pantaskan dia untuk mu dan keluarga, aku menunggu hari itu" sosok laki-laki yang sangat berwibawa dan begitu mirip dengan Aftan berkata.
Lalu menghampiri Andin sebelum pergi, kemudian menerima jabatan tangan Andin dan segera pergi tanpa kata.
Kini tiba sang Kakek yang sedari tadi hanya mengamati, lalu memeluk sang cucu dan menampakkan sedikit senyuman.
"Aku tunggu kedatangan kalian, persiapkan dia Aftan" ucapan yang sontak membuat bulu kuduk Andin berdiri.
Aftan tak menjawab, hanya mengangguk, lalu mengantarkan kepergian kakeknya, tiba di depan Andin, sang kakek menoleh, menatap namun tak bisa diartikan apapun, banyak sekali misteri di sana, bahkan Andin tak kuat menatap lebih lama.
Ada helaan nafas dalam yang nampak disana, dan Andin tak berani bergerak sedikitpun, sorot matanya seolah sedang mengulitinya.
"Ehem, ada rapat penting yang kakek harus hadiri" ucap Aftan memutus kontak tatapan sang kakek ke istrinya.
Terdengar suara pintu tertutup, dan Aftan segera berbalik memandang Andin.
"Keluarga Nugraha sepertinya tak menerima pernikahan ini" ucap Andin menarik kesimpulannya sendiri.
"Masih banyak kejutan yang belum kau tau, jangan berspekulasi terlalu dini" sahut Aftan.
Andin terdiam, lalu perlahan Ella menghampiri dan memberikan pelukan, ucapan selamat juga di lontarkan, pelukan kali ini bahkan sangat lama, hingga akhirnya terlepas setelah Aftan menginterupsi untuk segera pergi dari ruangan.
Bersambung.
Yang makin penasaran, yuk jangan lupa KOMENnya ditunggu ya, juga VOTE, LIKE dan hadiahnya UNTUK memenangkan uang Tunai di Akhir Episode 40 dan 80 pada 3 KOMENTAR POPULER dan 3 TOP FANS teratas.
babang aftan cepat hafir andin dlm bahaya
mana aftan.....
klu Regan yg berbuat tidak akan berani karena melawan keluarga Nugraha..
pasti Erga yang mau main2 ini...