Balas Dendam Dengan Sistem

Diam diam Eisell menatap Ronan yang saat ini juga menatapnya.

'Kenapa dia disini?'

Hal ini membuat Eisell bingung. Tiap tindakan dan hal yang pemuda itu lakukan selalu menarik bagi Eisell.

Eisell yang seorang nona muda dari suatu keluarga kaya yang hampir tidak pernah bertemu dengan pemuda seusianya tentunya merasa agak gugup dan canggung.

Apalagi pemuda tersebut adalah seorang pemuda tampan yang terkenal dengan kesempurnaannya di luar sana.

“Ah Eisell kamu sudah pulang?“

Eisell melirik ke arah sumber suara itu dan mendapati ayahnya yang tersenyum saat menatapnya.

Entah apa yang diinginkan oleh pemuda itu, Eisell akan memikirkannya nanti.

Dia tersenyum pada ayahnya lalu bergegas mendekat.

“Um, aku pulang…”

Ayahnya mengangguk dan memintanya untuk duduk di sampingnya, sesuai keinginannya, Eisell duduk di samping ayahnya.

Saat itu Eisell melirik Ronan sekali-kali, dia tentunya penasaran.

Hal itu disadari oleh ayahnya dan seketika saat itu ayahnya akhirnya menjelaskan.

“Dia adalah tuan muda Ronan, dia disini untuk bernegosiasi akan sesuatu..“

Eisell mengangguk kemudian ayahnya menjelaskan hal yang sama kepada Ronan.

“Tuan muda Ronan, perkenalkan dia adalah putriku, Eisell, seharusnya dia seusiamu saat ini.“

Ronan mengangguk pelan, kemudian dia menatap Eisell dengan senyuman tenang dan santainya sambil berkata:

“Salam kenal nona muda, maaf menyita waktumu.“

Sejenak Ronan mendapatkan tatapan yang agak lama dari Eisell, seakan matanya sedang menilai dirinya dan setelahnya akhirnya Eisell berbicara:

“Tidak masalah, lagipula aku tidak punya banyak hal untuk dilakukan?“

Eisell berkata sembari menggelengkan kepalanya dengan pelan.

Ronan menatapnya, dia cukup tau rumor tentang gadis cantik di depannya itu.

Dikatakan bahwa karena kecantikannya yang tidak manusiawi diikuti dengan ketenaran dan kekayaannya, gadis itu dilarang keluar maupun menghadiri acara acara tertentu.

Alasannya karena ada saat ketika gadis itu pertama kalinya hadir disuatu acara dan langsung menjadi target sasaran banyak lelaki yang terpesona padanya.

Hal itu membuatnya hampir diculik tapi beruntung dia berhasil melepaskan diri, entah bagaimana.

Ronan menatapnya, gadis itu benar benar memiliki kecantikan yang membuat siapapun tidak akan bisa menahan hasratnya.

Tubuhnya sangat langsing dan menggoda, bibirnya yang kecil, tidak mengenakan lipstik bahkan sudah semerah ceri.

Tidak sopan baginya untuk menatap seorang gadis terlalu lama, karena itu Ronan tersenyum dan mengalihkan perhatiannya sambil berkata;

“Terimakasih.“

Eisell hanya mengangguk.

Disisi lain ayah Eisell sepertinya memperhatikan ekspresi Ronan dengan seksama.

Ronan menyadari hal itu.

'Dia memastikannya apakah aku akan tergila-gila pada anaknya? Sayang sekali, saat ini aku sama sekali tidak ingin dalam hubungan romansa apapun.'

Jika itu adalah Ronan dimasa lalu, mungkin dia juga akan terpesona dengan kecantikan Eisell meski begitu Ronan juga yakin tidak akan mengkhianati tunangannya.

Namun karena tunangannya sudah mengkhianatinya lebih dulu, sudah tidak ada alasan mengapa Ronan tidak memilih gadis lainnya.

Hanya saja saat ini Ronan juga tidak menginginkannya.

“Bisa kita lanjut sekarang?“

Seakan tidak terjadi apapun, akhirnya Ronan bertanya kepada ayah Eisell dan memulai percakapan lebih dulu.

Ayah Eisell mengangguk.

“Jadi, kamu memintaku untuk memihakmu dan mengambil resiko untuk dimusuhi oleh banyak pihak?“

Ronan mengangguk.

Memang inilah tujuannya, selama beberapa waktu dia telah mencoba mencari keberadaan anak dan istri dari Richard tapi dia tidak mendapatkan hasil apapun.

Sebagian lokasi villa yang dimiliki oleh Albert sangatlah jauh hingga Ronan mungkin akan membuang terlalu banyak waktu.

Karena itulah saat ini Ronan perlu orang lain untuk membantunya.

Seseorang yang bisa dia percayai dan tidak berada di pihak Albert, seorang pebisnis raksasa yang terus mempertahankan keberadaan mereka dalam posisi netral meski telah ditekan oleh banyak perusahaan lainnya.

Dia adalah Kaden Ludwig.

Orang yang berada tepat di depannya saat ini.

Namun, tentunya hal ini tidak akan menjadi mudah ketika Ronan dengan jelas melihat ekspresi berkerut dan tidak senang yang dipancarkan oleh Kaden.

“Atas dasar apa aku harus melakukannya? Apakah syarat syarat yang kamu berikan akan sebegitu layaknya hingga aku dan putriku harus mempertaruhkan segalanya hanya untukmu?“

Ronan terdiam, syarat syarat… tentunya Ronan sudah mempersiapkan syarat yang memiliki kemungkinan 70% akan diterima oleh Kaden.

Ronan memiliki informasi yang cukup rahasia tentang pria di depannya.

Itu adalah fakta bahwa dia merahasiakan tentang istrinya yang sedang sakit, Ronan kebetulan pernah mendengarnya saat ayahnya dan Kaden sedang berbicara mengenai masalah itu.

Saat itu Kaden sedang meminta bantuan pada dokter profesional yang berasal dari keluarga Ronan, namun sayangnya bahkan dokter dari keluarga Ronan juga tidak mampu menyembuhkannya.

Diluar sana, istri Kaden mungkin terdengar seperti dia baik baik saja dan bekerja dengan sehat.

Tapi bagi kedua orang di depannya ini berbeda karena istri dari Kaden dan ibu dari Eisell sebenarnya sedang sakit keras selama beberapa tahun.

Penyakitnya sendiri tidak diketahui.

Hal inilah yang akan Ronan ajukan sebagai syarat syaratnya.

Menatap Kaden dengan tatapan serius, Ronan tersenyum. Dia harus bersedia karena mengungkapkan sesuatu yang seharusnya tidak dia ketahui.

“Aku memiliki cara… agar istri Anda bisa disembuhkan.“

Senyuman wajah Ronan masih melekat disaat wajah Kaden dan Eisell memburuk dengan gelap yang mendistorsi.

“Apa katamu? Apa kamu tau apa yang kamu ucapkan?!“

Kaden dengan jelas memperlihatkan amarahnya, tentunya dia marah karena seseorang telah berani untuk mempermainkan nyawa istrinya seakan-akan hal ini adalah masalah sepele.

“Dan… darimana kamu mengetahui hal ini?“

Kaden marah dan Eisell sendiri hanya diam dengan pemikirannya sendiri, tidak ada yang bisa diketahui dengan apa yang dia pikirkan di kepalanya itu.

Ronan tetap tenang.

“Aku mengetahuinya karena telah menguping hal tersebut beberapa tahun lalu… dan tentunya aku sangat serius tentang hal ini.“

Alasan Ronan percaya diri adalah, karena beberapa hari sebelumnya ketika dia masih bersekolah.

Ada banyak yang mencoba menindasnya namun berakhir dengan kekalahan bagi mereka semua dan Ronan mendapatkan banyak sekali keuntungan.

Keuntungan itu adalah salah satu keterampilan.

Dokter Ajaib.

Sebuah keterampilan yang akan membuat Ronan dapat mengetahui segala jenis penyakit disertai dengan bagaimana cara menyembuhkannya.

Hal ini membuat Ronan merasa percaya diri dan juga menjadi alasan mengapa Ronan berani melakukan kesepakatan dengan keluarga raksasa ini.

Tanpa persiapan yang matang tentunya Ronan tidak akan membawa dirinya ke tempat yang sangat mengerikan ini bukan?

Ronan menyadarinya, meski mansion yang dia tempati ini sangatlah kosong, berkat keterampilan ahli bela dirinya, inderanya telah meningkat secara signifikan.

Dia saat ini merasakan bahwa mansion ini saat ini dipenuhi dengan pembunuh yang luar biasa, tentunya Ronan dapat melawan mereka dengan mudah.

Namun jika dia bisa menghindari pertarungan, bukankah itu lebih baik?

***