"Mas,minta uang boleh gak tiga ratus ribu,untuk beli kebutuhan dapur dan sabun sudah pada habis! " ucap ku lembut
" Uang aja kamu nih,gak mikir apa yang cari susah,kamu kan tau sekarang nih sulit cari uang taunya minta aja, mana banyak lagi." omel mas Riyan sambil membanting gelas di hadapannya.
" Tapi ini tanggung jawab mu mas,mama juga jarang minta minta uang segitu kalo gak bener-bener habis semua mas." jelasku, agar mas Riyan berfikir kebutuhan habis semua.
Ranita putri dulu adalah seorang janda mempunyai anak satu laki-laki bernama Anwar, ranita putri mengenal Riyan ketika ranita merantau kekota dan menikah.niat hati merubah nasip namun naasnya kehidupannya sangat jauh ketika dirinya masih sendiri apakah ranita mampu melewati semua dan meraih kebahagiannya kelak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama nayfa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Drama mertu ( masa lalu ranita)
" Akhirnya sampai rumah juga, sudah kangen aku dengan kasur empukku." teriak mba Yuli sambil berlalu masuk tak lupa di belakang mba Yuli ada mertua yang juga masuk di ikuti langkah Tora sedangkan David dan ranita masi di belakang jalan berdua karena emang ada bawaan tas ranita.
"Assalamualaikum." ucap ranita saat hendak masuk rumah mertuanya dan di ikuti oleh David.
" Nah ranita kamu cepat taroh tasmu di kamar trus balik sini." perintah ibu Santi ke ranita.
"Bu, emangnya kenapa ranita di suruh balik sini lagi toh." tanya David bingung dengan perubahan ibunya.
" Sudah kalian sana taroh dulu tas kalian." ucap ibu Santi sambil menunjuk arah kamar David yang emang agak kebelakang.
"Ya, ayo dek kita istirahat dulu pasti capek seharian tadi berdiri." ucap mas David lembut.
Namun hanya anggukan dari ranita sambil mengekor di belakang David.
" Kamu langsung mandi ya trus istirahat." ucap David ke Renita.
" Ya mas,... mas heemm....mas nanti aja deh." ucap ranita malu dan ragu.
" Kenapa?" tanya mas David lembut sambil mendekatkan dirinya ke sebelah duduk ranita.
" Gak jadi mas, kalo gitu ranita mau mandi dulu ya, permisi." ucap ranita yang malu langsung ngacir ke kamar mandi.
David yang melihatnya hanya gelengkan kepala, ya kamar David sudah tersedia kamar mandi kecil jadi tak perlu lagi repot-repot mengantri di kamar mandi lain.
" Hadu, bikin deg dg dik Duk ja, kenapa aku bisa gugup sendiri sih itu kan suami ku kenapa Jadi gerogi gini sih, duh gimana ya,kalo mas David minta haknya, aku belum berani ngasih, mas David kira-kira maksa gak ya." ucapku ke tembok yang tak bisa bicara.
Setelah selesai mandi saat keluar kamar mandi sudah ku lihat mas David yang sudah anteng duduk besender di atas ranjang sambil memainkan leptop nya, entah sebenarnya apa yang di lakukan ya dengan leptonya itu sepertinya asik sendiri tanpa Saad aku sudah ada di sebrang ranjang
" Mas, sudah sholat ashar? Tanyaku takut-takut.
"Belum, ini mas nungguin kamu.kita solat bareng aja yuk biar sekalian selesainya bareng." jawab mas David sambil tersenyum tak lupa meletakan laptopnya di atas naska samping ranjang.
Setelah sholat kami pun ngobrol ringan sambil menunggu jam sholat Maghrib, namun saat menyantap untuk pendekatan ekh suara gedoran pintu yang tak berhenti menghentikan obrolan kami berdua.
" Lah ibu, ada Bu?" tanya David bingung saat membuka pintu ibu Santi sudah di depan kamar sambil melipatkan kedua tangannya di dada.
" Istrimu mana?" tanpa basa basi ibu Santi langsung menanyakan keberadaan ranita.
" Ya Bu ada apa Bu? Tanya ranita takut takut.
" Ada apa ada apa.itu rumah kaya kapal pecah cepet bersen, ingat ya gara-gara mengurusin pernikahan kamu rumah ku jadi terbengkalai." ucap ibu Santi emosi.
" Dan kamu David kamu lihat kan rumah ibu gimana hampir seminggu ibu di rumah tetangga istrimu rumah jadi kacau balau begini." ucap ibu Santi mengomel sambil memarahi menanti dan anak lelakinya sepertinya ibu Santi benar-benar marah padahal badan sama-sama capak.
sedangkan selama mendekati acara rumah yang menempati ya mba Yuli kakak David tapi emang dasarnya Yuli orangnya pemalas jadi maklum klo rumah berantakan selama beberapa hari gak di huni oleh ibu Santi.
" Bu, bukannya di rumah ada kak Yuli kenapa coba harus ranita yang beresi, ranita capek Bu baru ja sehari kami menikah udah ibu suruh-suruh beres-beres, suruh kak Yuli ja, toh kak Yuli yang tinggal kemarin di rumah ini masa gak bisa beres-beres." jawab David membela ranita,karena memang ranita di nikahi David bukan karena ingin di jadikan babu melainkan emang benar- benar tulus menikahinya.
"Sudah mas gak apa biar Nita bantu beresin rumah, toh Nita juga tinggal disini sekarang." Jawab ranita lembut,padahal hati ranita rada dongkol sih baru ja masuk rumah ini udah di suruh beres-beres.
" Gak usah, biarin ja begini, kita masuk kamar aja biar ja kak Yuli atau ibu yang beresi. kamu pasti capek dek kita baru menikah sehari udah ada drama gak enak untuk mu."
Ajak mas David masuk dan langsung mengunci pintu kamar.
Selasai sholat Maghrib kami berdua pun keluar rencananya hendak makan malam, namun niat hati ingin ke meja makan tapi dengar suara nyaring yang bikin aku dan mas David menoleh ke arah sumber suara.
" Astaga, ini rumah masih berantakan, heh Nita kamu gak beresin ini rumah kenapa masih begini. kukira tadi sudah di kerjakan ibu tinggal tidur sebentar." omel ibu Santi.
" Bu, apa-apaan sih, Nita istriku baru sehari jadi istriku tapi ibu sudah memerintah Nita beres-beres kan sudah David bilang suruh kak Yuli beresin kan dia yang kemarin nempati rumah masa gak lihat rumah berantakan." bela mas David emosi, ku pegang lengan mas David karena lleflek agar mas David tenang.
" Kamu bela gadis miskin ini vid, dia itu kamu nikahi emang cocok jadi babu, masa ya kamu nikahi mau jadi ratu gak bisa, tinggal di rumah ini harus beres-beres dan semua pekerjaan rumah harus yang numpang yang kerjakan." ucap emosi kak Yuli karena gak mau di salah kan apa lagi di perintah.
" Oh, begitu jadi kalo tinggal disini harus kerjakan semua pekerjaan rumah ini gitu, karena numpang begitu mba? tanya David.
" Ya lah, klo di sini harus kerjakan semua rumah ini." ucap kak Yuli memerintah selayaknya bos.
" Termasuk kak Yuli, kan kak Yuli juga numpang, bukan hanya aku dan ranita yang numpang." jawab David hingga membuat mata kak Yuli melotot.
" Gak bisa gitu dong, kan ranita orang lain yang numpang disini klo aku kan kakak mau anak ibu." bela kak Yuli.
Terserah mu lah kak, percuma ngomong sama kakak, aku sama ranita mau keluar dulu, ingat ranita ku nikahi bukan kujadikan pembantu." ucap tegas David di hadapan ibu dan kak yuli. membuat kedua wanita itu langsung melotot sempurna, dan ibu Santi hendak mengomel tapi di potong oleh David.
" Jika sekali lagi ku lihat ranita di perlakukan begini, maaf Bu aku memilih kembali kerumah pakde Bambang dari pada ku lihat Nita di jadikan pembantu oleh ibu dan kak Yuli." jawab tegas David sambil menggandeng tangan ranita dan berlalu pergi meninggalkan rumah, entah tujuan penganti baru belum ada 24 jam ini, yang ada di otak David hanya keluar jalan entah kemana membawa sang istri mereka begoncengan.
Esok harinya, ranita yang sudah biasa bangun subuh membantu beresin rumah aja, niat hati ingin bikin sarapan tapi masih sungkan dengan tuan rumah, terpaksa ranita masuk kamar lagi dan membangun kan suami nya untuk sholat subuh.
" Mas, bangun mas?" Ranita menggoyangkan lengan suaminya.
" Jam berapa ini dek?" tanya David sambil menoleh ke istrinya.
" Subuhan dulu mas." jawab Ranita
" Ya sudah, mas ke kamar mandi dulu, kamu sudah subuhan?" tanya balik David ke istrinya.
" Sudah mas, baru ja,maaf ya mas ranita gak bangunin mas tadi." jawab ranita menunduk kan kepalanya.
" Ya sudah, mas ambil air wudhu dulu." jawab mas David sambil berlalu masuk ke kamar mandi.
Beberapa menit menunggu suaminya selesai sholat ranita duduk setia di atas kasur hingga suaminya selesai dan merapikan alat sholatnya.
" Mas, mau ranita buatkan sarapan gak? " tanya ranita malu-malu.
" Hemmm, boleh deh dek,sekalian kita sarapan bareng." jawab mas David senang.
" Tapi ranita gak berani ke dapur takut di marahi ibu, mas temani ranita ya di dapur biar ranita yang masak." kata ranita
Tak butuh waktu lama ranita menyelesaikan masakannya dengan grogi karena di tungguin oleh suami,David yang melihat ranita hanya tersenyum aja, setelah selesai semua masakan ranita pun hendak sarapan bareng suaminya namun suara mertua dan kak Yuli mengagetkan lamunan David karena saat itu David sedang melamuni ranita yang entah di pandangan David ranita sangat cantik dan membanyakan tua bersama.
" Wau,,gitu dong jadi sadar diri kan kalo numpang harus begini pagi siapin sarapan tuan rumah dan beresi semua pekerjaan rumah ini." ucap kak Yuli sambil menarik kursi
" Nah, bener yang di katakan oleh kakak mau ini, kalo bisa setiap pagi lah begini jadi ibu gak perlu lagi beli sarapan, bisa tekor ibu apa lagi nambah ranita." ucap ibu Santi santai tanpa melihat wajah David yang sudah memerah karena menahan amarah.
jangan lupa saling dukunggg