NovelToon NovelToon
MENAKLUKKAN HATI TUAN PEMARAH

MENAKLUKKAN HATI TUAN PEMARAH

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:53.1k
Nilai: 5
Nama Author: ratu_halu

‼️
Di harapkan membaca Novel Mengejar Cinta Suami ku terlebih dulu agar mengerti dan paham dengan alur cerita di novel ini...

Dewantara Putra Bima, seorang anak lelaki yang terlahir dari pasangan Luna dan Bima. Dialah penerus kerajaan bisnis keluarga Havidi.

Usianya kini sudah masuk ke angka 28 tahun, usia yang cukup matang untuk masuk ke jenjang pernikahan. Namun ada satu dan lain hal yang membuat dewa masih belum melepas status lajang nya itu....

🍂

Happy Reading di Novel otor ratu_halu yang ke-6..

Enjoy 💜💜💜

‼️
Menerima kritik dan saran dengan bahasa yang sopan!!

Terimakasih 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 29

Cia masih mematung di tempat nya berdiri, hingga suara mami luna kembali mengembalikan kesadaran nya lagi..

"Sayang, ko, malah bengong ?! Ayo panggil suami mu.. Papi udah mulai makan tuh, nungguin kalian kelamaan.."

"H-hah... I-iya, mi..." sahut cia terbata, gadis itu tak bisa membayangkan jika benar saat ganti baju tadi dewa masih ada di kamar mereka. Aset berharga nya yang dia jaga dari pandangan mata lelaki harus terekspos karena kecerobohan nya sendiri..

"Ahh.. Bodoh.. Bodoh.. Bodoh.. Seharusnya aku tetap ganti baju di kamar mandi!! Kamu memang ceroboh, cia..." rutuk cia dalam hati nya..

Saat sudah di depan pintu kamar nya lagi, cia jadi ragu untuk masuk ke dalam. Jika memang dewa masih di sana, besar kemungkinan dia melihat aktifitas cia saat di kamar tadi..

Sebelum menggerakkan handle pintu, cia memejamkan mata seraya berdoa agar ucapan mami luna tadi salah, dewa tak ada di balkon maupun di tiap sudut kamar mereka. Ya, pasti Lelaki itu sudah pergi saat cia tengah asyik berbalas pesan dengan seseorang...

Krek!

Pintu terbuka sedikit, cia memasukkan sebagian kepala nya..

Tak ada siapapun. Di kasur maupun di sofa, dewa tak di sana..

Masih ada beberapa sudut kamar yang harus cia periksa untuk memastikan keberadaan si pria tampan namun arogan tersebut..

Cia pun masuk dan menutup kembali pintu kamar dengan perlahan. Sebelum ke balkon cia memilih untuk ke kamar mandi terlebih dahulu..

Karena pintu kamar mandi yang tertutup membuat cia harus menempelkan daun telinga untuk mendengar suara gemericik air yang jadi penanda jika ada seseorang di dalam sana..

Cia mengerutkan alisnya dengan wajah yang fokus serta kedua telinga yang dia buka lebar lebar, "Sepertinya dia nggak ada di dalam.." batin nya sedikit bisa bernafas lega...

Kemudian cia memutar tubuh, memandang jendela kaca dengan tatapan yang nanar.

Jendela itu masih tertutup rapat. Cia yakin dewa tak ada disana, tapi kedua kaki nya seolah tak sejalan dengan isi kepala nya saat ini. Meskipun kedua lutut nya terasa lemas namun kedua kaki nya itu terus mengayun ke arah jendela kamar...

Jantung cia terus berdebar, kacau. Detak nya pun sudah tak beraturan..

Cia meletakkan kedua telapak tangan nya di kaca itu kemudian menggeser nya pelan pelan..

Saat jendela itu sudah terbuka cukup lebar, cia pun melangkah kan kaki nya kembali melewati jendela itu..

Cia menutup mulutnya dengan satu tangan sementara tangan nya yang lain dia pakai untuk memegang sisi jendela itu demi menopang tubuh nya yang tiba tiba limbung..

"K-kak D-dewa..." Cia tergugu, wajah nya pias seperti melihat hantu..

Dewa tak menoleh sama sekali, sepertinya dia tidak mendengar cia menyebut nama nya, atau mungkin dia memang tak menyadari bahwa ada seseorang yang sedang memperhatikan nya..

"Aku harus memastikan, apa tadi kak dewa melihat ku berganti baju atau tidak.." pelan pelan cia mendekati dewa yang sedang berdiri di sisi balkon, kedua tangan nya terlihat berpegangan pada tembok pembatas balkon tersebut. Wajah nya nampak menatap lurus kedepan..

Tepat di belakang lelaki pemilik bahu lebar itu cia mengangkat tangan nya, menepuk punggung belakang dewa satu kali..

Dewa langsung menoleh, dan di detik itu waktu seakan berhenti sejenak. Mereka saling menatap tanpa suara..

"Kenapa ?" tanya dewa sambil membuka earbuds di telinga nya. Pria itu lebih dulu memutus pandangan kemudian sibuk memasukkan kembali alat yang dia pakai untuk mendengarkan musik itu ke dalam tempat nya. Ini dewa lakukan agar dia tak semakin panas dingin karena terus terbayang apa yang di lihat nya beberapa waktu lalu..

"SH*T! Melihat wajah nya saja membuat otak ku langsung traveling begini.. Aku bisa gila jika terus begini.." gerutunya kesal sendiri..

"e... K-kak.. e..." cia menggaruk ujung alisnya yang tidak gatal, gadis itu bingung harus merangkai kata bagaimana untuk menanyakan apakah dewa melihat nya ganti baju atau tidak. Sebab tak mungkin cia bertanya secara gamblang, jika dewa melihat ya cia merasa rugi, tapi setidak nya mereka sudah jadi pasangan halal, tapi jika tidak, pasti setelah itu hubungan mereka akan semakin canggung...

"Jadi bicara atau tidak ? Kalau tidak jadi, aku mau turun, lapar.." Dewa memasukkan benda di tangan nya ke saku celana, kemudian berjalan masuk ke dalam kamar meninggalkan cia yang masih terpaku di tempat nya..

"Waras dewa Waras! Cia itu tadi nggak telanjang, kenapa kau terus berpikiran j*rok.." Dewa menggelengkan kepala nya berkali kali untuk menghilangkan pikiran pikiran negatif yang terus berterbangan di atas kepala nya. Tubuh cia yang putih mulus membuat dewa jadi penasaran..

Wajar saja karena dewa adalah lelaki normal. Tentu air liurnya menetes jika di sajikan pemandangan seperti tadi.

Tak bisa di bayangkan jika saja tadi gadis itu menanggalkan seluruh pakaian dan tak menyisakan sehelai benangpun di tubuh ramping nya, tentulah dewa akan semakin tersiksa, si junior nya pun susah sampai di tahap mendobrak dobrak celana karena sudah sesak dengan ukuran nya yang terus menerus membesar..

"Kak, tunggu!" Cia berlari dengan cepat saat terdengar dewa sudah membuka pintu..

Dewa menoleh namun tangan nya masih mencengkram kuat handle pintu untuk mengurai kegugupan..

"Apa lagi ?" tanya nya ketus

Lama cia hanya diam tak menjawab, tangan nya sibuk memainkan ujung t-shirt yang dikenakan nya membuat dewa jadi tak sabaran..

"Kau ini mau bicara atau tidak ?" pekik dewa membuat cia terkejut..

"A-apa kakak serius dengan ucapan kakak tadi ??" Saking gugupnya pertanyaan yang hendak keluar dari mulut gadis itu malah jadi melenceng..

"Ucapan yang mana ?"

"Itu.. Yang soal kampus baru ku.. Apa benar kakak ingin aku ganti kampus ?"

"Ya!" Jawab dewa singkat..

"Tapi kenapa ?" tanya cia dengan wajah memelas. Sejujurnya cia syok mendengar dewa meminta nya pindah bahkan saat dia baru saja selesai mendaftar.

Perjuangan nya selama dua minggu untuk mencari kampus yang sesuai keinginan nya akan sia sia begitu saja..

"Aku tidak punya alasan! Hanya ingin kau pindah kampus. Titik.." sahut nya sambil berlalu keluar dari kamar.

"Ya. Tapi kenapa ? Berikan aku satu alasan yang masuk akal, maka aku akan menuruti apa yang kakak katakan.." cia menyusul dewa dan kini mengekori lelaki itu dari belakang..

"Aku bilang tidak ada alasan berarti tidak ada!!"

"Tapi, kak..."

"Hei.. Kalian ini kenapa, ko malah ribut ribut begini.." kalimat cia terpotong saat mereka.tiba di ruang makan, dan mami luna langsung menegur kedua nya..

Cia dan dewa duduk di kursi masing masing..

"Margaret!" Panggil dewa pada kepala pelayan nya itu..

Margaret pun langsung datang dan tanpa perintah lagi segera menyiapkan makanan untuk dewa..

"Margaret! Apa yang kamu lakukan ? Itu bukan tugas mu!!" tegur mami luna saat melihat margaret meletakkan berbagai lauk di piring sang putra..

Margaret berhenti dengan tatapan takut. Ini pertama kali nyonya besar nya berkata keras pada kepala pelayan tersebut..

"M-maaf, nyonya.." ucap margaret sambil menunduk..

"Sudahlah, mi.. Dewa lapar, jangan ribut ribut di depan makanan, nggak baik.." seloroh dewa seraya mengambil piring nya yang masih ada dalam genggaman wanita itu..

"Tapi itu kan bukan tugas nya margaret, kau itu sudah punya istri.." mami luna nampak kesal, dia meletakkan garpu dan sendok nya di atas piring makan nya sampai terdengar dentingan cukup keras.

"Benar apa yang di katakan mami mu.. Kenapa kau malah memanggil margaret alih alih membiarkan istri mu yang melakukan nya ?" Papi bima angkat bicara sebab tak seharusnya dewa berbuat begitu..

"Kak dewa tak pernah memberi ku kesempatan untuk melayani nya, pi.."

🍂

🍂

1
rohani dewisartika
kenapa di bab ini aku cengeng ya 🥹🥹,
Nuni
Luar biasa
sum mia
aamiin aamiin aamiin ya rabbal alamiin , makasih do'anya kak , sebaliknya juga semoga kakak sekeluarga selalu sehat bahagia rejeki melimpah aman slamet lancar manfaat berkah barokah . aamiin 🤲
sum mia
Alhamdulillah... makasih kak udah mau menyelesaikan novel ini , meski mungkin kak othor gak dapat apa-apa dari karya kakak ini , tapi masih mau lanjut hingga selesai .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
belum up lagi kak....
sum mia
mungkinkah mereka bisa berlanjut tanpa gangguan dari putri kecilnya , kita tunggu saja bab selanjutnya .
sum mia
dan bisa dipastikan setelah buka puasa akan minta terus si Dewa nanti , pengen lagi dan lagi yang enak-enak . 🤭😂
sum mia
itu si Dewa kuat banget nahan sampai empat bulan , kalau yang lain mah udah diterjang dari kemarin-kemarin . awas Dewa pelan-pelan saja jangan grusa grusu biar semua aman dan terkendali .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
uuuuhhh.... seneng banget sekali baca langsung bertubi-tubi tiga bab . semalam pas baca malah ketiduran , baru bisa lanjut lagi .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia: aamiin 🤲... maksih juga doanya . love you full 😍😍😍🥰🥰🥰
bluesky: Sehat terus kak, semoga rezeki mu selalu lancar ya, makasih atas dukungan nya selama ini 💜💜💜💜💜💜
total 2 replies
sum mia
terima kasih kak udah doble up , tetap semangat semoga selalu sehat , rejeki melimpah aman slamet manfaat lancar berkah barokah . aamiin 🤲🙏
sum mia
selamat atas kelahiran putri cantiknya Dewa dan Cia , Alhamdulillah ibu dan bayinya sehat dan selamat .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
dan akhirnya Cia menyadari kesalahannya , bahwa Dewa gak semudah itu bisa percaya pada Al , bagaimana sikap Al selama ini pada Alicia tentu siapapun tak kan mudah percaya begitu saja dengan perubahan Al .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
seneng kalau ada masalah segera dibicarakan dan segera terselesaikan , jadi masalah gak sampai berlarut-larut .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
begitu posesifnya Dewa sama Alicia , membuktikan kalau Dewa begitu sangat mencintai Cia , tapi kadang juga ngeselin ya .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
dan lagi-lagi akhirnya kakak adik bisa akur ,. terimakasih kak Udah mau up lagi

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
pokoke aku selalu menunggumu untuk up lagi kak 😍😍🥰🥰🥰
sum mia
kebahagiaan dirasakan oleh Cia Dewa dan keluarga dengan hamilnya Alicia , saking kawatir dan posesifnya Dewa pada Cia bahkan Al Shiva pun tak boleh sekalipun bahkan sedetikpun bertemu dengan Cia . semua karena ulah dan sikap Al juga yang bikin Dewa gak percaya sama kakak iparnya itu .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
musim pancaroba kak ... musim pula orang sakit , dikampungku pun orang sakit silih berganti .
sakitnya sudah dialami semoga tingal sehatnya , pun rejeki melimpah lancar berkah barokah . aamiin 🤲🙏
sum mia
Alhamdulillah kabar kita baik kak , terimakasih karena masih mau up , kirain tadinya mau berhenti ditengah jalan . tapi Alhamdulillah masih lanjut meski jarang up , dan kita-kita akan selalu menunggu up selanjutnya .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍 😍 😍
sum mia
pokoke selalu ditunggu up selanjutnya kak . i love you full 😍😍😍🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!