Dunia kultivator.
Yang kuat menindas yang lemah, yang lemah menjadi abu sehingga setiap orang berusaha untuk menjadi kuat.
Di Klan Qing.
Seorang pemuda yang ternyata memiliki takdir langit terlahir dengan fisik yang lemah, sehigga menjadi bahan ejekan para murid klan lainnya. Keberadaanya yang di pandang sebelah mata tiba-tiba mengejutkan semua orang.
Bagaimana kisah perjalanan hidupnya? Simak terus ya Kak PBTB.
Karya ini hadir terinspirasi oleh author-author keren yang ada di mangatoon. Terima kasih kepada Shujinkouron. 🙏.
👉 Belum di perbaiki. 🙏
Terima kasih. 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. Pemilihan murid tingkat bumi
Suasana klan Qing begitu hidup. Ribuan penonton dari berbagai klan serta klan undangan dari empat keluarga klan aristokrat yaitu keluarga Zhau, Ting, Liu dan Duan dan Tiga keluarga suci yaitu kelurga Ming, Tang dan Lin, serta perwakilan tiga sekte utama di kota perak telah hadir untuk menyaksikan acara acara tersebut.
"Aku akan pasti terpilih menjadi murid utama." ucap Qing Xing dengan angkuh sambil memandang rendah murid-murid dari klan cabang.
Tidak hanya Qing Xing, Qing Xiao dan Qing Mo juga menunjukan kepongahanya dengan mencibir murid-murid lainnya.
Didalam klan Qing, tidak di ajarkan perilaku tersebut, tetapi entah mengapa selalu ada generasi yang seperti itu. Dengan status sosial serta tingkat kultivasinya yang dianggap tinggi, Qing Xing merasa dirinya dapat melakukan apa saja.
Tidak jauh dari Qing Xiao. Duduk dua wajah kembar yang tampan dengan senyum yang selalu mekar saat bertatapan dengan siapa saja. Sikapnya tenang dan jauh dari kata sombong menjadikanya disukai setiap orang. Mereka adalah He Long dan Hye Long putra kembar patriark Qing Long.
Kehadiran kedua pria tampan tersebut seakan akan menjadi ikon kehadiran generasi Qing Klan yang sesungguhnya.
"Lihat!, itu putra kembar patriark. Wajahnya begitu tampan." bisik seorang gadis pada murid gadis lainnya.
"Jika aku memilikinya betapa bahagianya hatiku." ucap Liuchang sambil menatap Fan Fan yang terus membicarakan kedua putra kembar patriak tersebut.
Selain Fan Fan, banyak gadis-gadis lain yang membicarakan dan menganguminya.
Dari sekian banyak gadis, hanya Qing Ling yang tidak terpengaruh. Matanya yang indah menatap kerumunan untuk mencari wajah yang sangat dirindukannya. Hatinya terus bertanya, dimanakah pemuda tersebut berada, "Apakah dia tidak datang?" batinya yang terlihat sedikit kecewa.
Wajah cantik yang terpahat sempurna dengan mata yang indah , hidung macung dan bibir yang sexy menarik perhatian banyak orang. Sesekali tampak senyumnya yang indah menghiasi wajahnya memaku jiwa setiap pemuda yang melihatnya.
Banyak para pemuda yang melirik dan mencuri pandang padanya.
"Saudari Qing Ling, dirimu menjadi pusat perhatian banyak pria." ucap Qing Xiao pada Qing Ling mencoba mencari perhatian para gadis lainnya.
Qing Fan yang duduk di samping Qing Xiao juga berusaha menunjukan sikap ramahnya untuk menarik perhatian para gadis lainnya.
Di kursi utama para petinggi klan, Qing Peng dan istrinya Ling Yun juga hadir untuk melihat acara tersebut.
Banyak generasi muda yang memperhatikan pasangan muda tersebut karena duduk di kursi para petinggi klan.
Bagi orang-orang klan utama, mereka semua sudah tahu Qing Peng, tetapi bagi keluarga cabang, jarang ada yang mengenalnya.
"Wajah yang tampan dan wanita yang cantik sungguh pasangan yang sempurna." guman kerumunan memperhatikan mereka. Tampak sesekali senyum ramah muncul diwajahnya sehingga siapa saja yang melihatnya merasa nyaman.
________
Dunia kecil.
Diatas gunung petir. Didalam danau kristal tiba-tiba cahaya keemasan keluar dari tubuhnya.
"Akhirnya aku menerobos lapisan tingkat langit." teriak Qing Ruo senang.
Luo Feng dari atas awan terlihat sangat bahagia dengan keberhasilan murid sekaligus putra angkatnya tersebut.
Whuss...
Tiba -tiba Luo Feng berdiri di depan Qing Ruo.
"Ayah, akhirnya aku menerobos." ucapnya senang.
"Ini sangat luar biasa. Ruo er kamu juga harus mulai berlatih jurus. Dengan demikian ada keseimbangan antara tingkat kultivasi dengan jurus yang kamu miliki." ucap Luo Feng.
"Baik ayah." ucap Qing Ruo dengan penuh semangat.
"Baiklah aku pergi." ucap Luo Feng Lalu menghilang.
Qing Ruo lalu terbang ke gunung petir emas untuk berlatih jurus dan berkultivasi serta memperbaiki pondasi kultivasinya mengingat kekuatan petir yang luar biasa ditempat tersebut.
Pada tingkatan kultivas pendekar tingkat bumi sebenarnya masih belum dapat terbang benas sehingga mereka haru mempelajari teknik khusus untuk dapat berlari dan melompat dengan tinggi alasanya karena masih belum dapat bekerjasama dengan hukum ruang dan waktu dengan baik.
Qing Ruo adalah kasus yang berbeda. dirinya sudah dapat terbang walaupun tidak secepat dan sehalus pendekar tingkat tinggi. Apalagi dirinya baru saja menerobos lapisan tingkat langit. Perlu waktu yang lama untuk dapat menerobos lapisan langit tingkat puncak, karena ada dua level lagi yang harus di lewatinya.
Qing Ruo lalu mulai berlatih jurus. Sesekali dirinya juga berburu hewan siluman buas di kaki gunung untuk menguji kemampuannya. Selain itu, dirinya juga sesekali menjelajah seluruh dunia kecil.
Walaupun dikatakan dunia kecil, dunia Petir Phoenix ternyata sangat luas dimana ada banyak gunung, danau dan hamparan hutan luasblainnya.
Dari atas langit, dengan sabar Luo Feng selalu mengawasi perkembangan muridnya.
___
"Baiklah, acara perekrutan murid klan akan dimulai" ucap tetua Qing Zhi dengan suara lantang.
"Babak pertama adalah pertarungan bebas.
"Para murid dipersilakan naik keatas panggung." ucapnya dengan suara pelan tetapi karena di bantu dengan tenaga dalam, suara itu dapat terdengar dengan jelas di telinga setiap murid.
Ada ribuan murid yang memasuki panggung pertempuran. Setelah para murid memasuki panggung pertempuran, tetua Qing Zhi Pengibaskan tangannya menutupi panggung dengan mantra formasi perlindungan.
"Baiklah, pertarungan bebas ini akan memilih seratus murid. Yang mampu bertahan selama satu jam akan terpilih untuk memasuki babak selanjutnya dan didalam pertarungan, tidak diizinkan untuk membunuh." ucapnya tegas.
"Baiklah, Pertarungan mulai!..."
Para murid lalu mulai bertarung. Mereka saling menyerang satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis teknik dan jurus.
Di atas panggung pertempuran, Qing Xing, Qing Fan, Qing Xiao dan Qing Mo terlihat seperti membentuk kelompok. Mereka saling bahu membahu untuk menyerang dan bertahan.
Qing Ling juga bertempur dengan hebat. sebagai pendekar bumi tingkat puncak benar benar membuatnya terlihat superor sehingga dengan mudah menjatuhkan lawan-lawannya. Secara perlahan, lawan-lawannya menjadi segan untuk menyerangnya. Selain itu, kecantikannya juga membuat minder terutama para pemuda yang memiliki hati untuknya.
Satu jam hampir berlalu. Menyisakan waktu sepuluh menit terakhir, kini hanya tersisa seratus dua puluh murid yang masih bertarung sehingga harus menunggu dua puluh orang murid lagi yang terbuang.
Waktu sepuluh menit akhirnya berlalu.Di atas panggung kini tersisa seratus murid yang tersisa berdiri dengan nafas tersengal-sengal.
"Baiklah, untuk seratus orang yang berhak memasuki babak selanjutnya, kalian diberikan waktu setengah jam untuk memulihkan diri." ucap Tetua Qing Zhi.
Para murid yang kalah dan terluka dalam pertempuran sebelumnnya telah ditangani langsung oleh tim khusus dari divisi alkemis.
"Waktu istirahat yang berikan telah berlalu. Para peserta diharapkan memasuki panggung pertempuran." ucap Tetua Qing Zhi sambil membaca peraturan pertandingan.
"Pada babak ini, pertarungan akan dilakukan secara kelompok. Masing masing kelompok berjumlah sepuluh orang. Silahkan bentuk kelompoknya masing - masing. Dalam pertarungan kelompok ini, akan dipilih dua kelompok untuk masuk kebabak selanjutnya. Delapan kelompok yang gagal, akan tetap menjadi murid pelatihan dan akan mendapatkan sumber saya dari klan." ucapnya menjelaskan.
"Baiklah, babak kedua di mulai!".
Pertarungan dan pertarungan terus berlanjut, hingga akhirnya menyisakan dua kelompok di atas panggung pertempuran.
Qing Xiao dan kelompoknya mendominasi. Sedangkan kelompok kedua juga cukup kuat.
"Saudari Qing Ling, aku harap dipertemuan selanjutnya, aku tidak akan menahan diri." ucap Qing Xiao yang merasa kesal pada Qing Ling yang tidak mau bergabung dengan kelompoknya.
Sama-sama memiliki kekuatan tingkat bumi puncak, Qing Ling dan Qing Xiao Sama-sama memasuki babak selanjutnya.
"Baiklah, aku juga tidak akan menahan diri." jawab Qing Ling sambil tersenyuman menjawab tatapan kesal tersebut.
Babak terakhir akan di mulai. Kali ini pertarungan akan dilakukan secara individu. Dari dua puluh orang, sepuluh orang pemenang peringkat satu sampai sepuluh akan menjadi murid inti, sedangkan sepuluh orang dari peringkat sebelas sampai dua puluh akan menjadi murid batin.
Waktupun berjalan. Pertempuran luar biasa terus berlanjut hingga secara perlahan matahari mulai memasuki peraduannya.
Akhirnya pertempuran berakhir. Posisi pertama di raih oleh Yang Gang putra pertama Qing Huo Zhun saudara ke dua patriark. Peringkat kedua diraih oleh Qing Ling. Sedangkan Qing Xiao harus puas di posisi ketiga. Peringkat ke empat di raih oleh Jun Xue seorang murid dari keluarga cabang. Sedangkan Qing Fan dan Qing Mo harus puas di urutan kesembilan dan kesepuluh.
Kedua puluh murid yang terpilih merasa senang dan bangga, karena mereka akan mendapatkan pelatihan dan sumber daya yang luar biasa dari klan.
"Baiklah, pemilihan murid tingkat bumi hari ini telah selesai. Aku juga mengumumkan, dalam waktu satu bulan kedepan, tiga besar terpilih hari ini akan mengikuti kompetisi pemilihan murid sekte gunung emas." ucap Qing Zhi lantang.
"Apa!... Pemilihan murid sekte gunung emas?".
Semua penonton menjadi gaduh, mereka terkejut dengan berita tersebut. Mereka tidak menyangka bahwa para pemenang akan mengikuti kompetisi menjadi murid sekte besar yang bergengsi tersebut.
"Baiklah, para pemenang dan hadirin sekalian. silahkan kembali untuk beristirahat. Besok kita akan memilih murid tingkat langit." ucap Qing Zhi mengakhiri acara tersebut.
Para tetua dan petinggi klan serta para tamu undangan merasa puas dengan pertempuran yang ditampilkan hari ini. Mereka dikejutkan dengan bakat -bakat yang luar biasa.
Sebelum pergi, Qing Ling masih berusaha mencari Qing Ruo. "dia benar-benar tidak datang" ucapnya sedih lalu pergi.
Qing Peng dan Ling Yun juga kembali ke Vila bambu emas.
balik menekann..sampah betul