"Mari kita bercerai, Kakak kembar mu sudah kembali." Elmer berucap dengan nada dingin.
Wanita itu meremas tespack yang ia pegang, sebuah kado yang ingin berikan, ternyata dirinyalah yang mendapatkan kado terindah dari suami tercintanya.
Dibenci oleh kedua orang tuanya dan suaminya.
Gerarda Lewis di hidupkan kembali setelah menerima kenyataan pahit, dimana suaminya Elmer Richards menyatakan akan menikahi saudara kembarnya Geraldine Lewis, sang kekasih yang telah kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Clarissa Adalah Gege
Bukankah itu Dion, kenapa dia bisa ada di sini? Apa dia tidak ke tempat Briana?
Karena sibuk dengan pemulihan tuan Hardiand. Ia lupa dengan urusan keluarganya.
"Cla, ada apa?" tanya tuan Hardiand yang duduk di dalam mobil. Hari ini mereka akan pulang setelah tuan Hardiand sudah dinyatakan sehat.
"Iya Dad."
Di tempat lain.
Elmer telah mendapatkan sebuah kertas yang saat yang telah ia di tunggu-tunggu, sepanjang malam ia luapkan dengan kesedihannya dan penyesalannya. Rasa sakit yang amat dalam teringat dengan Gege. Jika di dunia ini banyak pria bodoh, maka dirinyalah yang paling bodoh. Tanpa menyelidikinya dulu, ia langsung mempercayai mulut busuk Dion.
Sepanjang malam itu ia hanya di temani oleh Joe meratapi kesedihannya. Joe yang tidak tau apa pun bingung dengan tindakan Elmer saat ini.
"Tuan, apa tuan yakin?" tanya Joe. Antara yakin dan tidak, apa pun yang tertulis di dalam kertas itu semoga yang terbaik untuk Elmer.
Elmer membuka kertas itu, seketika jantungnya berdetak kencang. Ia langsung menangis terharu. "Dia Gege, dia benaran Gege. Gege masih hidup."
Elmer menarik jarum infusnya, saat ini ia ingin bertemu dengan Gege dan menuju ruangan tuan Hardiand. Joe hanya bisa mengikutinya dari belakangnya.
"Tuan, sebenarnya ada apa?" tanya Joe kebingungan.
Elmer mengabaikan pertangaannya, dia pun membuka ruangan itu dan tidak melihat keberadaan tuan Hardiand dan Gege. Ia melihat seorang suster yang membersihkan brankar itu.
"Sus dimana pasien di ruangan ini?"
"Oh tuan Hardiand, sudah pulang beberapa menit yang lalu pak."
Kini Joe menyadari ternyata tuan Hardiand sedang sakit. "Saya akan mengantar tuan."
Tak butuh waktu lama, Elmer sudah sampai di depan pintu gerbang kediaman Joe. Apa lagi Elmer memaksa Joe mempercepat laju mobilnya. Seakan kecepatan mobilnya berjalan bagaikan seekor siput.
"Pak tolong buka gerbangnya, saya ingin berbicara dengan tuan Hardiand." Elmer berbicara tanpa menarik nafasnya.
"Baik, tunggu sebentar." Bodyguard itu tak langsung membukakan pintu. Sekalipun Elmer pernah memasuki kediaman ini, bukan berarti ia tak harus melapor.
Elmer merasa kesal, bahkan orang yang di bawahnya ia hormati karena bodyguard itu berasal dari kediaman tuan Hardiand.
"Lama sekali," Kesal Elmer.
Selang beberapa saat bodyguard itu pun datang dan menyuruh satpam membukakan pintu gerbang itu. Saat pintu gerbang itu terbuka, Elmer langsung berlari masuk kedalam.
Tanpa memperdulikan kesehatannya, ia masuk ke dalam kediaman tuan Hardiand dan melihat tuan Hardiand bersama Gege tengah menemani Krystal.
Nafas Elmer naik turun, kakinya seketika berhenti, kedua tatapannya menatap nanar ke arah wanita di samping tuan Hardiand. Air matanya turun begitu deras. Kedua mulutnya seakan terkunci tapi terbuka ingin mengeluarkan suara. Lehernya terasa tercekik. Wanita yang selama ini ia cari dan ia tunggu ternyata berada di dekatnya.
"Ge ..."
Clarissa menatap aneh ke arah Elmer, dia menoleh lada tuan Hardiand dan pria itu menggeleng sebagai tanda tidak tau apa yang terjadi dengan Elmer.
"Kau Gege,"
Deg
Rasanya hati Gege luluh lantah. "Apa setelah sakit otak mu miring? Aku Ckarissa bukan Gege, paham!" Clarissa menekan tiap perkataannya.
"Sebaiknya kau pergi jika hanya mengatakan hal yang tidak jelas." Timpal tuan Hardiand. Ia kira ada sesuatu yang terjadi.
Tuan, ada tuan Elmer di luar. Sepertinya ada sesuatu yang mendesak. Wajahnya saja terlihat habis menangis.
"Kalau tidak ada hal penting, pergilah. Aku harus banyak istirahat." Tuan Hardiand bangkit. "Sayang, Kakek mau istirhat dulu." Pamit Tuan Hardiand. Sebenarnya ia ingin menemani Krystal, namun kedatangan Elmer yang ia hindari. Tadi saja ia harua ngotot memaksa Gege untuk memberikan ijin menemani Krystal bermain. Ia rindu bersama dengan cucunya itu.
"Tunggu," Elmer menatap kedua manik Gege. "Kau bisa jelaskan ini." Elmer memberikan kertas itu dan Gege pun menerimanya.
Ia langsung membuka surat itu dan kedua matanya menejam, dadanya kembali merasakan sesak. Gege pun menatap tajam ke arah Elmer.
"Apa kau bisa menjelaskannya?" tanya Elmer.
Ingin sekali ia memeluk wanita yang selama ia rindukan, ingin sekali ia menciumnya dan mengurungnya dalam pelukannya itu.
"Kalau kau tau aku Gege, kau mau apa?" tanya Gege dengan nada sinis.