Gadis cantik dari desa yang ambisius dengan segala lika liku kehidupannya, dimulai dari keluarga, karir, percintaan, hingga terbentuk "Selintas Imajinasi" yang seumur hidup akan terus menghantuinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAYYA , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15
"Duhhhh bagaimana ini? Besok sudah mulai pembayaran kotsan, uang kuliah dan biaya lainnya" Ucapku seketika gelisah.
Sebenarnya posisiku sudah sangat mengantuk. Mataku ingin terpejam namun pikiranku terus berjalan.
Aku pun pertama kali membuat status di aplikasi WhatsApp.
"Puyeng" Tulisku.
●●●
2 menit kemudian,
Tring...
Tring...
Tring...
Banyak notifikasi pesan masuk di ponselku.
Alih - alih senang karena banyak yang memperdulikan aku. Namun rasanya tambah puyeng. Perasaanku pada saat itu,
●●●
Kangkring... Kangkring... Kangkring...
Ponselku berdering,
"Dih apaan deh dia telpon - telpon" Ujarku sembari menggerutu.
Seperti yang kalian tahu bahwa aku tidak menyukai pria yang mudah akrab, karena pikirku, kepadaku saja seperti ini, apalagi ke oranglain.
Sama hal nya seperti Rifal, pria baik di masalaluku. Dia sangat begitu effort, namun aku merasa ilfeel. Entahlah, tapi jika boleh jujur, pada akhirnya aku pun merindukan dan bahkan membutuhkan sosoknya pada saat ini.
Apa aku terima cinta Lucky ya? Tapi perasaanku masih netral pada saat itu. Tapi aku takut kebodohan aku di masalalu terulang kembali.
Ya, aku takut menyesal karena menyia - nyiakan laki - laki yang benar - benar menyayangiku.
●●●
"Hallo" Akupun mengangkat telpon dari Lucky.
"Ayy kamu puyeng kenapa? Kok bisa? Apa aku ke kotsan kamu ya bawain obat, mau titip apa?" Ucap Lucky dengan serius.
●●●
Sebenarnya Lucky ganteng, gagah, berpendidikan tinggi, dan bos aku di kantor. Tapi gimana ya, perasaan aku yang tidak percaya diri membuatku ingin menghindar,
"Hmmm kapan ya aku lulus S1" Ucapku dalam hati.
●●●
45 menit kemudian, Lucky sampai di kotsanku.
Ya intinya kami bercengkrama sembari menikmati teh hangat yang di beli oleh Lucky di luar.
"Ayy, besok kamu tidak perlu masuk kerja ya, jika masih tidak enak badan" Ucap Lucky kepada Ayu.
"Engga kok, aku tidak sakit, hanya puyeng saja" Jawab Ayu.
"Sini - sini aku periksa, panas engga badan kamu" Ucap Lucky.
Ayu yang pada saat itu terus menepis tangan Lucky, sedangkan Lucky dengan asik memberikan candaan kepada Ayu.
"Muach" Lucky pun mencium kening Ayu karena gemas.
Ayu sontak terdiam dan tidak terima dengan candaan yang di lakukan oleh Lucky.
Ya, Ayu marah.
"Ayy, ma maaf, tadi tidak sengaja" Ucap Lucky.
"Itu spontan saja Ayy, maaf" Ucap Lucky kembali.
Ayu pun tidak menggubris apapun yang Lucky katakan. Satu kata yang Ayu ucapkan yakni,
"Please, pulang ke rumah sana, sudah larut malam juga. Makasih sudah berkenan berkunjung di saat aku sedang tidak baik - baik saja" Ucap Ayu.
Lucky yang merasa kaget dengan respon Ayu,
Lucky pun terus menerus meminta maaf dan Lucky berkata bahwa tidak akan pulang sebelum Ayu memaafkan Lucky.
Mau tidak mau ya di maafkan, namun dengan kejadian tersebut membuat Ayu tidak mau berdekatan lagi dengan Lucky.
Sebenarnya aku pun tidak paham kenapa aku begitu skeptis dengan hal - hal yang berbau dewasa.
Maksud aku, aku kan lahir di desa, hal seperti yang di lakukan Lucky sangatlah awam, dan ketika melanglangbuana ke kota, kaget sih. Tapi ya yang penting aku tetap menjaga prinsip aku, bahwa aku tidak akan pernah berciuman apalagi melakukan hal - hal yang tidak seharusnya di lakukan terkecuali jika aku sudah menikah.
Entahlah Lucky merasa tersinggung atau benar - benar menyesal. Tapi yang jelas, keputusan aku itu bukan hal yang dianggap sebagai bahan bercandaan, aku serius.