"
Suatu perkawinan pengganti, mengikatnya erat di sisinya.
Dave adalah pria yang membuat semua orang di kota ketakutan, dia kejam dan bengis, terutama membenci wanita.
Nadia adalah wanita kaya yang diintimidasi oleh orang lain, dan dia sama sengsaranya dengan Cinderella di rumah.
Awal berpikir kalau pernikahan ini akan segera berakhir, dan keduanya akan segera bercerai.
Tanpa diduga, setelah menikah, dia sangat memanjakannya!
""Apakah kamu pikir aku tidak akan tahu jika kamu menyembunyikan identitasmu? Gadis cupu.""
Nadia tampak terkejut, ""Bagaimana kamu bisa tahu?!”"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13 .KEDATANGAN RUDY DAN YUNITA.
Tampak suasana mension begitu sibuk, para pelayan terlihat mondar-mandir mempersiapkan jalanya pesta. Mulai dari hidangan sampai menjemputan tamu.
Sama halnya dengan kamar milik Nadia, sudah sejak tadi dua penata rias dan satu penata busana sudah menungguinya di dalam kamar tersebut.
"Kenapa Nona Nadia lama benar di dalam kamar mandi. Apa beliau ketidur?, atau jangan-jangan, pingsan beliau lagi," ucap Nadin salah seorang penata rias yang mulai bosan menunggui Nadia yang sudah hampir satu jam berada dalam kamar mandi.
"Ah...kamu ini kalau bicara tidak pernah disaring terlebih dulu, ketahuan sekertaris Ken atau Tuan Goy bisa-bisa kakimu di kepala kepala di kaki," balas Tania temanya.
"Iya nich!, kita tunggu saja, lambat laun Nona Nadia juga pasti akan keluar," sambung Dewi sang penata busana.
Tidak berselang lama kemudian, sedikit demi sedikit pintu kamar mandi mulai terbuka.
Nadia keluar dari dalam sana dengan pakaian yang masih sama seperti tadi saat dia masuk.
Ketiga mata perempuan yang sedari tadi menungguinya terbelalak dan saling menatap satu dengan yang lain.
"Apa Nona Nadia sudah mandi?, kenapa penampilanya masih sama seperti tadi saat dia masuk kekamar mandi. Rambut di kepang dua dengan kacamata masih melekat di kedua telinganya," ujar Nadin pada kedua temanya.
"Emang penampilan Nona Nadia seperti itu. Bagaimana pun kita mau mengubahnya kalau beliaunya sendiri tidak mau kita bisa apa coba," balas Dewi.
"Iya, ini lah tugas kita sebagai penata rias. Kita harus bisa melihat keadaan dan menuruti keinginan konsumen agar mereka terlihar cantik. Ayo kita dandani Nona Nadia sebelum matahari semakin meninggi," ajak Tania pada kedua temanya.
Ketiganya pun mendekati Nadia yang saat itu duduk di depan lemari rias.
"Apa Nona Nadia sudah siap untuk kami dandani?," tanya Tania pada Nadia.
"Iya, tapi kalian jangan mengubah tatanan rambutku dan juga kacamataku,"
"Baiklah Nona, kami akan melakukan sesuai dengan keinginan Anda. Ayo Nadin mari kita mulai," ajak Tania.
Keduanya pun merias Nadia begitu telaten. Mereka berdua benar-benar tidak percaya apa yang mereka lihat. Wajah Nadia yang tadinya hanya biasa-biasa kini terlihat begitu cantik dan elok di pandang mana.
"Nona, Anda ternyata begitu cantik. Kenapa Anda menyembunyikan semua ini di balik penampilan Anda selama ini," tanya Nadin.
"Kalian ini pintar sekali memujiku. Baiklah kalau kalian berdua memaksaku untuk mengatakanya. Sebenarnya Aku ini adalah jelmaan boneka barbie yang terdampar di istana ini. Kalian berdua pasti pernah nonton bukan, film seperti itu di layar televisi. Nah seperti itulah kisahku di dunia Nyata," Nadia dengan wajah serius hingga membuat kedua penata rias itu melongoh mendengarnya.
Lain hanya dengan Dewi dia hanya bisa tertawa geli melihat wajah kedua temanya. Karena dia tahu kalau Nadia itu cuman bercanda pada mereka berdua.
Setelah persiapan make selesai. Kini giliran Dewi yang maju untuk mengenakan gaun penganting buat Nadia. Benar kata Nadia tadi, kini dirinya benar-benar seperti boneka berbie di dunia nyata.
Kulitnya yang putih dipadukan dengan gaun penganti yang putih pula menambah kecantian Nadia makin terlihat,
walau gaya rambut dan juga kaca mata yang Ia kenakan berbanding terbalik dengan apa yang seharusnya membuatnya terlihat semakin perfect.
Namanya juga Nadia, gadis sederhana yang memang sedari dulu memiliki gaya rambut dan kaca mata yang tidak pernah terlepas dari daun telinganya terkecuali saat mandi atau tidur.
"Coba lihat, Nona Nadia terlihat begitu cantik bukan? tapi.....," Dewi sedikit menampakkan kekecewaan dari raut wajahnya.
"Tapi gaya rambut dan kaca mata ini maksudmu bukan?," balas Nadia sembari melaskan kaca mata dan membersihkanya dengan tissu.
Dewi dan kedua temanya serentak mengangguk dan berharap kalau Nadia mau melepaskan ikat rambutnya dan juga kaca matanya tapi sayang, kembali Nadia memasang kaca matanya seperti semula lalu menghirup nafas dalam-dalam.
"Aku melakukan semua ini karena suatu tekanan berat dalam hidupku. Tapi suatu saat Aku akan melepas semua ini dan hidup normal seperti gadis-gadis pada umumnya," Nadia menatap wajahnya di dalam cermin.
"Benarkah!. Kalau Nona Nadia melakukan itu, kami berdua bersedia merias Nona Nadia secantik mungkin walau kami berdua tidak bisa pungkira kalau Nona Nadia sesungguhnya memang benar-benar cantik. Tapi tidak ada salahnya bila kami mendandani Nona Nadia hingga Nona terlihat perfect di mata Tuan Dave," ujar Tania begitu bersemangat.
"Saya juga siap membuatkan Nona pakaian sesuai dengan karakter Nona dan pastinya ke kinian. Hitung-hitung memperkenalkan desain Saya di kalangan para pencinta gaun keluaran baru," Dewi tidak mau kalah hingga dua cubitan mendarat di lenganya.
"Kamu itu bukan mau membantu tapi ingin berdagang kalees," ujar Nadin melepaskan cubitanya.
"Sakit tahu.....," protes Dewi.
"Sudah-sudah semua pasti dapat bagian," lerai Nadia pada mereka bertiga.
Tidak berselang lama kemudian tiga kali ketukan terdengar dari arah pintu.
Tania yang saat itu paling dekat dengan posisi pintu segera melangkah mendekat kearah pintu tersebut.
Tania memutar gagang pintu lalu menariknya. Tampak seorang pria paru baya berjas hitam di padukan dengan celana hitam pula berdiri bersama seorang parubaya.
"Apa Nadia ada di dalam?," tanya pria tersebut yang tak lain adalah Rudy ayah dari Nadia.
"Nona Nadia ada di dalam!, kalau boleh tahu Anda berdua ini siapa?," tanya balik Tania pada mereka berdua.
"Kami ini orang tuanya. Kamu sendiri siapa ini kenapa kamu ada di dalam kamar putriku," Yunita kini yang mengangkat bicara.
"Oh ..maaf!, Aku benar-benar tidak tahu kalau Nyonya dan Tuan ini adalah Ayah dari Nona Nadia. Aku Tania, penata rias Nona Nadia. Aku bertanya seperti itu pada Tuan dan Nyonya karena tadi sekertaris Ken berpesan untuk tidak mengizinkan sembarang orang masuk kedalam kamar Nona Nadia," Tania sedikit menundukkan kepala sakin merasa tidak enak hati.
"Kami ini orang tua Nadia bukan orang lain. Cepat katakan di mana putriku sekarang berada?," lanjut Yunita.
"Nona Nadia ada di dalam, Kalau begitu sebentar Saya beri tahu Nona Nadia dulu kalau kalian berdua datang untuk manemuinya," belum juga Tania berbalik badan, Yunita dan Rudy sudah melangkah mendahuluinya.
"Kelamaan," ujar Rudy mengikuti Yunita masuk kedalam.
Mau tidak mau Tania terpaksa membiarkan mereka berdua begitu saja masuk kedalam untuk menemui Nadia.
SUDAH UPLOAD 4 KALI SEHARI TAPI MASUH KURANG COMENT, LIKE DAN VOTENYA 😭😭😭😭😭.
TAPI GAK APA DUKUNG JUGA NOVEL SAYA DI YOUTUBE YA.
"CINTA TERLARANG DENGAN OM RUDY"( TAMAT ).
"OEWARIS TERAKHIR SANG PRESDIR".
TERIMA KASIH SEBELUMNYA.