NovelToon NovelToon
Kaisar Petarung : Perjalanan Zhang Yu

Kaisar Petarung : Perjalanan Zhang Yu

Status: tamat
Genre:Tamat / Kebangkitan pecundang / dan budidaya abadi / Epik Petualangan
Popularitas:14M
Nilai: 4.7
Nama Author: Sayap perak

Namanya adalah Zhang Yu. Dia anak seorang tetua klan di Kota Qian Gu yang memiliki cukup pengaruh. Akan tetapi karena dirinya terlahir berbeda, semua orang menganggapnya sebagai sampah.

Namun, tanpa diketahui banyak orang ternyata Zhang Yu memiliki tubuh spesial. Beruntung dia bertemu dengan seorang guru yang tahu bagaimana cara membangkitkan kekuatannya. Mengubah dirinya dari seorang sampah menjadi genius berbakat mengerikan.

Ini adalah perjalanan Zhang Yu dalam membuktikan diri sebagai petarung terhebat. Mengemban nama kaisar petarung, mengguncang dunia dan membangun pondasi mencapai puncak keabadian.

Simak kisah lengkapnya dan jadilah saksi sebuah legenda tercipta. Kaisar Petarung!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter... 32 : Tujuan Du Xiong Sebenarnya

"Yu'er, kau ingin kemana?"

Langkah Zhang Yu terhenti mendengar suara ayahnya. Ekor matanya melihat buntalan kertas di tangan kemudian menunjuk ke luar. "Aku ingin keluar sebentar Ayah."

"Keluar kemana? Sebentar lagi kita akan kembali."

Zhang Yu memutar matanya ke atas mencari alasan. Zhang Long menyipitkan mata merasa ada yang aneh. Tapi ketika akan mengatakan sesuatu, tepat pada saat itu tetua keempat yang ada di antara mayat orang-orang Klan Jiang memanggil.

"Tetua Kedua, tolong bantu aku di sini!"

Ah...

Zhang Long tentu saja tidak bisa mengabaikan panggilan tetua keempat.

Dalam kesempatan yang datang di antara kesempitan, Zhang Yu melambaikan tangan sambil berlari keluar. "Sebentar. Ini tidak akan lama Ayah. Aku akan menyusul setelah selesai."

"Yu'er ...."

"Tetua Kedua, cepatlah kemari dan bantu aku mengumpulkan mayat-mayat ini."

Zhang Long tidak punya kesempatan untuk menghentikan Zhang Yu. Dia menghela nafas dan segera membantu Zhang San mengumpulkan mayat orang-orang Klan Jiang.

...

"Paman gendut, di mana kau?!"

Setelah keluar dari gerbang kediaman Klan Jiang, Zhang Yu berjalan ratusan meter masuk ke wilayah perbukitan. Dia berdiri di sebelah pohon beringin besar sambil memanggil Du Xiong.

Tidak lama kemudian Du Xiong muncul dengan dua puluhan pasukan keluarga He.

"Zhang Yu, aku baru sadar kau juga memiliki marga Zhang di namamu. Sungguh, jika tahu sejak awal kau berasal dari Klan Zhang, aku tidak akan memberi alat pengendali jiwa kepada Klan Jiang."

"Itu bukan masalah karena semua ini telah berakhir. Tapi tujuan apa yang kalian punya sehingga datang ke Kota Qian Gu?"

Pertanyaan Zhang Yu terlalu langsung. Du Xiong diam beberapa saat sambil menatap puluhan orang di belakangnya.

"Kasim Du, ...." Tampak di wajah mereka seperti mengingatkan Du Xiong agar tidak mengatakan hal itu.

Namun, Du Xiong memiliki pertimbangan sendiri. Pria tua gemuk itu mengeluarkan sebuah gulungan dari balik pakaiannya dan menyerahkannya kepada Zhang Yu.

Ketika Zhang Yu melihat isi di dalamnya, nafasnya tercekat karena tidak percaya. "Paman Gendut, apa ini benar?"

"Tidak mungkin palsu. Tambang sumber daya itu benar-benar ada."

Zhang Yu sekali lagi melihat peta tersebut dan mendalaminya secara hati-hati. Semakin memperhatikan semakin dirinya sadar jika tambang yang katanya menghasilkan kristal sumber daya ini berada di wilayah Klan Zhang. Namun, bagaimana mungkin tak seorang pun tahu keberadaannya.

Malah orang luar seperti keluarga He berhasil mendapatkan peta lokasinya. Ini sulit dimengerti!

"Paman Gendut, kenapa kau memberitahuku tentang tambang ini? Bukankah lebih menguntungkan jika keluarga He mengeksplorasinya sendiri?"

Du Xiong menggaruk tengkuk kepalanya yang tak gatal. "Seharusnya memang begitu. Itu rencana kami setelah menyingkirkan Klan Jiang. Tapi sekarang semua berubah."

Berubah? Apa semua ini karena keberadaannya?

Zhang Yu diam beberapa saat, lalu menggulung kembali kertas di tangannya. "Jadi sekarang Paman Gendut ingin bekerja sama untuk mengolah tambang itu?"

"Benar."

Zhang Yu tersenyum, lalu bertanya dengan nada bercanda. "Tapi bagaimana jika Klan Zhang ingin mengolahnya sendiri?"

Berpikir Du Xiong akan marah, tapi pria tua itu menanggapi dengan santai. "Itu memang dapat dilakukan. Tapi kristal yang ada dalam tambang harus diolah terlebih dahulu sebelum dapat dimanfaatkan. Aku yakin, di kota ini tidak ada orang yang dapat melakukannya."

"Bahkan jika pun ada, itu paling tidak lebih dari lima orang," tambah Du Xiong.

Zhang Yu mengelus dagunya seperti penasehat istana. Dia melirik ke beberapa arah mencari sebuah inspirasi.

"Bagaimana dengan pembagiannya? Aku ingin semua jelas di awal agar tidak ada kesalahpahaman."

Du Xiong dengan yakin mengatakan pembagiannya adalah lima puluh banding lima puluh. Zhang Yu sempat terkejut karena ia berpikir hanya akan mendapat tiga puluh sampai empat puluh persen. Tapi ternyata paman gendut memberinya pembagian yang seimbang.

"Baiklah. Aku setuju!"

Karena ini adalah keuntungan bagi Klan Zhang tentu saja dia tidak akan menolaknya. Setelah itu mereka berpisah di sana dan Du Xiong berkata akan kembali ke Kota Heishan sebelum datang dengan format kerjasama keluarga He dan Klan Zhang.

"Kasim Du, sebenarnya apa yang dimiliki olehnya sehingga kau begitu memperhatikannya?" Satu dari dua puluhan pasukan keluarga He bertanya pada Du Xiong dengan penasaran.

Keluarga He memiliki kekuatan yang cukup untuk menguasai tambang sumber daya itu sendiri tanpa kerjasama.

Du Xiong masih bergeming menatap arah kepergian Zhang Yu. Perlahan dia memutar badan memberi sorotan tajam pada kelompok orang di hadapannya.

"Gurunya sangat hebat."

Kening puluhan orang berpakaian biru secara pasti mengerut.

Memangnya sekuat apa hingga Du Xiong begitu mewaspadainya. Keluarga He tidak kekurangan orang kuat. Sepuluh orang ada di tingkat suci dan masih ada dua puluh orang tingkat senior. Apakah masih tidak bisa dibandingkan dengan sosok 'guru' yang dimaksud?

Du Xiong tidak mengatakan apapun setelah itu. Dia sendiri juga tidak tahu secara pasti kekuatan pria tua itu--guru Zhang Yu. Tapi yang jelas kekuatannya terlalu mengerikan.

"Ayo pergi! Kita harus melapor masalah ini kepada Tuan Besar."

...

Sementara di sisi lain, Zhang Yu berlari cepat mengejar kereta kuda yang sudah berada dalam perjalanan pulang.

Mungkin karena terlalu lama menunggunya hingga terpaksa meninggalkannya.

Membutuhkan jarak tempuh satu mill baru Zhang Yu melihat bayangan kereta kuda Klan Zhang. Lalu dengan kecepatannya, dia mengejar kereta yang ditempati ayahnya.

"Yu'er?!"

"Zhang Yu?!"

Semua yang ada di kereta itu terkejut karena Zhang Yu tiba-tiba masuk seperti tikus dikejar ular. Kereta kuda sempat terguncang karena kedatangannya diikuti oleh kedatangan angin cukup kencang.

"Maaf maaf, ...." Dia mengangkat tangannya untuk meminta maaf dan menunjukkan ekspresi menyesal.

Zhang Long ingin memarahi putranya, tapi melihatnya sudah meminta maaf dia ganti bertanya padanya. "Sebenarnya kau dari mana? Kami sudah menunggu sangat lama hingga akhirnya menunggu sambil berjalan."

Zhang Yu menggaruk pelipisnya sambil tertawa canggung. Dia tidak ingin terlalu awal memberitahu tentang keberadaan tambang sumber daya dan rencana kerjasama dengan keluarga He. Biarkan nanti semua dibicarakan ketika Du Xiong datang.

"Ada urusan yang tak bisa ditinggal. Tapi sekarang sudah selesai jadi ayah tak perlu khawatir."

Zhang Long yang tidak tahu apa-apa hanya menganggukkan kepala mendengar jawaban Zhang Yu.

Zhang Lei, Zhang San dan Zhang Lou yang juga berada di kereta itu diam tidak mengatakan apapun. Hanya memandang Zhang Yu lalu memejamkan mata menikmati perjalanan pulang.

Tidak terasa tiga kereta kuda sudah memasuki wilayah Klan Zhang. Namun saat melintasi gapura kediaman klan, tampak lampion dan beberapa lilin berjajar seperti memperingati hari kemarin.

Kusir kereta kuda sengaja melambat. Dari jendela dua sisi, mereka yang ada di dalam kereta menyaksikan fenomena ini dengan banyak pertanyaan.

"Zhang Yu, kau turun dan cari tahu apa yang terjadi."

1
risky aryanto
kasihan si gendut cok asu
risky aryanto
kasihan si gendut cok jancok
risky aryanto
nah gitu donk .. bantai si jiang fu keparat ..
risky aryanto
jiang fu cok asu
risky aryanto
jiang fu cok jancok
risky aryanto
jiang fu cok jiang fu .. mau dipelihara sampai kpn jancok ..
risky aryanto
jiang fu woi jiang fu .. dasar jiangcok tenan ..
risky aryanto
si jiang fen mana ..?? apa dijadikan musuh yg sulit dibunuh sampai tamat ..??
risky aryanto
JANCOOOKK
seseorang
Luar biasa
Adi kelana
Kecewa
Adi kelana
Buruk
Ahmad Nuryadin
authornya keceplosan ni
Adi kelana
/Good/
Adi kelana
/Good//Good//Good/
Indah Hidayat
menurutku si mc itu anak manja, kesaktiannya bukan krn kegigihan tapi krn pemberian, garis keturunan dst maka si mc malas2an
Indah Hidayat
si mc tdk pantas jadi pahlawan yg dipuji2 dan dikagumi, tapi tdk berdaya dan kurang berperan, si thor saja yg terlalu memuji2 tapi tdk sepadan dgn kemampuan dan sikapnya
Indah Hidayat
si mc payah
Indah Hidayat
si thor tdk menjelaskan bgmn jia li jadi wadah detailnya tdk disebut shg jadi tdk menegangkan.
Indah Hidayat
syukurin si mc sibuk ngurusi istri dan anaknya drpd meningkatkan kesaktiannya atau mencari musuhnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!