NovelToon NovelToon
Mengajak Gus Ilham Menikah

Mengajak Gus Ilham Menikah

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / cintamanis / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Enemy to Lovers
Popularitas:72k
Nilai: 4.8
Nama Author: Cici Wulandari

Memperhatikan cerita kehidupan seseorang yang sedikit berbeda, membuat wanita cantik bernama Nining tertarik akan sebuah masalah kehidupan Ustadznya.

Nining berniat mengajak Ustadznya menikah hanya sebuah gosipan.

Berhasil dan si lelaki menyetujui, apa yang akan di lakukan Nining selanjutnya saat setelah menikah dengan Ustadznya yang bernama Ilham?

Akankah nantinya Nining menyesal telah mengajak menikah Ilham?

Mari kita saksikan kisahnya hanya di aplikasi noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cici Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab - 29

Nining mulai membersihkan rumah dengan ia menyapu, mengepel, mencuci pakaian dan sampai tidak terasa waktu telah menunjukkan sebentar lagi Ilham akan pulang.

Nining bergegas masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil buku resep tentang masakan. Ia tidak tahu mau masak apa untuk makan siang. Nining hanya tergiur pada ayam goreng yang tertera pada gambar.

Air liurnya sampai ingin menetes. "Aku masak ini aja deh." Nining membuka kulkas yang ternyata bahan makanan semuanya ada di sana. "Abi belanja ini semua kapan ya? Mana banyak banget lagi." Nining memegang salah satu bahan makanan di sana. Ia pun mencari bahan sesuai pada gambar.

"Yang ini, ini, ini juga." Nining mengeluarkan semua bahan itu. Mengikuti langkah-langkah yang ada pada gambar membuat Nining menyelesaikan bumbu yang telah ia haluskan menggunakan blender.

Bukan tidak susah ia menghaluskan bumbu itu. Ia sering kecipratan bumbu tersebut. Celemek yang ia gunakan saja rasanya tidak berguna. Ia masih saja tetap kotor.

Akan tetapi Nining terus berusaha memasak ayam tersebut. Setelah dua jam lamanya ia ternyata tetap gagal menggoreng ayam. "Gosong lagi." gumamnya yang hampir ke sepuluh kali menggoreng satu ayam untuk ia uji coba. Warnanya tetap tidak sama pada gambar. Malahan ayamnya terlihat tidak berbentuk ayam lagi.

Ia pun memakan ayam yang kesepuluh itu. Rasanya mengunyah ayam itu ia tidak sanggup lagi.

"Assalamualaikum..." Ilham telah pulang dari pesantren sembari mencium bau ruangan yang berbau gosong. Ilham begitu cemas dan berpikiran bahwa rumah itu kebakaran. "Ummi..." teriak Ilham langsung ke arah dapur.

Nining dengan santainya duduk di depan meja makan dengan di tangannya memegang sisa ayam goreng yang warnanya saja Ilham terkejut. "Ummi makan apa ini?" Ilham langsung mengambil ayam di tangan Nining.

"Aku masak ayam goreng Abi. Tapi dari tadi gagal terus. Ini uji coba yang kesepuluh."

Ilham mengucap syukur. Beruntung hanya ayam saja yang gosong bukan istrinya. Ilham sudah kepikiran kemana-mana tadinya. "Semuanya Ummi makan?" Ilham meletakkan ayam gosong itu di atas piring di hadapannya.

"Iya aku makan Abi. Kata Abi enggak boleh mubazir. Aku juga takut kalau Abi bakalan marah sama aku kalau enggak bisa masak atau enggak menyiapkan makan siang." Nining meratapi nasibnya. Ia menundukkan wajahnya yang air matanya seketika saja menetes.

Ilham melihat itu langsung mendekati Nining dan memeluk istrinya yang terlihat sedang berusaha untuk memenuhi keinginannya itu. "Maafkan Abi. Abi enggak berpikiran sampai ke sini. Seharusnya Abi mengajarkan Ummi secara perlahan tanpa melepaskan begitu saja." Ilham melepaskan pelukannya sembari memegang kedua pipi Nining agar istrinya itu melihat ke arahnya. Ilham juga mengelap air mata yang membasahi wajah cantik istrinya itu.

"Abi jadinya jangan marah ya sama aku. Aku sudah berusaha kok Bi. Abi jangan hukum aku ya?"

Ilham semakin bersalah telah membuat istrinya seperti ini. Kedua mata Nining yang memerah bahkan raut wajah yang ketakutan melihatnya itu sangat terlihat jelas. Rupa Nining saja sangat berantakan saat ini.

"Abi enggak marah sama Ummi. Abi juga enggak akan menghukum Ummi. Begini aja, sekarang kita masak sama-sama. Ummi perhatikan cara Abi masak ayam gorengnya. Nanti Abi tanya sama Uma kapan bisa mengajarkan Ummi masak. Abi enggak bisa mengajarkan Ummi setiap hari. Ummi tau sendiri pekerjaan Abi sangat banyak akhir-akhir ini." jelas Ilham masihnya memegang kedua pipi Nining.

Nining hanya mengangguk saja.

"Sudah Ummi jangan menangis lagi. Ayo sekarang kita keluarkan bumbunya sesuai resep di dalam buku yang Ummi baca." Ilham melepaskan pegangannya sembari membaca buku yang memang belum di tutup Nining.

Ilham mengeluarkan semua bumbu-bumbu dan menghaluskannya. Mengikuti langkah-langkah di dalam buku itu dan menggoreng ayamnya.

"Tadi Ummi menggoreng ayamnya sama persis dengan cara di buku ini atau enggak?" tanya Ilham sembari membersihkan alat masak dengan di ikuti Nining.

"Ikuti Bi. Berhubung lama banget menggunakan api kecil jadinya aku besarkan biar cepat matang. Eh ternyata—"

"Gosong!"

"Bukan Bi. Mentah dulu! Jadinya aku goreng lagi dan ternyata malahan gosong."

Ilham membuang nafas dalamnya. "Ummi... Beginilah kira-kiranya kita di ajarkan dalam agama untuk bersabar dari segi apapun termasuk memasak makanan. Contohnya enggak usah masak, puasa aja. Kita melakukan puasa itu menahannya dari habis imsak ke magrib agar apa? Agar kita bisa menahan lapar dan mengajarkan diri kita akan tentang banyak hal terutama dalam bersabar. Hasil dari sabar banyak sekali manfaatnya. Contoh lagi memasak ayam ini," Ilham mengangkat hasil masakannya. "Bukannya sama persis kayak di dalam buku."

Nining melihat gambar dan ayam yang di masak Ilham. "Iya Abi benar. Abi pintar banget masak ayam."

"Bukan Abi yang pintar. Tapi itu bentuk rasa sabar kita dalam segala hal." balas Ilham sembari mengelus kepala Nining dengan lembut.

Nining termenung dengan perkataan Ilham. "Ternyata aku ini enggak sabaran ya Abi?"

"Bisa jadi begitu kalau melihat hasil masakan Ummi. Sekarang kita coba masak yang lain. Sekarang Ummi yang masak. Abi akan melihat dan mengarahkannya saja."

Nining tersenyum sembari mengangguk pelan. Ia sangat antusias dan bersemangat kembali. "Aku mau masak capcay Bi." Nining telah membuka buku dan memilih sayuran yang tepat agar serasi dengan ayam yang mereka goreng.

"Ayo Ummi cari bahannya di dalam kulkas." perintah Ilham yang akan mengajarkan istrinya itu memasak.

Nining mengeluarkan semua bahannya dengan Ilham mengenalkan nama-nama bahan makanan itu. Nining mengangguk dan mencoba mulai memasak.

Ilham berdiri di belakang Nining agar mudah memegang tangan istrinya untuk mengajarkan memotong bahan-bahan di hadapan mereka.

Nining mengikuti pergerakan Ilham dengan tak sengaja Nining melihat wajah Ilham yang terlihat di sisi sampingnya. "Abi berkeringat." Nining melepaskan tangan Ilham dan langsung mengambil tisu di dekat mereka. Ia pun mengelap wajah Ilham dengan lembut. "Abi pasti capek ya ngajarin aku masak?"

Ilham tersenyum manis sembari menatap wajah cantik istrinya itu. Ia pun memegang pinggang Nining dengan lembut. "Enggak Mi. Cuacanya aja lagi panas makanya Abi berkeringat." Ilham merapatkan tubuh mereka dengan Nining tidak memikirkan pergerakan Ilham, ia hanya sibuk mengelap wajah Ilham.

Ilham begitu saja mendekati Nining secara perlahan dan mencium bibir ranum istrinya itu dengan Nining melebarkan kedua matanya. Ciuman itu terasa berbeda saat ini. Ilham begitu menguasai bibir Nining. Sedangkan Nining hanya diam saja, ia tidak mengerti maksud dari ciuman yang Ilham lakukan.

Nining memperhatikan kedua mata Ilham yang sangat dekat sembari memejamkan matanya. Menghisap, melumat, sedikit menggigit, bahkan gigi Nining di absen oleh Ilham. Nafas kedua terasa hangat di kulit wajah masing-masing.

Air yang telah matang itu memecahkan konsentrasi Ilham yang tadinya bergelayut di bibir Nining. Ia pun melepaskan bibir Nining yang memerah akibat ulahnya. "Rasa ayam itu pahit Mi."

Nining menutupi mulutnya yang ia berpikir Ilham ingin merasakan ayam yang ia makan tadi. "Padahal Abi bisa makan sisa ayam yang aku makan tadi loh Bi." Nining menujuk sisa ayam yang di letakkan Ilham di atas meja.

Ilham melihat ayam tersebut dengan sekilas saja. Ia tersenyum-senyum dengan tingkah istrinya yang ternyata memang masih sepolos itu. "Lebih baik Ummi lanjutkan masak lagi. Abi rasanya sudah laper banget." Ilham melepaskan pelukannya.

Nining kembali menghadap ke kitchen set dengan melajutkan masakannya. Entah mengapa rasanya Nining kebingungan akan hal lain di dalam dadanya. 'Mungkin aku belum makan nasi jadinya jantung aku berdebar.'

Setengah jam berlalu dengan masakannya yang berhasil Nining buat, ia tidak berhentinya tertawa kecil sembari memeluk Ilham. "Terimakasih Abi." Nining mencium kening dan kedua pipi Ilham. Ia begitu bahagia bisa memasak sayur.

Ilham hanya mengangguk sembari menahan senyuman dengan mengigit bibir bawahnya itu. Istrinya tidak terlihat lagi bersedih dan ketakutan melihatnya.

Apalagi ia mendapatkan bonus dari istrinya itu. Ilham tidak henti-hentinya menahan senyumnya. Rasa hatinya sedang merasakan banyak kupu-kupu yang berterbangan di dalam dadanya.

1
Defi
ya ampun mirip es mambo si Nining 😆
Laila Isabella
the best thor..teruskan lagi bekarya..moga byk lagi idea nya untuk menulis..tahniah
Eva Karmita
Alhamdulillah bahagia selalu untuk keluarga Gus Ilham 🥰🥰
Sugiarti
Luar biasa
Eva Karmita
astaga Ning kamu memang istri yang istimewa untuk Gus Ilham 🥰🥰🥰
Lisa Halik
makasih thor ceritanya bagus&happy ending...akang ali ada kah ceritanya thor🤭
Lisa Halik: okay thor tidak apa2...kalau ada pun di tunggu juga...selamat beristirehat thor..pelan2 saja
Author_Cici: Rencananya ada kak, namun untuk saat ini saya memutuskan untuk Hiatus di Noveltoon.
total 2 replies
Julia Juliawati
mksh ka. awal2 sy kesel krn karakter nining bodoh maaf ya ka. tp kesininya saya suka.
Author_Cici: Terimakasih atas kunjungannya 🙏
total 1 replies
🍁Νeͷg Aͷjaᴳ᯳ᷢ🐰❣
selamat akhirnyya kisah kalian berakhir bahagia, biarpun di awal harus banyak in sabar ngadepin kelemotan Nining tapi syukurlah Gus ILham mampu melewatinya /Facepalm//Facepalm/ sekarang kalian sudah bahagia yeee
Author_Cici: Terimakasih kak atas kunjungannya 🙏
total 1 replies
Julia Juliawati
di bukain pintunya sm si jago jd debaynya pingin keluar
🍁Νeͷg Aͷjaᴳ᯳ᷢ🐰❣
memang lain dari yang lain ini istrinya Gus ILham
🍁Νeͷg Aͷjaᴳ᯳ᷢ🐰❣
lah kamu pasti selamat lancar debay nya sama ummi nya sehat2 duh deg2an
🍁Νeͷg Aͷjaᴳ᯳ᷢ🐰❣
astaga baru mau dikunjungi ehh debat minta keluar mungkin kepentok kali ya kepala nya makanya maksa keluar /Facepalm//Facepalm/
🍁Νeͷg Aͷjaᴳ᯳ᷢ🐰❣
hahaha penasaran hukuman bumil buat Gus ILham apa yakk
🍁Νeͷg Aͷjaᴳ᯳ᷢ🐰❣
akhirnya kebusukan mu terbongkar juga , sok berlindung dibalik status mu sebagai ustadzah, ternyata oh ternyata surprise banget. bumil keren ehhh
dika edsel
Alhamdulillah akhirnya..yeee happy ending👏👏,utk gus Ilham sekeluarga selamat yah udah pny baby m yg cantik,dan buat othor ditunggu novel barunya😊 sukses thor❤️
Author_Cici: Terimakasih banyak kak❤️
total 1 replies
Iwan Setiawan
ɪɴɪ ʙɴʀᴀɴ ᴛᴀᴍᴀᴛ ᴏᴛʜᴏʀ?!!! ʏᴀᴀʜ ɢᴀ ᴀᴅᴀ ᴋᴇᴋᴏᴄᴀᴋᴀɴ sɪ ɴɪ ɴɪɴɢ ʟᴀɢɪ ᴅᴏɴɢ
Iwan Setiawan: ga ada bonchap thor/Sob//Sob//Sob//Sob/
Author_Cici: Iya beneran tamat kak.
total 2 replies
Yani Cuhayanih
Aku tamaaaaat baca nya...
Author_Cici: Terimakasih kak 🙏
total 1 replies
Yani Cuhayanih
aku tebak hukuman nya...pasti di mandiin kayak bayi ..awas lho...gus lebih baik kabuuuurrr
Yani Cuhayanih
hebat sekali nining ....beavo..
DianWulanDari
wahh kayaknya Irma jodohnya kang ali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!