NovelToon NovelToon
Dosenku, Tamu Pertamaku

Dosenku, Tamu Pertamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: By.dyy

Alysa seorang gadis muda, cantik serta penuh talenta yang kini tengah menempuh studynya di bangku kuliah. Namun, selama dua semester ia memutuskan untuk cuti, demi bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang tengah bangkrut.

Dalam perjalananya, Alysa harus mendapatkan uang sebanyak 300 juta dalam semalam untuk biaya operasi jantung orang tuanya. Dalam keadaan mendesak, Alysa memutuskan menjadi wanita panggilan. Mengikuti saran sahabatnya, Tika.

Sialnya, pelanggan pertamanya adalah dosen ia sendiri. Hal itu membuat Alysa malu, kesal sekaligus bingung bagaimana harus melayani sang Dosen. Lalu bagaimana kelanjutan ceritanya? serta bagaimana hubungan Alysa dengan kekasihnya, Rian. Akankah setelah mengetahui fakta sebenarnya ia akan tetap bersama Alysa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon By.dyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ini salah

Mata Alysa terus mengerjap, malam ini ia tidak bisa tidur. Padahal, perutnya sudah terisi penuh makanan. Sejak tadi, ia terus membolak balikkan tubuhnya tidak nyaman.

"Reyhan cabul... Ini gara-gara lo, gue sampe gak bisa tidur." keluh Alysa.

Tangan Alysa terulur membawa ponsel disamping tempat tidurnya yang tengah di charger. Saat data seluler di nyalakan, dengan cepat notifikasi muncul berdatangan.

"Reyhan." Mulut Alysa sedikit terbuka tidak percaya kala melihat foto-foto yang dikirimkan Reyhan serta satu video cctv yang membuat Alysa semakin membulatkan mata tidak percaya.

"Sinting." Alysa cepat keluar dari selimut, ia membuka gorden kamar, melihat sekitar depan rumahnya. Dan, benar. Mobil Reyhan ada disana.

"Astaga."

Jari tangan Alysa cepat bergerak digawai miliknya. Ia mencari kontak Reyhan. Sudah ketemu, ia segera menghubungi. Hitungan detik, panggilan sudah terangkat oleh Reyhan.

"Lo gila? Hah?" tanya Alysa marah.

"Saya tidak main-main atas pembicaraan saya." kata Reyhan.

"Lo mikir ga sih? Ini udah malem. Gue ga mungkin keluar rumah tanpa izin orang tua gue." Alysa tidak bohong soal izin keluar rumah. Meskipun, Alysa tampak terlihat seperti perempuan bar-bar, Tapi soal izin orang tua ia paling taat aturan.

Dulu saat semuanya masih baik dan ada, Alysa selalu menggunakan dua bodyguard kemanapun ia pergi. Alysa tidak diperbolehkan pergi tanpa pengawalan apalagi jika ada acara yang mengharuskan Alysa pulang malam. Satria akan setia mau menunggu hingga pagi di ruang tv, sampai Alysa benar-benar pulang dengan selamat.

Sekarang, meskipun tanpa Bodyguard, Alysa harus bisa menjaga dirinya sendiri dan tetap taat aturan Satria, yaitu pulang paling malam jam sepuluh malam. Jika lebih, Alysa harus terus berkabar, terus mengirimkan lokasi, serta memberitahukan dengan siapa Alysa pergi.

Jadi, kalau sekarang Reyhan ingin Alysa menemuinya itu bukan hal yang mudah dilakukan Alysa. Apalagi sekarang Satria sudah sembuh dan berada satu rumah dengannya. Bagaimana mungkin Alysa bisa pergi begitu saja.

"Reyhan, gue mohon. Gue ga bisa keluar. Bokap gue bakal marah banget kalau sampe gue nekat keluar malem begini." kata Alysa.

Suara Reyhan kembali terdengar. Kali ini, ia berdecih. Mungkin tidak percaya atas alasan Alysa. Tidak salah Reyhan untuk tidak percaya padanya, karna fakta mengatakan. Alysa bertemu dengan Reyhan untuk pertama kalinya saja waktu malam hari.

"Saya tidak suka alasan. Kamu keluar sekarang atau saya yang jemput." Alysa makin panik.

Sekarang Alysa harus apa? Ia tidak mungkin meminta izin pada Satria. Dia bakal bilang apa? sudah jelas Alysa tidak pandai berbohong, apalagi bohong pada Satria, belum selesai Alysa bicara saja. Satria selalu tahu Alysa tengah berbohong padanya atau tidak. Termasuk bohong soal kuliahnya, Alysa tinggal menunggu waktu kapan Satria sadar kalau Alysa selama ini tidak kuliah sambil bekerja. Tapi full bekerja sejak pagi buta hingga malam.

"Reyhan gue mohon. Gue gak bisa." ucap Alysa.

"Kalau begitu, saya yang jemput kamu." sahut Reyhan cepat.

"Reyhan, gue gak tau harus pake cara apa biar lo ngerti, kalau gue bener-bener gak bisa!" sahut Alysa.

Reyhan yang tetap memaksa Alysa. Sebaliknya, Alysa terus mencari cara agar Reyhan mau mengerti apa yang diinginkan dirinya.

Alysa menurunkan gawai miliknya menjauh dari panggilan Reyhan. "Cari cara Alysa."

"Ayo Alysa mikir."

"Please pinter dikit."

Satu ide kembali muncul. Cepat, singkat, dan gila. "Oke, kita bisa ketemu." sela Alysa kembali menaikkan gawai miliknya dekat telinga. "Tapi, gue gak bisa keluar."

"Jadi?" tanya Reyhan.

"Kita ketemu dikamar gue, lo masuk lewat jendela. Inget, jangan sampai orang lain tahu, siapapun itu."

"Kamar kamu? Lewat jendela? Kamu pikir saya maling?" protes Reyhan.

"Ya terus gimana? Gue ga bisa keluar rumah, Papah bakal larang gue. Ini udah paling bener, gue gak mungkin berangkat tanpa izin. Gue juga gak bisa loncat pager. Lo kan cowo, bisalah pasti!" terang Alysa.

"Tetap saja, saya tidak mau melakukannya." Tolak Reyhan.

"Terus gue tanya sekarang, lo punya ide apa biar gue keluar rumah. Coba?" tanya Alysa kesal.

"Saya minta izin papahmu." ucap Reyhan.

"Sinting. Lo mau liat gue digantung sama Bokap gue?" amuk Alysa.

"Saya baru pertama kali berurusan dengan perempuan malam seperti kamu ini," ucap Reyhan.

"Heh. Gue ingetin ya, gue bukan perempuan malem. Ngerti!" tekan Alysa.

"Lalu perempuan apa?"

"Pokoknya gue bukan perempuan malam." sahut Alysa cepat.

Reyhan terkekeh. "Alysa... Alysa..." gumam Reyhan kecil masih terdengar oleh Alysa.

Alysa diam sebentar, memperhatikan gawai miliknya, seolah itu adalah Reyhan. Ada perasaan aneh ketika Reyhan mengucapkan namanya tadi. Alysa semacam perempuan yang tengah merajuk pada kekasihnya, sedangkan Reyhan adalah pacarnya yang hanya bisa menurut apa yang diinginkan Alysa. Tapi, tentu saja itu tidak mungkin, mana mungkin Alysa punya pacar Dosen, pacar Alysa itu Rian, calon pengusaha hebat.

"Saya kesana." ucap Reyhan.

Saat Reyhan selesai mengatakan itu, panggilan berakhir. Dari tempat Alysa berdiri, ia bisa melihat Reyhan sudah keluar dari dalam mobil.

Reyhan masih menggunakan pakaian yang sama, saat keduanya tadi bertemu. Menggunakan celana jins biru dengan kaos putih berbalut jaket jins berwarna senada dengan celana yang tengah Reyhan pakai. Tidak nampak kalau Reyhan seorang Dosen.

Alysa melirik sekitar rumahnya melalui jendela kamar, terlihat tidak ada siapapun, mungkin karna waktu menunjukkan sudah larut malam, jadi suasana sepi juga mendukung Reyhan.

Laki-laki itu mulai ancang-ancang untuk naik melewati pagar rumah. Tidak tinggi pun juga tidak rendah. Alysa sudah panik bukan main, kala suara yang dihasilkan Reyhan pergerakan antara badan dengan besi rumahnya berbunyi.

"Oon... Pelan pelan kenapa sih." maki Alysa kesal.

Sampai pada akhirnya, apa yang dilakukan Reyhan berjalan mulus. Alysa segera membuka jendelanya. "Reyhan." panggil Alysa kecil.

Kepala Reyhan bergerak mencari sumber suara. "Sini." kata Alysa.

Reyhan tersenyum. Ia berlari kecil menemui Alysa. "Hai." sapa Reyhan antusias.

"Masuk."

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
By.dyy: siappp, stayyy yaaa
total 1 replies
Maira_ThePuppetWolf
ceritanya jagat banget thor, author harus lanjutin!
By.dyy: Ditunggu yaa. Terima kasih sudah membaca
total 1 replies
Blue Persona
Thor, saya ingin tahu apa yang terjadi selanjutnya!
By.dyy: Hai ka, saya sudah up ya. Selamat membaca:)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!