Spin off "Touch me mr. Cassanova"
🍁🍁🍁
"Kak, ini beneran kita menikah?"
Pertanyaan itu lolos begitu saja dari bibir mungil seorang Mikhayla Nolan.
Belasan tahun menyandang status sebagai seorang adik, kini tiba tiba ia berganti status menjadi seorang istri.
Kok bisa?
Kenapa?
Mikha merasa seperti mimpi buruk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
...~Happy Reading~...
Hari itu, Mikha melangkah masuk ke kelas dengan senyum lebar. Rambutnya yang pendek sedikit berantakan, tapi itu tidak mengurangi aura percaya diri yang selalu ia bawa.
"Yuhuuuu murid berprestasi datang!" teriaknya, membuat beberapa kepala menoleh dengan ekspresi heran.
Dari sudut kelas, Mawar, sahabatnya, memutar mata sambil berdecak kesal. "Anjirr, dua hari gak masuk, sekolah ini anteng banget. Kenapa lo datang jadi rusuh begini sih!"
Mikha hanya mengangkat bahu cuek, lalu berjalan menuju kursinya yang terletak di tengah kelas. Ia menjatuhkan tasnya dengan santai dan duduk seperti tak terjadi apa-apa.
"Jadi, ada gosip apaan selama gue gak sekolah?" tanyanya dengan nada penuh antusias.
"Gak ada apa-apa, semua aman, tentram, dan damai," jawab Mawar singkat, matanya tetap tertuju pada buku yang ia baca.
"Ckckck... gak seru ah!" Mikha mencibir kecil.
Alina, sahabat lainnya, menatap Mikha dengan tatapan tajam, seolah ingin mencari tahu sesuatu yang lebih dalam. "Lo kemana aja dua hari gak masuk?"
Mikha menghela napas dan bersandar pada kursi. "Gue kecapean, jadi gue tidur aja di rumah," jawabnya santai.
Keduanya langsung saling pandang dengan ekspresi penuh kecurigaan. Mawar meletakkan bukunya, lalu bersandar pada meja, menatap Mikha lekat-lekat. "Kecapean ngapain? Jangan kaya orang penting lo!"
"Anjirr, gini-gini gue penting, ege!" balas Mikha sambil menyunggingkan senyum lebar. "Kemarin tuh kakak gue nikah. Jadi gue capek banget bantu ngurus ini dan itu!"
Alina dan Mawar serentak tertawa sinis. “Lo? Bantu-bantu? Yang bener aja! Lo mana pernah mau ribet ngurusin orang lain,” cibir Alina.
Mikha tertawa kecil, berusaha menyembunyikan rasa gugupnya. Ia tahu, apa yang baru saja ia katakan adalah kebohongan besar. Tapi tidak mungkin ia mengatakan yang sebenarnya bahwa dua hari ini ia absen karena sedang menjalani akad nikah sebagai pengantin! Dan yang lebih parah adalah pengantin pengganti.
Jam istirahat tiba. Mikha, Mawar, dan Alina berjalan santai menuju kantin sekolah. Suasana ramai seperti biasa, dengan para siswa sibuk mengantre makanan atau duduk di meja, bercanda dan mengobrol.
Ketiga gadis itu mengambil makanan favorit mereka dan memilih meja di sudut kantin, tempat mereka bisa makan sambil bercakap-cakap tanpa gangguan.
"Eh, hari ini ada tugas Matematika kan?" tanya Alina sambil menyuap nasi ke mulutnya.
"Yoi, tapi gue belum ngerjain," jawab Mikha santai, menyandarkan tubuhnya ke kursi.
"Dasar lo, hidup santai banget," gumam Mawar sambil menyeruput jus jeruknya.
Tiba-tiba, suasana di meja mereka berubah. Seorang gadis bertubuh tinggi dengan rambut panjang tergerai mendekat. Shera, musuh bebuyutan Mikha, datang membawa wajah penuh kesombongan.
"Hei, Mikha," panggil Shera dengan nada sinis.
Mikha mengangkat alis, berusaha mengabaikan gadis itu. Namun, Shera tidak menyerah begitu saja.
"Baru dua hari gak masuk, kok masih berani nongol di sini? Gue kira, lo gak akan masuk lagi!’’ kata Shera, nada suaranya penuh ejekan.
Mikha menghela napas panjang, mencoba menahan emosi. "Shera, gue lagi makan. Gak ada waktu buat drama lo," jawabnya dingin.
Tapi Shera malah tertawa kecil. "Drama? Lo pikir lo siapa, hah? Gue cuma mau bilang, sekolah ini lebih damai waktu lo gak ada."
Alina dan Mawar langsung menoleh tajam ke arah Shera. Mereka tahu Mikha berusaha menghindari konflik, tapi gadis itu selalu punya cara untuk memancing kemarahan.
"Shera, lo ngapain sih? Cari perhatian aja, ya?" potong Mawar, berusaha meredakan situasi.
Namun, Shera mengabaikannya. Ia justru semakin mendekati Mikha, mencondongkan tubuhnya ke depan dengan sikap menantang. "Oh, atau jangan-jangan dua hari ini lo gak masuk gara-gara malu? Lo nyembunyiin sesuatu ya, Mikha?"
Tentu saja, Shera sudah tahu tentang pernikahan Mikha dan Calvin. Karena ia sudah di beritahu oleh om Samto. Seharusnya, dirinya yang akan menikah dengan Calvin, seharusnya dia yang menjadi pengantin pengganti, bukan malah Mikha.
Tapi, Shera masih berusaha menahan diri. Ia sudha mendapatkan wanti wanti dari om Samto agar dirinya tidak membocorkan gossip it uke sekolah,. Dan kalau sampai berita itu menyebar, maka dirinya lah yang akan terkena sial nya.
Sementara itu, Mikha yang mendapatkan sindiran keras dari Shera, hanya bisa menggertakkan giginya, "Udah cukup, Shera. Gue gak mau ribut sama lo."
"Kenapa? Takut? Atau lo emang gak berani karena semua yang gue bilang itu benar?" senyuman Shera semakin menyeringai begitu puas.
Suasana di kantin mulai memanas. Beberapa siswa yang duduk di meja sekitar mereka mulai memperhatikan. Mikha yang tadinya mencoba menahan diri akhirnya tak bisa lagi mengontrol emosinya.
"Gue bilang, udah cukup!" seru Mikha, berdiri dari kursinya.
Namun, Shera justru tersenyum penuh kemenangan. "Ck, gampang banget marah nya. Pantas aja lo gak pernah jadi favorit di sini."
Kemarahan Mikha memuncak. Ia mendorong meja di depannya hingga membuat gelas dan piring berjatuhan, menciptakan suara keras yang membuat seluruh kantin terdiam.
"Mau apa lo sebenarnya, Shera? Hah? Kalau lo cuma mau ribut, ayo kita selesain di luar!" Mikha menantang dengan suara lantang.
Shera mundur setengah langkah, tapi ia tetap tersenyum sinis. "Biasa aja dong, Mikha. Gue cuma bercanda kok. Tapi kalau lo mau serius, gue siap."
Mawar dan Alina segera berdiri, mencoba menenangkan Mikha. "Udah, Mikha. Jangan peduliin dia. Dia cuma cari masalah aja," bujuk Alina.
‘’Iya Mikha, lo udah kena SP kemarin. Plis, udah cukup, gak usah di ladenin, anggep aja setan lewat, gak usah di gubris, mending kita pergi aja yok!’’ ajak Mawar berusaha menahan tubuh sahabat nya.
Tapi Mikha sudah terlanjur terbakar emosi. "Kalian berdua diem!!’’
Lalu Mikha kembali menatap tajam pada Shera, “ Lo pikir gue gak tahu apa yang lo lakukan selama ini, Shera? Lo cuma iri, kan? Hidup lo cuma sibuk ngurusin gue. Kasihan banget!"
Ucapan Mikha berhasil membuat Shera tersinggung. Gadis itu langsung melangkah maju, menudingkan jarinya ke wajah Mikha. "Jaga mulut lo, Mikha! Jangan asal ngomong!"
Keributan itu akhirnya menarik perhatian guru piket yang sedang berpatroli di sekitar kantin. "Apa yang terjadi di sini?!" suara lantang guru itu membuat semua orang terdiam.
‘’Mikhayla, Shera, kalian berdua lagi? Astaga!’’ guru itu sampai memijit pelipisnya kala melihat kedua murid nya kembali terlibat perdebatan yang membuat suasana berubah mencekam.
Mikha dan Shera saling melirik, tapi tak ada yang mau menjelaskan. Akhirnya, guru itu memerintahkan mereka untuk datang ke ruang BK setelah jam istirahat selesai.
Setelah jam istirahat, Mikha dan Shera duduk berhadapan di depan meja guru BK. Wajah keduanya penuh amarah, sementara guru BK berusaha mencari tahu penyebab keributan.
"Jadi, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya guru BK dengan nada tegas.
Shera segera membuka mulut. "Pak, saya cuma bercanda sama Mikha, tapi dia malah ngamuk dan bikin rusuh di kantin."
Mikha mendengus kesal. "Bercanda? Lo sengaja memancing gue, Shera. Jangan sok polos di sini."
Guru BK menghela napas panjang. "Kalian ini sudah kelas dua belas, seharusnya bisa lebih dewasa. Kalau ada masalah, bicarakan baik-baik, jangan bertengkar di depan umum."
‘’Saya gak ada masalah Pak, dia yang selalu buat masalah!’’ jawab Mikha dengan kesal.
‘’Sudah cukup!’’ potong guru BK saat Shera hendak menjawab perkataan dari Mikha, ‘’Pokoknya ini yang terakhir. Bapak gak mau lihat kalian ribut lagi, kalau sampai sekali lagi kalian ribut, bapak gak akan segan buat skorsing kalian!’’
‘’Ya udah, bapak skors saya aja, mulai hari ini saya di skors, sampai berapa hari Pak? Nanti bapak chat mami saya aja!’’ usai mengatakan itu, Mikha segera bangkit dari tempat duduknya dan bergegas keluar lebih dulu meninggalkan dua orang yang tengah menatap nya bengong tak percaya.
Bagaimana bisa, ada seorang murid yang malah menawar agar di skor saat itu juga?
...~To be continue …....
papi bisa JD perkedel..
Calvin kyke kambing ilang..
Mikha np km mlh crita ma ortu km coba
aya aya wae ari si mikha😂😂
bukan adik ipar tapi adik yang jadi istrinya ☺️☺️
masih anak2 tapi kamu juga bisa bikin anak,,eeeh