Seorang wanita tengah di landa kenikmatan di atas ranjang, ia menikmati setiap sentuhan suaminya.
Tapi lagi dan lagi, suaminya kembali meninggalkan nya di saat mereka tengah beradu di atas ranjang.
Semua hal itu membuat Rosa kesal dan marah, ia tidak menyangka jika suaminya akan tega melakukan hal itu.
Lalu apa yang akan terjadi pada Rosa? Apa alasan Alan selalu pergi meninggalkan nya di saat mereka tengah beradu di atas ranjang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JSAM : Bab 27
Intan menatap kesal Alan yang baru saja datang ke tempatnya, pria itu tanpa rasa malu langsung memeluk pinggang Intan.
"Lepas!" Maki Intan kesal, ia masih tidak terima dengan apa yang ia dengar. Jika Alan lebih memilih membawa Rosa ke acara kantor daripada dirinya.
"Kamu kenapa, sayang?" Tanya Alan heran, tidak biasanya Intan bersikap seperti ini. Biasanya gadis itu akan bersikap sangat lembut kepadanya, tapi sekarang. Dia malah bertindak aga kasar.
"Kenapa kamu bilang?! Kamu lebih milih bawa Mbak Rosa ke pesta kantor daripada aku." Maki Intan kesal.
Alan terkejut saat mendengarnya hal itu, bagaimana bisa Intan tahu tentang hal itu. Bukankah ia hanya mengatakan hal ini pada Rosa, "Bagaimana bisa kau tahu?" Tanya Alan bingung.
"Arg.. Mas Jahat! Kenapa kau tidak mengajak ku pergi, aku ini istri mu juga. Harusnya aku yang ikut, bukan Mbak Rosa. Aku telah memberikan mu anak, tapi kenapa kau masih bersikap tidak adil kepada ku." Ucap Rosa dengan mata yang berkaca-kaca.
Alan berusaha untuk menenangkan Intan, tapi wanita itu sama sekali tidak peduli. Ia merasa telah di khianati oleh Alan karena pria itu lebih memilih Rosa daripada dirinya.
"Sayang, aku sungguh sangat minta maaf. Tapi memang semua orang tahunya jika aku hanya memiliki Rosa, dan bagaimana tanggapan orang-orang jika tahu. Kalau aku sudah menikah lagi? Apa kau ingin suami mu ini menjadi cemoohan orang-orang." Jelas Alan dengan tatapan lembut, ia ingin Intan mengerti dengan keadaan nya saat ini.
Tapi Intan langsung menggelengkan kepalanya, "Jadi maksud Mas, Mas Alan malu menikah dengan ku?" Tanya Intan dengan mata yang berkaca-kaca.
Alan kembali menjelaskan dengan lembut, "Bukan itu maksud Mas sayang, sebentar lagi Mas naik jabatan. Jadi sekarang Mas mohon, kamu mengerti. Mas enggak mau nama baik Mas jadi tercoreng dan Mas gak bisa naik jabatan." Jelas Alan.
Mendengar hal itu Intan terdiam, ia menatap Alan. "Naik jabatan? Itu artinya Mas akan naik gaji?" Tanya Intan dengan mata yang sudah tidak berkaca-kaca.
"Iya sayang, sekarang kamu ngerti dulu yah."
...
Rosa tengah duduk di depan cermin, ia melihat dirinya yang sudah cantik dengan gaun berwarna navy dengan belahan gaun yang memperlihatkan paha putihnya.
Awalnya ia sangat enggan untuk datang ke acara pesta Alan, tapi pria itu terus mengemis dan memohon kepada nya dan dengan terpaksa wanita itu harus ikut.
"Pakai mobil mu." Ucap Rosa yang langsung bangkit dari tempat duduknya.
Alan yang berada di ambang pintu langsung gelagapan, ia belum mengatakan pada Rosa jika dirinya sudah menjual mobil pribadinya.
"Bagaimana jika menggunakan mobil mu, kau kan banyak mobil mewah. Kita pakai saja." Ucap Alan dengan senyuman, ia berusaha membujuk istri.
"Tidak, aku tidak akan mengizinkan pria seperti mu masuk ke dalam mobil ku." Jelas Rosa.
Lalu Alan menjelaskan pada Rosa jika ia sudah menjual mobilnya, dengan nada sedih dan sendu. Alan berharap jika Rosa mengerti dan merasa kasihan kepadanya.
Mendengar hal itu Rosa tersenyum, lalu ia mengambil kunci mobilnya dan segera berjalan ke garasi.
Alan tersenyum senang, ia mengikuti langkah kaki Rosa. Wanita itu sengaja memilih mobil sport Lamborghini miliknya, lalu ia segera masuk ke dalam kursi pengemudi. Dan saat Alan hendak masuk, pintu mobil terkunci.
"Sayang, buka pintunya. Aku juga ingin masuk." Ucap Alan yang terus berusaha membuka pintu mobil Rosa.
Rosa perlahan menurunkan sedikit kaca mobilnya, "Sudah ku katakan, aku tidak mengizinkan pria seperti mu untuk mengotori mobil ku."
Mendengar hal itu Alan sangat marah, "Lalu aku naik apa ke sana?" Tanya Alan kesal.
"Aku enggak peduli, kau bisa jalan kaki mungkin. Atau kau bisa menunggangi hewan ternak mu itu!"
Rosa langsung menutupi kembali kaca mobilnya dan segera mengemudikan mobilnya, meninggalkan Alan sendirian.
"Sial...."