NovelToon NovelToon
Embrace The Journey

Embrace The Journey

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Bellaetrix

Ini adalah novel romansa. Yang menceritakan karier dan cinta. Mengisahkan cinta yang bahagia tentang meraka yang jatuh, gagal, bangkit lagi, dan tumbuh bersama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bellaetrix, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fall Through

Jalanan pagi ini cukup lenggang askara mengemudi dengan santai ke Bandung. Tadi saat ia mengembalikan kunci kamar milik cahyaka dan menyelipkan sebuah surat pada wanita sebelah kamarnya untuk sekedar ucapan terimakasih nya karena telah membantu nya tadi malam. Sesekali ia mengeratkan jaket yang ia pinjam juga dari cahyaka, dia juga telah menulis sebuah surat yang di letakkan di atas laci milik pemilik kamar yang ia tempati semalam. Ia pun mengemudi dengan kecepatan normal tidak mengebut juga tidak pelan. Sambil sesekali memikirkan langkah apa yang akan ia lakukan hari ini. Viola tengah hamil, tapi bukan dengan dia melainkan dengan pria lain yang notabene adalah atasannya sendiri. Ia tidak istirahat di rest area hanya berhenti untuk mengisi bahan bakar mobilnya saja. Sesampai nya di rumah ia memarkirkan mobilnya di garasi dan masuk ke dalam rumah. Rumah ini agak ramai oleh saudara saudara jauh yang hadir untuk pernikahan ku. Mamah, Oma, Tante dan semua para wanita dewasa sedang sibuk di dapur dan mengecek seserahan yang akan di berikan pada calon mempelai wanita. Mamah dan ayah asli berasal dari suku Jawa bukan Sunda jadi ritual pernikahan kami banyak menggunakan adat Jawa seperti siraman kemarin yang telah di laksanakan itu juga sudah sepakat dengan orang tua viola karena papa nya juga berasal dari suku Jawa. Bagaimana mungkin ia bisa menghentikan pernikahan ini melihat semuanya sudah siap dan ku lihat juga raut wajah ke dua orang tuaku sangat bahagia bagaimana mungkin ia bisa merusak suasana ini. Tiba tiba ayah datang dan menepuk pundak ku.

"Kenapa hanya berdiri di sini, kenapa tidak siap siap akadnya akan di mulai jam 09 kan?"

"Iya yah sebentar lagi"

"Kamu ada masalah Ka?"

"Tidak yah"

"Mau cerita ke ayah? Ayah bisa jadi pendengar yang baik untuk kamu hari ini, mumpung ayah free kan?"

"Nanti saja yah, ska mau masukin baju kotor ini ke dalam mesin cuci dan mandi"

Askara meninggal kan ayahnya sendiri, tapi sang ayah merasa ada yang ganjal melihat anaknya seperti ini. Askara juga katakan bahwa ia akan pulang saat kerjaan dia beres dan untuk meyakinkannya dia tidak membawa baju ganti, tapi kira kira baju siapa yang ia pakai saat ini, ini bukan ukuran baju miliknya, kalau pun membeli itu tidak mungkin, askara tidak akan membeli celana panjang yang panjang nya hampir mencapai lutut miliknya. Ayahnya juga melihat bekas luka di wajahnya. Ada apa ini sebenarnya tapi sang ayah tidak ingin berfikir yang macam macam jadi ia menepis pemikiran tersebut.

Beberapa saat kemudian askara keluar dari dalam kamar nya dan sudah tampak rapi, seluruh keluarga besar juga sudah mulai bersiap siap untuk pergi ke rumah mempelai wanita ada yang sedang mandi ada yang sibuk bercermin untuk memastikan bahwa penampilan nya sudah bagus. Askara duduk di samping rumah yang ayahnya tanami dengan tanaman hidroponik. Ayahnya menghampiri nya untuk memastikan apa yang terjadi kemarin kenapa sampai ia menginap dan tidak pulang seperti ucapannya saat itu. Ayahnya juga heran dengan sikap askara semenjak dari Jakarta seperti ada beban yang sangat berat yang ia pikirkan.

"Kamu sebenarnya ada masalah apa? Kerjaan kamu gak lancar kemarin?"

"Eh ayah, duduk dulu yah"

Sang ayah duduk di sebelah nya

"Kamu lagi ada masalah apa ska? Ayah perhatikan semenjak dari Jakarta tadi kamu merenung, apa kerjaan kamu gak lancar kemarin?"

"Enggak yah, kerjaan ska lancar dan berjalan dengan baik"

"Lalu apa yang sedang kamu pikirkan?"

"Entahlah yah, ska sepertinya sedang ragu dengan hubungan ini"

"Apa yang membuatmu ragu ? Ini hanya sekedar nasehat dari ayah buat kamu, pernikahan itu sakral jadi ujiannya seperti ini, makanya banyak orang katakan semoga lancar sampai hari-H ya karena ujian nya memang berat, ada yang di uji oleh materi sedang di bawah padahal sebelumnya stabil atau bahkan lebih, ada yang sedang di uji oleh semua sifat buruk pasangan kita terbongkar banyak sekali ujian nya ska, ini hanya sebuah tahap yang harus kamu lewati apapun itu selama masih bukan menodai cinta sucimu kamu harus pertahankan, pernikahan itu bukan akhir dari segalanya tapi awal dari segalanya, kelak saat kamu merasa bosan dengan pasangan kamu ingat bagaimana dulu kamu mencintai nya dan melabuhkan cinta mu untuk nya sampai kamu memilih dia untuk kamu nikahi"

"Tapi bagaimana jika ujian ska tidak bisa ska cari solusinya yah, apakah ska harus pertahankan ini atau ska lepaskan ini dengan resiko yang besar?"

"Memangnya apa yang sedang kamu pertaruhkan di sini, jika memang melepaskan adalah hal yang paling baik untuk masa depan kalian masing masing dan dengan pertimbangan yang baik mungkin jalannya memang sudah seperti itu, tapi tolong ingat ini ska jangan hanya memikirkan tentang hubungan kalian saja pikirkan juga orang orang di sekitar kalian, ayah tidak tahu apa yang terjadi tapi ayah percaya sama kamu, kamu pasti akan melakukan yang terbaik"

Setelah perbincangan itu Askara berganti pakaian juga di rias sedikit dan setelah siap keluarga askara pergi ke rumah calon mempelai wanita. Keluarga besar dari calon mempelai sudah berkumpul semua untuk menyambut kedatangan pengantin pria. Askara sudah berganti pakaian dengan warna putih baju khusus untuk acara akad nikah ini. Dari sekian tamu askara melihat sosok pria yang ia temui kemarin malam saat di hotel bersama viola. Setelah acara ramah tamah saat sedang menunggu penghulu aku menghampiri viola yang ada di dalam kamarnya. Saat askara masuk semua perias keluar dari kamar viola. Viola sudah di rias dengan sangat cantik. Tapi bagi askara semua terasa biasa saja saat ia mengetahui apa yang telah viola lakukan di belakangnya.

" Apakah kamu yakin ingin terus hidup bersamaku sampai nanti?"

Ada raut ketegangan dari wajah vio saat askara menanyakan pertanyaan itu padanya.

"Maksud kamu apa ska? Apakah kamu kira aku main main dengan semua ini? Sekarang kita akan menikah sebentar lagi kamu akan berjabat tangan dengan papa untuk melangsungkan akad nikah ini, jadi untuk apa aku harus ragu dengan semuanya?"

"Apakah kamu yakin? Apakah benar aku yang kamu cinta dan kamu inginkan bukan ayah dari calon anak di kandungan mu itu? Aku tidak bisa bayangkan Vi, aku bisa menerima semua ini aku bisa memaafkan kamu, tapi dengan kamu hamil bersama pria lain aku tidak terima, bagaimana jika nanti saat ia lahir dia mirip dengan ayah biologisnya aku akan terus teringat dengan penghianatan kamu ini, aku tidak bisa terima itu Vi jujur saja ini berat bagiku. Terlebih pernikahan kita tidak akan sah secara agama karena aku akan menikahi wanita yang tengah hamil. Apakah kamu sudah yakin dengan pilihan kamu ini, kamu yakin bahwa aku yang kamu inginkan bukan dia, ini kesempatan terakhir kamu Vi untuk memilih?"

Tidak ada jawaban dari viola. Tiba tiba pintu kamar di ketuk dan di buka ternyata perias pengantin yang datang.

"Maaf mengganggu mbak sama masnya, penghulu sudah datang jadi mas sama mbaknya sudah harus ke depan "

" Ya terimakasih "

Askara pergi terlebih dahulu dari kamar ini. Semua sudah siap untuk acara akad nikah. Askara menjabat tangan papa viola.

"Ananda Askara Pradipta bin Fajrial Wardhana saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan putri saya yang bernama viola Malta Kusuma binti Ramdha Kusuma dengan mas kawin satu set perhiasan emas 22,2 gram dan uang tunai 33,500 juta rupiah di bayar tunai"

Askara tidak langsung mengucapkan kalimat saya terima nikahnya jadi ijabnya masih harus di ulang.

"Mohon di ulangi lagi pak"

"Ananda Askara Pradipta bin Fajrial Wardhana saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan putri saya yang bernama viola Malta Kusuma binti Ramdha Kusuma dengan mas kawin satu set perhiasan emas 22,2 gram dan "

Tiba tiba askara melepaskan tangannya sebelum ijab selesai di ucapkan.

"Ada apa ska?"

Viola gelisah saat askara melepaskan tangannya.

"Aku minta maaf Vi, aku tidak bisa menerus kan pernikahan ini, aku tidak berhak Vi"

"Maksud kamu apa Askara?" Papa vio terkejut dengan ucapan dari Askara begitupun dengan semua yang hadir di acara ini

"Maafkan askara pah, askara tidak bisa melanjutkan pernikahan ini, karena ada laki laki lain yang lebih berhak berada di sini selain askara, askara minta maaf sekali lagi"

Semua orang bingung dengan pernyataan askara

"Mohon maaf untuk acara ini kami tunda sebentar lagi"

Semua keluarga berkumpul di ruang keluarga.

Perwakilan dari keluarga ku cukup ayah dan mama saja. Papa viola membuka suara terlebih dahulu

"Apa apa ini ska? Kamu mau membuat malu seluruh keluarga"

"Tidak pah, maafkan ska, ska sudah berusaha tapi ternyata ska tidak bisa melanjutkan pernikahan ini ska tidak ingin menyesal"

"Tolong jelaskan ska ada apa ini sebenarnya? Jangan sembarang ambil keputusan tanpa persetujuan dari pihak lain"

"Maafkan ska yah, ska tidak berhak

bercerita, viola akan katakan semuanya"

Askara melihat ke arah viola

"Tolong jelaskan semuanya vi agar jelas dan tidak ada salah paham"

"Tapi ska, aku... Aku..."

"Tidak apa apa aku disini akan membantu kamu"

Askara meyakinkan viola untuk bercerita

"Viola... Viola..."

" Katakan ada apa ini viola?"

Papa viola sudah tidak sabar menunggu jawaban dari anaknya

"Maafkan vio ma, pah, maafkan vio, vio sudah mencoreng nama baik keluarga kita, viola saat ini sedang hamil"

Semua kaget dengan pernyataan viola

"Maksud kamu apa? Jangan coba coba untuk berbohong viola"

"Viola sungguh tengah hamil ma"

Suasana tiba tiba terasa hening

"Lalu anak di kandungan kamu ini bukan anak dari Askara begitu Vi?"

"Iya pah, maaf kan vio"

1
Bellaetrix
terimakasih atas dukungannya
Anisa
bagus banget kak ceritanya di tunggu ya episode selanjutnya/Hey/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!