IG: puputhamzah24
Ayunda terpaksa menikah dengan Gunadarma yang sikapnya dingin dan sombong. Guna dan Ayu bekerja di perusahaan yang sama dan ini semakin membuat hati Ayu makel. Ada-ada sajah titah dan tuduhan Guna terhadap Ayu.
Adinda, adiknya Ayu, demi sebuah ponsel mahal, rela didekati seorang pria bertitel CEO. Akankah Adinda berhasil mendapatkan suami CEO seperti saudarinya atau malah nasibnya lebuh apes?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puputhamzah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecewa
S****elamat membaca!!!
Ayunda melangkahkan kakinya dengan cepat dan ingin segera keluar dari kamar ini tapi sebuah tangan tiba-tiba menariknya dengan kasar.
"Kamu mau kemana?" tanya Guna dingin.
"Mau balik ke kamar aku!" ucap Ayunda.
Guna mendorong Ayunda hingga Ayunda terbaring diranjang. "Kamu pikir kamu bisa berbuat sesuka hati kamu?" tanya Guna. Ayunda diam dan menatap Guna dengan mata yang tergenang air mata.
Ayunda menelan ludahnya dan menghirup udara sebanyak-banyaknya agar ia tidak meneteskan air matanya. Ia segera duduk dan menatap Guna dengan tatapan tajam "Kalau kamu bisa melakukan sesuatu sesuka hati kamu, kenapa aku nggak" ucap Ayunda.
"Kenapa kamu ke Bali?" tanya Guna.
"Untuk apa kamu menanyakan itu?" tanya Ayunda kesal.
Guna menghela napasnya "Saya suami kamu apa kamu lupa? " tanya Guna.
tanpa sadar Ayunda meneteskan air matanya setelah ia mencoba untuk menahannya "Iya aku lupa, lupa kalau punya suami yang sejak kemarin pergi nggak menghubungi aku sampai sekarang hiks... " Ayunda menatap Guna dengan tatapan kecewa. Ia menghapus air matanya dengan jemarinya.
"Kemarin saya sibuk Ayu" ucap Guna.
"Sama aku juga sibuk sampai lupa kasih tahu kamu kalau aku cuti liburan juga dengan Adinda. Aku juga hampir lupa kasih tahu kamu kalau aku pakai uang kamu untuk beli tiket dan belanja tadi. Aku juga lupa..."Ayunda terisak dan kemudian menghapus air matanya lagi dengan jemarinya. "Aku juga lupa kalau aku tidak boleh ganggu kamu, kalau aku harusnya nggak usah nyusulin kamu dan mulai sekarang aku akan berhenti mencoba peduli sama kamu!" ucap Ayunda.
Guna menatap Ayunda dengan tatapan yang sulit diartikan. "Jangan menangis!" perintah Guna. Ia mendekati Ayunda dan mencoba menghapus air mata Ayunda yang sialnya masih saja terus mengalir.
"Sebaiknya kita pikirkan hubungan kita Mas, kamu terpaksa nikahi aku. Kamu nggak suka aku apalagi cinta. Kamu lebih cocok sama wanita cantik yang ada disekeliling kamu. Mami Elin aja yang bodoh mau aku jadi menantunya" ucap Ayunda menggigit bibirnya dan kemudian mencoba melangkahkan kakinya namun Guna kembali menahan pergerakannya.
"Mas mau apa lagi? aku rasa pembicaraan kita sudah cukup. Aku janji besok pagi aku bakalan pindah hotel biar Mas nggak merasa kalau aku itu mengganggu Mas. Masalah uang Mas yang aku pakai akan aku kembalikan. Lagian, hubungan kita hanya status dan bukan suami istri dalam arti sebenarnya. Jadi sebelum terlambat lebih baik kita pisah. Aku yakin Mami Elin dan Mamaku akan mengerti dan kamu bisa mewujudkan keinginan kakekmu agar kamu menikahi Vivian!" ucap Aynda.
Guna menarik kartu akses kunci hotel ini agar Ayunda tidak bisa keluar dari kamarnya membuat Ayunda segera melangkahkan kakinya dengan cepat mendekati Guna dan mencoba menggapai kartu akses itu agar ia bisa keluar. Tapi ternyata tubuh Guna yang tinggi membuat Ayunda tidak bisa menggapainya.
"Aku mau keluar!" teriak Ayunda.
Guna menarik Ayunda kedalam pelukannya. "Masih marah?" tanya Guna.
A**pa maksudnya nanya gitu ke gue memangnya sejak tadi apa yang gue omongin dia nggak denger apa? hiks... hiks...
Tangis Ayunda pecah dan ia menangis tersedu-sedu. "Aku pengen liburan kamu nggak ngajakin aku. Saat aku tahu dari teman-teman ternyata kamu pergi sama calon mantan tunangan kamu hiks... hiks... ".
"Sudah jangan nangis, aku ke Bali untuk menyelesaikan. Masalah distribusi dan perusahan pengembang" ucap Guna. ia kemudian mendudukan tubuhnya dan memangku Ayunda. "Tapi kalau kamu mau liburan disini akan aku temani!" bisik Guna lembut.
Ayu menggelengakan kepalanya "Nggak usah, aku udah punya rencana sama Adinda mau jalan-jalan sama bule kenalan Adinda" ucap Ayunda.
"Kamu besok pergi sama aku!" ucap Guna.
"Nggak usah terimakasi, jangan buat aku bucin parah sama kamu. Lebih baik kamu nggak usah peduliin aku, lusa aku balik ke Jakarta dan aku nggak bakal balik ke rumah orang tua kamu! " ucap Ayunda segera turun dari pangkuan Guna.
"Oke terserah kamu!" ucap Guna "Tapi... "
"Tapi apa?" tanya Ayunda menatap Guna dengan tatapan sendu.
tbc...
dikit2 nangis