THE KING'S TWINS

Perdana menteri Ru dan Ru Mayleen segera memasuki ruang kerja kaisar bersama kasim Wang sebagai penunjuk jalan.

“ Silahkan masuk tuan, nona. Yang Mulia Raja sudah menunggu anda didalam ”, ucap kasim Wang sopan.

Ru Chao segera masuk kedalam ruang kerja raja Zhang Zhuo yang sangat mewah dengan banyaknya ornament dengan lambang symbol matahari yang terbuat dari emas sehingga menyilaukan mata bagi siapa saja yang menatapnya.

Melihat lelaki gagah yang duduk di kursi dengan logo matahari besar di ukiran kursi kebesaranya dan mahkota yang bertengger kokoh dikepalanya dapat Ru Mayleen pastikan jika lelaki itu adalah raja Zhang Zhuo, penguasa negeri matahari.

“ Salam sejahtera Yang Mulia Raja ”

“ Semoga kebaikan dan kemuliaan selalu menyertai anda ”, ucap Ru Chao dan Ru Mayleen berbarengan sambil berlutut dengan sikap hormat.

“ Bangunlah ”, perintahnya lugas.

Raja Zhang Zhuo tampak mengamati wajah cantik Ru Mayleen yang baru pertamaka kali dia lihat tanpa menggunakan make up tebal karena dimasa lalu putri bungsu perdana menteri Ru tersebut selalu tampil dimuka umum dengan make up yang sangat tebal dan menyakiti mata.

“ Pantas saja putra mahkota Zhang Yuan bersedia menjadikannya selir ternyata wanita ini memiliki kecantikan yang tak biasa ”

“ Meski disembunyikan, aku bisa merasakan kekuatan yang besar dari tubuhnya ”, batin raja Zhang Zhuo takjub.

Kepala kuil, Hongli mengangguk membenarkan apa yang raja Zhang Zhuo pikirkan melalui isyarat matanya.

Gerakan kecil tersebut nyatanya dapat Ru Mayleen lihat dengan jelas melalui ekor matanya sehingga diapun semakin memantapkan niatnya untuk menolak apapun niat yang akan raja Zhang Zhuo ungkapkan kepadanya hari ini.

“ Bagaimana kabarmu Ru Mayleen, sudah lama sekali raja ini tak pernah lagi mendengar tentangmu setelah berita mengenaimu yang harus pergi untuk menjalani pengobatan  ”,ucap raja Zhang Zhuo basa – basi.

“ Kabar hamba baik – baik saja Yang Mulia ”

“ Berkat pengobatan dan suasana pedesaan yang alami kesehatan hamba bisa segera pulih dengan cepat ”, Ru Mayleen mengucapkan semuanya dengan tutur kata lembut penuh kesopanan membuat raja Zhang Zhuo puas.

Ru Chao yang sempat merasa khawatir diawal, melihat betapa tegasnya sang putri waktu berbicara dengannya tadi pagi dirumah sedikit merasa lega karena putri bungsunya itu saat ini terlihat sangat tenang menghadapi raja Zhang Zhuo yang sudah mengeluarkan aura intimidasi yang kuat.

Meski gaya bicaranya santai namun dengan aura dominan dan intimidasi yang dikeluarkannya bisa membuat lawan bicaranya ketakutan, tapi itu tak berlaku untuk Ru Mayleen yang sama sekali tak terpengaruh akan aura yang raja Zhang Zhuo keluarkan saat ini.

Melihat jika Ru Mayleen tampak tak terpengaruh dengan aura yang dia keluarkan, sekali lagi raja Zhang Zhuo merasa puas dengan putri bungsu perdana menteri Ru Tersebut.

“ Kudengar kamu memiliki dua anak kembar berusia lima tahun padahal aku sama sekali tak pernah mendapatkan undangan pernikahan dari perdana menteri Ru ”, raja Zhang Zhuo pun mulai mengarah kearah topik pembicaraan yang akan mereka bahas saat ini.

Ru Mayleen tersenyum lembut menanggapi pertanyaan raja Zhang Zhuo karena dia sudah memprediksinya dari awal.

“ Seperti Yang Mulia ketahui jika saya mendapatkan musibah enam tahun lalu sehingga harus dibawa pergi jauh dari ibukota untuk mendapatkan perawatan dan sekarang saya kembali karena kondisi tubuh saya sudah pulih seperti sedia kala ”, jawabnya lugas.

Raja Zhang Zhuo mengelus janggutnya sambil menilai jawaban Ru Mayleen yang dianggapnya cukup cerdas.

Namun begitu, raja Zhang Zhuo tak bisa terkecoh begitu saja akan jawaban dan sikap tenang yang Ru Mayleen tunjukkan sehingga diapun kembali mengejar jawaban yang diinginkan.

“ Aku cukup senang mendengar jika kondisimu sudah pulih seperti sedia kala sehingga perdana menteri Ru tak perlu lagi bersedih dan mencemaskanmu ”, ucap raja Zhang Zhuo menunjukkan ketulusan.

“ Terimakasih Yang Mulia atas perhatian anda ”, jawab Ru Mayleen sopan.

Raja Zhang Zhuo yang merasa cukup untuk berbasa – basipun segera menuju kepada inti pembicaraan hari ini.

“ Kurasa kamu sudah mendengar jika hingga kini kerajaan matahari belum mendapatkan pewaris ”

“ Dan kondisi putri mahkota juga tidak terlalu baik untuk memberikan keturunan bagi kerajaan matahari ”

“ Mengingat hubungan kerajaan dan keluarga Ru sudah terjalin cukup lama maka kami sangat ingin kamu bisa masuk menjadi bagian dari keluarga kerajaan ” , ucapnya sambil menghela nafas dalam beberapa kali.

“ Aku sudah membicarakan hal tersebut dengan ayahmu tapi dia bilang semua keputusan ada ditanganmu ”, raja Zhang Zhuo kembali berucap dengan tatapan penuh harap.

Semua orang pasti bisa merasakan jejak keputus asaan dari suara yang raja Zhang Zhuo keluarkan sehingga akan merasa iba.

Namun tidak dengan Ru Mayleen yang jiwanya merupakan gadis modern dan juga seorang artis sehingga dia bisa dengan mudah mengetahui seseorang berpura – pura atau tidak dari sorot matanya serta gesture tubuh yang diberikannya.

“ Dasar rubah tua ”

“ Kamu kira aku akan luluh dengan akting murahanmu itu ”, batin Ru Mayleen mencibir.

Meski sudah mengetahui jika apa yang ditampilkan raja Zhang Zhuo hanyalah akting semata namun Ru Mayleen masih memberinya wajah sebagai penguasa nomor satu dikerajaan matahari.

“ Sebelumnya saya ucapkan terimakasih atas penawaran yang telah Yang Mulia Raja berikan kepada keluarga Ru, hanya saja....”, Ru Mayleen tampak menjeda kalimatnya sejenak membuat semua orang menatapnya dengan cemas.

Sebelum Ru Mayleen melanjutkan kalimatnya, tiba – tiba suara serak dan berat menginterupsinya sehingga atensi semua orang mulai teralihkan.

“ Hanya saja kamu janda dan memiliki dua orang anak ”

“ Apakah itu yang ingin kamu ucapkan ”, ucap putra mahkota Zhang Yuan mencela.

Semua orang tampak terkejut tak terkecuali Ru Mayleen yang tidak menyangka jika putra mahkota Zhang Yuan akan ikut dalam pembicaraan pagi ini.

“ Maaf atas ketidak sopanan yang ananda lakukan Yang Mulia ”, ucap putra mahkota Zhang Yuan menunduk penuh hormat.

“ Salam sejahtera Yang Mulia Raja ”

“ Semoga kebaikan dan kemuliaan selalau menyertai anda ”, putra mahkota Zhang Yuan pun segera memberi salam setelah sempat mengiterupsi ucapan Ru Mayleen tadi.

Putra mahkota Zhang Yuan pun segera duduk diseberang kursi yang saat ini diduduki oleh Ru Mayleen sambil menatap wajah cantik yang diam – diam mulai mengisi hatinya tersebut.

“ Maaf jika saya mencela pembicaraan Yang Mulia Raja, hanya saja saya ingin memperjelas sesuatu disini ”, putra mahkota Zhang Yuan meminta ijin kepada ayahandanya dan dijawab anggukan oleh  raja Zhang Zhuo.

“ Saya ingin bertanya kepada nona Ru Mayleen mengenai beberapa hal yang masih menganjal atas peristiwa yang terjadi enam tahun lalu di kediaman saya ”, ucap putra mahkota Zhang Yuan memulai pembicaraan.

Ru Mayleen yang memang ingin mendengar apa yang membuat putra mahkota penasaran akan peristiwa enam tahun lalu membuatnya memberikan calon pewaris kerajaan matahari itu kesempatan.

“ Silahkahkan Yang Mulia putra mahkota ”, jawab Ru Mayleen tenang.

“ Ini menyangkut peristiwa enam tahun yang lalu ”

“ Aku baru saja mendapatkan bukti dan saksi jika sebenarnya yang melalui malam panas denganku enam tahun lalu itu adalah anda nona Ru Mayleen, bukan nona Wu Selin yang saat ini telah menjadi istri saya ”

“ Maka dari itu saya ingin mengkonfirmasinya kepada anda hari ini karena jika hal itu benar maka saya harus memberi kompensasi atas kerugian yang selama ini anda tanggung ”, ucap putra mahkota Zhang Yuan menuntut jawaban.

Ru Mayleen tersenyum sinis dalam hati mendengar jika putra mahkota Zhang Yuan akan memberikannya kompensasi atas hal yang seharusnya sudah dia lakukan sejak lama sebelum pemilik tubuh asli meninggal dunia.

“ Hal tersebut sudah berlalu Yang Mulia dan sebaiknya kita lupakan saja karena jika kembali diungkit tak akan memberi perubahan apapun ”, ucap Ru Mayleen dengan nada penuh ketegasan.

“ Tentu saja ada nona Ru Mayleen, jika hal itu benar adanya maka saya akan memberikan kompensasi yang layak atas penderitaan yang anda tanggung selama ini ”

“ Sebagai kompensasinya, saya akan menjadikan nona Ru Mayleen selir dan memberi gelar kepada kedua anak anda yang memang sudah selayaknya mereka dapatkan ketiga terlahir dunia ”, ucap putra mahkota Zhang Yuan penuh percaya diri.

Ru  Mayleen hanya terkekeh ringan mendengar penuturan yang diberikan oleh putra mahkota Zhang Yuan yang baginya tak tahu malu tersebut karena dengan lancangnya mengakui jika si kembar adalah anaknya.

Melihat jika putra mahkota Zhang Yuan tampak tak ingin melepaskannya pun ingin mengetahui sampai sejauh mana calon pewaris kerajaan matahari tersebut akan memberi kompensasi atas kerugian dan kesakitan yang dialaminya selama ini.

“ Membicarakan masalah kompensasi, saya menolak kompensasi yang anda berikan karena saya menginginkan Yang Mulia Raja menghukum pelaku yang telah menjebak saya hingga menderita kerugian sebesar ini ”

“ Jika Yang Mulia putra mahkota memang sudah menemukan saksi dan mendapatkan bukti maka tentunya Yang Mulia Raja juga sudah tahu siapa dalang dibalik semua kerugian yang saya alami selama enam tahun ini bukan ”

“ Dan untuk masalah si kembar, Yang Mulia putra mahkota tak perlu repot memberi gelar karena ayah mereka yang akan memberinya dan tentunya itu lebih tinggi dari gelar yang anda berikan tadi ”, ucap Ru Mayleen tajam.

Suasana menjadi sangat tegang setelah Ru Mayleen mengatakan hal tersebut karena mereka sangat tahu siapa dalang dibalik peristiwa tersebut dan bertanya – tanya apa maksud Ru Mayleen diakhir ucapan tadi