🏆Juara Satu Fiksi Modern Jalur Kreatif
Bagaimana jadinya, jika seorang pemuda yang baru berusia 18 tahun, harus di penjara hingga 12 tahun lamanya?
Padahal pemuda itu tidak pernah melakukan kesalahan seperti yang dituduhkan kepada orang orang yang menuduhnya. Dia di Fitnah saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Atas kasus pembunuhan seorang pemuda yang tak lain adalah teman satu kelasnya.
Lalu apa yang selanjutnya pria bernama Jo itu lakukan? Setelah dinyatakan bebas dari hukuman yang dia jalani? Mampukah Jo menemukan para dalang yang sudah memfitnah nya dengan sangat keji?
Dan nilah perjuangan Jo.Yang Dinobatkan sebagai seorang mantan Narapidana yang melekat sampai akhir hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pembalasan Dendam Dimulai
Marvel dan kedua sahabatnya. Baru saja tiba di depan Bar yang biasa mereka kunjungi. Namun ketika hendak melangkah masuk ke dalam Bar itu, mereka bertiga di kejutkan oleh keramaian yang terjadi tidak seperti biasanya.
Melihat hal itu, Kenzo merasa sangat penasaran. Dan bergumam kepada para sahabatnya.
"Ada kejadian apa di dalam Bar? Sepertinya telah terjadi kekacauan." tebak Kenzo sambil menatap kearah kerumunan itu.
"Kalau kau penasaran, langsung tanya saja!" timpal Marvel dengan nada ketus.
Tak lama, lewatlah seorang pria yang menjadi penjaga di Bar tersebut, dengan cepat Andre menarik lengan tangan pria itu dan bertanya kepada dirinya.
"Hei kau! Kenapa ramai sekali di dalam Bar. Apakah kau tidak tahu, jika bos Marvel ingin masuk ke dalam menghabiskan waktu seperti biasa?"
"Maaf tuan. Tadi tepat pukul 8 malam, telah terjadi pembunuhan di dalam ruangan VIP. Di mati dengan sangat mengerikan. Tapi tidak diketahui siapa yang membunuh. Dan saat ini polisi sedang berusaha mengidentifikasi tempat perkara."
Mendengar perkataan pria penjaga itu, membuat Marvel merasa tertarik. Kira kira sehebat apa orang yang sudah melakukan pembunuhan itu. Kenapa orang itu bisa sangat nekat melakukan pembunuhan di tempat ramai dan tidak ketahuan oleh satu orang pun.
"Tunggu..! Apakah kau sedang bercanda? Bagaimana bisa di dalam Bar telah terjadi pembunuhan? Bukankah kau tahu sendiri, jika di setiap sudut Bar sudah terpasang banyak kamera CCTV! Dan juga, ada beratus orang di dalam Bar tersebut. Tapi bagaimana mungkin kalian bisa tidak mengetahuinya?".
"Maaf tuan. Semua kamera CCTV telah dirusak dan tidak dapat beroperasi. Lalu pembunuh itu melakukan cara yang sangat halus, sehingga kami tidak mencurigai gerakan mereka. Aku rasa sang pembunuh adalah sekelompok orang yang sudah mahir dalam hal ini."
Marvel tersenyum menyeringai mengetahui kabar itu. Bagaimana jika dia bisa mempunyai anak buah sehebat seperti para pembunuh itu? Sudah pasti, seluruh lawan bisnis nya, dapat dia hancurkan hanya dalam satu malam saja.
Pikiran licik pun langsung bersarang di otak Marvel. Secepatnya dia harus mengetahui, siapa pembunuh itu.
"Kenzo..! Tetap berada di Bar ini, dan cari tahu siapa pembunuh itu. Kita bisa manfaatkan orang itu untuk menambah kekuatan kita."
"Baik bos."
"Lalu, kau akan kemana bos?" tanya Andre menatap Marvel.
"Tentu saja pergi mencari kesenangan yang lainnya. Sekarang ayo ikut aku." jawab Marvel merangkul bahu Andre.
Sedangkan Kenzo langsung masuk ke dalam Bar, guna mencari informasi dari para tersangka pembunuh.
****
Di tempat yang lain, tepatnya di sebuah Markas yang tidak terlalu besar, Tampak seorang pria tampan tersenyum menyeringai setelah mendengar informasi dari beberapa anak buahnya.
Akhirnya, rencana yang dia buat, langsung mampu membuat para mangsa masuk ke dalam kandangnya.. Sekali mendayung, dua pulau terlampaui. Dan itulah pribahasa yang tepat untuk seorang Jo.
Jo bangkit dari duduknya, sambil menancapkan pisau tajam kearah beberapa foto yang tertempel di dinding.
Kali ini, semua orang yang sudah menyiksa dan memfitnah dirinya, akan mati ditangannya tanpa ampun sedikitpun.
"Munculkan satu orang kelompok kita. Dan buat Marvel mempercayai orang itu. Agar kita bisa melakukan sandiwara ini dengan sangat sempurna."
"Siapa yang bos inginkan?"
"Mike. Dia adalah orang yang pantas untuk menjadi mata mata. Mike. Kini saatnya kau membuktikan kesetiaan mu pada ku. Buat Marvel mempercayai mu. Dan buat dia menjadi tergantung kepada mu. Setelah itu, secara diam diam. Hancurkan segala usaha yang dia miliki, dan untuk selanjutnya, aku yang akan menjadikan dia dan perusahaan nya menjadi debu. Apapun informasi yang kau ketahui, laporkan kepada ku." titah Jo kepada Mike.
Mendengar perintah dari bos nya. Dengan cepat Mike berlutut dan menaikkan kedua tangannya untuk memberikan penghormatan kepada Jo.
"Siap bos! Saya bersumpah akan setia sampai mati kepada bos dan melakukan semua yang bos perintahkan dengan sangat sempurna."
"Bagus.. Aku percaya kepada mu Mike.. Sekarang pergilah, bawa beberapa anak buah mu. Temui pemuda bernama Kenzo. Dia yang akan mengantarkan mu masuk ke dalam kekuasaan Marvel."
Lalu Mike segera beranjak pergi dari markas, dia membawa beberapa anak buah miliknya dan menaiki mobil..
Sedangkan Jo. kembali terdiam. Di dalam hatinya, dia sangat merindukan seluruh keluarganya. Tapi Jo sangat tahu, bahwa berita kematian tentang dirinya, pasti sudah terdengar di telinga mereka semua.
Lalu Jo pun memanggil salah satu anak buahnya yang dia utus untuk memantau keluarganya yang ada di kampung.
Dari informasi yang anak buahnya dapatkan. Keluarganya saat ini dalam keadaan baik baik saja.. Karena ada seorang wanita cantik yang telah rela berjuang untuk dirinya.
Jo memegang sebuah Foto yang sempat di ambil oleh anak buahnya.. Dan Jo menatap foto itu dengan degub jantung yang begitu kencang..
Entah mengapa, setelah 12 tahun lamanya berpisah. Jo baru menyadari, jika dia telah mempunyai perasaan kepada wanita cantik itu.
"Clara...! Sebenarnya terbuat dari apa hatimu ? Sehingga kau rela berkorban untuk menjaga seluruh keluarga ku. Padahal kau tahu, jika aku telah tiada saat ini. Tapi kau tetap setia menyerahkan hidupmu hanya untuk menjadi tulang punggung keluarga ku. Aku bersumpah, setelah musuh utama ku selesai, maka aku akan kembali dan segera menikahi mu.. Semoga kau tidak membenciku Clara. Dan semoga kau selalu mencintai diriku." gumam Jo dengan mata berkaca kaca.
Lalu anak buah Jo memaparkan segala informasi yang dia dapatkan seminggu ini.
"Bos. Nona Clara telah membuka sekolah untuk anak anak di kampung Durian Runtuh. Dan dia juga telah mengabdikan dirinya di kampung itu, sedangkan nona Nadia.. Dia ikut membantu nona Clara. Dan untuk kedua orang tua bos. Mereka saat ini sudah sangat tua. Dan mereka sudah tidak sanggup untuk bekerja."
"Lalu siapa yang menanggung biaya hidup keluarga ku?"
"Nona Clara bos. Menurut informasi yang saya dapat. Nona Clara melarikan diri dari rumahnya sejak 7 tahun yang lalu, tepatnya ketika dia baru pulang dari negara Inggris. Nona Clara rela melepaskan gelarnya sebagai pengacara. Dia sempat bekerja di kantor lawyer yang ada di kota Bogor. Tapi setelah mengetahui bahwa anak buah Marvel mencari keberadaan dirinya dan keluarga boa. Akhirnya nona Clara memutuskan untuk tidak bekerja lagi. Dia memilih berada di kampung Durian Runtuh. Dan mengabdikan diri menjadi seorang guru. Sampai saat ini bos.."
Mendengar perkataan anak buahnya, lagi lagi hati Jo berdenyut nyeri. Ternyata sudah sangat lama dia pergi meninggalkan keluarganya dan membuat seorang wanita menjadi menderita karena dirinya.
Baiklah, saatnya untuk Jo membalas kebaikan Clara dan membantu kehidupan keluarganya. Dia akan membangun kampung Durian Runtuh sebagai kota yang maju dan juga mempunyai banyak lapangan pekerjaan.
"Mario! Sepertinya aku harus turun tangan sendiri. Saat ini aku tidak bisa memberitahu siapa aku sebenarnya, tapi aku bisa menggunakan identitas orang lain. Aku sudah memutuskan, akan membangun perusahaan dan juga pariwisata di kampung Durian Runtuh. Dan besok, kita akan terbang ke kampung itu."
"Baik bos. Kalau begitu, aku akan langsung menghubungi pihak perangkat desa untuk membahas tentang rencana bos."
"Lakukan, lakukan secepatnya. Dan untuk kalian semua. Ketujuh orang kepercayaan ku. Segera habisi anak buah Marvel yang berkeliaran di luar sana. Aku ingin dia tahu, bagaimana rasanya di tusuk dari belakang."
"Siap bos."
Melihat kepergian mereka semua, Jo langsung tersenyum menyeringai. Waktu pembalasan dendam di mulai.....