Bagaimana rasanya di khianati oleh dua orang yang kamu sayangi? Meninggal, lalu hidup kembali di tubuh orang lain?
Queen Airani Eleanor, putri bungsu keluarga Eleanor. Yang menjabat sebagai CEO Eleanor Group dan yang tidak di ketahui siapapun. Jika ia juga merangkap sebagai orang terkaya di negeri ini.
Airani meninggal karena jatuh dari tangga setelah mengetahui perselingkuhan suaminya dengan sang kakak di rumahnya sendiri. Padahal saat itu ia hendak memberi kabar bahagia tentang kehamilan dirinya.
Ternyata Tuhan masih menyayangi dirinya, ia di berikan kesempatan kedua untuk hidup lagi. Namun bukan di tubuh aslinya, melainkan di tubuh seorang gadis yang namanya hampir mirip dengannya. Yaitu Queen Aurelie Adhisti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiindy ArAs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu masa lalu
Aurelie menatap kartu ucapan dari Sean di dalam mobilnya, sedangkan bunga itu ia menyuruh Daniel menatanya untuk di letakan di ruangan kerja miliknya.
Ia menghembuskan nafasnya, ia tahu jika Sean memiliki perasaan padanya. Dan jelas ini merupakan isyarat jika Sean tengah mengejar cintanya.
Namun Aurelie tidak tahu harus berbuat apa saat ini, hatinya masih beku untuk di cairkan. Hatinya masih terkunci, entah siapa pemilik kunci itu.
Dulu, ia juga pernah menerima bunga mawar merah muda dari Rico, saat laki-laki bajingan itu menyatakan cinta padanya.
Aurelie menaruh Kartu ucapan itu di Mobilnya lalu ia menjalankan mobil itu pulang menuju mansion Adhisti.
"Sore Kak Lexa, kok kakak sendirian? Yang lain mana?" tanya Aurelie menoleh ka kanan dan ke kiri mencari anggota keluarga yang lain.
Saat baru sampai dan masuk ke dalam mansion. Ia hanya melihat kakak perempuannya sedang duduk menonton TV dengan salad buah di tangannya.
"Kamu sudah pulang El, yang lain masih kerja. sini duduk kita makan salad dan nonton variety show bareng" ucap Alexa menepuk sofa empuk di sampingnya.
"El mandi dulu ya Kak, lengket nih nggak nyaman" ucap Aurelie
"Hmm, ya sudah sana mandi dulu biar srgar dan cantik" ucap Alexa
"Ha-ha-ha ya Kak, El mandi dulu" ucap Aurelie
Setengah jam kemudian, Aurelie bergabung dengan kakaknya, mereka tertawa bareng saat melihat adegan lucu di TV.
Hati Aurelie menghangat, dia tidak pernah seperti ini di kehidupan sebelumnya. Dia dan Cheryl meakipun saudara kandung, namun tidak dekat sama sekali dan jarang bertegur sapa.
Yang Aurelie tahu, Cheryl membencinya karena menganggapnya sebagai penyebab kematian sang ibu. Dan juga karena ia lebih unggul di pendidikan dan pekerjaan.
"El, kakak di tawarin jadi pemeran utama di sebuah film. Tapi kakak belum pernah dengar rumah produksi ini sebelumnya. Bagaimana menurutmu?" tanya Alexa
"Bukannya kakak model? Kok di tawarin main film" ucap Aurelie bingung
"Hmm, kakak memang model, tapi kakak pernah bermain film sebelumnya sekali tahun lalu menjadi pemeran kedua di Film Sang Traveler" ucap Alexa, Aurelie mengangguk paham.
"Terus sekarang apa nama rumah produksi yang menawarkan kakak pemeran utama?" tanya Aurelie
"Pelangi Production" ucap Alexa
"Apa kakak sudah mengambil keputusan?" tanya Aurelie, Alexa menggeleng.
"Belum, manager juga ikut apapun keputusan kakak. Tapi Kakak bingung, jujur saja kakak sedikit ragu meskipun pihak rumah produksi menawarkan bayaran yang sangat tinggi untuk itu" ucap Alexa
"Tanggapan Agensi kakak bagaimana?" tanya Aurelie lagi.
"Mereka ingin kakak setuju, karena penghasilan dari sana sangatlah besar. Itu sangat bermanfaat untuk perkembangan D.G Entertaiment. Tapi karena kontrak kakak memiliki syarat khusus, yang dimana kakak menjadi orang yang paling berhak mengambil keputusan saat menerima job. Jadi mereka hanya bisa meminta kakak untuk memikirkan tawarannya" ucap Alexa
"Hm, Kapan batas keputusan itu di buat?" tanya Aurelie
"Besok" ucap Alexa
"Baiklah, kakak tidak usah pikirkan hal itu. Biar Elie cari tahu dulu tentang rumah produksi itu, kakak tidak usah khawatir. Besok pagi Elie kasih tahu kabarnya" ucap Aurelie tersenyum
"Terimakasih El, kau memang paling bisa di andalkan" ucap Alexa memeluk adiknya itu.
..._¤_...
Keesokan harinya, setelah sarapan, Aurelie mengajak Alexa ke kamarnya, sebelum keduanya keluar rumah untuk urusannya masing-masing.
"Kak, jangan terima tawaran itu! Rumah produksi itu hanyalah sebuah nama samaran untuk memproduksi film dewasa" ucap Aurelie
"Apa???" ucap Alexa terkejut
"Bicarakan baik-baik dengan agensi kakak, bila perlu tunjukkan bukti ini pada mereka. Aku yakin mereka tidak akan menjerumuskan aset terbaik mereka yang malah akan merusak nama baik perushan mereka ke depannya" ucap Aurelie menyerahkan Flashdisk pada kakaknya.
"Terimakasih El, kalau tidak ada kamu, mungkin kakak bisa terjebak dalam hal ini" ucap Alexa tulus.
"Kau adalah kakakku, itu kewajibanku melindungi keluargaku. Itu hanya salinan saja, data yang asli ada padaku. Jika terjadi sesuatu, kakak bisa menghubungiku" ucap Aurelie
"Hmm, tentu! Terimakasih sekali lagi El" ucap alexa.
Keduanya kemudian keluar dari kamar Aurelie, dan sibuk dengan urusan masing-masing.
Karena Aurelie memiliki janji dengan Finn untuk menonton hari ini, mereka bertemu di taman dekat mansion Adhisti pukul 9.30 pagi nanti.
Aurelie melakukan latihan fisik tubuhnya di Mini Gym. Setelah waktu menunjukkan pukul 9, Aurelie bersiap untuk ke taman dekat rumahnya.
"Hai, El" ucap Finn menyapa Aurelie
Tampilan Finn sangat lah tampan, meskipun hanya tampilan casual dengan t-shirt, celana jeans dan juga hoddie yang senada dengan sepatu yang ia pakai.
Aurelie juga memakai pakaian casual saat ini, sehingga mereka terlihat seperti pasangan muda yang ingin pergi berkencan.
Tentu saja Finn sangat senang dan menganggap ini sebagai kencan mereka secara sepihak.
"Hai" balas Aurelie
"Yuk berangkat, kita bisa berkeliling Mall dulu" ucap Finn.
"Hm, ayo" ucap Aurelie
Mereka berdua kemudian masuk ke dalam mobil milik Finn.
Saat melaju, mata Aurelie tak sengaja menangkap bunga Lily di depan sebuah rumah di pinggir jalan.
Lily adalah bunga kesukaannya, dulu ia juga menanam bunga itu di belakang kediaman Eleanor. Aurelie teringat jika Airani sudah meninggal lebih hampir 3 minggu yang lalu.
"Finn, bisakah kita mampir di toko bunga?" ucap Aurelie
"Toko bunga? Baiklah nanti di depan kita berhenti di toko bunga" ucap Finn.
"Finn kau Bodoh!! Bukankah seharusnya kau memberikan Elie bunga saat menjemputnya? kau sangat tidak peka" ucap Finn dalam hatinya.
Aurelie mengabaikan batinan Finn, saat ini dirinya teringat kembali kehidupannya dulu sebagai Airani. Hari ini Airani tepat berusia 23 tahun.
Setelah sampai di toko bunga, Aurelie turun dari mobil dan Finn mengikutinya dari belakang.
"Selamat pagi Kak, ada yang bisa saya bantu?" ucap gadis penjual bunga.
"Aku menginginkan bunga Lily, apa ada?" tanya Aurelie
"Ada, mau berapa tangkai Kak?" tanya penjual ramah
"23 tangkai" ucap Aurelie
"Baik tunggu sebentar saya akan merangkainya dulu. Apa perlu kartu ucapan?" ucap Penjual
"Tidak di butuhkan, terimakasih" ucap Aurelie
Finn menatap Aurelie bingung, buat siapa bunga itu? Pikirnya.
Saat bunga itu selesai di rangkai, Finn ingin membayarnya. Namun di cegah oleh Aurelie, Finn hanya pasrah saja karena Aurelie bersikeras untuk membayarnya sendiri.
"Finn, bisa kau antar aku ke pemakaman blok A" ucap Aurelie
"Oke" ucap Finn mengikuti keinginan Aurelie dan menjalankan mobilnya ke arah pemakaman Blok A.
Aurelie turun dari mobil di ikuti Finn di belakangnya yang penasaran, siapa yang ingin di kunjungi Aurelie sebenarnya.
Langkah Aurelie berhenti, ia melihat orang yang tidak ingin ia lihat saat ini.
Rico, suami di kehidupannya yang dulu itu, tengah belutut di samping pusara Airani. Tangannya kirinya memegang bunga lily dan tangan kanannya memegang batu nisan Aurelie.
Matanya sembab seperti sedang menangis, ya mungkin dia memang sedang menangis.
...
sedgkan teh digunakn semua peringakat, kalau xda teh xadalah istiadat minum teh diraja, xda pulak sebut minum kopi diraja🤣🤣🤣