Di zaman modern yang penuh teknologi, seorang hacker brilian dan ahli beladiri handal bernama Alexia, tengah menjalani rutinitasnya yang penuh tantangan. Namun, takdir berkata lain ketika sebuah kecelakaan misterius terjadi. Jiwa Alex terlempar ke dalam tubuh seorang Ratu terabaikan dari masa lalu yang hidup dalam kemewahan di kerajaan.
Alexia berusaha untuk beradaptasi dengan kehidupan istana yang berbeda sepenuhnya. Di tengah kemewahan dan keindahan istana, Ratu yang sebelumnya terabaikan itu selalu sendiri dan diacuhkan oleh sang raja yang lebih mementingkan urusan kerajaan dan selir-selirnya.
Namun, kecerdasan dan keberanian Alexia tidak memudar. Dia menggunakan keahlian hacking-nya untuk merangkul pengaruh dan mendapatkan informasi rahasia di balik tirai istana.
Dalam perjalanan waktu yang tak terduga ini, Alexia mulai menggabungkan keahlian beladirinya dengan manipulasi teknologi modern. Sanggupkah ia mengubah takdir kerajaan dan juga rakyatnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemarahan Dan Ambisi Selir
Para pelayan segera meninggalkan paviliun untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh selir Han, sementara selir Han Jiali saat ini dilayani oleh beberapa orang pelayan baru, untuk membersihkan diri dan berganti pakaian.
Ada banyak hal yang dia pikirkan, sehingga menyebabkan dirinya acap kali merasa kelelahan. Padahal dia tidak pernah melakukan pekerjaan apapun.
"Nyonya selir, apakah anda membutuhkan hal yang lain?" tanya salah seorang pelayan sambil menunduk di hadapan selir Han Jiali.
"Tidak perlu, kalian semua pergilah. Aku ingin beristirahat," ucap selir Han Jiali sambil membaringkan tubuhnya, setelah selesai dirias. Dia seolah kehilangan semangat, sehingga membuatnya terlihat sangat lesu. Semoga saja para pelayan itu berhasil mendapatkan apa yang dia inginkan, sehingga rencananya untuk melemparkan selir baru dari keluarga Wu itu akan segera terlaksana.
.
.
.
Di taman istana, raja Yun tengah berjalan-jalan ditemani oleh selir barunya. Wajahnya yang menawan semakin berkarisma, apalagi senyuman tipis terus saja mengembang dari bibirnya, membuat beberapa orang pelayan tersipu malu.
Ini adalah untuk pertama kalinya raja mereka bisa bertindak begitu tenang, bahkan selama ini meskipun dirinya ditemani oleh selir Han Jiali yang digadang-gadang merupakan wanita paling berharga dan sangat dicintai oleh raja itu, nyatanya raut wajah Raja Yun selalu saja datar dan tampak dingin.
Namun kali ini dia nampak sangat berbeda, seolah ada kebahagiaan tersendiri yang terpancar dari wajahnya. Tak hanya karena kecantikan selir Wu yang begitu memikat, namun juga wanita itu sangat pandai mengambil hati dan juga perhatian dari Raja, sehingga membuatnya sangat spesial.
"Yang mulia..." panggil selir Wu sambil menunduk malu-malu, pipinya terlihat memerah karena merasakan kebahagiaan yang menggebu-gebu setelah berhasil mengajak Raja Yun berjalan-jalan.
"Ada apa selir Wu?" tanya raja sambil memperhatikan tingkah selir barunya itu.
"Tidakkah kedekatan kita akan membuat kecemburuan di hati selir Han? Hamba mendengar beberapa gosip di antara para pelayan, jika yang mulia dan selir Han begitu saling mencintai." ucap wanita itu sambil sesekali menatap wajah raja.
Raja Yun hanya tersenyum tipis, bukan dia tidak mengingat selir Han, hanya saja pesona selir barunya itu benar-benar memabukkan, dia bahkan merasa bahwa selir Han tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan selir baru yang dipilihkan oleh ibu surinya itu.
"Kau tidak perlu memikirkan hal itu, selir Wu. Lagi pula kau dan dia memiliki tempat yang berbeda di hatiku, fokus dengan tugasmu saja, selebihnya serahkan padaku. Kau tidak perlu merasa khawatir," ucap Raja menenangkan hati selir barunya itu. Dia sangat mengerti jika saat ini selir Wu merasa serba salah karena menjadi pihak ketiga diantara dirinya dan selir Han.
"Hamba akan mengikuti apa yang diperintahkan oleh yang mulia," ucap selir Wu sambil menggerakkan tangannya, kemudian memeluk Raja Yun di hadapan semua orang. Dia tidak malu-malu melakukan hal itu, seolah merupakan hal yang wajar.
Namun tanpa sepengetahuan mereka, seorang wanita nampak menatap kedekatan diantara keduanya dengan penuh permusuhan, ada rasa kesal, marah dan juga cemburu yang kini menggunung di hatinya. Bagaimana tidak? Raja yang sejak dulu begitu mencintainya tiba-tiba saja berubah 180° dan lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan selir barunya itu, dibandingkan mengunjunginya dan menanyakan keadaan dia setelah keluar dari penjara bawah tanah.
Tangan wanita itu mengepal, dengan mata merah yang menyala, dia benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang terjadi saat ini. Bagaimana bisa Raja melupakan cintanya yang telah dirajut begitu lama, hanya karena kedatangan seseorang yang dia rasa lebih menarik di matanya? Padahal selama ini selir Han adalah orang yang selalu ada dan menemaninya.
Ada air mata yang tiba-tiba saja turun, mengalir di pipi wanita itu, dadanya serasa sesak bahkan hatinya bagaikan teriris-iris, dunianya hancur begitu melihat pria yang sangat dia kasihi memeluk wanita lain.
Ingin rasanya dia melemparkan benda tajam ke arah wanita itu, namun dia harus berpikir 1000 kali, jangan sampai kelakuannya itu akan menambah citra buruk baginya, apalagi saat ini dia sudah tidak memiliki harga diri lagi di hadapan raja, setelah dirinya dimasukkan ke dalam penjara bawah tanah.
"Kali ini aku membiarkanmu bersenang-senang dengan yang mulia, selir Wu. Tapi ingat, aku tidak akan memaafkanmu. Akan ku buat hidupmu bagaikan di neraka dan kau ibu suri, tunggu saja... Aku pasti akan menemukan cara untuk bisa menyingkirkanmu dari kehidupanku. Kau akan segera menggantikan diriku dan meringkuk di penjara bawah tanah. Setelah ini aku tidak akan pernah membiarkanmu bahagia, setelah menempatkanku dalam kondisi yang sangat menyakitkan seperti yang kualami saat ini. Kau harus merasakan hal yang sama sepertiku," gumam wanita itu sambil mengusap air matanya menggunakan punggung tangan.
Tanpa diduga, selir Wu menyadari adanya sepasang mata yang saat ini tengah mengawasi kedekatannya dengan raja, senyuman sinis tersungging dari bibir mungilnya. Ada rasa puas karena telah berhasil menundukkan hati Raja Yun, sehingga lebih memilih dirinya dibandingkan selir Han.
' Bagaimana rasanya selir Han? Bukankah aku telah menang darimu? Tak hanya Ibu Suri, bahkan Raja pun saat ini sudah lebih memprioritaskan diriku dibandingkan kau, yang selama ini begitu dipuja-puja sebagai wanita kesayangan raja. Akan kupastikan dalam waktu dekat ini, akulah yang akan menjadi ratu baru di kerajaan dan kau hanya akan berstatus sebagai selir'
Tidak ada satu orang pun yang mengetahui apa yang saat ini ada di dalam pikiran selir Wu, semua orang menganggap wanita itu adalah seorang yang sangat polos dan juga lembut. Mereka bahkan menganggapnya begitu rapuh, apalagi setelah melihat responnya ketika raja menolak untuk mengangkat dirinya sebagai selir baru. Hanya selir Wu sendiri yang mengetahui, apa yang saat ini berada dalam otaknya. Bahkan Ibu Suri sekalipun tidak pernah mengenali hati dari wanita yang dia pilihkan, untuk menggantikan posisi Ratu Huang Lin Mei di istana.