NovelToon NovelToon
Gadis Tomboy Vs Tuan Impoten

Gadis Tomboy Vs Tuan Impoten

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Reni mardiana

Ini lanjutan dari Novel keduaku yang berjudul "Gadis Barbar Kesayangan Tuan Muda Lumpuh"

Edgar merasa ada yang aneh dalam dirinya, dia mencoba memeriksakan dirinya ditemani oleh asisten setianya yang bernama Leo. Begitu ia datang kerumah sakit Edgar menemui dokter Andrologi, betapa terkejutnya ia mendapati hasilnya yang menyatakan kalau dirinya impoten.

Dibalik kesedihan pasti ada kebahagian yang telah di persiapkan oleh Tuhan, Edgar di pertemukan dengan seorang gadis tomboy bernama Zalea yang berasal dari keluarga broken home. Sebuah keajaiban datang ketika Edgar dan Zalea tak sengaja bertemu disuatu tempat, ia yang dinyatakan impoten tiba-tiba bereaksi ketika melihat Zalea.

Bagaimana kisah cinta Edgar dan juga Zalea? Apakah mereka akan bersatu?

Yuk simak ceritanya 💃🥰🤗

HAPPY READING 😚

Jangan lupa bintang 5 nya ya readers 🙏😚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kondisi Naraya

Mobil ambulance yang membawa Naraya sudah sampai di rumah sakit, Edgar turun dari dalam mobilnya membantu menurunkan Naraya.

"Hiks, ibu." tangis Nathan.

"Kakak yakin ibu baik-baik saja." ucap Zalea.

Di perjalanan Edgar sudah menelpon Burhan untuk menunggunya di depan rumah sakit, dia sengaja membawa ibu Zalea ke rumah sakit milik Wiguna agar ditangani secara langsung oleh orang kepercayaannya yaitu Burhan.

"Tolong lu periksa ibu Naraya Han, gue percaya sama loe." ucap Edgar.

"Baik," ucap Burhan.

Zalea ikut mendorong brankar ibunya diikuti oleh Edgar dan juga Nathan, begitu sampai di ruangan pasien suster menutup pintunya. Selain tim medis tidak boleh ada yang masuk, agar tidak mengganggu konsentrasi dokter untuk menangani pasien. Burhan langsung memeriksa kondisi tubuh Naraya secara keseluruhan, begitu pemeriksaan berlangsung Burhan mendapat kejanggalan, namun ia tetap menjalankan tugasnya agar menemukan jawaban atas hal yang ganjal tersebut.

Diluar.

Zalea terus memanjatkan doanya pada yang kuasa, ia tidak banyak meminta selain untuk kesembuhan ibunya. Nathan terus menangis karena takut terjadi sesuatu pada ibunya, Edgar pun mendekap tubuh Nathan meskipun ia mencium aroma tak sedap dari tubuh Nathan.

"Nathan, sudah jangan menangis lagi. Ibumu pasti akan baik-baik saja, cukup doakan saja." ucap Edgar.

Tak lama kemudian pintu terbuka, Zalea langsung bangkit dari duduknya menghampiri Burhan selaku dokter yang memeriksa ibunya.

"Dok, bagaimana keadaan ibu saya?" tanya Zalea.

"Kondisi pasien baik-baik saja, tidak ada yang perlu di khawatirkan." jawab Burhan mengulas senyumnya.

Edgar tahu bagaimana sikap temannya itu, senyum yang di tampilkan oleh Burhan adalah senyum palsu, dia memandang ke arah Burhan yang sama-sama memandangnya, Edgar menaikkan satu alisnya namun Burhan memejamkan matanya sebagai kode dan hanya mereka yang mengerti.

"Syukurlah, terimakasih dok." ucap Zalea.

"Sama-sama, sudah menjadi tugas saya nona." ucap Burhan.

"Saya boleh masuk?" tanya Zalea.

"Nanti, pasien akan di pindahkan ke ruang rawat terlebih dahulu." jawab Burhan.

"Oh, baiklah." ucap Zalea.

Tak lama kemudian suster mendorong brankar Naraya, mereka ke ruang rawat inap. Zalea dan Nathan mengekor di belakang, mereka ingin segera menemui ibunya, Burhan mengajak Edgar untuk ikut dengannya.

"Ikut aku." ajak Burhan.

"Kemana?" tanya Edgar.

"Nyari janda," jawab Burhan.

"Gue bilangin Nabila loh," ucap Edgar.

"Ck, udah cepetan ikut gue, masih banyak kerjaan yang harus gue urus." desak Burhan.

Edgar pun mengikuti langkah Burhan, dia masuk kedalam ruang pribadi Burhan. Keduanya pun duduk saling berhadapan, sebelum berbicara Burhan menhela nafasnya panjang.

"Ada apa?" tanya Edgar.

"Lu ada hubungan apa sama mereka?" tanya Burhan.

"Yang cewek itu calon istri gue, dan yang loe periksa itu ibunya." jawab Edgar.

"Bagini, saat gue periksa tadi pasien sempat sadar dan menyampaikan sesuatu sama gue." ucap Burhan.

"Sesuatu apa?" penasaran Edgar.

"Dia bilang dia mengidap kanker hati, tapi dia juga bilang agar tidak menyampaikan penyakitnya ini pada anaknya karena gak mau membuat kedua anaknya sedih, diam-diam dia sudah memeriksakannya ke dokter dan dokternya bilang kalau penyakitnya sudah mulai parah. Gue juga udah coba melakukan pemeriksaan padanya, dan memang benar penyakitnya sudah berada di stadium akhir." jelas Burhan.

"Apakah masih bisa diobati? Kalau bisa, lakukan yang terbaik untuk menyembuhkan ibu Naraya dan untuk biayanya akan aku tanggung semuanya." tanya Edgar berharap ibu Lea sembuh.

"Sayangnya penyakitnya sudah sangat parah, bahkan kami sebagai dokter berpendapat bahwa umur pasien tidak akan lama lagi." ucap Burhan.

Deg!

Detak jantung Edgar seakan berhenti, bagaimana jika Zalea tahu mengenai penyakit yang di derita oleh ibunya. Edgar menyugar rambutnya kasar, dia tidak tahu harus bagaimana.

"Apa yang harus gue lakuin Han?" tanya Edgar.

"Umur tidak ada yang tahu, meskipun sebagai dokter aku mengatakan umurnya tidak akan lama, kalau Tuhan sudah berkehendak maka kita tidak akan ada yang bisa mencegahnya," jawab Burhan.

Sejenak Edgar memikirkan apa yang harus ia lakukan, dia juga meminta pendapat pada Burhan mengenai pemeriksaan Naraya, mereka berdua berbincang cukup lama sampai akhirnya Edgar memutuskan untuk keluar.

Di dalam ruang rawat.

Zalea berdiri di samping ibunya yang tengah terbaring lemah, dia mengusap lembut tangan yang malaikat di hidupnya.

"Bu, kenapa ibu belum sadarkan diri? Maafkan Lea ya bu, Lea belum bisa membahagiakan ibu." ucap Zalea sendu.

"Bu, ayo bangun." ucap Nathan sedih.

Jari Naraya mulai bergerak, matanya pun perlahan terbuka. Naraya membuka matanya menyesuaikan cahaya lampu yang masuk kedalam matanya, ia melihat ke sekeliling ruangan mendapati kedua anaknya tengah berdiri disampingnya.

"Ibu sudah sadar," ucap Zalea senang.

"Ibu dimana?" tanya Naraya seraya memegangi kepalanya.

"Ibu jangan banyak gerak dulu ya, sekarang ibu lagi ada di rumah sakit soalnya tadi ibu pingsan." jawab Zalea.

"Ibu haus," ucap Nadaya lemah.

Zalea langsung mengambilkan air minum untuk ibunya, dia membantu ibunya meminum airnya sampai habis setengahnya. Sebelum Edgar masuk menemui Zalea, ia menunggu seseorang yang sudah ia tugaskan untuk mengirim makanan sekaligus baju ganti untuk Nathan dan juga calon istrinya.

.

.

Di perusahaan.

Adel mendatangi perusahaan Edgar, saat ia masuk ke ruangan Edgar dia tidak mendapatkan Edgar ada didalamnya.

"Tumben si Edgar gak ada." gumam Adel.

Adel melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Edgar, dia memutuskan untuk mencari Leo di ruangannya.

Tok..Tok..Tokk.

"Masuk." sahut Leo dari dalam.

Ceklek.

Adel melongokkan kepalanya, dia mengintip Leo yang tengah berkutat dengan tumpukan berkas dan juga laptop yang ada di depannya. Adel masuk kedalam ruangan Leo, da menjatuhkan tubuhnya diatas kursi tepat dihadapan Leo.

"Kemana si Edgar?" tanya Adel.

Leo menatap sekilas Adel yang tengah duduk dihadapannya, dia menghentikan pekerjaannya lalu memundurkan tubuhnya ke belakang.

"Katanya dia gak masuk, bawa pawangnya ke Villa." jawab Leo.

"Villa dimana? Tadinya gue ada perlu sama si Edgar." tanya Adel.

"Villa yang dulu tuan Rio siapin buat ibu Nadia, dulu tuan Rio berharap bisa menemukan istrinya dan membawanya tinggal bersama di Villa bersama kedua anaknya, tetapi takdir berkata lain nyatanya ibu Nadia sudah pergi." jawab Leo.

"Kasihan banget om Rio," ucap Adel.

"Tadi Edgar ngabarin kalau dia sekarang di rumah sakit, ibu pawangnya pingsan di kontrakan begitu ia nganterin pawangnya." ucap Leo.

"Beneran Le? Yaudah kalau gitu gue mau kesana, sekalian jenguk nyokapnya Lea." ucap Adel.

"Sama siapa kesananya madam?" tanya Leo.

"Gue telpon suami gue lah, masa iya gue pergi sendirian." jawab Adel.

"Tadinya gue mau nawarin diri buat nganterin madam, tapi baguslah kalau mau sam Al jadinya gue mau lanjutin kerja lagi." ucap Leo.

"Udah, lu fokus aja di kantor. Ada yang harus gue sampein ke Edgar, penting banget soalnya." ucap Adel.

"Emang mau ngomong apa sih madam?" tanya Leo.

"Udah nanti aja gue jelasin, gue pergi dulu byee..." ucap Adel seraya beranjak dari duduknya.

Adel pergi meninggalkan Leo yang tengah kebingungan, dia penasaran dengan apa yang akan Adel sampaikan pada Edgar.

Kemarin udah update tapi gagal, padahal udah nulis banyak 😭 maafin ya readers 🙏

1
Nur Syamsi
💪💪💪 thor
Nur Syamsi
Lucu ya Zalea 11. 12 ma Adel, tomboi ma Bar bar sepupuan ya 😄😄
Nur Syamsi
waduh Zalena keasyikan nggak ngabarin Arya main kabur aja Tdk smpe dt4 kerja
Nur Syamsi
lanjut thor
Nur Syamsi
terima sja Alea, Edwar dan keluarganya baik
Nur Syamsi
tu bapak iblis betul Tdk tau tanggung jawabnya...dsar
Nur Syamsi
bagus ceritanya Thor lanjut
Nur Syamsi
Zalea kamu ketemu sama orang" yg baik
Nur Syamsi
kasian Zele
Nur Syamsi
lsmjut
Risty Risty
Luar biasa
Erna Masliana
kelakuan adik yang kau sayangi.. bejat juga dia
Erna Masliana
anaknya Edgar cewek dong.. lucu kayaknya
Erna Masliana
nah itu lebih jelas 🤣🤣
Erna Masliana
🤣🤣🤣🤣🤣🤣burayot/Facepalm/
Erna Masliana
jangan ada belas kasih nanti tambah ngelunjak
Erna Masliana
cari yang agak tua baby sitter nya
Umma Nazw28
🤣🤣
Umma Nazw28
/Facepalm//Facepalm/ ada hikmah dibalik ngangkangnya lea ya dell .🤣
Erna Masliana
mode julid on🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!