# Teen#
Xyan Xalvador, cepat Kau katakan cinta padaku!! teriak Zephira Zelene. "please... Xyan ... say to me, if you love me!"
Apakah yang terjadi antara keduanya? kenapa Zelene memohon Xyan berkata seperti itu?
yuk simak simak ada apakah antara mereka? Bagaimana kisah mereka? mampir yuk mampir... dan jangan lupa beri dukungannya slalu ... lope lope sejagad muah muah...💝😘🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terciduk...
Melihat hal yang sangat menyakitkan adalah saat orang yang kita sayangi dan cintai sedang menangis dan bersedih, itulah yang di rasakan oleh orang tua Anxel yang sangat menyayangi kedua putra putrinya ini.
Saat melihat Zelene , gadis cantik, manja, kesayangan Daddy dan mommy, menangis pilu dan meraung putus asa, karena penolongnya sudah terbujur tak berdaya, di atas meja operasi. Itu bagaikan tusukan belati yang menghujam berkali kali di hati Anxel dan kedua orang tuanya.
Apalagi tadi saat penolongnya di masukkan ke dalam ruangan operasi dan masker itu di buka, Zelene langsung tambah histeris , karena melihat wajah asli sang ksatria yang selalu menjaga dan menyelamatkan dirinya berulang kali, itu adalah Xyan. Yang masih menyamar dengan wajah Vador , Tapi Zelene bisa mengenali wajah itu, saat tanpa sengaja , riasan wajah Vador pun tak lagi sempurna, Zelene semakin meraung raung penuh pilu.
Itu Xyan. Wajah tampan dengan tahi lalat di dekat kening atasnya. Dan di bawah dagunya . Zelene tak bisa lupakan wajah itu.
Sungguh hatinya tak pernah bisa memaafkan dirinya sendiri.
" Xyaaaaaan... Xyaaaaaan... Bangun, kamu jangan tinggalkan aku lagi... Maaf ... Maafkan aku yang selama ini sudah menuduh kamu yang bukan bukan... maafkan , maafkan aku , yang terlalu cemburu, saat melihat , kau bersama Vara di kantin itu. Bangun... bangun... Xyaaaaaan...!" teriak Zelene, sebelum Xyan masuk kamar operasi tadi.
" Maaf nona biarkan kami tolong pasien dulu. Pasien kehilangan banyak darah nona... Jadi tolong, jangan hambat pertolongan pertama kami." kata salah satu dokter yang bersiap mengoperasi Xyan .
Zelene pun akhirnya mundur , membiarkan Xyan di bawa masuk ke ruangan operasi.
Anxel memeluk tubuh rapuh Zelene, yang sekarang sedang duduk di lantai, di sudut ruangan , dekat dengan ruangan operasi, ...sambil menangis penuh penyesalan.
" Kakak, Zelene jahat sama Xyan . Zelene selalu cemburu sama Xyan . Apa Xyan masih mau maafkan Zelene? Apakah Xyan masih mau terima Zelene ya kak?" isak Zelene di dada bidang kakaknya.
" Cup.. Sssstttt, jangan nangis dong dik. jelas jelas , Xyan itu sangat sayang sama kamu dik. Dia sudah hampir lima kali loh selamatkan kamu..jadi jangan sedih dan pesimis lagi yaaa... Xyan pasti masih sayang kamu dik. Jika tidak, untuk apa dia selalu jaga kamu, mulai pagi sampai malam dengan semua caranya. Yang kakak saja juga Tidak tahu dan tidak pernah menyangka sama sekali. "
" Daddy.. Mommy... Apakah kalian setuju jika Zelene suka sama Xyan? Dia bukan dari keluarga mampu , dia bekerja untuk mencukupi dirinya sendiri karena butuh untuk membayar kost dan lain lain. Tapi Xyan sudah selamatkan Zelene lima kali , jadi, apakah kalian ijinkan Zelene nanti ke depannya, sama Xyan...?" tanya Zelene sangat derai air mata.
Kedua orang tua saling pandang. Dan memeluk Zelene erat.
" Siapa yang bisa buat kamu bahagia dan bisa melindungi kamu dengan baik...? Kenapa kami sebagai orang tua tidak setuju dan beri Restu? Pasti kami akan mengijinkan kamu dan merestui kalian." jawab Daddy dan mommy Zelene .
" benarkah ? kalian setuju?"
" Ya, kami setuju , sayang. "
" Terima kasih, Daddy, mommy." teriak Zelene penuh kebahagiaan.
" Terima kasih kak Anxel. Yang selalu jaga dan sayangi Zelene juga. " ucap zelene sambil memeluk mereka satu per satu.
Ketiga orang itu menatap Zelene dengan tersenyum, saat melihat, Zelene bisa tertawa bahagia lagi, walaupun masih berderai air mata.
...****************...
Dua jam sudah, lampu operasi baru di matikan. Semua orang menunggu dengan harap harap cemas , apalagi Zelene.
" Dokter bagaimana teman saya dokter?" tanya Zelene langsung, saat melihat sang dokter keluar dari ruang operasi.
" Pasien sudah melewati masa kritisnya. Tapi pasien harus banyak istirahat dan jangan bekerja yang berat dulu, seperti angkat barang atau beban, karena luka di punggung pasien sangat dalam. Kuatir nanti jahitan itu terbuka kembali. Maka akan infeksi. "
" Ooh baiklah dokter kami akan jaga pasien dengan baik. Apakah sudah bisa dipindahkan ke ruangan inap dokter?"
" Iya . Ini sudah di siapkan ruangannya. "
" Terima kasih banyak dokter. "
" Pasien jangan boleh banyak gerak dulu ya? Jangan sampai jahitan terbuka lagi."
" Baik dokter kami akan perhatikan. " jawab Anxel.
Semua pun menarik napas lega. kedua orang tua Zelene pulang dulu, karena mereka belum sempat istirahat, setelah melakukan perjalanan jauh, tadi sore dari luar negeri.
Tinggallah Anxel dan Zelene di ruangan inap Xyan.
Anxel akhirnya juga tertidur di sofa. Sedangkan Zelene masih betah ada di sisi Xyan.
...****************...
Di tempat lain subuh itu sudah terlihat sangat sibuk. Valdish dan Vara harus segera ke bandara internasional bersama dengan Daddy mereka.
Sebelum berangkat, Valdish masih sempat sempatnya, menyelinap menemui beberapa orang yang dia beri tugas sebelumnya.
" Bagaimana target sudah selesai kah?" tanya Valdish penasaran.
" Maaf boss lolos !" jawab salah satu dari mereka.
" Shit ... Kalian itu bekerja bagaimana sih!!!"bentak Valdish.
" Maaf boss, hari ini kami akan akhiri semua boss."
" Baik , pakai cara paling keren dan kalian buat dia hilang selamanya dari muka bumi." perintah Valdish.
" Siap boss."
" Aku tunggu kabar kalian dan jangan coba coba membohongi aku "
Valdish meninggalkan mereka semua. Menghindari kecurigaan papanya.
Valdish mau menaiki anak tangga pesawat mereka , yang sudah di kawal ketat. Di sisi kanan dan kiri , banyak pengawal papanya menjaga mereka berdua.
Tapi belum usai juga mereka menaiki anak tangga menuju dalam pesawat, saat beberapa mobil polisi menghadang dan mengejar mereka.
Papa Vara yang mengenal banyak anggota dan komandan di kepolisian setempat, menjadi heran , saat melihat hal itu.
Akhirnya, beliau pun datang ke arah komandan kepolisian setempat.
" Selamat Pagi Pak Darsono, apa yang bisa saya bantu ya? Tumben anda mengejar kami , dengan membawa begitu banyak anak buah? " tanya Ganesha sedikit menyindir mereka.
" Maaf , pak Ganesha yang terhormat, kami mendapat surat perintah, untuk menangkap putra anda, dan di bawa ke kantor kepolisian setempat."
" Apa? kenapa kalian mau bawa dan menangkap anak saya?"
" Ikut saja ke kantor kami, maka kami akan jelaskan lebih terinci. Jadi mohon kerjasamanya. " jawab Pak Darsono selaku komandan kepolisian setempat.
Valdish yang mulai meraba ada bahaya untuk dirinya, menuruni kembali anak tangga itu. Valdish pun akhirnya lari menjauh dari mereka.
Tuan Ganesha Menjadi terkejut, saat melihat anaknya lari begitu saja. Tanpa pikir ulang, dia menembak kaki Valdish.
Tuan Ganesha sangat malu, beliau memang orang yang sangat menjaga harga dirinya.
Beliau tahu , pasti putra kesayangannya itu berbuat kesalahan fatal.
"Hah... Maaf tuan. Bukan kami mau menyinggung tuan. Kami hanya menjalankan tugas saja. "
" Tidak apa apa komandan. Saya paham. Oleh sebab itu, saya mengambil tindakan ini , untuk mendisiplinkan putraku sendiri. Maafkan saya, yang selama ini selalu memanjakan putra putri saya. Jadi dia tidak tahu sopan santun. " jelas tuan Ganesha, pada semua aparat tersebut.
Valdish yang sudah cidera di kakinya , karena di tembak papanya sendiri, hanya bisa mengerang dan marah pada sang papa. Dia tak menyangka Daddy nya sendiri bisa melakukan hal itu.
Semuanya akhirnya ke kantor kepolisian setempat. Vara yang ikut dengan Daddynya mulai was was juga..Dia tidak mau buat kesalahan seperti kakaknya juga. Alhasil, Vara jadi diam dan penurut pada sang Daddy.
Semua proses pun di lakukan. Tuan Ganesha sekarang di undang masuk ke ruangan pak Darsono.
" Maaf tuan, kami akan jelaskan semuanya. " ucap pak Darsono.
" Ini adalah bukti bukti , putra anda sudah melanggar hukum."
" Valdish putra anda , adalah gembong penjualan narkoba terbesar di kota ini. Selain itu kasus empat tahun yang lalu, ternyata, Valdish dan kelima temannya , telah melakukan tindakan asusila , pada teman mereka di kampus dan hal itu hingga mengakibatkan sang korban meninggal, karena bundir. Tapi mereka malah menyimpan jasad itu di kampus anda. Tanpa memberitahu pihak keluarga korban." jelas sang komandan tersebut.
Tuan Ganesha langsung syok, dia sekarang tak percaya melihat rekaman video di depan matanya itu.
" Maafkan putra saya. Saya sudah gagal menjadi seorang ayah yang mendidik dia dengan tidak baik." ucap tuan Ganesha lesu. Hatinya bergetar antara kecewa, sedih , marah, emosi dan putus asa. Tak terasa air mata itu menetes di pipinya. menyaksikan semua itu.
" Pak , adakah keluarga korban? Saya mau bertemu dengan mereka. "
" Maaf tuan , keluarga korban hanya tinggal kakak korban , yang sekarang juga terbaring lemah karena tembakan dan tusukan yang dialaminya, saat terjadi insiden penyerangan dan penculikan kemarin sore , di rumah korban kedua . "
" Apa? putra saya yang menyuruh orang untuk buat onar lagi?"
" Benar tuan, tidak hanya itu tiga mingguan yang lalu , putra anda juga melakukan hal asusila pada seorang gadis lain adik tingkatnya , yang pernah bertengkar dengan putri anda, sehingga putra anda tidak terima, langsung menyekap sang korban ini di gudang tua di bangunan kampus lama tuan, untuk melakukan hal tercela. ini rekamannya dan sekarang korban juga masih menjalani terapi karena trauma berat. "
" Dan kemarin sore , putra anda membayar sekelompok pembunuh bayaran , untuk menculik lagi gadis itu dan menyerang rumah gadis itu karena kakak dari korban pertama menyelamatkan korban kedua. " jelas Pak Darsono.
Sungguh itu merupakan pukulan hebat bagi tuan Ganesha. Mengakibatkan tuan Ganesha pun alami serangan jantung. komandan Darsono pun , Langsung memanggil ambulance , dan membawa sahabatnya itu ke rumah sakit terdekat.
Rumah sakit yang sama dengan rumah sakit yang Xyan tempati.
Dari kejauhan, Zelene tampak bengong melihat orang yang sangat dia benci itu berlari lari di samping brankar yang di dorong dan menuju ke ruangan operasi.
" Kakak bukannya itu Vara si kutu kumpret, yang jebak Xyan dan Alvis ya?" tanya Zelene pada Anxel.
" Eh iya, kenapa ya?" gunam Anxel.
Tapi akhirnya keduanya masuk kembali ke ruangan dimana Xyan di rawat.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bagaimana keadaan tuan Ganesha? Bagaimana juga nasib Valdis ? Dan Apakah Xyan bisa lekas sembuh?
Bersambung....