" Aku harap kamu tidak lupa apa yang terjadi semalam.Kamu lebih dulu menyerahkan diri padaku jadi jangan memintaku untuk bertanggung jawab dan satu lagi jangan perna katakan pada siapapun tentang ini karena aku akan menikah " Bara
" Ya aku akan menyimpan nya sampai mati " Aira rafiqah Herlambang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kata kata horor
Penghuni paviliun berkumpul di masion bahkan yang tinggal di luar masion pun berada di rumah besar itu .
" Cie reunian " Goda Gani menatap Aira dan Erick bergantian .
" Jangan ganggu istri ku ,dia lagi tidak baik " Jawab Bara cepat .
" Mba Aira kenapa Mas ? " Tanya Ayu lembut .
" Biasa " Ayu tertawa kecil sambil menatap Aira yang juga tertawa .
" Kali ini Ayu sama Aira hamilnya janjian ya " Ucap Nova tersenyum.
" Bara tidak mau kalah dari Erick " Timpal Xavier.
" Apa kalian kurang kerjaan harus membahas aku sama Aira ,lebih baik pikir kan kehidupan kalian " Erick menatap sini para pria yang belum menikah " Bahkan menikah saha kalian belum "Lanjutnya sinis .
" Apa tidak bisa jangan mengeluarkan kata-kata horor itu " Timpal Gozi.
" Biar kalian sadar " Jawab Salwa tertawa kecil .
" Jangan membangunkan raja yang lagi tidur " Ujar Daffi menatap ke arah Henry .
" Opa sudah malas mengurus kalian,mau menikah atau tidak itu urusan kalian " Daffi menelan ludahnya dengan susah payah begitu juga yang lainnya .
" Kita belum ketemu yang cocok Opa " Henry menatap Xana sinis " Tahan ucapan mu itu di tenggorakan mu " Jawab Henry ketus .
" Bukannya Mas dekat sama Dita ya ? " Xana langsung menatap tajam Queen" Apa Bunda tidak bisa menjaga rahasia " Cicit Xana pelan .
" Dita keponakan ku ? " Tanya Adara ,bukan keponakan si karena Dita anak dari intan dan Didin tapi Risna kan menikah dengan daniel kakanya jadi itu sama saja bukan .
" Iya ,aku saja kaget " Jawab Queen tersenyum.
" Kemarin malam di bawah ke rumah " Xana semakin kesal mendengar ucapan Queen.
" Bunda" Tegur Naufal.
" Tidak papa ayah biar kita cepat punya Cucu " Jawab Queen.
" Sudah ada anaknya kaka Zaza " Jawab Xana .
" Memang anaknya Bunda Queen hanya Kaka Zaza " Timpal Bara .
" Diam , kamu juga pernah berada di posisi ini sialan " Umpat Xana membuat Bara tertawa senang .
" Akhirnya aku ke luar dari zona menyeramkan itu " Pungkas Bara menaikan kedua alisnya.
" afifah katanya mau lamaran ya sayang ?" Tanya Aqila lembut , Afifah anak dari Xavier ya teman² adik dari Reza
" Masih rencana Oma, karena malam ini kumpul sekalian Ayah mau ngomongin itu " Jawabnya sambil menatap ke arah Xavier.
" Kenapa tidak bilang " Tanya Jose menatap Xavier .
" Dia hanya bertemu denganku Pa ,belum ke rumah hanya baru rencana " Jawab Xavier .
" Menurut Afifah gimana ? " Tanya Reza menatap keponakan nya .
" Afifah tidak masah Pa ,dia juga orang nya baik selama menjalin hubungan juga dia tidak aneh² " Jawab Afifah jujur.
" Belum saja " Cibir Gozi sang kakak .
" Kalau Afifah sudah yakin bawah ke sini ketemu sama keluarga di sini " Timpal Henry lembut .
" Iya Opa , terimakasih " Jawab Afifah tersenyum.
" Si kembar juga lagi dekat dengan pria " Celetukan Aira mengundang perhatian peserta di ruangan itu .
" Kakak Aira " Rengek si kembar menatap tajam Kaka iparnya .
" Siapa ? Koh ayah tidak tahu ,Jangan macem² ya " Radhi menatap tajam kedua putri nya .
" Baru dekat Ayah " Jawab Syafa cemberut.
"Nanti mereka mau bawa Embun sama Bumi hari minggu menemani mereka jalan² " Entah apa yang merasuki Aira malam ini, padahal sebelumnya dia begitu takut mengeluarkan suaranya jika sudah berkumpul seperti ini .
" Jangan ganggu si kembar sayang " Tegur Bara lembut mengelus pinggang sang istri.
" iya mas " Jawab Aira tersenyum sambil menatap ke dua adik iparnya yang sudah memelas .
💐
💐
💐
" Kakak " Bara menatap sang istri yang duduk di atas tempat tidur " Kalau Bumi sama Embun besar nanti terus mereka membawa pasangan mereka gimana ya ? Pasti seru " Bara menggelengkan kepala pelan setelah kepulangan dari masion Aira tidak berhenti membahas hal itu .
" Anak² masih kecil Ra " Jawab Bara kembali menatap laptopnya.
" Siapa bilang ? Bumi sebentar lagi 5 tahun terus Embun 4 tahun Akh aku akan punya menantu " Ucapnya heboh sendiri ,Bara hanya bisa menggelengkan kepalanya.
" Ibu hamil memang beda sendiri " Gumam Bara terus melanjutkan pekerjaan nya .
" Mulai sekarang aku akan menyeleksi calon menantu ku " Aira memicingkan mata tajam " Pokoknya harus yang kaya kakak tampan mampan dan pokoknya ok semua ,kalau menantu perempuan ku harus kaya aku " Bara menumpuk jidatnya pelan
" Istirahat Ra " Tegur Bara tanpa mengalihkan pandangan nya .
" Tunggu Kaka " Bara langsung meninggalkan kerjaan nya menghampiri sang istri " Ayo istirahat" Dengan patuh Aira langsung merebahkan tubuhnya masuk dalam pelukan suaminya .
💐
💐
💐
Seperti biasanya Bara akan mengurus dirinya sendiri karena Aira masih tidur .
Bukannya malas hanya sebelum hamil Aira selalu menyiapkan semua kebutuhan suaminya sebelum atau pun saat pulang dari kerja .
" Sayang " Aira membuka matanya dengan pelan " Kaka sudah rapi " Bara menggaruk tersenyum lalu mencium kening sang istri.
" Istirahat saja dulu nanti Ibu antarkan sarapan nya " Ujar Bara lembut .
" Aku nyusahin ya kak " Bara menarik sudut bibirnya menggeleng " Tidak sayang Baby hanya ingin di manja sama Ayah ,nenek dan yang lainnya " Aira mengaguk saja .
" Aku pergi kerja ya ,kalau butuh sesuatu nanti telepon " Aira kembali mengaguk " Ayah kerja dulu ya baby " Bara mengelus perut Aira dengan lembut .
" Anak² di lihat dulu ya kak " Ujar Aira pelan .
" Iya sayang , lanjut lagi " Aira mengaguk lalu memejamkan matanya saat pintu kamarnya sudah tertutup kembali .
" Kaka Aira masih lemas ya kak ? " Tanya syafa menatap Bara .
" Iya seperti biasa " Jawabnya tersenyum lalu mencium kepala anaknya bergantian.
" Dede bayi malas sekali , tidak kaya Embun dan mas bangun pagi langsung mandi " Cibir Embun membuat peserta di meja makan itu tertawa .
" Dede bayi nya kan masih kecil sekali sayang kalau sudah besar seperti Mas dan Ade pasti mereka juga akan bangun pagi " Jawab Vania lembut .
" Embun juga begitu dulu " Ucap Syifa.
" Tapi Embun tidak ingat " Jawab Embun polos .
" Gimana mau ingat kalau Embun masih kecil , sekarang saja kadang sering lupa " Jawab Syifa tertawa .
" Embun tidak lupa Aunty,tapi tidak ingat " Protes Embun kesal.
"Selesaikan makannya baru lihat Bunda " Ujar Bumi lembut .
" Iya Mas " Jawab Embun cemberut.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...