Melihat pengkhianatan sang kekasih bersama dengan adiknya sendiri, membuat Sienna begitu terpukul. SIenna dikhianati oleh dua orang sekaligus, dan karena merasa begitu patah hati, Sienna memutuskan untuk pergi ke bar, bermaksud untuk melupakan rasa sakitnya. Tapi siapa sangka, datang ke club itu, justru mempertemukan Sienna dengan penguasa bisnis, Devano ALexanders, lelaki yang dingin dan misterius. Pertemuan itu membawa Sienna dan Devan pada malam panjang yang tidak pernah dilupakan oleh keduanya.
Pertemuan antara Sienna dan Devan, yang sama-sama memiliki sisi rapuh antara keduanya, membuat cerita ini menjadi penuh dramatis dan romantis. Pada akhirnya, pengkhianatan yang Sienna alami, mengantarkan Sienna menemukan cinta sejatinya, meskipun tidak mudah namun perjalanan cintanya wajib dibaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.prast, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjanjian
"Kau yakin, wanita itu benar-benar datang?" Devano nampak puas setelah mendengar laporan dari Felix, bahwa saat ini Sienna sudah menunggu lobby.
"Yakin Tuan, saat ini nona Sienna sudah berada di lobby, dan hanya tinggal menungggu perintah tuan," jawab Felix dengan yakin.
"Bawa wanita itu ke hadapan ku sekarang juga," titah Devan.
"Baik Tuan." Felix gegas menuju ke loby menjemput Sienna, yang saat ini mencuri perhatian beberapa karyawan perusahaan.
"Nona Sienna, maaf membuat anda menunggu lama," Felix akhirnya datang, membuat Sienna bernapas lega. Sienna merasa tidak nyaman karena terus menjadi pusat perhatian.
"Tidak masalah Tuan Felix," jawab Sienna merasa maklum.
"Mari ikut dengan saya, Tuan Devano sudah menunggu anda," Felix segera mengajak Sienna untuk menuju ke ruangan Devan, lelaki yang berjanji akan mengulurkan tangannya untuk Sienna.
"Ternyata ka benar-benar datang," suatu kata sambutan yang pertama kali terucap oleh Devano untuk Sienna.
"Tentu aku harus datang, aku ingin membuktikan apakah kau lelaki yang bisa aku percaya atau tidak," jawab Sienna dengan lantang.
Devano menarik ujung bibirnya begitu tipis, dan itu semua tidak luput dari penglihatan Felix.
"Ada apa dengan Tuan Devan? Apakah baginya, wanita di hadapannya mainan yang menarik?" gumam Felix.
"Apa yang kau pikirkan Felix?" tanya Devan, seolah tahu apa yang sedang Felix pikirkan.
"Ah, ti-tidak tuan," jawab Felix gelagapan, dia seolah tertangkap basah karena mencuri.
"Tolong, siapkan kontrak kerja sama yang harus Sienna baca lebih dulu," titah Devan. Felix pun segera mengambilkan map yang dimaksud oleh sang atasan.
"Bacalah lebih dulu sebelum kau menandatanganinya," ucap Devan.
"Aku sudah tahu," jawab Sienna singkat. Mendengar jawaban Sienna, Devan sama sekali tidak masalah, dia hanya mengedikkan bahunya.
Sienna mulai membaca dengan seksama hubungan kerja sama antara dirinya dengan Devan. Sienna sendiri penasaran dengan maksud Devan, bahwa Sienna harus membantu Devan juga. Padahal Sienna rasa, dirinya tidak bisa melakukan banyak hal.
"Hah? Menjadi calon istri pura-pura?" tanya Sienna, dia begitu terkejut dengan apa yang dibacanya.
"Iya," jawab Devan santai.
"Devan, aku tidak membutuhkan jawaban mu itu, aku membutuhkan jawaban penjelasan dari tulisan ini." Sienna menunjuk map yang ada di tangannya.
"Alasan kenapa aku datang ke pesta semalam, karena aku diperintahkan oleh ibu ku untuk menemukan pendamping hidup. Atau kalau tidak, ibu ku akan menjodohkan aku dengan wanita kenalannya, dan aku tidak tertarik sama sekali," jelas Devan.
"Jadi, untuk bisa menolak perjodohan itu, setidaknya aku harus membawa kekasih kan? Dan aku mau kau yang menjadi kekasih ku," ucap Devan.
"Lalu apa keuntungan buat ku?" tanya Sienna, dia tidak mau hanya bisa membuat keuntungan untuk Devan.
"Kau ingin lepas dari keluarga mu, dan juga rencana pernikahan mu itu kan? Maka kau harus bisa berdiri di kaki mu sendiri, kau harus memiliki rumah, uang, dan pelindung," ucap Devan.
"Pelindung?" tanya Sienna tidak paham.
"Aku tahu Sienna, senekat apa orang tua mu itu," perkataan Devan membuat Sienna paham.
"Ternyata Devan sudah menyelidiki aku sejauh itu? Siapa dia sebenarnya?" gumam Sienna.
"Aku berjanji, jika suatu saat kau sudah siap untuk meninggalkan keluarga mu, maka aku akan dengan senang hati menolong mu, aku berjanji akan menjadi orang pertama yang mengulurkan tangan ku untuk mu. Dengan menjadi kekasih ku, aku akan melindungi mu, sampai kau benar-benar bisa berdiri sendiri, baru kerja sama kita akan berhenti, bagaimana?" tanya Devan, meminta jawaban persetujuan dari Sienna.
Sienna berpikir sejenak. "Sejujurnya, hubungan kerja sama ini sama sekali tidak merugikan aku. Aku akan bekerja di sini dan mendapkan pendapatan yang lumayan, menjadi kekasih pura-pura Devan hanya di hadapan orang tuanya, itu bukan hal sulit," batin Sienna.
"Dan, perkataan Devan juga benar, aku tidak bisa begitu saja memutuskan hubungan ku dengan Alvin, aku harus memiliki cukup uang untuk bisa menghidupi diri ku sendiri setelahnya."
"Baiklah, aku menerima penawaran ini," jawab Sienna tanpa ragu sedikitpun. Sienna dan Devano pun sama-sama menandatangani perjanjian tersebut.
"Simpanlah salinan kontrak kerja sama ini, siapa tahu kau membutuhkannya," Devan menyerahkan salinan kontrak kerja sama tersebut.
-//-
Sienna pulang dengan perasaan lega, karena saat ini dia memiliki pekerjan dan tentu saja Sienna akan jarang di rumah.
"Dengan begini, aku akan jarang bertemu Alvin kan?" gumam Sienna.
Saat baru saja sampai di depan rumah, Sienna melihat mobil milik Alvin yang sudah terparkir di sana.
"Alvin datang?" lirih Sienna, jika biasanya dia bahagia melihat kedatangan calon suaminya, kali ini sudah berbeda. Sienna justru malas harus berbasa-basi di depan Alvin dan keluarganya.
Sienna menghembuskan napas beberapa kali, dirinya harus kembali memerankan peran sosok Sienna yang jatuh cinta dengan Alvin.
"Tidak apa-apa Sienna, tinggal sebentar lagi, kamu akan akhiri sandiwara ini," batin Sienna mencoba menguatkan dirinya sendiri.
"Siena, sayang kamu sudah pulang?" Alvin yang melihat kedatangan Sienna segera menyambut kekasihnya dengan begitu lembut.
"Sienna, bagaimana hasilnya?" tanya Jasson penasaran.
"Sienna diterima, dan Sienna mulai bekerja besok," jawab Sienna. Felly yang mendengar jawaban itu pun semakin kesal, belum lagi melihat perhatian Alvin yang hanya tertuju pada Sienna.
"Sayang, kenapa kamu harus bekerja, kalau kamu mau uang atau apapun, kamu tidak perlu melakukan itu, kamu hanya tinggal mengatakan kepada ku, apapun yang kamu mau akan akau turuti," ucap Alvin.
"Alvin, terimakasih banyak atas bantuan kamu, aku tahu dengan menjadi kekasih mu saja aku tidak akan kekurangan apapun," Sienna harus memuji Alvin, mengangkat Alvin setinggi-tingginya, agar saat Sienna menjatuhkan Alvin, sakitnya akan berasa.
"Tapi, aku masih muda, aku juga ingin melakukan sesuatu yang aku hasil kan dari usaha ku sendiri, agar kelak anak kita juga bangga memiliki ibu dan ayah seperti kita," ujar Sienna.
Sienna memang pantas mendapatkan piala oscar untuk sandiwaranya, perkataan Sienna membuat Alvin semakin percaya diri dan berbunga-bunga. Berbeda dengan Felly, yang semakin panas hatinya karena terbakar api cemburu.
"Baiklah, kali ini aku akan memberikan ruang untuk kamu, setidaknya sebelum kita menikah, saat kita sudah menikah nanti aku ingin kamu fokus menjadi istri ku dan juga ibu bagi anak-anak kita," perkataan manis Alvin, membuat Sienna menjadi mual, karena begitu muak dengan sandiwaranya.
"Sial, mereka berdua sengaja memamerkan kemesraan di depan ku?" gumam Felly.
ngehaluin perjalanan kisah cinta bang devan dan sienna yg penuh drama,seru,lucu,konyol,bikin emosi paket komplit intriknya 😘😘😘
cemburunya bang devan bikin gemesh athi thorrr 😅😅😅
gemesh pengen q tenggelamin ke laut thorrr🤪😂😂😂
bang devan masih waras dan gak nyakitin sienna dgn olah raga ranjang 😍😍😍
jangan khawatir ya bang karena sienna jodoh masa depanmu 😘😘😘
bang devan jgn di apa"in ya sienna 😅😅😅
mampir absen donk😉😍
boleh donk ikut ngehaluin kisah cinta sienna 🥰🥰
Devano galau 🤭🤭🤭🤭🤭