Cerita ini mengkisahkan tentang seorang wanita hebat bernama Qiaraa yang ingin menjalani kehidupan dengan lebih baik,dalam hidupnya ia selalu disalahkan sebagai penyebab ibu nya meninggal,suatu hari ia bertemu dengan seorang pria dingin yang tak di kenalnya,akan kah dia mendapatkan kehidupan yang ia ingin kan atau malah sebaliknya??,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neng Ikah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29.Erwin patah hati
Ine membulat kan matanya,ia tak percaya atas apa yang ia dengar barusan, perkataan suaminya sungguh membuat nya terkejut,ia tak pernah di bentak seperti itu oleh Hendra,dan kali ini Hendra melakukan itu,dan bahkan membela Qiaraa habis habisan.
"Benar apa yang dikatakan papa mah,kak Qiaraa itu orang yang sangat baik, semoga mama bisa lebih baik juga terhadap nya"Tasya membela Qiaraa
"Terserah kalian saja, sekarang saya mau pulang dulu,saya pusing mendengar ucapan kalian berdua"Ucap Ine yang langsung keluar dari ruangan tersebut
"Ma,mama"Panggil Tasya yang tak di hiraukan oleh Ine sama sekali
"Udah nak,gak perlu di kejar, biarkan mama mu pergi dan berpikir dengan jernih,papa khawatir nanti dia akan melampiaskan amarahnya sama kamu,jika kamu mengejutkan nya"ucap Hendra
"Baik pa, biar Tasya nemenin papa di sini"Ucap Tasya sambil memeluk Hendra
"Iyah"Hendra membalas pelukan putri nya
Hendra sangat bersyukur, karena Tasya tumbuh menjadi gadis yang baik, sifatnya tak seperti ibu kandungnya yang sangat keras kepala,bahkan dulu saat Hendra dan Ine berlaku tak adil pada Qiaraa, Tasya lah yang selalu membela nya.
"Ohh Iyah pah,tadi ngobrol apa aja sama kakak??"Tanya Tasya penasaran
"Yang pastinya tadi papa minta maaf atas sikap papa terdahulu terhadap Qiaraa,papa memang salah karena selalu menyalahkan nya atas meninggalnya mendiang ibu kandungnya"Ucap Hendra
"Tasya bangga sama papa, makasih yah pah,udah mau sayang sama aku juga kak Qiaraa "Ucap Tasya
"Iyah nak,"Hendra mengelus rambut Tasya dengan lembut
***
Seorang pria sedang mengetik sebuah pesan di ponselnya,namun kemudian ia menghapus nya,dan bahkan bukan sekali ia melakukan nya,terus dan terus seperti itu.
"Gue ini lagi kenapa sih??"Marsel mengacak acak rambutnya
Ingin sekali rasanya Marsel mengirimkan pesan pada seseorang wanita yang saat ini wajahnya terus terbayang bayang oleh nya,namun sejak tadi tak ada satu pesan pun yang berhasil ia kirim.
Entah kenapa pertemuan nya dengan Dinda tadi begitu berkesan untuk nya, sehingga wajah manis Dinda masih terngiang-ngiang di kepalanya.
Walaupun ia sedikit kepikiran tentang jawaban mama nya tadi siang,tapi rasa penasaran nya kalah besar dengan ucapan mama nya tadi, walaupun mungkin ia harus mempertimbangkan nya.
Saat Marsel sedang melamun sambil memegang ponsel nya, tiba-tiba ia dikagetkan dengan sebuah dering ponsel miliknya, Marsel pun mengangkat telponnya.
"Halo win,ada apa??"Tanya Marsel santai
"Kita main ke luar yuk,biasa!!"Ucap Erwin, sahabat Marsel
"Aduh kayaknya gue lagi males ke luar deh"Ucap Marsel tak bersemangat
"Gak asik loe,ayolah temenin gue"Erwin sedikit memaksa
Marsel pun sebenarnya bosan berada dikamar nya,hanya saja ia tidak bersemangat untuk saat ini,namun daripada ia memikirkan sesuatu yang memang membuat nya pusing, akhirnya Marsel mau di ajak Erwin untuk ke luar.
"Ya udah, loe jemput gue yah,gue lagi males bawa mobil"Ucap Marsel
"Siap, meluncur"Ucap Erwin girang
Setelah mematikan telponnya, Marsel pun mengganti pakaian nya lalu ke luar kamar,ia menunggu Erwin di ruang tamu supaya Erwin tak menunggu lama.
Ketika Marsel sampai di ruang tamu, ternyata intan sedang duduk di sana, Marsel pun menghampiri nya dan duduk di samping nya.
"Mau kemana anak mama yang ganteng ini,emm udah rapi dan wangi gini??"tanya intan yang sedang memegang majalah favorit nya.
"Mau keluar sama Erwin mom,bosen di rumah"Jawabnya santai
"Awas yah kalau main cewek,mama jewer kamu"Ucap intan memperingatkan
"Nggak mom, Marsel kan udah tobat"jawabnya
"Awas aja kalau tobat sambel"sahut intan lagi
"Nggak lah mom, Marsel cuma nemenin Erwin aja kok,suer deh"Marsel mengacungkan dua jari nya
"Bagus lah kalau gitu"Ucap intan
Tak lama kemudian, suara klakson mobil pun terdengar, Marsel langsung pamit dan berjalan ke luar,dan benar saja Erwin melambaikan tangannya dari kejauhan, Marsel pun menghampiri nya.
Erwin membawa Marsel ke sebuah cafe yang biasa mereka kunjungi, untuk sekedar menenangkan pikiran yang membuat nya kacau saat ini.
"Tumben loe gak bawa cewek,"Tanya marsel saat mereka baru sampai
"Gue baru putus sama cewek gue"Ucap Erwin
"Kenapa??"Tanya Marsel penasaran
"Dia selingkuh,gue ngeliat langsung dia lagi jalan sama cowok lain,gue langsung samperin aja dan langsung gue putusin saat itu juga"Ucap Erwin patah hati
"Wih keren loe "Ucap Marsel memukul pundak Erwin
"Keren apaan,yang ada patah hati gue"Ucap Erwin yang terlihat sedih
"Jadi,loe ngajak gue kesini cuma pengen nemenin loe yang lagi patah hati"Ucap Marsel
"Iyah lah,loe kan temen gue,jadi loe harus merasakan apa yang gue rasain sekarang"Ucap Erwin
"Hahaha,sabar sabar, biasanya juga loe cepet dapet cewek lagi"Ucap Marsel sambil menghibur Erwin
"Tapi dia beda sel,gue udah cicipi rasanya,dan gue paling seneng sama melon nya yang gede, bikin gue gak bisa lupain dia secepat itu,"Ucap Erwin sambil membayangkan mantan pacarnya
"Ah loe mah setiap punya pacar,loe cicipi, giliran di embat orang nyesel loe, makanya pacaran tuh yang sehat,gak usah main gitu gituan, sekarang loe sendiri kan yang repot"Ucap Marsel menyalahkan sahabat nya
"Wah gak salah dengar nih gue,loe kesambet apaan sel ngomong kayak gitu,wah gak beres nih anak,loe Marsel temen gue kan??loe lagi sakit yah sel??"Erwin memegang kening Marsel
"Gue Sehat walafiat Erwin Santoso,"Ucap Marsel
"Terus loe sadar kan apa yang barusan loe omongin"Ucap Erwin masih tak percaya
"Gue sadar win, malahan gue sadar bahwa main main cewek itu gak bener, makanya gue udah gak mau lagi "Ucap Marsel
"Pasti ada alasan nya, kenapa loe jadi seperti ini"Tanya Erwin penasaran
"Nih yah dengerin,loe tau sendiri kan gue udah lama gak pernah check in hotel lagi,itu semua karena memang gue lagi sibuk akhir akhir ini,tapi yang loe harus tau kenapa gue gak mau ngelakuin nya lagi adalah.."Marsel tak meneruskan ucapannya
"Adalah....,apa sel lanjutin dong??"Erwin penasaran
"Karena,gue disadarkan oleh seorang wanita yang baru saja gue kenal,dia adalah pasien gue,dia adalah korban dari pria pria brengs*k kayak kita yang sering main perempuan,dari situ lah gue berpikir bahwa apa yang sudah kita lakukan itu bisa merusak nya bahkan masa depannya"Ucap Marsel serius