Sinopsis : Nama ku David Taufan seorang kurir paket yg rela mendonorkan satu ginjal ku untuk papah dari wanita yg ku cintai .tetapi dia sangat kasar ,mudah emosian dan tak mencintaiku secara tulus .tetapi diriku rela memberikan semua nya yg ku mampu untuk nya .diriku berusaha menjadi kekasih yg baik dan sabar .tetapi suatu saat diriku menerima pil hitam ketika hari ulang tahun kekasih ku itu dia diberi kado istimewa sebuah mobil bagus dari lelaki lain .
diriku sangat hancur .semua pengorbanan ku sia sia setelah melihat itu .hingga kondisi ku drop karna hanya memiliki satu ginjal saja .
kedua orang tuaku telah tiada .kenapa diriku memberikan ginjal ini pada papah kekasihku itu?"jawaban nya adalah diriku pernah di bantu dalam materi sewaktu ayah ku sakit keras diriku tak punya biaya banyak .sebagai balas budi nya diriku rela mendonorkan ginjal ini .tetapi semua itu tiada artinya .karna dia memilih lelaki lain
di saat detik terakhirku , aku menuliskan sebuah surat untuk nya .simak di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 4 " sempatkan lah waktu untuk ku satu hari saja
Aku hari ini kebagian jatah libur .jadi diriku ingin sekali melepas rindu kepada Diani .tetapi dia sibuk .selalu menolak untuk di ajak jalan .
Aku pun mengirimkan pesan .
' sayang hari ini kita jalan bareng karna aku libur ." diriku mengirimkan pesan itu ke nomor ponsel nya.
' maaf sayang aku sibuk .lain kali saja ya' Diani membalas nya dengan cepat .
Aku pun membalasnya lagi .sambil kesal sedikit.
' sayang please beri aku sehari aja waktu untuk melepas rindu .' aku mengirim balasan itu dengan cepat .
' tapi aku sibuk sayang!'Diani membalas nya lagi sambil kesal ,aku pun membalasnya lagi.
' tolong satu hari saja , janji aku tak akan menganggu mu lagi .' aku mengirimkan pesan itu .
' oke satu hari saja, aku tunggu di depan rumah ku jangan telat' Diani mengirimkan balasan itu lagi.
' makasih sayang ku' aku bahagia karna tidak di tolak .
Lalu aku pun bersiap- siap untuk memakai kemeja warna biru dan celana panjang nya hitam .setelah itu aku menutup pintu dengan hati bahagia .
Aku mampir sebentar ke toko perhiasan, untuk memberikan nya sebuah cincin cantik .walau harga nya tak semahal itu tetapi aku memberikan nya dengan hati gembira .
. Setelah dapat cincin itu aku pun segera tancap gas untuk menemui nya .
Sampai lah di rumah megah itu sambil tersenyum bahagia.
Diani sudah siap dia cantik memakai Blazer coksu celana panjang putih dan heels nya senada dengan celana.
Aku pun menghampiri nya sambil tersenyum .
" sayang ayo kita berangkat" aku memengangi tangan nya sambil tersenyum.
" jangan sentuh aku!" tolak Diani membuat aku angkat tangan tetapi diriku sabar dalam menerima itu.
" oke sorry" aku memberikan nya helm .
Lalu kami menuju taman indah penuh bunga segar .
Aku dan Diani turun dari motor duduk di kursi taman itu .
" sayang aku punya sesuatu " aku mengambil kotak cincin itu dari saku celana.
lalu di buka dengan senyuman yg khas dari ku.
" Aku pakaikan ya " aku meraih tangan halus Diani
" tidak usah , aku bisa sendiri!" tolak Diani sambil mengambil cincin itu dari tangan ku .
" oh oke" aku hanya diam rasanya sedih dia tak mau di ajak Romantis dengan ku.
" kita kemana lagi?" Diani menatap mata ku sambil kesal terlihat .
" kita ke rumah sakit , aku mau melihat kondisi papah mu " aku menjawab dengan senyuman manis ku.
" oke , " jawab ketus Diani sambil mengangkat bokong nya .
Aku pun menuju rumah sakit Tamara Medika.rumah sakit itu milik teman ayah ku dulu .bahkan beliau di rawat di sana .biaya nya pun di ringankan .
Kami pun sampai di sana .masuk ke ruangan vvip no 2 lantai 3 .
" Assalamualaikum om , tante" Aku mencium tangan om Aby dan tante Syntia dengan penuh senyuman manis.
" Waalaikum salam .libur kah?" tanya om Aby sambil mengelus rambut ku .
" iyah om. Tadi aku dan putri om habis jalan jalan ke taman " jawab ku dengan senang hati .
" oh syukurlah , gimana abangmu sehat?" om Aby mengelus pipi ku dengan penuh kasih .
" Alhamdulillah sehat om ." jawab ku dengan sumringah .
" syukurlah , kalian kapan nikah?" Tante Syntia membuka suara nya sambil mengacak rambutku.
" nanti mah aku gak mau mengurus rumah tangga dulu!" jawab cepat Diani , aku hanya bisa menghela nafas saja .
" kenapa ?" usia mu udah 22 tahun nak" om Aby menatap mata sang putri sambil terlihat kesal.
" gak mau , aku mau happy happy dulu bersama teman - teman ku " Diani menjawab sambil merebahkan tubuh nya di sofa.
" oke " jawab singkat tante Syntia sambil menghela nafas berat nya.
" om tan maaf kan aku karna tak membawa apa apa" aku menatap kedua orang tua kekasihku.
" iyah , tidak masalah " jawab ramah tante Syntia dan om Aby bersamaan.
" asik asik" girang Diani sambil lompat lompat .
" kenapa nak?" om Aby melihat tingkah Diani,aku hanya duduk dengan tenang sambil menatap mata mereka.
" tidak , aku dapat tiket gratis nonton bioskop drama asia .bersama teman ku" Jawab Diani sambil menatap ku dengan seram.
" oh kira in apa" tante Syntia membalikan lagi badan nya melihat aku.
" om tan aku pamit ya , mau beres beres rumah" pamit ku sambil mencium tangan kedua orang tua Diani .
" iya makasih ya atas kunjungan mu nak , hati hati " om Aby mencium ku .
" iya om cepat sembuh aja " aku melangkah pelan ke pintu .
Mereka hanya tersenyum hangat melihatku keluar.
Aku tak langsung pergi tetapi menempelkan telinga ku ke pintu mendengar topik pembicaraan mereka .
Mereka berdebat lagi dengan tak mau kalah
" nak kenapa sih kau tak mau menghargai kekasih mu?!" tante Syntia menatap Diani dengan kesal nya.
" aku tak sudi mah mempunyai kekasih seperti dia.terus cincin ini begitu murah diriku tak mau memakai nya!" jawab penuh kesal Diani , hatiku langsung menangis .di susul air mata ku keluar tanpa di undang .
" plak " cukup kau jangan menyakiti hati David karna orang tua nya telah menitipkan dia pada kita." tamparan dari tangan tante Syntia mendarat di pipi halus nya .aku hanya diam mematung mendengar itu dari mulut Diani orang yg sangat ku cintai.
lalu Diani melangkah keluar , aku pun buru- buru pergi dari sana.
Aku tetap menerima dia sebagai kekasihku walau tak menerima kehadiran ku di sisi nya .karna sungguh sangat mencintai nya.
Sampai lah di rumah , aku masuk dengan hati teriris .
Aku menghibur diri dengan membersihkan rumah , rumput di pinggir tembok belakang rumah aku bersihkan tetapi sebelum itu aku membawa alat untuk membersihkan nya.
Setelah semua bersih aku masuk ke dalam mencuci piring dan pakaian.lalu di jemur di pinggir rumah .
Setelah beres aku merapihkan kamar , mengepel lantai mengelap kaca .membersihkan debu.
Setelah beres semua aku duduk di ruang tamu sambil menulis diary tentang ku.
Aku adalah seorang kekasih yg tak pernah di hargai semenjak kekasihku ku menjadi CEO di perusahaan papah nya , diriku tetap sabar dalam menerima walau hati ini rasanya perih , pedih , tersayat bahkan lebih sakit di bandingkan sayatan pisau , orang yg paling ku sayangi tidak pernah mencintai ku secara tulus sikap manis nya hanya sandiwara tetapi diriku tetap setia menanti walau penantianku sudah bertahun - tahun lamanya .
Berulang kali abang memberikan peringatan kepadaku tetapi aku tetap mencintai Diani bagiku dia bidadari yg terindah.walau aku punya raganya tapi tidak hatinya , rasanya kurang lengkap karna hanya raganya yg ku punya bukan hati nya .
Takdir cinta atau kah sebuah cobaan saja untuk ku , aku pun tak tau karna memang hatinya bukan untuk ku.