Disha sudah lama mencoba untuk menarik perhatian seorang Ryan Alister, tapi usahanya selalu gagal dan tanpa Disha ketahui ternyata Ryan sudah lama mengawasinya. Hingga akhirnya sebuah jebakan Disha persiapkan agar ia bisa mendekati Ryan, tapi ternyata jebakan itulah yang membawa Disha terjebak pada seorang Ryan Alister.
Bagaimana kisah keduanya? apakah masalah keduanya akan terselesaikan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Saya Sudah Menikah
Pagi harinya, Disha baru saja sampai di kantor, karena ia telat sehingga ia belum sempat melihat ponselnya yang sudah ramai tersebut. Sehingga saat ia masuk ke dalam kantor, ia terkejut lantaran satu kantor begitu heboh.
"Ada apa nih?" tanya Disha pada Shinta.
"Gak lihat grup lo?" tanya Shinta.
"Belum buka hp sih gue, ini tadi gue kesiangan dan untung aja gak telat, emang ada apa sih?" tanya Disha lagi.
"Kein grup tiba-tiba akuisisi perusahaan kita, padahal kn sebelumnya Kein grup ngebatalin akuisisinya," ucap Shinta.
Perkataan Shinta pun mengejutkan bagi Disha, pasalnya saat di rumah tadi Ryan tidak mengatakan apapun tentang akuisisi tersebut.
"Keren lo bisa buat Pak Ryan ubah keputusannya," bisik Gio.
"Masa karena gue Ryan Alister berubah pikiran buat akuisisi perusahaan," gumam Disha.
Setelah huru hara Kein grup yang kembali mengakuisisi perusahaan tempat Disha bekerja, lagi-lagi semua karyawan dibuat heboh karena Ryan yang datang ke perusahaan.
Saat Ryan memasuki perusahaan, semua karyawan menyambutnya termasuk Disha. Disha melihat Ryan yang begitu gagah dengan wajah garangnya. 'Gila, suami gue cakep banget, masa gue udah suka sama Ryan. Gak, gue gak boleh sampai suka sama Ryan, gue harus ingat tujuan gue nikah sama dia,' ucap Disha dalam hati.
"Jangan lupa kedip, gue tau Pak Ryan emang cakep. Tapi, lo lihatnya gak usah kayak gitu kali, lo kayak mau makan Pak Ryan tau," bisik Bella.
Disha pun menoleh pada Bella, "Masa gue lihatnya kayak gitu," ucap Disha dan diangguki Bella.
Setelah itu, semua karyawan pun menuju ruang serba guna yang ada di perusahaan tersebut, semua karyawan kantor berada di ruangan tersebut dan mendengarkan beberapa sambutan dari Ryan.
"Gila ya, perusahaan sampai bikin acara kayak gini," bisik Shinta.
"Ya iyalah, ibaratnya Pak Ryan itu malaikat penyelamat bagi perusahaan makanya perusahaan sampai ngelakuin kayak gini ke Pak Ryan," jawab Bella.
"Gue rasa ini kayak seminar, mana ada sesi tanya jawab pula. Lo gak lihat wajahnya Pak Ryan yang nakutin itu, mana ada yang berani nanya ke Pak Ryan," bisik Shinta.
Baru saja Shinta mengatakan hal itu, Dilla yang berada di sampingnya tiba-tiba mengangkat tangannya dan ingin bertanya pada Ryan.
"Tuh, di samping lo ada yang nanya," ucap Bella.
"Aneh si Dilla itu emang," ucap Shinta.
Dilla pun di persilahkan bertanya, ia berdiri dan mengambil mic yang di berikan padanya. "Terimakasih kesempatannya, disini saya ingin bertanya pada Pak Ryan, mungkin pertanyaan saya ini diluar topik jadi Pak Ryan bisa menjawab ataupun tidak menjawabnya. Jadi, yang ini saya tanyakan adalah, apakah benar Pak Ryan sudah menikah? karena saya melihat cincin yang tersemat di jari manis Pak Ryan? Itu saja, terimakasih," tanya Dilla.
Semua orang yang ada disana tentunya terkejut mendengar pertanyaan Dilla, banyak yang mengacungkan jempol pada Dilla karena berani menanyakan hal yang selama ini menjadi topik hangat di kalangan perempuan.
"Pertanyaan yang bagus dan saya suka pertanyaan itu," ucap Ryan dan menatap Disha lalu Disha pun segera mengalihkan pandangannya saat Ryan menatapnya.
"Saya sudah menikah, lebih tepatnya baru saja menikah. Tapi, karena ada sesuatu yang mengharuskan saya dan istri saya menyembunyikan status kami," ucap Ryan.
"Masalah apa Pak? bukannya seharusnya istri Pak Ryan bangga karena sudah menikah dengan Pak Ryan yang merupakan pemilik Kein grup," ucap Dilla.
"Harusnya sih begitu, tapi biarkanlah itu menjadi rahasia rumahtangga saya dan istri saya," ucap Ryan.
"Bagaimana ceritanya Pak Ryan bisa bertemu dengan istri Bapak?" tanya Dilla.
'Dilla nih, bisa gak sih diem gitu gak usah tanya lagi. Gue jadi takut kalau lama-lama Ryan bilang yang sebenarnya kalau gue istrinya,' ucap Disha dalam hati.
"Menarik, saya tidak pernah mengatakannya pada media manapun mengenai hal ini dan disini saya akan mengatakannya. Saya bertemu dengan istri saya di bar, saat itu saya melihat istri saya sedang di goda pria lain, saya tidak suka dan saya pun menolongnya lalu ya kita mulai berkenalan hingga akhirnya saya mengajaknya menikah," ucap Ryan.
"Keren Pak Ryan, saya jadi penasaran bagaimana perempuan yang berhasil menaklukan hati Pak Ryan," ucap Dilla.
"Suatu saat nanti saya akan memperkenalkan istri saya ke publik, tapi tidak sekarang," ucap Ryan dan diangguki yang lainnya.
Setelah acara bincang-bincang, semua keryawan pun kembali ke ruangannya masing-masing, "Gila ya, perempuan mana yang berhasil nikah sama Pak Ryan, gue iri, gue juga mau dapat suami modelannya Pak Ryan," ucap Bella.
"Gue penasaran banget kayak apa istrinya Pak Ryan, kalau sampai gak setara sama Pak Ryan ya rugi banget sih, masa Pak Ryan yang orang kaya dapatnya perempuan yang gak punya apa-apa bahkan status sosialnya jauh dari Pak Ryan," ucap Shinta.
"Gak usah kayak gitu, lagian mau Pak Ryan dapat perempuan manapun pasti itu yang terbaik buat Pak Ryan, lagian kalau masalah hati gak bisa di paksakan," ucap Gio.
"Iya sih, tapi gue gak terima aja gitu loh. Pak Ryan sekarang itu jadi pujaan para wanita, banyak wanita yang suka sama Pak Ryan dan perempuan itu juga cantik-cantik, jadi wajar dong kalau kita pengen Pak Ryan punya istri yang cantik, pokoknya yang setara lah biar gak malu-maluin Pak Ryan," ucap Shinta.
"Bisa gak sih gak usah bahas kayak gitu, kita semua sama di hadapan Tuhan. Mau itu yang miskin atau kaya, gue gak mau ya sampai bahas kayak gitu lagi, lagian hidup Pak Ryan kok kalian yang repot," ucap Gio yang kesal mendengar perkataan Shinta.
"Lah, kok maraj sih Gi?" tanya Shinta.
"Iya, gue marah. Soalnya lo kalau ngomong seenaknya aja gak bisa di filter dulu. Main ceplos aja," ucap Gio dan keluar dari ruangan tersebut.
"Tuh orang kenapa sih? istrinya lagi gak ngasih jatah apa gimana masa marah-marah gak jelas gitu," ucap Shinta.
"Ya habisnya lo seakan ngeremehin istrinya Pak Ryan, semoga aja Pak Ryan dapat istri yang setara dengannya," ucap Bella.
"Ya semoga aja," jawab Shinta.
Tanpa mereka sadari, sejak tadi Disha mendengarkan dengan seksama perkataan mereka, 'Kenapa emangnya kalau istrinya Ryan gak setara sama dia? salah gitu? awas aja ya kalian berdua, lagian Ryan sendiri yang milih gue jadi gue yang pasti cocok lah sama dia,' ucap Disha dalam hati.
Tapi, Disha berterimakasih dalam hati karena Gio yang membelanya, 'Emang gak salah sih Gio tau hubungan gue sama Ryan, dia bener-bener ketua terbaiklah,' lanjut Disha dalan hati.
.
.
.
Tbc...