Ainun mengorek sampah karena itu memang pekerjaan nya setiap hari sebagai pemulung, namun pagi ini dia merasa seperti ketiban rezeki yang sangat besar karena menemukan koper bagus.
"MAYAAAAAT....
koper tersebut berisi potongan mayat seorang gadis, lebih parah nya lagi gadis itu berasal dari desa Bakti Reso, desa mereka sendiri dan dia adalah anak Tuan tanah di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13. Mimpi Clara
Zayn menyambut kedatangan adik nya bersama dengan Arya juga, sebenar nya tadi dia sudah di kabari bahwa mereka mau datang kerumah. tepat setelah sholat maghrib baru lah mereka datang, karena tadi singgah dulu di masjid agar bisa segera sholat dan ngobrol santai pula dengan Zayn yang pasti nya sudah sholat juga.
Soal apa yang mau di tanyakan pun Zayn sudah tau, karena walau tidak sepintar Zidan soal dunia ghaib. namun Zayn juga masih paham beberapa hal, maka nya soal Sukma itu dia sudah menduga bahwa akan terjadi hal yang tidak bagus, sebab memang itu lah yang ia lihat dari mata nya.
"Jeroan milik Sukma itu tidak ada, yang di dalam koper hanya tubuh saja." ujar Zayn.
"Ya Allah!" Arya berseru lemas.
Dulu Purnama juga menjadi pembunuh begini, bahkan Nenek nya sendiri juga di bunuh dan di ambil jeroan nya. bahkan Arya saat tubuh nya sudah di rasuki ilmu lagi dan darah iblis di tubuh nya kembali mengalir, dia sempat akan terbujuk untuk memakan jeroan manusia yang tidak lain milik nya Amangkurat Paman Arya sendiri.
Untung nya saat itu Arya masih bisa menguasai diri sehingga dia tidak memakan jeroan manusia, sehingga walau pun iblis dia sama sekali tidak tau bagai mana rasa nya jeroan manusia. kalau membunuh pasti sudah pernah ia lakukan, hanya saja Arya tidak pernah memakan nya.
"Yang Abang nya apa juga hilang jeroan nya, Bang?" tanya Zidan.
"Tentu saja hilang, bahkan ku rasa dia mati karena perut nya di jebol." sahut Zayn.
"Bagai mana ini, Ya Allah bagai mana ini?!" Arya mulai di serang rasa panik.
"Tenang dulu, kau kalau panik begitu akan ku panggil kan Purnama!" ancam Zidan memakai kartu as.
"Aku takut sekali, Ya Allah tidak bisa membayangkan bila Arka melakukan nya!" Arya mengusap wajah nya kasar karena begitu pusing dengan masalah yang sedang ia hadapi sekarang.
"Anak mu kan masih kecil, Ar." Zayn menatap bingung.
"Biar pun kecil tapi di lihat dari bibit nya, Bang! Zahira itu kata Purnama akan jadi sangat jahat andai kan dia berumur panjang, karena darah iblis mengalir dalam tubuh nya." jelas Zidan.
"Allahu Akbar, aku baru ingat!" Zayn mengusap wajah nya karena dia sempat melupakan siapa Arya dan Purnama.
Zidan dulu dengan Purnama di jodohkan atas perintah dari Ayah mereka sendiri karena Purnama bila tidak sambil di bimbing maka akan semakin liar, dia menjadi lebih kalem itu karena kasih sayang Bu Laras yang sangat besar sehingga hati nya bisa luluh.
Untung nya dengan Zidan juga begitu karena kasih sayang Zidan juga amat besar, dulu Zayn menolak karena dia merasa tidak sanggup bila membimbing Purnama. memang dasar jodoh nya Purnama adalah Zidan, sebab saat itu juga ada pria yang bernama Lukas dan dia begitu mencintai Purnama, namun yang di pilih Purnama adalah Zidan.
"Zahra saja sudah mulai menunjukan gerak gerik nya, dia harus lebih di awasi." ujar Zidan.
"Bagai mana robek perut mayat yang kedua ini, Bang?" Arya menatap Zayn serius.
"Dari dada sampai perut dekat sini, bagian jeroan di ambil semua kecuali usus." jelas Zayn.
"Apa mata nya juga di ambil?" tanya Arya lagi, sebab Purnama dulu juga suka mata manusia.
"Tidak! mata nya tetap ada, utuh dua dua nya." sahut Zayn cepat.
"Tidak mungkin juga mau sama seperti Purnama, Ar! kalau terlalu sama nanti yang ada malah istriku kena fitnah lagi." ucap Zidan.
Zayn mengambil kertas dan juga pena, dengan benda itu dia membuat gambar bagai mana luka nya tubuh Razi yang tadi malam mereka temukan. Arya masih memperhatikan dengan seksama setiap inci gambar, rasa cemas nya sudah tidak bisa mau di katakan bagai mana lagi karena dia tau bagai mana ganas nya siluman ular bila sudah mengincar mangsa nya.
...****************...
Clara terbangun di malam hari karena sesak ingin buang air kecil, maka segera bangun dan masuk kedalam kamar mandi walau masih agak mengantuk. mana sekarang dia juga tidur sendirian, Razi sang suami sudah tidak ada lagi di sisi nya, sekarang Clara sudah jadi janda saat sedang mengandung tiga bulan.
"Malam ini kok dingin sekali, padahal sekarang baru jam sepuluh." keluh Clara sendirian.
Setelah buah air kecil dia membasuh muka nya agar tidak mengantuk lagi, baru juga air membasahi wajah nya. bau amis yang sangat pekat menusuk hidung, Clara juga mendelik kaget karena air yang keluar dari kran berubah menjadi merah darah.
"Aaaaahh!" Clara menjerit ketakutan melihat darah yang sangat deras.
Sreeeet.
Braaaak.
"Aaagkkk!" Clara kembali menjerit karena kaki terpeleset menghantam lantai.
Lantai kamar mandi dan juga dinding dinding itu berlumuran darah yang sangat amis, padahal tadi sama sekali tidak ada darah nya. setelah cuci muka malah sekarang seluruh kamar mandi penuh dengan darah kental, mana Clara juga merasakan sakit yang luar biasa pada perut nya.
"Huhuhuuuu....siapa yang membunuh ku?" isak suara.
"Pergi, jangan ganggu aku, Sukma!" teriak Clara sangat ketakutan.
"Sakitttt...siapa yang sudah membunuh ku?" suara pilu kembali bertanya.
"SIAPAAAA!"
Wajah Sukma yang hancur muncul dari dalam cermin dengan mata merah, yang lebih menakutkan itu adalah letak kepala nya yang ada di pundak, bukan di leher yang berdarah darah itu.
"AAARRKKHH!"
"Mbak Clara, Mbak!" Ainun yang masih ada di rumah Bu Dian membangunkan Clara.
"Setaaan, ada setan!" Clara terbangun dengan wajah ketakutan.
"Ngomong apa sih kamu, Ra?" Bu Dian sampai menghentikan bacaan yasin nya.
Sebab selepas isya para warga datang untuk tahlilan di rumah nya Tuan Tomo, acara yang di bimbing oleh Ustad Zayn. bahkan Zayn juga mengajak Zidan dan Arya untuk kerumah duka, namun di tengah pengajian Clara malah tertidur pulas dan saat bangun berteriak ketakutan begitu.
"Maka nya orang baca yasin itu jangan tidur!" sinis Melisa.
"Aku sedang hamil, Mel! jadi tidak bisa mengontrol kantuk ku." Clara membela diri.
"Halah alasan saja, anak haram mu itu terus yang kau jadikan alasan!" Melisa tak pernah suka pada Clara.
"Melisa!" Bu Dian menatap putri ketiga nya yang sudah bicara ketus.
"Anak haram yang kau hina ini adalah anak saudara mu, Melisa!" Clara masih saja membantah.
"Hentikan atau ku usir kamu, Clara!" ancam Bu Dian yang sudah naik darah.
Clara pun terdiam karena dia takut juga bila di usir, bagai mana hidup nya nanti bila di usir oleh mertua nya. dia masih bisa ada di sini karena si jabang bayi, ini pun entah juga bila nanti Melisa terus saja menentang nya.
Visual setan dulu lah.
salah satu di antaranya atau ke duanya 🤔
tapi nanti takut salah,mlah bukan ke 2nya,,,kasihan yg di tuding 😁😁😁
lanjut thor 🙏💪😘
biasanya dukun kan bisa memperdaya siapa yang diinginkan ya... apa mungkin saking bencinya Ama laki-laki ya....
terungkap sudah misteri kematian Sukma. tinggal nyari siapa pihak ketiga yang sudah menyabotase mayat Sukma dan juga yang membunuh para warga desa... ini korbannya yang masih muda-muda kayaknya.. bisaan milihnya..