Untuk membalaskan dendam Hansel memilih Aileen menjadi istri.
Dan Aileen yang tidak tahu apa-apa menganggap Hansel sebagai dewa penolongnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BOC BAB 20 - Pikiran Tidak Jernih
Nyaris jam 12 malam Clint baru pulang, malam ini mereka berdua lebih banyak bicara daripada biasanya.
Membicarakan tentang Aileen, gadis malang yang butuh banyak perlindungan.
Clint juga mengatakan pada Hansel untuk tidak memaanfat gadis polos itu demi kepentingannya sendiri. Clint menyadari itu karena pernikahan ini jelas tanpa cinta.
Dan selepas kepergian Clint, Hansel mendatangi kamar Aileen. Memastikan gadis ini tidur dengan nyenyak tanpa mengalami mimpi buruk lagi.
Tadi Hansel sudah melarang Aileen untuk mengunci pintu kamarnya, jadi kini Hansel bisa masuk ke dalam kamar ini dengan leluasa.
Hansel berdiri di tepi ranjang dan memperhatikan Aileen yang tidur sambil memeluk sebuah boneka beruang.
Di belakang tubuh Aileen juga ada 2 boneka beruang lagi. Seolah gadis ini ingin tidur ditemani oleh para boneka beruang itu.
Dilihat oleh Hansel dahi Aileen yang seperti berkerut, dia lantas membelai wajah itu ingin Aileen kembali tenang.
Dan sentuhan tangan Hansel entah kenapa terasa begitu nyaman bagi Aileen yang sedang tidur.
Wajah cemasnya seketika hilang dan kembali tidur dengan nyenyak.
Hansel menatap wajah itu, membuatnya terus mengelus tanpa sadar.
Cukup lama berada di sana dan akhirnya memutuskan untuk keluar.
Pagi datang.
Aileen bangun sangat pagi seperti kebiasaan selama ini. Dia bergegas mandi dan menuju dapur.
Dengan sendirinya Aileen mulai memasak menyiapkan beberapa hidangan makanan untuk sarapan Hansel nanti. Selesai tugasnya du dapur, dia juga membersihkan ruang tengah. Mengelap meja dan menyapu lantai hingga bersih.
Aileen terus berkutat dalam sepi hingga matahari terbit lebih tinggi.
Hingga Hansel keluar dari dalam kamarnya dan seperti melihat apartemen ini dengan suasana baru. Terasa lebih asing namun dia menyukainya.
Hansel terus melangkah, sampai di meja makan dan melihat beberapa hidangan sudah tersaji.
Namun dia tidak melihat siapapun disana, namun cukup yakin jika itu semua Aileen yang menyiapkan.
Karena selama ini dia tidak pernah meminta Clint untuk membuat sarapan, dia selalu melewatkan makan di jam pagi.
"Dimana Aileen," gumam Hansel, karena tidak melihat gadis itu dimana pun jadi dia memutuskan untuk ke kamar Aileen.
Mengetuknya beberapa kali hingga terbuka.
Hingga melihat gadis kecil itu melongok hanya memperlihatkan kepala, sementara tubuhnya dia sembunyikan di balik pintu.
"Paman!" sapa Aileen, suaranya terdengar cukup tinggi, seperti habis berlari.
"Apa yang kamu lakukan?"
"Aku habis mandi, belum pakai baju, cuma pakai handuk."
Astaga. Batin Hansel, dia memang menyukai kejujuran Aileen, tapi untuk hal seperti ini cukup membuatnya terganggu. Karena meski tidak melihat secara langsung namun dalam benaknya mulai terbayang Aileen yang hanya mengunakan kain kecil itu untuk melilit tubuhnya.
"Kamu menyiapkan sarapan?"
"Iya, Paman makanlah lebih dulu. Aku nanti saja."
"Cepat pakai baju mu, aku tunggu di meja makan."
"Tapi Paman ..." Aileen sedikit ragu, sarapan bersama dengan Hansel rasanya terlalu istimewa.
"Apa perlu aku memakaikan mu baju agar lebih cepat."
"TIDAK!" sahut Aileen cepat, bahkan sedikit berteriak. Seketika pikirannya yang bingung jadi hilang, berganti dengan ingin buru-buru pakai baju.
Dengan menggelengkan kepalanya kecil, Hansel pergi dari sana.
Duduk lebih dulu di kursi meja makan dan meneguk segelas air putih hingga tandas.
Lalu terdengar helaan nafasnya yang kasar.
"Hah!" Pagi-pagi begini Aileen sudah membuat pikirannya tidak jernih.