Hidup berdua bersama ibunya ,membuat dirinya tidak mengenal sosok ayahnya.Hingga ibunya mengubur rasa itu dan memilih hidup berdua tanpa ada sosok pendamping, rasa penasaran begitu besar begitu yang Agnes rasakan sampai dia memilih mencari kebenaran itu.
Tapi Takdir berkata lain setelah dia masuk dimasa lalu ibunya waktu bersekolah dan disaat kesempatan itu ada Agnes mencari jati diri sosok ayahnya yang selama ini dia cari.
" Aku tak mau tahu,aku harus menemukan ayahnya ku." batin Agnes yang begitu nekadnya mencari keberadaan ayahnya yang selama ini tak pernah mendampingi dirinya disaat masih kecil.
Dan perjalanan kali ini membuat dirinya tak akan menyerah mencari keberadaan ayahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia lukita 1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memperkenalkan diri ####
Salah satu dari mereka langsung maju dan memperkenalkan nama mereka masing-masing.
"Perkenalkan namaku Lilis,ini Nita,ini Ria dan paling ujung itu Nina." ucap Lilis yang akhirnya memperkenalkan mereka satu-persatu dari mereka.
"Hai,namaku Agnes."ucap Agnes yang secara langsung memperkenalkan diri didepan mereka.
"Nampaknya tempat ini akan semakin ramai,ingat ya tugas kalian masing-masing." ucap ibu Ririn pada mereka berlima.
"Baik Bu,kami ingat tugas kami." jawab Lilis yang mengerti apa maksud dari ibu kostnya.
"Ya sudah,ibu tinggal dulu." pamit ibu Ririn pada mereka.
Dari mereka berempat posisi mereka memakai baju seragam, Nita pun datang menghampiri Agnes yang saat itu terlihat duduk santai di tempat duduknya.
"Oh iya ,kamu sekolah di mana?" tanya Nita yang mencoba mengenal Agnes.
Seketika pikiran Agnes menuju kartu identitas yang dia temukan didalam tas." SMA Harapan." jawab Agnes dengan sedikit mencoba mengingat nama itu.
"Apa kamu bilang, SMA Harapan?"Agnes pun membalas dengan anggukkan.
Seketika mereka heboh mendengar kata SMA Harapan."Tak disangka kita ini satu sekolahan." mendengar jawaban dari Nita, Agnes terlihat sedikit kaget.
"Apa ,jadi aku satu sekolah dengan mereka.Apa ini hanya kebetulan saja ya." batin Agnes yang sedikit kaget kenapa semuanya serba kebetulan.
Agnes pun membalas dengan senyuman." Oh begitu ya, kalau begitu besok kita bisa berangkat bersama." jawab Agnes yang sebenarnya belum mengetahui lokasi tempat sekolah barunya.
"Pastinya, besok kita berangkat bersama." jawab Lilis yang nampak bahagia memiliki teman baru.
Agnes pun hanya membalas dengan senyuman,hingga mereka masuk kedalam kamar mereka masing-masing untuk mengganti baju mereka.
Setelah selesai mereka mulai sibuk di dapur, tidak sengaja Agnes melihat teman-teman sibuk menyiapkan sesuatu.
" Kalian sedang buat apa?" tanya Agnes pada mereka.
" Ini lagi buat sambal, kebetulan kamu disini sekalian bantu-bantu kami mengupas buah." ucap Lilis pada Agnes.
Agnes pun penasaran melihat apa yang mereka kerjakan."Ternyata kalian sedang buat rujak ya." jawab Agnes yang melihat mereka sedang sibuk mengupas buah.
"Iya ,ini kami sedang mengupas buah mangga sedangkan Ria sibuk buat sambalnya." jawab Nita yang sibuk mengupas mangga muda.
Agnes pun ikut membantu mereka sembari mereka saling bercanda.Akhirnya cemilan yang mereka buat jadi juga, Mereka begitu menikmatinya cemilan pedas manis buatan mereka.
"Mantap ini." ucap Ria yang begini menikmati cemilan yang mereka buat.
"Kalau buahnya diserut malah tambah enak lagi." spontan mereka melirik kearah Agnes.
"Diserut?"
"Iya ,diserut diberi es batu sedikit pasti seger ." jawab Agnes yang duduk santai diantara mereka.
"Sepertinya bisa jadi peluang bisnis." jawab Nita yang mulai melirik ide yang diberikan Agnes.
"Kalau kalian mau,aku bisa bantu kalian cara membuatnya." jawab Agnes yang mulai memberikan ide itu.
"Kalau kita jual pasti laku." jawab Nita yang mulai tertarik dengan bisnis.
"Kita coba saja dulu, bagaimana?" tanya Agnes pada mereka.
"Sepertinya tidak salah juga." Mereka pun mulai berdiskusi tentang hal itu.
"Masalah modal aku yang akan bertanggung jawab asalkan kalian semua mau membantu." jawab Agnes yang mulai membuat mereka makin antusias.
"Oke besok setelah pulang sekolah kamu pergi sama Agnes belanja buah lalu kami yang akan buat bumbu rujaknya. Bagaimana apa kalian setuju?" tanya Nina pada mereka .
"Aku setuju." teriak mereka semua yang langsung dibalas dengan nada tertawa.
"Jangan teriak keras,nanti ibu Ririn marah." ucap Lilis yang memperingati mereka untuk tidak berisik.
"Maaf saking semangatnya kami lupa." jawab Ria, mereka pun melanjutkan tentang rencana mereka yang sedang mereka sepakati.
Setelah selesai makan cemilan, mereka mulai sibuk memasak untuk makan malam mereka nanti.
Tidak sengaja Agnes melihat didalam lemari ada mie instan 3 biji dan telur 2 biji." Kalau buat seblak pasti enak." batin Agnes,spontan Agnes melirik kearah Lilis.
"Lilis." Agnes menarik tangan Lilis.
"Ada apa ?" tanya Lilis yang sibuk mengupas bawang.
"Didekat kost apa ada warung?" tanya Agnes pada Lilis.
"Oh kamu cari warung, kebetulan ada dekat sini." jawab Lilis.
"Kalau begitu kamu bisa tidak antarkan ku kesana,aku ingin masak sesuatu untuk makan malam kita." jawab Agnes yang ingin memasak masakan favoritnya.
"Wah ada yang mau masakan untuk kita ." jawab Ria yang begitu antusiasnya.
"Kalian tenang saja, yang terpenting kalian siapkan saja bumbunya nanti untuk bahan lainnya aku yang akan mengurus." jawab Agnes yang tidak sabar menikmati makanan favoritnya.
"Oke." jawab Ria yang begitu semangat, Akhirnya Agnes menuju kamarnya mengambil beberapa uang didalam lemari bajunya.
Setelah itu barulah Agnes pergi bersama Lilis menuju warung yang tidak jauh dari kostnya.
Mulailah Agnes memilih beberapa sayuran hingga bumbu lainnya." Ini Bu." ucap Agnes yang langsung memberikan beberapa barang yang dia beli, setelah selesai di hitung Agnes segera membayarnya.
"Sepertinya mbaknya bukan orang sini ya?" tanya ibu pemilik warung itu.
"Iya bu, saya baru saja pindah kost." jawab Agnes dengan senyuman.
"Lho mbak Lilis to." spontan ibu pemilik warung itu kenal dengan Lilis.
"Iya Bu." jawab Lilis dengan senyuman.
"Jadi ini teman kost kamu ya?" tanya balik ibu warung itu pada Lilis.
"Iya bu, perkenalkan ini teman saya bernama Agnes." Agnes pun membalas dengan senyuman.
"Oh mbak Agnes to namanya." jawab ibu pemilik warung itu.
"Iya bu." jawab Agnes dengan senyuman.
"Kalau nama ibu Mira mbak." jawab pemilik warung itu.
"Oh ibu Mira." jawab Agnes
"Sudah belum kamu belum kamu belanja?" tanya Lilis pada Agnes.
"Sudah selesai." sembari mengangkat kantong belanjanya.
"Sebenarnya kamu mau masak apa banyak sekali sayuran dan kerupuk?"tanya Lilis pada Agnes yang penasaran apa yang ingin dia masak.
"Nanti kamu tahu sendiri, ya sudah Bu Agnes mau pamit dulu." pamit Agnes pada ibu Mira.
"Iya mbak, hati-hati dijalan." ucap ibu Mira, akhirnya mereka pergi dari tempat itu.
Saking penasarannya Lilis sengaja mengecek beberapa bahan yang dia beli."Aku penasaran apa yang ingin kamu masak,ada Saos dan kecap dan banyak kerupuk mentah ."
"Nanti kamu tahu sendiri ,dan aku yakin kamu pasti suka dengan masakanku ." jawab Agnes yang mengakui dia hobi sekali dengan makanan seblak .
"Terserah kamu,yang penting anak-anak suka ." jawab Lilis yang akhirnya menyerah dan mulailah mereka sibuk di dapur , sedangkan Agnes memasak dibantu oleh mereka yang juga sudah mempersiapkan beberapa piring dan mereka makan bersama diruang tengah.
"Sepertinya enak." ucap Nina yang melihat kuah dari makanan itu sangat kental dengan campuran saus.
apa gara2 ini mereka tidak bersama??
kasian agnes tidak tau siapa sebenarnya ayahnya??
apakah dengan kehadiran agnes di masa lalu akan mengubah takdir antara adinda dan nino???