Terjebak Cinta Mafia
"Sha, lo nanti ikut gak ke restoran katanya Pak Andre mau traktir kita semua karena ini kan hari terakhirnya dia?" tanya Bella.
"Gue ikut kok, soalnya kemarin Pak Andre udah bilang ke gue," ucap Disha.
"Bagus deh. nanti sama gue ya," ucap Bella.
"Oke," jawab Disha.
Ayudhisa Aurora atau biasa di panggil Disha, perempuan cantik yang hidup sebatang kara tanpa ada orangtua yang menemaninya, dia dibesarkan di panti asuhan sehingga dia termasuk perempuan yang mandiri dan pekerja keras, dia bekerja di salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture.
Sore harinya, setelah bekerja Disha dan teman-teman lainnya berkumpul di salah satu restoran yang jaraknya cukup jauh dari kantor, acara kali ini karena salah satu direktur perusahaan yaitu Pak Andre mentraktir mereka semua sebagai upacara perpisahan karena Pak Andre berhenti bekerja.
"Pak Andre milih restorannya jauh banget dari kantor, biasanya juga di restoran depan lampu merah deket kantor tapi sekarang jauh banget," ucap Bella.
"Namanya juga perpisahan mungkin Pak Andre pengen acara yang gak biasa kan," ucap Bella.
"Ya, bisa jadi sih," ucap Disha.
Sesampainya di restoran Disha dan Bella pun langsung masuk dan ternyata disana sudah banyak pegawai lainnya, "Kalian kok lama sih?" tanya Shinta.
"Macet, biasa kalau jam kerja itu macetnya di luar nalar," ucap Bella.
"Alasan terus," ucap Shinta.
Mereka pun menikmati acara malam ini, karena besok libur sehingga acara perpisahan ini cukup lama, beberapa pegawai pun sudah pulang dan yang lainnya masih ada di sana, "Gue balik duluan ya," ucap Disha.
"Ayo bareng gue," ucap Bella dan diangguki Disha.
Namun, baru saja mereka berdiri tangan Bella sudah di tarik oleh Shinta yang mabuk di sampingnya. "Kok lo jahat sih Raka gue sayang sama lo. Tapi, kenapa lo malah ninggalin gue sih hiks hiks," ucap Shinta.
"Lo anterin Shinta pulang aja, gue pulang sendiri aja," ucap Disha.
"Gapapa?" tanya Bella.
"Gapapa, lagian rumah lo kan searah sama Shinta. Gue duluan ya kalau gitu," ucap Disha.
"Iya, hati-hati ya Sha," ucap Bella dan diangguki Disha.
Disha pun keluar dari restoran dan hendak berjalan menuju halte, namun langkahnya terhenti saat melihat seorang pria yang masuk ke dalam sebuah mobil yang terparkir tidak jauh dari restoran.
Yang menarik perhatian Disha adalah pria tersebut memiliki banyak pengawal berbadan besar, Disha yang melihat hal itupun merasa ngeri.
"Kalau gue punya masalah sama bos mereka pasti gue langsung habis di tempat," gumam Disha dan kembali melanjutkan perjalanannya.
Akhirnya Disha pun sampai di halte, hari semakin larut dan jalanan pun semakin ramai, "Mungkin karena sekarang malam minggu makanya banyak yang keluar rumah," gumam Disha.
Disha saat ini sudah berada di dalam kontrakan sederhananya, ia dengan serius membaca berita pada ponsel pintarnya.
"Gila, cewek ini enak banget bisa dapetin orang kaya dan di manjain sama suaminya apalagi sekarang dia lagi hamil, wah bakal menang banyak tuh cewek. Kok gue juga pengen nikah sama orang kaya ya, kalau gue nikah sama orang kaya, gue gak usah ribet-ribet kerja bukan cuma itu, gue gak usah cari muka sana sini, huh. Sadar diri lo Sha, cewek kayak lo ini bukan tipe mereka," gumam Disha dengan menatap langit-langit kamarnya yang seakan ingin jatuh menimpa dirinya.
"Coba ah gue cari ada gak kaya cowok kaya yang bisa gue jadikan suami, ups ada Ryan Alister, cakep juga dan yang terpenting kaya hahaha," lanjut Disha dan tersenyum penuh misteri.
Pagi harinya, Disha sudah siap untuk bekerja. "Ayo semangat Disha," gumam Disha lalu pergi bekerja.
"Pagi, Disha," sapa Shinta saat melihat Disha yang sudah berada di kantor.
"Pagi juga Shinta, udah sehat belum? nanti ada rapat loh," ucap Disha.
"Udah dong," ucap Shinta yang tersenyum.
"Mana Bella?" tanya Disha.
"Tau tuh anak, kayaknya sih telat deh," ucap Shinta.
Tak lama setelah itu, Bella pun datang. "Halo semuanya," sapa Bella dengan terengah-engah.
"Kenapa lo?" tanya Disha.
"Gila, ban mobil gue bocor dan untung aja ada taxi," ucap Bella.
"Udah cepet siap-siap habis ini ada rapat," ucap Disha dan diangguki yang lain.
Setelah rapat bertepatan dengan jam makan siang, lalu mereka bertiga pun segera ke kantin perusahaan yang jaraknya tudak jauh dari kantor. Kantin tersebut khusus untuk pegawai bagian kantor dan untuk produksi berada di tempat lainnya.
"Eh, lo tau presdir terbaru Kein gak?" tanya Shinta.
"Siapa?" tanya Bella.
"Itu loh, Ryan Alister," ucap Shinta.
"Oh iya gue tau, dia baru dari luar negeri kan dan sekarang dia jadi presdir karena presdir sebelumnya meninggal," ucap Bella.
"Iya, kasihan ya presdir Ryan harus di tinggal orangtuanya," ucap Shinta.
"Lo tau Ryan Alister kan?" tanya Bella pada Disha.
"Lo yakin tanya ke gue, ya mana gue tau masalah kayak gitu," ucap Disha.
"Iya, gue lupa kalau lo gak bakal tau," ucap Bella.
"Itu lo tau," ucap Disha.
'Lo salah, karena gue tau betul Ryan Alister,' ucap Disha dalam hati.
"Dia gak punya pacar kan ya?" tanya Shinta.
"Kayaknya sih gak deh, gue gak pernah denger soal asmaranya dia," ucap Bella.
"Tapi, gue denger Tuan Ryan ini orangnya tertutup sama orang terus dia juga lebih kejam dari presdir sebelumnya," ucap Shinta.
"Gue sih gak masalah kalau itu, yang penting mah dia ganteng, kaya terus pinter lagi," ucap Bella.
Saat tengah sibuk dengan makanannya tiba-tiba rekan mereka yang lain datang, "Kalian ya gue cariin kemana ternyata udah di sini duluan," ucap Dilla.
"Padahal kita udah nungguin kalian di meja loh," ucap Gea.
"Hehehe, kita lupa bilang ke kalian kalau setelah rapat kita langsung ke kantin," ucap Shinta.
"Kebiasaan kalian itu, eh btw. Ada yang habis di lamar nih kayaknya," ucap Dilla.
"Siapa?" tanya Disha.
"Yang di samping lo," ucap Dilla.
"Bel, lo habis lamaran?" tanya Disha.
"Gak, Sha. Ini itu cuma hadiah dari pacar gue, dia aja belum siap buat nikah," ucap Bella.
"Gue kirain, awas aja kalau lo lamaran dan lo gak ngasih tau gue, gue bunuh cowok lo," ucap Disha.
"Serem amat, Sha," ucap Bella.
"Bodoh,'" ucap Disha.
Sore harinya, Disha tidak pulang karena ia harus pergi ke sebuah taman. Sesampainya di taman, Disha duduk di kursi taman dan menunggu kedatangan seseorang.
"Kemana dia? kenapa jam segini belum datang," gumam Disha.
Tak lama setelah itu, seorang pria datang dan duduk di kursi yang ada di dekat danau. Dengan cepat Disha mengabadikan foto pria tersebut, namun Disha membuatnya agar ia tidak ketahuan tengah mengambil gambar pria tersebut.
"Gue akan pastikan rencana gue berhasil Tuan Ryan Alister," gumam Disha dan pergi.
.
.
.
Tbc...
Terimakasih atas dukungannya semuanya😍
Jangan lupa dukung author dengan like, komentar, mau kasih hadiah juga gapapa, vote juga gapapa kok🤭 sama juga jangan lupa buat kasih author ⭐ di kolom komentar ya supaya author tambah semangat nulisnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Putri Chaniago
mafia pun g masalah tp asal tdk peselingkuh aja udah... mencintai 1 wanita aja
2025-01-04
2