Alisa terpaksa menerima pernikahan kontrak dengan seorang CEO kakak dari sahabatnya, yang di tinggal pergi oleh calon istrinya saat 1 hari acara pernikahan mereka.
Alisa menerima pernikahan itu dengan terpaksa, karena ayahnya yang membutuhkan uang yang lumayan banyak untuk pengobatan jantungnya.
Selama 5th menjalani pernikahan kontrak itu, pernikahannya terbilang baik baik saja, karena suaminya menerima keberadaan Alisyah di sisinya, karena Alisa gadis yang penurut dan pintar mengambil hati suami dan keluarganya.
Namun pernikahan yang sudah berjalan 5th itu harus kandas karena ke datangan calon istri sang suami yang telah menghilang tanpa kabar selama 5th itu.
Lalu bagaimana kehidupan Alisa setelah itu?
Yuk.... Ikuti cerita selengkapnya, jangan lupa tinggalkan jejak😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Masih REVISI
"Nenek.... Kakek.... Kalian datang." girang si kembar berlari mengejar nenek dan kakeknya.
"Hati hati sayang, nanti kalian jatuh." tegur bu Lastri terkekeh melihat kelakuan ke dua cucunya itu.
"Nenek tidak menjawab pertanyaanku." cibik Arsyi.
"Hahaha... Iya sayang, nenek datang karena nenek sudah merindukan cucu cucu nenek yang bawel ini, nenek sama kakek kesepian di sana, dan nenek ada urusan juga sama ke dua orang tua kalian." kekeh bu Lastri memeluk Arsyi penuh kerinduan.
Sementara Arsya sudah bergelayut manja kepada sang kakek, hilang sudah wajah dewasa yang dia tampakan kepada tuan Hendra tadi, yang ada hanya Arsya si anak kecil nan imut.
"Bu pak, kalian datang?" kaget Alisa dia tidak tau orang tuanya akan datang malam ini.
"Iya nak, kami datang, kami di jemput oleh suruhan papamu kemaren." sahut pak Rian.
Alisa mengangguk tanda mengerti.
Rafael lansung bersimpuh di hadapan kedua mertuanya itu. "Bu Pak, maafkan kesalahan aku, maaf. Sudah melukai hati Alisa, sehingga dia memilih pergi dari hidupku, maafkan aku sudah mengecewakan bapak dan ibu." tutur Rafael penuh sesal.
Pak Rian menepuk pundak Rafael dengan pelan. " Sudah lah nak, kami sudah memaafkan kamu, yang lalu biarlah berlalu, jadikan itu sebagai pelajaran, untuk kedepannya kau harus tegas dan jangan mengecewakan istri dan anak anakmu lagi." sahut pak Rian bijak, dia tau menantunya itu sudah menyesali perbuatannya, dan pak Rian juga tidak ingin menaruh dendam kepada menantunya itu.
"Terimakasih pak, Rafael janji tidak akan mengecewakan anak istri Rafael lagi." semangat Rafael.
"Jangan hanya janji janji saja, tapi.... Kamu buktikan." tegas Pak Rian.
"Iya, Rafael akan buktikan." sahut Rafael dan dia mencium takzim tangan ke dua mertuanya itu.
"Karena kalian sudah lama terpisah, kalian harus melakukan akad nikah lagi, bapak sudah minta tolong pak rt untuk mencarikan penghulu, besok pagi kalian akan akad menikah ulang, dan malam ini kalian harus tidur terpisah dulu." ujar pak Rian.
"Haa.... Kenapa kami harus tidur terpisah pak, bairkan kami tidur bersama pak." melas Rafael, yang tidak ingin tidur terpisah dari sang istri.
"Ck, bapak tau apa yang ada di otak kamu itu, belum saatnya kamu menggarap ladang kamu itu, tunggulah sampai besok pagi." kekeh pak Rian.
Rafael hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, mertuanya itu tau saja apa yang ada di dalam pikirannya saat ini.
"Kamu tidur bareng si kembar aja mas, pasti mereka senang." ujar Alisa yang dari tadi diam saja.
Rafael hanya mencibikan bibirnya menatap sang istri, benar benar istrinya itu tidak memikirkan perasaannya, padahal dia ingin tidur memeluk guling hidupnya itu, namun sang istri tanpa perasaan dan secara tidak lansung mengusirnya dari kamar tidur mereka.
"Awas kau sayang, setelah besok hari kau akan habis aku hukum, tidak akan ku biarkan kau keluar dari kamar, dan aku bikin kau tidak bisa berjalan seharian." gerutu Rafael di dalam hati.
Alisa tertawa puas di dalam hati, karena suami resenya itu tidak tidur di kamarnya, dan dia bisa tidur bebas tanpa penggagu, tidak lama setelahnya Alisa bergidik ngeri melihat tatapan mata suaminya itu, sepertinya laki laki yang sudah lama tidak mendapat pelepasan itu seperti sedang merencanakan sesuatu dan itu pasti bersangkutan dengan dirinya.
"Sekarang beristrirahat lah, hari sudah larut, biar besok kalian tidak kesingan bangunnya, ibu sama bapak juga ingin beristirahat, kami juga sangat lelah karena melakukan perjalanan jauh." ujar bu Lastri.
Saat sampai di kamarnya, Rafael lansung menerjang sang istri tanpa permisi.
"Mas... hu... hu.... Mau bikin aku mati ya." dengus Alisa setelah pagutan Rafael lepas dari bibirnya, Alisa sampai ngos ngosan karena kehilangan oksigen.
"Itu hukuman ringan untukmu sayang, karena berani beraninya menyuruh mas tidur bersama si kembar, padahal kan mas ingin tidur bersama mu, mas ingin bermain main di sini, walau si pabrik belum boleh di ganggu gugat, tapi kalau main main di sini ngak apa apa kali." gerutu Rafael sambil tanganya bermain main di balik kaca mata sang istri dan sesekali Rafael memelintir puncak gunung itu dengan jarinya, tentu saja aksi Rafael itu bibir Alisa mengeluarkan suara laknatnya, dan membuat wajah Alisa memerah karena malu.
"Mas, sudah ih." ujar Alisa berusa melepaskan tangan suaminya dari dadanya itu.
"Kenapa hmmm..., kamu juga suka kan." bisik Rafael terus membangkitkan gairah sang istri melalui r*****n r****** halus di ke dua gunung sang istri.
Tok....
Tok....
"Ayah.... Kenapa lama sekali, katanya mau tidur bersama kami." pekik Arsyi dari balik pintu kamar mereka
"Astaga, anak itu, apa tidak bisa melihat ayahnya senang sebentar saja." kesal Rafael menyudahi kegiatannya, walau tidak rela.
"Kita lanjut besok sayang, besok setelah kita akad nikah ulang, mas ingin mengajak kamu berlibur ke bali selama satu minggu, tapi hanya kita berdua saja, karena mas ingin memberikan hukuman kepada mu." ujar Rafael sebelum dia keluar dari kamar.
"Kenapa kalian ribut sekali." omel Rafael menemui ke dua anaknya.
"Ayah kelamaan, izinnya cuma ganti baju doang, tapi kok lama, kami sudah ngantuk tau." kesal Arsyi.
"Baiklah baiklah kita tidur sekarang." ujar Rafael mengalah.
Sementara pak Rian terkekeh melihat wajah frustasi menantunya itu, sebagai sesama laki laki tentu saja pak Rian tau apa yang ada di dalam otak menantunya itu, tapi tidak mungkin juga anaknya di garap dulu oleh menantunya itu, mereka harus menikah ulang terlebih dahulu, baru bisa main kuda kudaan lagi nantinya.
"Bu." panggil Alisa saat menemui sang ibu di dalam kamar pribadinya.
"Ada apa hmmm? " tanya bu Lastri membelai lembut surai sang anak.
"Apa ayah dan ibu ikhlas aku kembali kepada mas Rafael? " tanya Alisa sedikit ragu, dia takut akan membuat orang tuanya terluka.
"Nak, ibu dan ayah tau apa yang ada di hati kecil kamu ini." tunjuk bu Lastri ke dada Alisa.
"Kamu ragu bukan tidak mencintai suami kamu, tapi kamu takut mengecewakan kami, itu yang ada di fikiran kamu bukan?" kekeh sang ibu.
Alisa hanya bisa tertunduk malu.
"Nak, mulai lah hidup baru mu dengan anak anak dan suamimu, bapak dan ibu sudah mendengar semua cerita tentang Rafael dari papamu, dia meyakin kan ibu dan bapak tentang Rafael, suami mu itu selama ini hidupnya sangat menyedihkan setelah kepergian kalian." tutur sang ibu.
"Suamimu itu sebenarnya adalah laki laki yang baik, selama kalian menikah apa ada Rafael berkata kasar kepadamu? tidak kan. Kelemahannya cuma satu, yaitu... Kurang tegas." ujar bu Lastri.
Dan itu di benarkan oleh Alisa.
"Setelah ini hiduplah dengan bahagia nak, anak anak mu butuh sosok seorang ayah, jadi... Jangan ragu lagi, kembali lah kepada suamimu." ujar bu Lastri.
"Baiklah bu, klau ibu dan bapak merestuinya, Alisa akan melakukan pernikahannya besok." sahut Alisa.
Bu Lastri tersenyum dan memeluk sang putri dengan hangat.
"Ya sudah, pergi lah istirahat, jangan sampai terlambat dengan hari penting mu." kekeh bu Lastri.
"Baiklah, Alisa istirahat dulu." pamit Alisa berdiri dan melangkahkan kakinya ke luar dari kamar orang tuanya itu.
"Raih lah bahagiamu nak, ibu tau selama ini kamu juga sangat merindukan suami mu itu, namun gengsi mu yang tinggi dan kamu tidak ingin kami kecewa untuk ke dua kalinya, kamu memilih bertahan di kota xx dengan menahan sakit mu seorang diri." gumam bu Lastri menatap kepergian Alisa dari kamarnya.
Bersambung....
Jangan lupa like komen dan vote ya.... 😘😘😘
takut Rafsel disakiti untuk kedua kalinya tapi dia menyodorkan wanita yg sama untuk menghancurkan pernikahan Alisa dan Rafael kalau org lain msh bs diterima logika
anak kami ber nama Miftahul Aldiansyah.
yang hari2 kami panggil Aldi 😢
bantu doanya temen2 semua semoga anak kami di tempatkan di tempat yang terbaik di sisi Allah SWT Aamiin 🤲.
dan doakan kami selalu sabar dan ikhlas dengan takdir yang Allah tentukan untuk kami 🙏🙏🙏
kami baru di tgl 8 bulan 😢
anak kami pulang tgl 13- 03-2024
awal Romadhon 😭😭😭😢