Kekasih Masa Kecil

Kekasih Masa Kecil

Prolog

Prolog..

Sambil membawa sebuah kotak sepatu bekas yang didalamnya sangat menganggu pikirannya saat ini, Rainer Prayogo telah sampai di kost berwarna biru muda yang memang sudah hafal akan keadaan dan situasi di kost ini. Setelah memarkirkan mobilnya yang memang agak jauh dari gerbang masuk kost ini, Rainer menuju lantai atas dimana salah satu kamar yang pernah ia masuki dan menjadi tempat penenangnya selama ini. Dengan perasaan yang masih terpengaruh kalimat kalimat negative yang ia terima selama ini, ia membulatkan hati sambil mengayunkan kakinya menaiki satu persatu anak tangga tersebut.

Sampai akhirnya, ia telah berdiri di depan pintu yang bertuliskan nama pemilik kamar tersebut. Bahkan, ia sangat mengetahui papan nama yang terbuat dari papan yang dihiasi oleh kerang kerang cantik. Kerang yang ia kumpul sendiri sesaat ia ditugasi ke Pulau Belitung saat itu. Namun, semua perasaan indah saat mengumpul kerang-kerang itu seakan sirna dengan telinganya mendengar sendiri apa yang telah terjadi di dalam sana.

“AAAAAAHHHHHH…. Terus.. Tekan yang daaaaa laaaammmm….. “

“Punya lo makin enak ya, Na.”

Sambil memegang kotak tersebut, Rainer sempat menitikkan air mata yang sudah tak terbendung lagi. Selama ini apapun berita tentang Bellona Carla, kekasihnya tersebut selalu ia tanggapi dengan penjelasan bahwa ia masih percaya akan Lona yang telah ia jadikan kekasih selama 3 tahun ini. Bahkan, sempat ia hampir mengayunkan tangannya yang terbiasa dengan beladiri tersebut kepada temannya yang sudah menurutnya keterlaluan dalam menilai Lona.

Tapi kini, ia hanya bisa menyesali apapun yang telah terjadi. Prinsip hidup yang telah ia buat seakan hancur dikikis oleh perilaku yang sebenarnya ia sendiri menghindarinya. Prinsip teguh yang ditanam semenjak ia masih duduk di bangku SD itupun hanya termakan waktu malam ini. Prinsip hidup bersama Lona sebagai teman hidup sehidup semati pun, sirna di dirinya saat ini.

Tak mau lagi mendengar hal yang menjijikkan baginya lebih lama, Rainer bergeser ke arah sudut kamar Lona yang memang terletak paling tepi tersebut. Sambil bersandar di tempat yang memang kurang pencahayaan tersebut, ia masih mendengar samar samar pergumulan yang terjadi di dalam. Pergumulan kekasihnya dengan orang yang juga ia kenal.

KRRRIIIIEEEKKK…

Sampai akhirnya, pintu kamar tersebut terbuka. Pintu yang memang dibuka keluar tersebut, makin menyembunyikan Rainer dibelakang kedua orang yang bergumul tadi. Dengan ditambah dengan tidak adanya penerangan di sekelilingnya, Rainer bisa merasakan pelaku pergumulan tadi masih berbicara di depan pintu.

“Gue pulang ya.”

“Yaaaaa… gue sebenarnya iri sih sama Ika, bisa digarap sama Rizal sama Adit. Apalagi elo juga kesana. Pasti lo ambil bagian juga.”

“Hmmm.. tapi keknya hanya sekali deh. Soalnya tadi gue udah nyembur dua kali. Nikmat banget.”

“Hihihihi.. iya, lo ganas banget malam ini. Beda dari biasanya. Biasanya, lo kalah sama Rizal dan Adit.”

“Kalau lagi berdua gini, nafsu gue maksimal ke elo Na. Sayang lo masih sama Rainer.”

“Kan kamu gak seberuntung dia?”

“Iya. Apalagi, Lo yang makin hot Na. gue beruntung bisa nyicipin tubuh lo yang sempurna ini.”

“Hmmm.. gue tunggu video Ika digarap kalian ya.”

“Okeee.. gue duluan ya. Takut cowok lu keburu datang.”

“Cium dulu dong.”

Rainer masih mencoba untuk tenang mendengarkan semua ini. Mendengar jika Lona tidak seperti yang ia bayangkan. Lona yang begitu liar di belakangnya. Bahkan bukan hanya Yongki yang menikmati tubuh kekasihnya itu, ada nama Rizal dan Adit juga yang telah mencicipi tubuh indah Lona. Benar benar ia tak menyangka akan hal itu terjadi.

Apalagi disaat ia mendengar kecupan dua bibir bertemu sampai akhirnya ia melihat Yongki diantar oleh Lona yang memang memakai selimut pink pemberian Rainer sedikit ke arah tangga. Selimut tersebut hanya menutupi dada sampai paha itu semakin membuat Rainer kecewa. Selimut itu hadiah pertama sebagai hadiah ulang tahun diawal mereka satu tahun mereka berpacaran, sengaja ia belikan untuk Lona agar Lona selalu mengingat dirinya bahwa kehangatan kasih sayang kepadanya kan selalu ada di setiap waktu saat Rainer tak ada disampingnya. Tapi kini, selimut itu melilit di tubuh Lona yang telah berbuat tidak semestinya bersama pria lain.

Dan, saat Lona membalikkan tubuhnya hendak kembali masuk ke kamarnya, Rainer berjalan mendekati pintu tersebut dengan masih memegang kotak sepatu tersebut sambil berusaha untuk tetap tenang. Lona yang begitu terkejut dengan keberadaan Rainer tersebut seakan tidak percaya akan penglihatannya. Bahkan ia menatap dalam dalam wajah Rainer yang berusaha menutupi kekecewaannya sambil keluar air mata penyesalannya. Tanpa rasa malu dengan tubuh yang masih berbalut selimut tersebut, Lona langsung bersujud di bawah kaki Rainer.

“Sayaaangg.. maaf.. ini ga seperti kamu bayangkan. Tadiii.. Tadiii hanyaaaa…”

Hanya itu kata kata Lona yang terlontar dari mulutnya dan terputus akibat tangisannya yang menjadi jadi. Bahkan ia tak mempedulikan lagi kondisi selimut yang telah lepas dari tubuhnya. Ia tetap bersujud di kaki kekasihnya tersebut.

“Akuuu … Akuuu hanya dipaksa oleh Yongki untuk melayaninya… hikkssss..”

Lona pun kembali berkata setelah melihat sejenak ke arah wajah Rainer yang tidak bergeming sedikit pun dengan apa yang telah ia lakukan. Bahkan bagi Rainer, dibawahnya sekarang bukanlah kekasih yang ia banggakan saat ini. Melainkan seorang wanita rendah, yang bisa dikendalikan nafsunya sampai melupakan janji janjinya. Walaupun tubuh Lona yang polos tersebut terlihat, tapi perasaan jijiknya menutupi birahinya. Bahkan ia masih bisa mengeluarkan senyuman dinginnya ke Lona.

"Kehormatan dan harga diri seorang suami dan keluarga itu terletak pada seorang wanita yg mampu menjaga kehormatannya, yah mungkin aku bukan lelaki yang baik untuk menjaga kehormatan dan kesucian seorang wanita calon istrinya,.. "

“Hiikkkksss…”

“...maaf aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini, karena aku tak layak untuk jadi suami dan menjadi pendamping seumur hidupmu"

Seusai mendengar hal tersebut, Lona langsung berdiri sambil memeluk tubuh Rainer yang masih bersikap dingin terhadap kekasihnya ini. Bahkan ia pun tak membalas pelukan kekasihnya tersebut.

“Gaaakk.. ini bukan salah kamu, ini kesalahanku. Maafkan aku. aku gak bisa menjaga kepercayaanmu, tolong jangan tinggalkan aku, aku akan berubah, aku akan memperbaiki ini semua.. Tolong jangan tinggalkan aku.. Aku rela melakukan apapun asal kamu jangan tinggalkan aku, aku mohon.. Kamu adalah masa depan ku Rainer"

Sebisa mungkin Lona memohon maaf ke Rainer. Bahkan ia mencoba untuk menciumi tangan Rainer yang sedang menggenggam kotak sepatu. Tetapi, Rainer telah merasa hal ini harus diselesaikan dengan cepat. Ia menarik tangannya yang sudah berair akibat air mata di pipi Lona. Bahkan, ia melepas paksa pelukan tersebut.

" ..tiga tahun kita bersama mencoba merajut dan meraih mimpi kita untuk dapat hidup bahagia bersama, tapi tak terbersit pun aku untuk mengambil kesucian mu karena aku tau kehormatan mu hanya dapat aku ambil disaat kau telah sah jadi istriku karena disaat itulah kehormatan ku mulai kau pikul. "

“Maaf Ner. Aku menyesali semuanya. Tapi aku mohon kamu dengar dulu. Ini semua paksaan dari Yongki, aku diperkosanya.”

Lona masih gigih dengan pembelaannya yang sebenarnya membuat ia makin tersudut di diri Rainer. Bahkan ia kembali berusaha untuk memeluk tubuh Rainer sambil meraih selimut dan membaluti sebisa mungkin tubuh polosnya.

“Sudahlah, jangan kamu berkilah, jangan berbohong, sampai kapan terus berbohong demi menutupi kebohongan, aku tau kamu menikmatinya.. Sekali lagi maaf mungkin yg terakhir kita bertemu.. Kalau kita berjodoh mungkin kita bertemu kembali,”

Seusai mengucapkan kata klimaks yang direncanakan kepalanya, Rainer langsung meletakkan kotak sepatu yang selalu di genggamannya tadi di sebuah meja teras depan kamar Lona tersebut. Lona yang kembali mencoba untuk meraih tubuh Rainer kembali menunduk mengambil selimut akibat tepisan tangan Rainer yang menyebabkan selimut itu jatuh dari tubuhnya. Dan sampai akhirnya, Lona hanya bisa melihat kepergian Rainer yang membuatnya berteriak memohon untuk kembali. Dan, harapannya kembali saat Rainer melihat ke arahnya persis berada di depan anak tangga. Namun, itu hanya sekejap sampai akhirnya Lona hanya melihat Rainer sambil berteriak dari atas.

Tahu usahanya sia sia, ia hanya menunduk sambil memasuki kamarnya setelah membawa kotak itu bersamanya. Bahkan saat ini, ia masih seperti mimpi buruk yang tak ingin terjadi. Dengan masih menatap ke arah kotak sepatu tadi, ia mencoba untuk menenangkan diri sambil memikirkan apa yang ia akan lakukan ke depan. Jelas, dalam benaknya ia harus mempertahankan hubungan ini walau ia memang tahu susah untuk dilakukan.

Setelah berpakaian seadanya, ia mulai membuka kotak tersebut dengan jantung berdegup kencang. Di dalam kotak tersebut berisikan sebuah map kecil, sebilah kertas yang dilipat kecil, dan sebuah kotak berwarna merah yang diketahui wanita itu adalah cincin. Map yang berwarna coklat tersebut ia buka terlebih dahulu. Ia terkejut dengan isi di dalam map tersebut. Foto foto dirinya bersama Yongki, Rizal, Adit baik itu berdua, atau bahkan bersama sama. Tampak dari foto tersebut diambil secara diam diam. Ia masih ingat dimana kejadian tertera di foto ini. Kafe, Kampus, bahkan di depan kosnya sekarang ini.

Air mata itu kembali turun menetes mengingat kebodohannya disaat awal pertama kali ia melakukan perselingkuhan itu. Ia lalu melirik ke arah sebilah kertas yang dilipat kecil tersebut yang tertempel di kotak cincin tersebut. Dibuka dan dibacanya surat ini.

"Jika kamu mampu menjaga kehormatanmu sebagai wanita, akan ku lamar dan ku sematkan cincin ini dihadapan kedua orang tuamu bulan depan.. "

Kembali air mata itu menetes dengan sendirinya saat membaca surat itu, bahkan setelah sebuah cincin yang sangat indah itu melingkar di jari manisnya dengan begitu pas, air matanya tak berhenti keluar. Beribu penyesalan kini datang di benaknya. Ia masih berandai andai ini semua tidak nyata. Dan ia masih membayangkan bulan depan saat Rainer melamarnya. Tangisnya semakin memecah sampai akhirnya ia tak sadarkan diri.

Saat tersadar kembali Lona meratapi dirinya

"Ner, maafkan aku yg telah menyia-nyiakan kepercayaan kamu hanya untuk nafsu sesaat, mulai saat ini aku berjanji aku akan berubah menjadi lebih baik.. Meskipun aku sekarang tidak memiliki kesucian lagi tapi aku akan menjaga kehormatan ku sebagai wanita.. Aku ingin menjadi wanita yg layak menjadi pendamping suamiku kelak siapapun itu meskipun aku berharap dengan mu .. Aku janji Ner.. Ini bukti janjiku sambil mencium cincin pemberian Rainer yang bersemat dijari manis ini... Hikkksss”

Episodes
1 Prolog
2 POV Rainer
3 POV Rainer
4 POV Rainer
5 POV Rainer
6 POV Rainer
7 POV Lona
8 POV Lona
9 POV Lona
10 Lona Hamil
11 Penggerebekan
12 Lona hampir bunuh diri
13 Pindah Rumah
14 Siapa kah Renata ?
15 Rencana Liburan
16 POV Renata. Janji Temu
17 POV Rainer. Janji Temu
18 Masa Lalu Keluarga Rainer
19 Kenangan Pahit
20 Up
21 Renata Cilik
22 Kedatangan Pak Surya
23 Kasih sayang seorang ibu
24 Wanita Misterius
25 15 JULI
26 Pertemuan Rainer & Renata
27 Ciuman hangat
28 Kepercayaan
29 Guntur & Vidya
30 Guntur & Vidya
31 Bima & Sarah
32 Bima & Sarah
33 Masalah Baru ?
34 Khawatir
35 Ku Kan selalu ada untukmu
36 Menyusun Rencana
37 Beraksi
38 Balas dendam Bang Iwan
39 Dia bukan ibu ku
40 Asa Yang Terbuang
41 POV Lona
42 Kemunculan Ika cs
43 Ikatan Batin
44 Soffie Maradheta
45 Soffie & Hendra
46 Soffie & Hendra
47 Pertemuan pertama Soffie & Surya
48 Surya melamar Soffie
49 Pernikahan Surya & Soffie
50 Kembali nya Hendra
51 Kepergok Selingkuh
52 Penyesalan
53 Putri
54 Meniti Asa Yang Sempat Terbuang
55 Memulai Hidup Baru
56 Kebenaran dibalik semuanya..
57 Penyesalan Surya
58 Lona & Rena
59 Dua Cahaya Lentera
60 Soffie dan putri nya
61 Pelangi di saat Badai
62 Nanang & Eka
63 BARA DALAM HATI​
64 Pernikahan Surya & Asih
65 Hendrik ?
66 ......
67 Munculnya Mentari Yang Tenggelam (1)
68 Munculnya Mentari Yang Tenggelam (2)
69 OTW
70 Penyakit Soffie
71 Penyesalan Surya & Soffie
72 Ajakan Hidup Bersama
73 Poligami
74 HILANGNYA AKAL SEHAT (1)
75 HILANGNYA AKAL SEHAT (2)
76 Penyesalan Rainer
77 Bangkit Di Atas Penyesalan
78 SECERCAH HARAPAN
79 Kembalinya Keluarga Surya
80 Pulang
81 Pengantin Baru
82 MELEPAS IMPIAN MERAIH HARAPAN
83 Rencana Rainer
84 BIAR CINTA YANG MEMILIH (1)
85 Strategi Sakti Cs
86 BIAR CINTA YANG MEMILIH (2)
87 BIAR CINTA YANG MEMILIH (3)
88 Kecemburuan IKA
89 Masa lalu Rainer & Lona (1)
90 Masa Lalu Rainer & Lona (2)
91 Masa Lalu Ika yang Kelam
92 BUNGA MIMPI ?
93 ....
94 Roni Bedul di Ringkus
95 .....
96 ......
97 Interogasi Guntur ke Ika
98 Ratapan Ika
99 Cowok Masa Kecil Ika
100 Siasat Bang Iwan
101 Yongki masuk Perangkap
102 Pilihan Kematian Yongki
103 ...
104 ....
105 Ika Pradita
106 ....
107 Pembalasan sadis Arief
108 ....
109 Perasaan Renata
110 ....
111 ....
112 ....
113 .....
114 Kebenaran dibalik sosok Ika
115 Ika Meninggal
116 Pemakaman Ika
117 Surat Untuk Rainer
118 .....
119 TERPAAN PUNCAK GELOMBANG BADAI
120 .....
121 ....
122 .....
123 ....
124 POV Andi
125 ....
126 .....
127 .....
128 .....
129 ......
130 .....
131 Putri di selamatkan
132 .....
133 KOKOHNYA SEBUAH BATU KARANG (1)
134 KOKOHNYA SEBUAH BATU KARANG (2)
135 Shen Chen
136 ....
137 ....
138 .....
139 .....
140 Balas dendam Joko (1)
141 Balas dendam Joko (2)
142 Balas dendam Jamal
143 .....
144 ....
145 Rencana Hendrik gagal
146 ....
147 ....
148 FINAL REVENGE (1)
149 FINAL REVENGE (2)
150 FINAL REVENGE (3)
151 FINAL REVENGE (4)
152 FINAL REVENGE (5)
153 FINAL REVENGE (6)
154 FINAL REVENGE (7)
155 FINAL REVENGE (8)
156 FINAL REVENGE (9)
157 FINAL REVENGE (10)
158 FINAL REVENGE (11)
159 FINAL REVENGE (12)
160 FINAL REVENGE (13)
161 FINAL REVENGE (14)
162 FINAL REVENGE (15)
163 FINAL REVENGE (16)
164 FINAL REVENGE (17)
165 FINAL REVENGE (18)
166 FINAL REVENGE (19)
167 FINAL REVENGE (20)
168 FINAL REVENGE (21)
169 FINAL REVENGE (22)
170 FINAL REVENGE (23)
171 FINAL REVENGE (24)
172 FINAL REVENGE (25)
173 KU KAN SELALU MENUNGGU MU...
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Prolog
2
POV Rainer
3
POV Rainer
4
POV Rainer
5
POV Rainer
6
POV Rainer
7
POV Lona
8
POV Lona
9
POV Lona
10
Lona Hamil
11
Penggerebekan
12
Lona hampir bunuh diri
13
Pindah Rumah
14
Siapa kah Renata ?
15
Rencana Liburan
16
POV Renata. Janji Temu
17
POV Rainer. Janji Temu
18
Masa Lalu Keluarga Rainer
19
Kenangan Pahit
20
Up
21
Renata Cilik
22
Kedatangan Pak Surya
23
Kasih sayang seorang ibu
24
Wanita Misterius
25
15 JULI
26
Pertemuan Rainer & Renata
27
Ciuman hangat
28
Kepercayaan
29
Guntur & Vidya
30
Guntur & Vidya
31
Bima & Sarah
32
Bima & Sarah
33
Masalah Baru ?
34
Khawatir
35
Ku Kan selalu ada untukmu
36
Menyusun Rencana
37
Beraksi
38
Balas dendam Bang Iwan
39
Dia bukan ibu ku
40
Asa Yang Terbuang
41
POV Lona
42
Kemunculan Ika cs
43
Ikatan Batin
44
Soffie Maradheta
45
Soffie & Hendra
46
Soffie & Hendra
47
Pertemuan pertama Soffie & Surya
48
Surya melamar Soffie
49
Pernikahan Surya & Soffie
50
Kembali nya Hendra
51
Kepergok Selingkuh
52
Penyesalan
53
Putri
54
Meniti Asa Yang Sempat Terbuang
55
Memulai Hidup Baru
56
Kebenaran dibalik semuanya..
57
Penyesalan Surya
58
Lona & Rena
59
Dua Cahaya Lentera
60
Soffie dan putri nya
61
Pelangi di saat Badai
62
Nanang & Eka
63
BARA DALAM HATI​
64
Pernikahan Surya & Asih
65
Hendrik ?
66
......
67
Munculnya Mentari Yang Tenggelam (1)
68
Munculnya Mentari Yang Tenggelam (2)
69
OTW
70
Penyakit Soffie
71
Penyesalan Surya & Soffie
72
Ajakan Hidup Bersama
73
Poligami
74
HILANGNYA AKAL SEHAT (1)
75
HILANGNYA AKAL SEHAT (2)
76
Penyesalan Rainer
77
Bangkit Di Atas Penyesalan
78
SECERCAH HARAPAN
79
Kembalinya Keluarga Surya
80
Pulang
81
Pengantin Baru
82
MELEPAS IMPIAN MERAIH HARAPAN
83
Rencana Rainer
84
BIAR CINTA YANG MEMILIH (1)
85
Strategi Sakti Cs
86
BIAR CINTA YANG MEMILIH (2)
87
BIAR CINTA YANG MEMILIH (3)
88
Kecemburuan IKA
89
Masa lalu Rainer & Lona (1)
90
Masa Lalu Rainer & Lona (2)
91
Masa Lalu Ika yang Kelam
92
BUNGA MIMPI ?
93
....
94
Roni Bedul di Ringkus
95
.....
96
......
97
Interogasi Guntur ke Ika
98
Ratapan Ika
99
Cowok Masa Kecil Ika
100
Siasat Bang Iwan
101
Yongki masuk Perangkap
102
Pilihan Kematian Yongki
103
...
104
....
105
Ika Pradita
106
....
107
Pembalasan sadis Arief
108
....
109
Perasaan Renata
110
....
111
....
112
....
113
.....
114
Kebenaran dibalik sosok Ika
115
Ika Meninggal
116
Pemakaman Ika
117
Surat Untuk Rainer
118
.....
119
TERPAAN PUNCAK GELOMBANG BADAI
120
.....
121
....
122
.....
123
....
124
POV Andi
125
....
126
.....
127
.....
128
.....
129
......
130
.....
131
Putri di selamatkan
132
.....
133
KOKOHNYA SEBUAH BATU KARANG (1)
134
KOKOHNYA SEBUAH BATU KARANG (2)
135
Shen Chen
136
....
137
....
138
.....
139
.....
140
Balas dendam Joko (1)
141
Balas dendam Joko (2)
142
Balas dendam Jamal
143
.....
144
....
145
Rencana Hendrik gagal
146
....
147
....
148
FINAL REVENGE (1)
149
FINAL REVENGE (2)
150
FINAL REVENGE (3)
151
FINAL REVENGE (4)
152
FINAL REVENGE (5)
153
FINAL REVENGE (6)
154
FINAL REVENGE (7)
155
FINAL REVENGE (8)
156
FINAL REVENGE (9)
157
FINAL REVENGE (10)
158
FINAL REVENGE (11)
159
FINAL REVENGE (12)
160
FINAL REVENGE (13)
161
FINAL REVENGE (14)
162
FINAL REVENGE (15)
163
FINAL REVENGE (16)
164
FINAL REVENGE (17)
165
FINAL REVENGE (18)
166
FINAL REVENGE (19)
167
FINAL REVENGE (20)
168
FINAL REVENGE (21)
169
FINAL REVENGE (22)
170
FINAL REVENGE (23)
171
FINAL REVENGE (24)
172
FINAL REVENGE (25)
173
KU KAN SELALU MENUNGGU MU...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!