Demi melunasi hutang karena kalah judi, Kanya dijual oleh Haikal pada pria hidung belang hingga akhirnya membuat Kanaya kehilangan mahkota yang selama ini dia jaga. Tak hanya itu saja, kejadian kelam itu ternyata menghadirkan benih di dalam rahimnya.
Tanpa diduga oleh Kanaya, ternyata pria yang sudah merenggut mahkota dan membuatnya hamil adalah ayah dari Dean— pria yang sudah menjalin hubungan cukup lama dengannya bahkan keduanya sudah berniat untuk mengesahkan hubungan mereka ke tahap yang lebih serius.
Bagaimanakah reaksi Dean saat mengetahui jika ayah kandungnya menghamili calon istrinya bahkan berniat untuk menikahi Kanaya sebagai bentuk rasa tanggung jawabnya atas janin yang dikandung oleh Kanaya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2 - Wanita Kotor
Kanaya kembali memberontak saat tubuhnya kembali dibawa paksa untuk masuk ke dalam kamar pria yang sama sekali tidak ia kenal. Di dalam kamar tersebut, tubuh Kanaya bergetar hebat. Perasaannya sudah tidak bisa tenang karena membayangkan hal buruk akan terjadi pada dirinya.
“Saya mohon lepaskan saya, Tuan. Saya gak mau ada di sini…” Kanaya mengatupkan kedua tangannya saat memohon pada pria yang saat ini masih berdiri membelakangi tubuhnya.
“Melepaskanmu?” Pria itu tersenyum sinis. “Kamu tidak akan bisa lepas dariku setelah kamu masuk ke dalam rumah ini. Apa lagi aku sudah membayar mahal untuk dirimu!”
“Tapi saya tidak menjual diri, Tuan. Kakak saya yang sudah jahat menjual saya pada anda. Saya mohon lepaskan saya!!” Tangisan Kanaya semakin terdengar keras saja. Dia sangat takut dan putus asa.
Tubuh pria yang sejak tadi membelakangi Kanaya akhirnya berbalik. Membuat Kanaya akhirnya bisa melihat wajah pria itu. Darius, pria yang kini berdiri di hadapan Kanaya menatap dingin wajah Kanaya yang sudah basah oleh air mata.
Untuk pertama kalinya selama ia membeli seorang wanita, Darius dibuat menunggu lama untuk menikmati tubuh wanita itu karena harus meladeni permohonannya. Jika biasanya wanita yang datang kepadanya secara suka rela menjual tubuhnya, kini justru sebaliknya.
Darius tidak ingin lagi memperdulikan permohonan wanita itu. Apa lagi hasratnya sudah semakin naik ke ubun-ubun melihat wanita cantik yang berdiri di hadapannya saat ini. Walau pun penampilan Kanaya saat ini tertutup. Namun, berhasil membuat Darius tertarik kepada dirinya.
“Kamu tidak punya pilihan lain selain menuruti perkataanku. Jika tidak, kamu akan tahu sendiri akibatnya!!” Ancaman pria itu terdengar tidak main-main. Membuat Kanaya semakin takut saja.
“Dean, tolong aku…” Kanaya berteriak dalam hati. Berharap pria yang dicintainya saat ini segera datang menolong dirinya dari pria jahat yang sudah membelinya.
“Tunggu apa lagi? Cepat lakukan tugas kamu dengan baik!” Titah Darius. Dia sudah tidak sabar untuk menikmati tubuh wanita yang berdiri di depannya.
Kanaya menggeleng cepat. Kedua bola matanya sibuk mencari celah untuk kabur. Kanaya tidak mau menuruti keinginan pria yang ada di depannya. Dia harus mempertahankan harga dirinya. Apa lagi sebentar lagi dia akan menikah dengan pria yang dicintainya. Kanaya hanya mau memberikan mahkotanya pada Dean, kekasihnya.
Pelan, Kanaya melangkah mundur dan hendak berlari ke arah pintu kamar. Pergerakan yang dilakukan Kanaya membuat Darius geram hingga akhirnya menarik paksa tangan Kanaya dan mengangkat tubuhnya menuju ranjang.
“Kamu yang sudah memaksaku untuk bersikap kasar!!” Darius melempar tubuh Kanaya ke atas ranjang. Membuat Kanaya semakin takut.
“Saya mohon lepaskan saya, Tuan. Saya gak mau melayani anda!”
Permohonan dan penolakan Kanaya tidak diperdulikan oleh Darius. Tanpa banyak kata, Darius membuka pakaian yang membalut tubuhnya dengan cepat kemudian melemparkannya dengan asal ke atas lantai. Dia menulikan telinga untuk mendengar setiap permohonan Kanaya. Darius tidak memperdulikan perasaannya yang sedikit tidak tega pada wanita itu. Darius lebih mengutamakan logikanya yang sudah tidak sabar untuk menikmati tubuh gadis yang berada di bawah kekuasaannya saat ini.
Dalam waktu sekejap, Kanaya kehilangan mahkota yang sudah ia jaga sejak lama dan hanya ingin ia berikan pada suaminya nanti. Bukan hanya kehilangan mahkotanya, Kanaya juga merasakan sakit yang teramat saat mahkotanya direnggut paksa oleh Darius.
Di tengah malam yang sunyi, Kanaya hanya bisa menangis meratapi hidupnya yang pilu. Sudahlah tidak lagi punya orang tua, kakak kandung yang menjadi satu-satunya anggota keluarganya yang tertinggal justru tega menjual dirinya.
“Tuhan, maafkan hambamu yang penuh dosa ini.” Rintih Kanaya merasa tubuhnya sangat kotor dan menjijikkan.
Pukul dua dini hari, Kanaya terbangun dari tidurnya sambil merasakan sakit yang teramat di bagian intinya. Seketika Kanaya langsung menangis saat mengingat kejadian memilukan yang terjadi pada dirinya. Ditatapnya sosok pria yang kini sedang tertidur tanpa rasa bersalah di sebelahnya. Sejenak, Kanaya tertegun saat menyadiri jika wajah pria itu mirip dengan seseorang.
Kanya mengabaikan perasaan itu. Dia harus segera pergi meninggalkan tempat yang sudah menjadi saksi bisu hilangnya mahkotanya. Ya, dia harus segera pergi sebelum pria itu bangun dan kembali menikmati tubuhnya.
Pelan-pelan, Kanaya memasang kembali pakaiannya yang kini berserakan di atas lantai karena ulah Darius. Untung saja pria itu tidak menyobeknya tadi sehingga Kanya bisa mengenakannya kembali walau dalam keadaab sedikit kusut.
Keluar dari dalam kamar, Kanaya mencari jalan untuk keluar. Seorang pria yang tengah berjaga dan melihat sosok Kanaya segera menunjukkan jalan keluar. Dia sudah tidak lagi menahan Kanaya untuk tetap berada di sana karena yakin Kanaya sudah melakukan tugasnya dengan baik.
“Kak Haikal, kenapa kamu jahat sekali kepadaku…” Kanaya menangis tersedu-sedu mengingat perlakuan buruk Haikal padanya. Padahal selama ini Kanaya selalu baik pada Haikal. Bahkan hampir seluruh gajinya sebagai pelayan kafe diambil oleh Haikal.
Sejak kepergian ibu, kelakuan buruk Haikal semakin bertambah parah padanya. Haikal memperlakukannya semena-mena bahkan kini tega menjual dirinya hanya demi mendapatkan uang.
“Ibu… Kanaya sudah kotor, Bu. Kanaya gagal mewujudkan harapan ibu untuk menjaga kehormatan Kanaya.”
Tidak ada lagi hal yang bisa Kanaya lakukan saat ini untuk mengembalikan kesuciannya yang sudah direnggut. Kanaya merasa sudah kehilangan semangat hidup bahkan merasa sudah tidak pantas lagi untuk bersama dengan Dean.
Pukul empat pagi, Kanaya akhirnya tiba di rumah. Kondisi pintu rumah tidak terkunci saat Kanaya membukanya. Melihat suasana rumah yang sunyi dan gelap, membuat Kanaya menyimpulkan jika Haikal tidak berada di rumah saat ini. Entah kemana pria berengsek itu pergi. Kanaya tidak memperdulikannya. Kanaya lebih memilih untuk segera membersihkan tubuhnya yang kotor dan menangis meratapi hidup di dalam kamar.
Di saat Kanaya sedang meratapi hidupnya yang pilu, Haikal justru tengah menikmati hidup dengan bahagia karena mendapatkan uang dalam nominal yang besar secara cuma-cuma.
“Ternyata Kanaya bisa diandalkan juga!” Haikal tersenyum puas. Kini dia menjadi kaya mendadak hanya karena menjual Kanaya tanpa harus bekerja susah payah untuk mendapatkan uang.
Pukul tujuh pagi, di saat Haikal pulang ke rumah setelah berfoya-foya menggunakan uang hasil menjual Kanaya, kepulangannya disambut dengan kemarahan Kanaya.
“Kenapa Kakak tega melakukan ini semua kepadaku? Kenapa, Kak? Apa salahku pada Kakak sampai Kakak tega menjual adik Kakak sendiri pada pria bejat?!!”
Kemarahan Kanaya dibalas dengan amarah balik oleh Haikal. “Berani sekali kamu membentakku seperti itu?!” Haikal mencengkram kuat rahang Kanaya hingga membuat Kanaya meringis kesakitan. “Selama ini kamu hanya menjadi beban di keluarga kita. Jadi kapan lagi kamu bisa bermanfaat jika tidak dengan cara sepetti ini?!!”
***
Sebelum lanjut ke bab berikutnya, jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya dulu teman-teman🤗
Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih kesayangan semua🤗🤗